Banyak yang bilang orang baru akan kalah dengan orang lama. Nyatanya nasib Zema sangat berbeda.
Menikah dengan sahabat masa kecilnya justru membuat luka yang cukup dalam dan membuatnya sedikit trauma dengan pernikahan.
Dikhianati, dimanfaatkan dan dibuang membuat Zema akhirnya sadar. Terkadang orang yang dikenal lebih lama bisa saja kalah dengan orang baru yang hadir dihidup kita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Luthfi memilih bersembunyi di kediaman Atta. Di sana ada Kenzie juga yang memang baru datang dari negara suaminya.
"Luth, apa yang terjadi? Kenapa berita tentang papah tiri kamu bisa ke sebar begini?" cecar Kenzie.
Meski bersahabat, tapi Atta dan Kenzie tak mengetahui rahasia kelamnya. Hanya Dery dan Zema yang tahu dan sialnya kini mereka bermusuhan.
Bahkan dirinya tak bisa mengancam Zema melalui Dery sebab di rumah sakit jiwa yang baru, Dery dilarang di temui oleh siapa pun kecuali Zema.
Dia sendiri tahu saat ini pasti tengah di cari oleh ayah tirinya yang sudah mengetahui dari mana berita itu muncul.
Luthfi menyugar rambutnya. Dia tak tahu nasib ibu dan adik perempuannya. Mengingat tempramen ayah tirinya yang galak, ada kemungkinan lelaki itu mungkin menyakiti ibunya.
Hanya saja dirinya berharap ayah tirinya tak membuat ibunya babak belur. Untuk adik perempuannya, ia yakin adiknya akan selamat, karena bagaimana pun dia adalah anaknya.
"Kamu tahu Luth? Orang tua Zema juga tiba-tiba pindah, entah ke mana mereka tak ada yang tahu. Nomor ponsel mereka juga tak bisa di hubungi. Aku juga merasa Zema agak aneh akhir-akhir ini, perasaanku mendadak cemas. Kamu coba hubungi dia Luth? Tanyakan tentang orangtuanya," jelas Atta.
Mata Luthfi memicing, ternyata Zema telah mengatur segalanya dan bodohnya Atta serta Kenzie masih merasa tenang saat ini, padahal hidup mereka tengah berada diujung tanduk.
Luthfi tercekat, sejujurnya dia telah melakukan hal tercela tanpa persetujuan mereka. Masalah Dery yang dia lecehkan oleh orang suruhannya adalah satu kejahatannya tanpa persetujuan Atta dan Kenzie.
Yang mereka tahu, Dery merasakan trauma karena tekanan yang hebat oleh orang kenalan ayah Atta yang diketahui orang tua Zema sebagai pamannya.
Kini, Dery telah dipindahkan dan dia tak bisa memiliki akses untuk menemuinya.
Dia seperti memakan buah simalakama. Luthfi tak bisa menjelaskan kepada Atta dan Kenzie tentang Zema yang telah mengetahui kebenaran tentang kejahatan mereka.
"Sudahlah, memang mau kabur ke mana mereka? Kalau pun pindah, bukankah Bang Dery masih ada di cengkraman kita? Kita bisa mengancam mereka untuk kembali menaikkan kasus Kenzie dulu kan?"
Kepanikan muncul di raut wajah cantik Kenzie, semua tak luput dari pandangan Luthfi. Dia memang tahu semua ini hanyalah fitnah keji yang Kenzie lakukan. Dirinya sendiri tak tahu kenapa Kenzie memilih Dery sebagai tersangka, padahal sahabatnya itulah yang telah menolongnya.
Atta lantas meninggalkan keduanya saat Leora tiba-tiba mengajaknya bermain.
"Luth, kamu tenang aja. Kasus papah tiri kamu ngga mungkin berdampak sama karir kamu kan? Apa kamu khawatir kalau keluarga Mahira akan membatalkan rencana pernikahan kalian?" tanya Kenzie penasaran.
Luthfi menarik napas panjang dan kini menatap Kenzie dengan dalam.
"Ken, aku tahu bukan Dery yang telah melakukan hal keji itu padamu dulu. Aku selalu penasaran kenapa kamu justru menuduh Dery yang jelas-jelas telah menolongmu?" cecar Luthfi yang tak lagi bisa membendung rasa penasarannya.
Benar saja, Kenzie telihat pucat pasi karena terkejut dengan pertanyaan Luthfi.
"A-apa maksud kamu Luth? Dengar Luth, hanya karena kamu sahabat baik Zema, kamu ngga bisa menutup mata atas kejahatan kakaknya—"
"Aku seornag Dokter Ken. Aku bahkan punya rekam medismu yang menyatakan jika kamu telah mengalami kekerasan sek-sual lebih dari satu orang. Aku tak memberitahu tentang ini pada Atta selama ini, jadi katakan saja yang sebenarnya," pinta Luthfi tajam.
Kenzie memalingkan wajahnya. Dia tak bisa berkutik. Dia mengakui jika Luthfi selama ini berpihak padanya. Meski heran, sebab Luthfi adalah teman dekat Dery dan Zema tapi justru membantunya berbohong dengan memfitnah Dery, dirinya juga tak tahu alasannya dan hanya menikmati keadaan itu saja.
