Danau yang sangat tenang bahkan para warga kalau malam juga ada yang mencari ikan di sana, namun beberapa bulan terakhir ini malah muncul gosip yang tidak sedap.
di mulai dari seorang pria hilang begitu saja dari danau itu saat mencari ikan, bahkan ada yang mengatakan pernah melihat selendang merah menari nari di atas air.
apa yang ada di danau itu sebenar nya?
siapa yang sudah membuat masalah di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10. Xavier di tampar
Pagi hari dua arwah yang di tugaskan sudah pulang dan mereka semua mengadu bahwa arwah yang ada di sana sangat kuat, untung nya mereka tidak ketahuan karena sembunyi di atas pohon. coba kalau ketahuan maka sudah pasti habis lumat di buat oleh selendang merah mengerikan itu, bagai mana bisa tiba tiba ada orang yang mandi.
Bahkan Purnama saja melongo karena air naik turun seperti orang mandi namun mereka berdua sama sekali tidak bisa melihat nya, sudah pasti hati mereka kaget bukan main. ini Ratu nya saja masih terdiam memikirkan apa yang terjadi malam itu, apa kah lawan memang sangat kuat dan bengis.
"Halah kalian saja yang tidak teliti, sama selendang saja takut!" Xavier berkata sinis.
"Jangan sampai mulut mu itu ku robek ya, Vir!" Yasmin langsung meradang pada Xavier ini.
Plaaaak.
"Mulut jangan kebiasaan mengejek orang, kau sendiri belum tentu mampu!" Ratu ular yang menampar mulut nya Xavier karena ikut geram.
Yang di tampar tidak berani lagi berkata kata karena sangking takut dan juga kaget nya karena sudah di tampar Purnama, melawan pun hanya membuat tambah sengsara saja. lagi pula salah mulut Xavier juga karena suka sekali menghina teman nya yang sedang tugas dan membawa kegagalan seperti Yasmin dan Sukma ini.
Padahal yang lain bersyukur masih untuk mereka berdua itu selamat dari selendang merah, coba saja sampai ketahuan maka sudah pasti akan baku hantam satu sama lain. kalau sudah begitu maka pasti nya akan ada yang musnah apa bila mereka kalah, paling enteng yang luka luka lah karena nama nya juga pertempuran.
Wajar mereka pulang mengadu takut karena Xavier pun pernah merasakan takut juga pasti nya, tapi dia malah main ejek saja seolah tidak pernah tau rasa takut. sekarang kena tampar jadi tidak berani lagi mau berkata kata, cuma bisa diam tak bergerak karena memang takut sekali kena amuk Purnama.
"Rasakan itu, sok sekali gaya mu! apa yang mau kau andalkan ini hah? kau pun seorang dewa tapi tidak ada guna nya!" Yasmin mencekal leher Xavier.
"Ka-kau kenapa mencekik ku?" Xavier kaget karena Yasmin mencekik diri nya.
"Ingat ucapan ku baik baik, kau itu memang dewa tapi di sini kau tidak ada apa apa nya alias kau tidak ada guna!" bentak Yasmin melemparkan Xavier di lantai.
"Maka nya punya mulut di jaga, jangan lagak mu saja yang kau besarkan!" Sukma juga ikut geram.
Buaaaaak.
"Aaaaah, hentikan tingkah kalian ini padaku!" Xavier menjerit karena di tendang pula perut nya oleh Sukma.
Lengkap sudah penderitaan yang di rasakan oleh Xavier ini karena semua teman teman sama sekali tidak ada yang membela, bahkan Purnama juga tidak karena Ratu ular ikut emosi pada Xavier yang banyak sekali tingkah dia apa bila mengejek teman yang gagal usia menjalankan tugas dari agensi karena sebuah alasan lah pasti nya.
Ini Sukma dan Yasmin gagal kan karena alasan iblis lawan mereka sangat kuat sehingga tidak bisa mau mengalahkan nya, andai saja lawan tidak sekuat itu maka pasti nya tidak akan mereka pulang dengan rasa takut sebesar ini akibat melihat kekuatan yang sekuat ini juga di danau yang seram itu.
"Nanti malam aku yang akan kesana." putus Maharani.
"Ya kan kau bisa menghilang dari pandangan kami, jadi mungkin saja kau bisa melihat juga." ujar Nilam.
"Masalah nya aku tidak tau soal itu, apa kah kalau sama sama punya ilmu itu bisa melihat lawan nya juga." ujar Maharani.
"Ah susah ini, tapi ya sudah lah di coba saja! mau sama siapa kau nanti malam?" tanya Xiela.
