Kujual Tubuhku Demi Ibuku.

Sebenarnya Mira merasa bersalah karena sudah membohongi ibunya,tapi dia tidak punya pilihan lain,dia sengaja menyimpan semua rahasia itu di dalam hatinya,karena dia tidak ingin menyakiti hati ibunya.

" Bu..Aku istrahat dulu ya,aku lelah sekali." Ucap Mira lalu dia pergi ke kamar dan meninggalkan ibunya di ruang tamu mereka.

Ningsih menatap punggung Mira sampai benar-benar hilang dari pandangannya,jauh di lubuk hatinya dia memang curiga dengan pekerjaan yang dilakukan Mira.Bagaimana tidak curiga,pengobatannya pasti butuh biaya banyak,belum lagi setiap hari Mira memberikan dia uang belanja lebih dari cukup,membuatnya semakin curiga tapi dia tidak mau terlalu banyak bertanya dia takut Mira yang sudah berjuang keras tersinggung dengan pertanyaannya.

Mira meletakkan semua barang belanjaannya disudut ruangan,setelah itu dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang jauh dari kata mewah.

Dia menatap langit-langit kamarnya,setelah itu dia menghela napas berat,tiba-tiba dia teringat dengan ibu-ibu komplek tadi.

"Cih...Aku yakin besok orang-orang mulai berbicara yang tidak baik padaku,sepertinya aku harus mencari pekerjaan lain,aku tidak mau orang-orang curiga dengan ku." Ucapnya dalam hati.

Mungkin karena terlalu lelah,Mira akhirnya tertidur,sebelum dia ganti pakaian dan bahkan sepatunya masih lengket di kakinya.

"Dasar...!!! Anak gadis macam apa dia,bisa-bisanya dia tertidur tanpa ganti pakaian dan juga sepatu yang belum di lepas." Sungut ibunya sembari tersenyum.Ningsih memandangi wajah Mira,sungguh dia sangat bangga memiliki anak gadis secantik Mira.

"Entah siapa yang dia tiru hingga dia punya wajah dan tubuh yang cantik andai saja aku seumuran dengannya mungkin aku iri dengan kecantikannya." Ucap Ningsih dalam hati.

****

Keesokan paginya,Mira bangun pagi-pagi sekali,setelah itu dia mandi dan bersiap-siap hendak keluar dari rumahnya.Hari ini dia memutuskan mencari pekerjaan lain,dia ingin menutupi pekerjaan kotornya dengan bekerja apa pun itu yang penting halal.

" Mira kamu mau kemana? tumben pagi-pagi sudah cantik?" Tanya ibunya saat masuk kamar dan melihat Mira berpakaian rapi dan berdandan natural tapi cukup cantik di wajahnya.

" Aku ada pekerjaan lain hari ini bu,jadi aku masuk pagi-pagi.Aku pamit ya bu." Ucap Mira lalu menyalami tangan ibunya setelah mencium daun tangan ibunya.

" Sarapan dulu Mira,ibu sudah memasak." Teriak Ningsih saat Mira berlari keluar meninggalkan rumah ibunya.

"Nanti saja bu,aku sarapan diluar saja." Jawab Mira setelah itu berlari kecil meninggalkan rumahnya.

Mira mengabaikan tatapan aneh dari para tetangganya,dia merasa aneh baru pagi-pagi tapi orang-orang sudah mulai menatap aneh dengannya.

" Sepertinya gosip sudah mulai menyebar,biasalah mulut-mulut ibu komplek kan sangat tajam." Ucapnya lagi sembari menghentikan angkutan yang akan pergi ke tempat tujuannya.

Sebelum pergi ke tempat tujuannya,Mira berhenti di tempat sebuah fotocopy,lalu membeli beberapa lembar kertas yang dia butuhkan untuk membuat surat lamaran pekerjaan.

Mira membuat beberapa surat lamaran kerja,setelah selesai dia pergi ke pusat perbelanjaan lalu memberikannya langsung ke beberapa toko yang dia inginkan.

" Semoga saja aku di terima bekerja,lebih cepat lebih baik." Ucapnya dalam hati.