"Aku ngga punya masalah apa-apa sama Bang Dery sebenarnya, hanya saja aku harus punya alasan untuk keadaanku saat itu," jawabnya jujur.
Dia sendiri bingung mengapa Atta begitu sangat percaya padanya. Mungkin lelaki itu memang benar-benar bucin seperti kata orang.
"Kamu sendiri? Selain menutup mulutmu tentang bang Dery, kamu juga membantuku tentang Leora. Apa tujuanmu? Apa kamu mencintai Zema Luth?" pikirnya.
Hanya itu yang ada di benak Kenzie, yaitu diam-diam sebenarnya Luthfi menyukai Zema, jadi mungkin Luthfi akan bersikap bak pahlawan jika kelak masalah mereka akan diungkapkan ke Zema.
Apalagi yang bisa di pikirkan? Hal seperti itu lebih masuk akal menurutnya.
Luthfi bangkit berdiri. "Kejadian ini hanya aku dan kamu saja yang tahu Ken. Sejujurnya selain Zema, Atta juga menjadi korban dari kebohonganmu."
"Kamu enggak bisa melimpahkan kesalahan itu hanya sama aku Luth. Toh rencana meminjam rahim Zema itu merupakan usulanmu!"
Luthfi memilih berlalu menuju kamar tamu. Tak ada lagi asisten rumah tangga Zema di sana jadi keadaan rumah Zema dan Atta terlihat sangat berantakan.
Kenzie sendiri selalu malas untuk berbenah, dia selalu beralasan, jika hanya sebentar disela waktu cutinya bekerja.
Meski dia heran, kenapa wanita itu mudah sekali diberi cuti oleh perusahaannya.
.
.
Sedangkan di kediaman Mahira. Orang tua Mahira tak menyangka jika keluarga calon besannya sebejat itu.
Ibu mahira lantas menatap putrinya. "Ira, ini belum terlambat, apa kamu ngga mau memikir kannya lagi Nak?"
Mahira menarik napas, entah berita ini siapa yang menyebarkannya. Pikirannya jelas tertuju pada Zema yang memgatakan ingin membalas dendam pada Luthfi.
Baru seperti ini saja orang tuanya sudah cemas bukan main. Padahal mereka telah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk biaya pernikahannya, tapi sang ibu terlihat sekali lebih rela kehilangan uang mereka dari pada nama baik mereka.
Bagaimana kalau Zema membeberkan kejahatan Luthfi pada orang tuanya? Mahira yakin mereka lebih memilih membuangnya keluar negeri dari pada menikahkan anak mereka dengan seorang penjahat keji.
"Ira?" panggil ayahnya pelan.
"Bukan maksud gimana-gimana. Meski berita ini belum bisa di konfirmasi kebenarannya, tapi ayah—"
"Ayah dan ibu benar, aku akan membatalkan pernikahan ini," lirihnya.
Kedua orang tua Mahira saling melempar pandangan. Ia tahu putrinya adalah anak yang penurut, meski ada kelegaan di hati mereka, tapi tetap saja mereka tahu putri mereka pasti tengah kecewa.
Mahira sendiri bingung kenapa Zema belum membuka mulut pada orang tuanya. Apa rencana wanita itu sebenarnya? Apa semua itu hanya gertakan saja?
Dia cemas jika kebenaran tentang Luthfi bisa mempengaruhi pekerjaan Luthfi. Jujur saja meski memutuskan mengakhiri rencana pernikahannya dengan Luthfi, Mahira masih ingin Luthfi bekerja di rumah sakit orang tuanya.
Bodoh memang, tapi dia masih mencintai Luthfi dan sejujurnya tak ada masalah antara mereka, jadi dia belum bisa merelakan Luthfi jauh dari pandangannya.
.
.
Zema sendiri setelah berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Saat ini dia tengah menghadap atasannya.
Sebagai seorang yang akan dipindahkan ke kota lain, semua pekerjaannya hampir selesai. Jadi dirinya memutuskan untuk meminta cuti karena harus melakukan satu hal besar yang mungkin akan menyita waktunya.
Beruntung atasannya menyetujui permintaanya tersebut sebab masa transisi perpindahannya juga sudah hampir selesai.
"Kamu mau ke semarang? Berita tentang Luthfi masih panas ini—"
"Aku mau ke Malaysia. Aku mau menemui suami Kenzie," jelas Zema.
"Hah? Kamu serius?"
"Apa sekarang waktunya Kenzie?"
Zema hanya menatap kosong ke depan. Dia tak memiliki rencana yang begitu matang. Hanya alur dari buah pemikirannya saja yang dia lalukan saat ini.
"Baiklah, aku harap kamu memikirkan masalah ini. Meski banyak bukti yang sudah kamu miliki, kamu tetap harus berhati-hati."
.
.
.
Lanjut
jgn lma* up nya y k
terimakasih Thor ...
makin seru dan bikin penasaran ceritanya.
semangat buat up lagi ya Thor ...💪