NovelToon NovelToon
BUKAN YANG PERTAMA

BUKAN YANG PERTAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Romansa / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Kehidupan Ayunda naraya dan Edward alexandra berjalan seperti biasanya, bahkan mereka terlihat romantis. Hingga disuatu hari ayunda harus menerima fakta yang menyakitkan, ia merasa dibohongi habis-habisan oleh suaminya sendiri.

Bagaimana kisah kehidupan ayunda selanjutnya?? Kepoinn terus cerita ini yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

🌷Happy Reading🌷

Hari hari berjalan seperti biasa didesa selojati, warga pergi ke ladang, memancing dan memanen karet.

Sedangkan di kediaman rahendra, saat ini mereka bertiga sedang sibuk dengan tas masing masing, hari ini mereka memutuskan untuk pergi ke jakarta.

Rahendra juga sudah menjual sebagian ladang milik bapaknya, uang hasil jual ladang itu akan ia gunakan untuk membeli mobil serta segala kebutuhan selama dijakarta.

"Apa nggak ada yang ketinggalan lagi?" Tanya mbak dania sembari membawa backpack (tas ransel).

"Nggak ada, mbak!" Sahut ayunda dan rahendra bersamaan.

Mbak dania mengangguk, tak lupa ia juga membawa tas ransel hitam miliknya.

Rahendra mengunci pintu rumahnya. Mereka bertiga langsung saja berjalan meninggalkan kediaman rahendra itu.

Sebelum pergi ke jakarta, rahendra singgah kerumah pak rt herman terlebih dulu untuk menitipkan kunci rumah.

"Saya titip kunci rumah ini ya pak rt." Ucap rahendra seraya memberikan kunci rumah kepada pak rt.

"Iya hati hati ya? Ngomong ngomong kalo boleh tau, kalian mau kemana?" Tanya pak rt.

Sebelum rahendra sempat menjawab, ayunda sudah menjawab terlebih dahulu. "Mau cari ibunya rahendra."

Setelah mengatakan itu, ayunda menarik tangan rahendra agar segera pergi dari sana.

Tak lama mereka ber tiga telah tiba di depan gapura desa selojati. Dengan penuh semangat yang membara, ayunda, rahendra, beserta mbak dania berjalan keluar dari desa selojati.

Untuk mencapai jalan raya mereka harus melewati jalanan tanah yang dikeliling pepohanan serta semak belukar.

Mereka terus berjalan menyusuri jalanan tanah tersebut, sesekali berhenti untuk meminum air.

Jalanan yang sepi serta pepohonan di kiri kanan jalan membuat mobil maupun motor sangat jarang melewati jalanan tersebut, kalo pun ada itu hanya para pengepul yang hanya sesekali saja melewati jalanan itu.

Ayunda mengelap keringat yang bercucuran dikeningnya apalagi matahari tepat berada diatas kepala, rasanya kepala ayunda seperti mendidih.

"Kita berhenti dulu ya buat makan siang." Ujar mbak dania yang dibalas anggukan singkat oleh rahendra dan ayunda.

Mereka bertiga duduk dibawah pohon mahoni, mbak dania mengeluarkan tiga bungkus nasi yang sudah terbungkus rapi menggunakan daun pisang.

Mbak dania mulai memberikan dua nasi bungkus kepada ayunda dan rahendra, mereka mulai makan dengan cepat agar cepat sampai dijalan raya.

Hanya memerlukan waktu sekitaran lima menit saja mereka sudah selesai makan, mbak dania memasukan sampah daun pisang itu didalam plastik hitam, rencananya akan ia buanh setibanya di terminal.

Ayunda, rahendra, mbak dania terus berjalan dibawah teriknya matahari sembari menggendong tas ransel.

Tak lama mereka telah tiba di pinggir jalan raya, mobil serta motor berlalu lalang dihadapan mereka. Ayunda mengambil handponenya dan membuka aplikasi GrabCar kemudian ia memesan mobil yang akan mengantarkan mereka ke terminal runtuh.

Selang beberapa menit mobil yang dipesan akhirnya tiba juga, ayunda, mbak dania, serta rahendra memasukan ransel mereka kedalam bagasi, tak lama mobil pun berjalan meninggalkan tempat mereka berdiri tadi.

Sepanjang perjalanan menuju terminal, ayunda, mbak dania maupun rahendra tak ada yang membuka suara, mereka ber tiga larut dalam pikiran masing masing.

Mobil terus melaju kencang dijalanan raya, tak lama mereka telah sampai di terminal runtuh. Ayunda, mbak dania, rahendra langsung keluar dari mobil seraya membawa ransel mereka, tak lupa ayunda juga membayar ongkos.

Mereka bertiga berjalan menuju bus skala yang akan mengantarkan mereka ke jakarta.

"Ayo ayo masuk, tujuan jakarta." Seru karnet bus. Ayunda, mbak dania dan rahendra langsung masuk kedalam bus, mencari tempat duduk yang dekat jendela.

Penumpang bus kali ini tidak banyak, jumlahnya hanya sepuluh orang saja. Setelah karnet bus memastikan tidak ada penumpang lagi yang masuk, bus akhirnya berjalan meninggalkan terminal runtuh.