" Kamu yang ingin bekerja?" Tanya seorang pria saat dia memberikan lamarannya.

"Iya pak,saya yang mencari pekerjaan." Jawab Mira.Pria itu menatap Mira dari atas sampai ke bawah,entah apa yang dia pikirkan.

" Kebetulan kami benar-benar butuh sesuai dengan kriteria anda,sekarang juga anda bisa bekerja kalau mau." Ucap pria itu.

"Benarkah..!!? secepat itu?" Tanya Mira tersentak dia tidak menyangka begitu mudahnya dia mendapat pekerjaan.

" Kamu cantik,seksi kamu tipe ideal menjadi seorang pelayan toko." Ucap pria itu dalam hati.Pria itu mengangguk lalu dia masuk ke sebuah ruangan yang ditutupi tirai tidak lama kemudian pria itu kembali sembari membawa sebuah pakaian.

" Kamu bisa ganti pakaian mu itu,ini seragam yang harus kamu pakai setiap hari." Ucap pria itu sembari memberikannya kepada Mira.

Mira tidak menyangka bakal diterima secepat itu,padahal toko itu brand make up yang sangat terkenal,dia hanya iseng-iseng melamar kesana,bahkan lamarannya yang lain saja brand tidak terkenal mereka tidak langsung menerimanya.

Mira segera masuk ke ruang ganti,setelah itu mengganti pakaian dengan seragam toko yang diberikan pria itu.

"Sungguh luar biasa memang kecantikan wanita itu,bahkan dia tidak memakai make up tapi wajahnya sudah sangat cantik." Ucap pria itu saat Mira keluar dari ruang ganti.

"Pak..Saya bekerja dimana?"Tanya Mira.

"Panggil saya pak Roy,kamu bekerja sebagai sales atau SPG,pekerjaan mu menawarkan produk ini kepada setiap orang yang datang berkunjung,semakin banyak yang kamu jual maka gajimu juga akan semakin tinggi.Jadi kamu harus pandai merayu orang untuk belanja produk ini.Kamu paham?" Roy mengajari Mira dengan telaten dan sabar.

" Paham pak."

"Oke,mulai sekarang kamu berdiri di depan itu,kalian bertiga harus bersaing dengan sehat.Mona,Rosa kalian bertiga harus kompak dalam bekerja,jangan ada yang merasa tersaingi paham?"

" Paham pak." jawab kedua wanita itu saat Roy mengantar Mira kesana.

Setelah pria itu puas memberikan arahan,dia langsung meninggalkan ketiga karyawannya,Mira mulai menyambut para pelanggan yang mulai berdatangan.

****

Mira sangat menikmati pekerjaannya,seharian ini dia sibuk bekerja hingga dia tidak sempat membuka ponselnya yang dia simpan di dalam tasnya.

Sementara itu Burhan sedang kesal karena puluhan panggilannya tidak diterima Mira hingga membuatnya marah.

" Kemana sih dia?" Sungut Burhan lalu meletakkan ponsel mahalnya di atas meja dengan kasar.

Sementara itu di rumah mewah milik Burhan Renata sedang duduk di kursi hias depan cermin di kamarnya.Saat ingin merias wajahnya Dia baru ingat kalau semua peralatan makeup nya sudah habis.

"Huh...Ternyata semua perlengkapan make up ku sudah habis." Ucapnya lalu dia keluar dari kamarnya menemui Adam yang sedang duduk di ruang tamu.

"Dam..Adam,ayo temani mama ke mall,peralatan makeup mama ternyata habis mama mau belanja." Ucap Renata sembari duduk di samping Adam.

"Ya sudah mama siap-siap,aku juga mau siap-siap dulu." Ucap Adam lalu dia pergi ke kamarnya.

Tidak butuh waktu lama,Adam dan Renata langsung pergi ke mall,mereka pergi ke mall milik suaminya dan tempat itu tidak jauh dari rumahnya.

"Bu..Ternyata mall ini masih ramai pengunjungnya ya,dan sepertinya gedung ini sudah di tambah lagi." Ucap Adam saat mereka mulai memasuki gedung yang sangat besar itu.

🌹🌹🌹 bersambung 🌹 🌹 🌹