NovelToon NovelToon
Suamiku Seorang Playboy

Suamiku Seorang Playboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Putri prisella

Warningg !! Dibawah umur 18 tahun harap baca yang bijak karena ada adegan yang ++ !!

"Saya terima nikahnya Larasati Ardhiana dengan mas kawin tersebut tunai!" Ucap laki laki itu dengan lantang.

"Bagaimana para saksi? Sah!" Ucap penghulu.

"Saahh"

"Sahh"

Teriak para tamu undangan, termasuk

teman-teman nya.

"Alhamdulillah" ujar penghulu, lalu mengangkat kedua tangan untuk membaca doa kepada pengantin baru ini.

********

Laras harus menelan pahit dalam kehidupan yang seharusnya masih menikmati masa remajanya, namun ia di paksa menikah oleh seseorang yang terkenal dengan sebutan Playboy dan ketua geng terkenal. Siapakah laki-laki tersebut? la merupakan anak tunggal dari keturunan keluarga Mahendra yang bernama Arjuna Geofino Mahendra, beliau juga merupakan anak emas. Namun, karena kenangan masa lalu yang membuat nya ia trauma akan pada wanita yang berucap setia padanya.

Ingin tahu kelanjutan kisah nya?
Yuk buruan baca cerita nya😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri prisella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab :23 Anda sudah puas menonton kebenaran?

"Gimana apa Anda sudah puas menonton kebenaran?" Tanya Adit, video CCTV yang Adit perlihatkan bukan kejadian di kantin saja melainkan juga di kelas.

"Anak Anda, yang baru pertama kali masuk sekolah ini tapi sudah membuat ulah" kata Adit dengan nada tegas.

"Dan lagi dia belum tahu lawannya akan seperti apa, lalu setelah membuat anak Anda masuk rumah sakit. Anda mencak-mencak disini?" Tanya Adit dengan mata mengintimidasi Ibu Tasya dan guru BK tersebut bungkam, mereka tak bisa menjawab pertanyaan dari Adit terlebih mata tajam yang di perlihatkannya semakin ketakutan. Ayah Tasya pun tak ambil pusing, apapun keputusannya nanti ia akan terima. Toh, ia memang melihat jika anaknya yang membuat masalah duluan.

"Saya dari awal sudah diam! Tapi anak Anda yang sok Primadona itu terus mencari ulah sama saya" kata Laras sambil menyindir langsung didepan kedua orang tua Tasya.

Di balik tembok sana, Vano dan Bima sudah bertepuk tangan atas sindiran pedas Laras tentang anaknya di depan muka Ibu Tasya.

"Gila sih! Andai aja Laras mau sama gue" pekik Bima.

Puk

Geo kesal langsung memukulnya menggunakan sepatu yang ia kenakan. "Bac*t lo jangan gede-gede!" Protes Geo.

Plak

"Kamu memang anak kurang ajar!" Pekik Ibu Tasya.

Brak

Laras yang tak terima perlakuan tersebut langsung menendang keras meja kayu yang ada didepannya tak perduli disana ada Ayah, Abang dan Gurunya.

"Gue dari tadi diam bukan berarti gue takut sama nenek lampir kayak lo ya!" Ucap Laras dengan emosi.

Laras berlarian ke arah Ibu Tasya dan menarik kuat lawannya hingga mendongak keatas, "Lo udah tahu kan kalau gue ini preman! Terus kenapa lo malah buat ulah sama preman yang statusnya habis bikin anak lo masuk rumah sakit? Apa lo mau juga gue bikin lo nyusul ke anak primadona itu?!" Pekik Laras dengan mata tajamnya.

Suami dari Ibu Tasya acuh, ia sudah lelah dengan drama yang di mainkan oleh istrinya.

"Lo lihat! Bahkan suami lo sendiri aja ngga perduli gue mau jahatin lo kayak gimana!" Ejek Laras sambil menolehkan kepala Ibu Tasya dengan kuat-kuat agar ia bisa melihat tingkah suaminya.

"Mas!" Panggil Ibu Tasya.

"Kamu urus sendiri saja lah, lagian itu lan anak mu!" Balas Ayah Tasya dengan acuh lalu bangkit meninggalkan ruangan tersebut.

Hal itu membuat Laras semakin tersenyum bak iblis yang tengah puas mendapati mangsa. Guru BK disana sudah bertambah keringat dinginnya, ruangan disana semakin mencengkram.

Tangan Laras melepas cekalan yang ada di rambut Ibu Tasya, "Gue ngga mau mengotori tangan gue buat emak-emak gila kayak lo!" Setelah Laras mengucapkan itu, ekor matanya menoleh kearah guru BK yang tengah menahan ketakutan. "Dan lo, guru ngga pantes buat berada di sekolah berkualitas kayak gini! Terserah lo deh, kalau gue mau DO juga gak masalah" ucap Laras dengan santai.

Lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan santai, di ikuti oleh Jefran dan Adit dibelakangnya.

Di balik pintu, saat Laras keluar dari ruangan tersebut mereka segera sembunyikan diri agar tak ketahuan oleh Laras dan dua laki-laki yang berada di belakangnya.

"Cewekk" goda Vano saat melihat siswi yang kulitnya bening.

"Kiw-kiw" balas Bima sambil mengedipkan matanya.