"Aku saja, aku juga ingin melihat iblis ini seperti apa!" Purnama menyahut cepat karena dia sudah sangat penasaran.
"Satu hal yang sangat aneh juga, di sana sama sekali tidak ada arwah lain yang muncul! bahkan arwah yang mati tadi pagi itu juga ada di sana." beritahu Sukma.
"Kau tidak melihat arwah Paijo?" tanya Arya heran.
"Tidak ada, kami sempat masuk lorong sekitar tiga meter dan tidak sanggup lagi mau masuk tambah dalam." jelas Yasmin.
"Apa arwah Paijo di telan iblis ini?" gumam Jeno.
Semua nya terdiam karena masih belum tau apa yang sebenar nya sudah terjadi di sana, apa mungkin memang ada sesuatu di danau itu sehingga menjadi sangat kuat. kalau tebakan Arya iblis nya sudah tua, jadi dia sangat kuat dan sangat licik sekali setiap pergerakan yang muncul di permukaan danau tersebut.
"Mbak Purnama!"
"Assalamualaikum, Mbak!"
"Siapa yang datang itu?" Purnama segera keluar dari rumah.
"Assalamualaikum, Mama muda." Joko mengetuk pintu rumah.
"Walaikum sallam!" Purnama membuka pintu dan melihat tamu nya ada tiga orang.
"Kok tumben datang rombongan begini, mari masuk." Zidan juga menyambut tamu nya yang datang ini.
"Ayo masuk, di luar panas nanti kulit ku jadi hitam pula." ujar Purnama membuat senyum di bibir Zidan terbit apa bila sudah melihat tingkah centil istri nya.
Akhir nya para tamu empat orang ini pun masuk kedalam rumah, Purnama mengambil kan mereka minum karena biasa nya kalau ada tamu memang begini. dia jarang membuatkan teh secara langsung, lebih baik di stok dalam kulkas sehingga kalau ada tamu langsung di ambil kan saja dari sana.
"Kami tadi malam dari danau, Mbak! tapi kamu kabur karena ada hantu nya." Tamrin memulai cerita.
"Demi Allah kami tidak bohong bahwa danau itu memang ada hantu nya." Joko tampak semangat sekali.
"Kau juga ada di sana? ikut jaga kau dengan mereka!" Purnama melirik Ridwan.
"Aku sebenar nya mau ketemu sama orang, tapi malah saat sedang menunggu aku melihat selendang itu menari di atas danau! semakin di lihat maka dia semakin dekat mendatangi aku." cerita Ridwan.
"Nah kan kami tidak bohong, kalau yang kami lihat itu seperti orang mandi." timpal Hasan pula.
"Lalu apa yang kalian lakukan saat itu?" tanya Purnama pula.
"Ya apa lagi, kami lari lah dari pada di belit seperti Paijo! nah maksud kami datang pada sampean ini, agar sampean melihat kesana dan membasmi nya." ujar Tamrin.
"Enak sekali mulut mu bicara, kau pikir semudah itu pula." rutuk Purnama.
Tamrin nyengir karena dia barusan yang bicara, mungkin saja selama ini memang tidak mudah membasmi para setan yang ada di kampung ini. namun Purnama selalu berusaha sekuat tenaga, agar tidak ada lagi yang celaka dan dia kadang juga harus terluka.
Selamat siang menjelang sore, nanti malam Susuk kita up ya. siang ini kita fokus sama selendang merah dulu besty, jangan lupa like dan komen nya ya buat cerita othor Novita Jungkook.
kasihan Andini sakit nya makin parah ,, jgn buat Andini musnah yaa kak Nov ,,, kasihan jg Hendra nya psti Tantrum lg 😱😔🥺
banyak ngomong sih si Dukun ,, akhirnya mati jg kan 🤣 harusnya si 2 cecunguk itu di buat mati ja sxlian biar ngikut Dukun nya 🤣 😤😡🤬
semoga cepat terungkap yaa Pur , Andini dan Arya cepat di temukan jg 🤲🏻
biar sxlian si Bustamin dan Harahap mati sxlian ma Dukun Nya 🤣🤣🤣🤣v
kasian dt
hidupnya byk nelangsa
Ayo pangeran ular Arya yang ganteng, kalem ,cerdas yuk tunjukkan kekuatanmu,jangan kalah sama makhluk yang beraninya bersembunyi di balik lumpur yang menjijikkan ...
Semangat Arya- Andini ....
diatas sudah menunggu Ratu mu juga kerabat member .