NovelToon NovelToon
Daniel & Hana

Daniel & Hana

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Percintaan Konglomerat
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Arashka

Welcome to the sequel of You're Mine Brianna

Perjalanan seorang Hana Elodie Brown menghindari Ayahnya yang otoriter terhadap dirinya. Berbagai cara ia lakukan agar hidupnya bisa terbebas dari aturan yang menurutnya tak sesuai dengannya. Sampai pada suatu ketika, Hana dipertemukan oleh takdir dengan seorang pria yang tak pernah ia inginkan semasa hidupnya, Daniel Leonardo Smirnov. Seorang mafia yang dunianya penuh dengan kegelapan melebihi tempat tergelap di dunia. Mampukah Hana menjadi penerang bagi Daniel dan akankah Daniel mampu memberikan kehidupan yang diinginkan oleh Hana? Simak terus kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arashka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Kembali Pulih

Nikolai dan Gaston sedang berada di markas utama Bratva. Mereka hendak melihat para pelayan dan penjaga yang baru pilihan Nikolai. Ada sekitar tujuh puluh orang yang terpilih. Lima belas pelayan wanita, lima belas pelayan pria dan empat puluh penjaga. Untuk para penjaga akan diberikan berupa keahlian untuk menjadi sosok yang lebih tangguh agar mampu menjaga mansion beserta seluruh isinya dengan baik.

Ke tiga puluh orang calon pelayan itu nampak terdiam dan gugup saat melihat kedatangan Daniel, empat puluh diantaranya berada di lokasi yang berbeda. Mereka sudah diberitahu bahwa pemimpin Bratva akan datang. Dan sangat diluar dugaan mereka, bahwa pemimpin Bratva ternyata adalah sosok yang tampan, masih muda dan juga seksi.

"Senang kau telah kembali pulih, Tuan." sapa Nikolai kepada Daniel saat pria itu masuk ke dalam sebuah aula di markas tersebut. 

"Hm.." jawab Daniel dingin. "Berapa jumlah semuanya?" 

"Tujuh puluh, Tuan. Empat puluh diantaranya di tempat yang berbeda karena mereka akan mendapatkan pelatihan khusus lagi untuk lebih menajamkan keahlian dan instingnya." jawab Nikolai. 

"Bagaimana dengan chip-nya?" 

"Aku telah memasangkannya, Tuan."

"Cara kerjanya?" 

"Tuan bisa mengakses chip tersebut melalui alat ini." Gaston menyerahkan berupa alat kecil kepada Daniel. "Kau bisa memasukkan kode sesuai dengan chip yang ditanamkan pada tubuh mereka masing-masing. Jika mereka melakukan pengkhianatan, kau bisa langsung menekannya dan tubuh mereka akan meledak seketika." ucap Gaston menjelaskan. 

Semua calon pelayan memasang raut wajah terkejut saat mendengar percakapan ketiga pria tampan di hadapan mereka. 

"Jangan takut, kalian hanya cukup mendengarkan instruksiku, maka kalian akan selamat." ucap Daniel dengan penuh penekanan. 

"Sesuai dengan kesepakatan yang telah kalian tanda tangani, kalian akan menjadi pelayan di mansion utama. Hanya itu tugas kalian. Dalam dua menit, setengah dari bayaran kalian akan dikirimkan. Kalian mengerti?" lanjut Daniel menjelaskan. 

"Mengerti Tuan." Jawab mereka dengan serempak. 

"Nikolai, pinta salah satu anggota untuk mengantar mereka ke mansion secepatnya. Istriku sedikit kewalahan karena harus selalu menyiapkan makanan setiap hari."

"Baik Tuan." jawab Nikolai dan langung menghubungi salah satu anggota mereka. Sedangkan Daniel dan Gaston melangkah keluar untuk menuju ke lokasi di belakang markas, dimana semua para calon bodyguard berada di sana. 

"Dari mana kalian mendapatkan mereka?" tanya Daniel yang cukup takjub dengan hasil kerja kedua sahabatnya karena mereka mendapatkan orang yang Daniel inginkan dalam waktu singkat. 