"Jalan sama gue, Yok!" Goda Gio

Baru saja tiga laki-laki itu hendak taubat tapi entah lah, setiap melihat wanita yang bening sebening air gunung lidah mereka gatal ingin menggodanya.

Sedangkan tiga perempuan yang tengah di goda sudah memekik kesetanan karena kesenangan di notice oleh DOI.

"Minta nomor hp dong!" Goda Bima.

"Aaarrrgghhh, mimpi apa gue semalam!" Pekik Perempuan tersebut.

"Mimpiin gue pasti!" Balas Geo dengan cepat.

"Aaaarrgghhhh, maaaaakkkkk" teriaknya.

Geo bukannya ke berisikan ia malah semakin menjadi menggodanya, hal itu membuat Dion pergi meninggalkan mereka. Tujuannya kali ini adalah kelas karena bel sudah berbunyi lima menit yang lalu.

Kini, Laras sudah tiba di kelas membuat kelas yang semula berisik menjadi senyap.

Mereka tak mau jadi makanan Laras selanjutnya sudah cukup mereka semua melihat kejadian tersebut di kantin.

Hingga saat Geo, Bima dan Vano masuk kedalam dengan keadaan yang sangat berisik membuat Laras menimpuk mereka menggunakan sepatu.

Puk

Dua sepatu Laras telat berhenti di kepala Geo dan Vano.

"Woy sepatu siapa, Nih!?" Tanya Geo dengan kesal.

"Bac*t lo kayak perempuan!" Protes Laras yang tengah bersandar tembok dengan mulut mengunyah permen karet.

Geo dan dua temannya tak terima, ia langsung pergi menghampiri Laras dengan tatapan emosi.

"Maksud lo, Bangs*t?" Tanya Geo dengan amarah menggebu-gebu.

"Bac*t lo berisik! Ada ya laki-laki tapi suaranya kayak perempuan" ejek Laras.

Bima dan Vano seketika emosi, baru saja hendak berbicara tangan Laras sudah lebih dulu menutup telinganya.

"Sial*n!" Umpat Geo, baru ini mereka mendapatkan perlakuan seenaknya dari perempuan.

Maria dan Clara masih di UKS, kabar yang tidak mengenakan ini sudah sampai ke telinga guru-guru.

Tak lama guru pun masuk dengan buku di tangannya, "Selamat pagi menjelang siang anak-anak!" Sapa guru tersebut.

Guru tersebut pun memulai pelajarannya, Laras yang mendengar ocehan guru pun langsung bangkit dan membawa tas kedua temannya itu.

"Mau kemana kamu, Laras?" Tanya guru itu.

"Pulang!" Singkat Laras.

Guru tersebut menghela nafas secara kasar, ia pun sudah terbiasa dengan perlakuan tersebut. Kaki Laras membawanya ke UKS terlebih dahulu.

Klek

Laras masuk kedalam sana, ternyata Maria tengah tertidur sedangkan Clara sedang memainkan ponselnya.

"Ini tas lo berdua!" Ucap Laras sambil menyodorkan dua tas itu.

"Lah lo mau kemana?" Tanya Clara.

"Basecamp!" Jawab Laras dengan singkat.

"Maria balik ya gimana!" Tanya Laras.

"Baliknya sama gue, tadi gue udah nelpon Surya buat jemput motornya Maria!" Ucap Clara.

Laras pun mengangguk, lalu ia mengeluarkan ponselnya untuk menelpon Surya.

Tut

"Kesekolah sekarang!"

Setelah mengatakan dua kata itu, Laras langsung memutuskan sambungannya secara sepihak.

"Gue nunggu Surya di bawah! Gue cabut duluan" pamit Laras. Clara pun mengangguk, ia juga sudah mengatakan pada walas nya jika Maria ijin pulang. Karena setelah panggilan Laras ke ruangan BK Bu Hani selaku walas datang menjenguk Maria.

Kaki Laras membawanya tenang berjalan di koridor, bahkan siswa siswi yang tak sengaja bertatapan langsung menundukkan pandangannya. Kejadian di Kantin membuat mereka semakin takut pada Laras.

Laras sudah tiba di area parkir, tak lama Surya datang bersama Danto yang sudah berganti seragamnya.

"Buka!" Ucap Laras pada pak Satpam.

"Lah, si eneng mau kemane?" Tanyanya.

"Balik!" Singkat Laras.

"Tapi jam nye masih waktu belajar neng!" Tolak pak satpam.

"Buka atau gue dobrak secara paksa!?" Ancam Laras.

Satpam tersebut gelapan, ia pun segera membuka gerbang itu daripada ia harus mengganti rugi.

"Bentar! Itu teman saya mau ngambil motornya!" Cegah Laras, saat melihat pak Satpam hendak menutupnya.

"Tapi..."

"Mau gue bikin lo di pecat?"

Ancam Laras yang kesalnya bukan kepalang.

Akhirnya mau tak mau Satpam itu pun menuruti keinginan Laras. Setelah Surya mengambil motor Maria, satpam itu segera menutup kembali gerbang sekolahnya.

*Bersambung*

* Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar dan bantuan like nya ya*

*Salam manis dari AUTHOR 🤭*

*ig @vera_miceela

@putri488241.

1
Diah Susanti
terlalu kasar cwenya thor
Putri Anggraini: iya tapi baik karakter cewek nya😊
total 1 replies
Murni Dewita
👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!