****

Reno dan lintang sedang menunjukan hasil rekaman cctv dua hari yang lalu kepada edward.

"Wanita itu sepertinya mengetahui jika disetiap jalan disekitaran sini terpasang cctv makanya dia menggunakan hoodie hitam yang kebesaran agar nggak terlalu jelas postur tubuhnya." Jelas lintang seraya memperhatikan gerak gerik wanita asing tersebut.

Edwar mengangguk membenarkan ucapan lintang barusan, mereka begitu fokus memperhatikan layar laptop sampai tidak menyadari kedatangan clarissa yang kini sudah resmi menjadi istri edward.

"Sayang, aku punya kabar gembira buat kamu." Ucap clarissa dengan senyum yang mengembang sempurna.

Sontak saja pandangan reno, lintang, dan edward teralihkan dari layar laptop, mereka balik menatap clarissa yang berdiri seraya menenteng tas shoulder bag.

Clarissa duduk di sofa, senyumnya sama sekali tak luntur dari wajah wanita itu

"Kalian keluarlah dulu." Ucap edward kepada lintang dan reno, mereka langsung keluar dari dalam ruangan itu.

Edward berjalan mendekat kearah clarisaa lalu menjatuhkan bokongnya disamping wanita itu. "Kabar gembira apa?" Tanya edward penasaran.

"Aku hamil, mas." Jawab clarissa.

"Kamu serius?" Tanya edward memastikan jika telinganya tak salah dengar.

Clarissa mengangguk cepat, setitik air mata menetes dari ujung matanya. "Aku serius mas, pagi tadi aku baru aja testpack, nih hasilnya."

Clarissa mengeluarkan alat testpack berbentuk digital itu dari dalam tas lalu ia menunjukan dua garis merah yang menandakan jika ia positif hamil.

Edward tak bisa berkata kata lagi, ia mengambil testpack itu dengan tangan yang bergetat hebat. Tanpa aba aba edward langsung memeluk clarissa erat, ia terus membisikan kata terimakasih.

"Ayo kita pulang buat ngasih kabar bahagia ini sama mama papa." Ucap edward.

Clarissa dan edward langsung keluar dari ruangan itu dan masuk kedalam lift yang akan mengantarkan mereka ke lantai satu.

Lift akhirnya terbuka dengan terburu buru, edward dan clarissa keluar dari dalam lift. Mereka berjalan menuju parkiran dan langsung masuk kedalam mobil.

Mobil palisade itu meleset cepat meninggalkan area parkiran kantor, edward membawa mobil dengan kecepatan diatas rata rata saking tidak sabarnya agar cepat tiba dirumah utama keluarga alexandra.

Bahkan edward melewati jalan pintas yang sunyi, tak lama mereka telah tiba dikediaman keluarga alexandra. Edward serta clarissa berjalan masuk kedalam rumah seraya memanggil nyonya emma dan tuan wijaya.

"Pa!! Papa, mama!!" Teriak edward membuat nyonya emma dan tuan wijaya yang sedang duduk santai diruang tamu menoleh cepat kearah edward.

"Ada apa? Kenapa teriak teriak begitu sih?" Tanya mama emma yang kesal, namun ke kesalan itu berubah saat menyadari kehadiran clarissa.

"Loh ada menantu kesayangan rupanya, ayo duduk dulu."

Clarissa mengangguk, ia mengikuti mama emma duduk disofa ruang tamu begitu juga dengan edward.

"Mama papa, kami berdua punya kabar gembira buat kalian." Ucap edward.

"Kabar gembira apa?" Tanya tuan wijaya menatap anaknya.

"Sebentar lagi kalian akan punya cucu, clarissa hamil." Jawab edward yang tak bisa lagi menyembunyikan senyuman bahagia.

"Apaa!! Kamu serius edward??" Pekik nyonya emma tak percaya.

"Benar begitu clarissa?" Tanya tuan wijaya.

Clarissa mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan papa mertuanya.

"Oh my god!! Kak clarissa hamil?? Jadi sebentar lagi aku bakalan punya keponakan lucu." Seru ceysa yang baru saja pulang sekolah tak sengaja mendengar obrolan mereka.

"Mama jadi nggak sabar deh." Ucap nyonya emma membayangkan jika ia menggendong anak edward dan clarissa.

"Kehamilan kamu ini harus diumumkan supaya orang orang tau, terutama kolega bisnis papa." Kata tuan wijaya yang langsung memanggil rayyan dan jack.

"Umumkan kehamilan clarissa ini supaya orang orang tau." Perintah tuan wijaya.

Rayyan dan jack langsung berlalu pergi untuk mengumumkan kabar gembira ini melalui sosial media dan surat kabar.

Hanya perlu beberapa menit saja berita tentang kehamilan clarissa langsung menyebar luas bagaikan angin. Netizen maupun kolega bisnis keluarga alexandra langsung mengucapkan kata 'selamat' serta doa baik untuk clarissa.

1
Y. Kasanova
🔥🔥🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Lanjut thor seru nih
Y. Kasanova
🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Wihhh siapa kah kira2 sosok laki2 yang mencintai ayunda secara diam-diam ? Penasaran
Y. Kasanova
Whay?
Y. Kasanova
Semangat thor 🔥🔥🔥
elaacy: makasii kaa 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!