"Nikolai membobol sistem keamanan Rusia, ia mendapatkan data-data para veteran yang dibuang begitu saja setelah menyelesaikan misi. Dan untungnya tanpa berpikir panjang mereka siap untuk bekerja denganmu apalagi imbalan yang kau berikan sangatlah fantastis." jawab Gaston

Gaston dan Daniel membukakan sebuah pintu kemudian ia mempersilakan Daniel untuk masuk lebih dulu. Semua yang berada di sana segera bangkit dari duduknya meski rasa lelah masih menyerang mereka setelah berlatih sejak tadi. 

"Kalian sudah tahu tugas kalian?" tanya Daniel sebagai kalimat pembuka sekaligus kalimat sapaan untuk para bodyguard barunya.

"Ya Tuan." Seru mereka dengan serempak. 

"Kalian akan berjaga secara bergantian. Untuk jadwalnya, Kepala Pelayan Aiko akan memberitahu kalian setelah sampai di mansion." ucap Daniel.

Daniel pun menjelaskan kembali mengenai chip yang sudah tertanam dalam tubuh para bodyguard itu. Tak ada nada sumbang, mereka nampak setuju dengan semuanya.

"Masing-masing dari kalian akan mendapatkan senjata." ucap Daniel sembari menoleh ke arah salah satu anak buahnya yang baru saja tiba dengan membawa beberapa jenis senjata. 

"Setelah ini antarkan mereka segera ke mansion." titah Daniel. "Silakan pilih senjata yang kalian inginkan." ucap Daniel kemudian ia melangkah pergi meninggalkan ruangan tersebut. 

"Gaston, sepertinya kita harus segera bersiap. Instingku mengatakan dalam waktu dekat akan terjadi peperangan." ucap Daniel.

"Sesuai yang anda inginkan, Tuan." jawab Gaston.

"Satu lagi, cari tahu apa yang sebenarnya terjadi sekitar dua puluh tahun silam, saat terjadi penyerangan di kediaman Sofia Bernadeth." 

"Sofia Bernadeth?" Gaston mengerutkan keningnya.

"Ibu dari Garret." jawab Daniel.

"Baik Tuan." 

*** 

Di sudut temaram, orang yang sedang dicari oleh Garret sedang menikmati segelas wine di tangannya. 

"Kau masih belum bisa merebutnya, Garret?" tanya pria itu. 

"Belum." jawab Garret terdengar sedikit putus asa. 

"Hahaha, aku menjadi tidak yakin. Apakah benar darah Dimitri Leonardo Smirnov mengalir dalam dirimu?" Tawa Vinson Petrov menggelegar di ruangan yang sepi itu. 

"Aku membutuhkan pasukan yang lebih tangguh dibandingkan dengan pasukan yang di miliki oleh Daniel." 

"Aku sudah memberikannya padamu, Garret. Kau bahkan sudah menghabiskan hampir setengah stok senjata di dalam gudang persediaan Dark Hole. Tapi mana hasilnya? Kau bilang aku akan segera mendapatkan bagian wilayah terbesar yang di kuasai oleh Bratva." sahut Vinson. 

"Bersabarlah, bukankah kau sendiri yang notabene musuh bebuyutan Bratva juga kesulitan untuk menggulingkan semua bisnisnya?" Sindir Garret.

"Keparat! Jangan berani-beraninya merendahkanku, bastard!" Teriak Vinson sembari melempar gelas wine-nya ke arah Garret dan mengenai pelipisnya hingga terluka serta mengeluarkan darah. 

Garret tak bisa melawan, ia masih membutuhkan keberpihakan Vinson padanya agar ia bisa merebut takhta sekaligus membalaskan dendamnya. 

"Beri aku waktu, aku akan mengawasi apa saja yang dilakukan pria itu mulai saat ini."

"Kau telah melakukannya selama bertahun-tahun, Garret. Aku bahkan hampir kehilangan kesabaranku." jawab Vinson.

"Dia sulit ku tebak, aku tak mau salah langkah lagi. Aku tak mau mati konyol seperti Pamanku!" 

"Ya ya ya, lakukanlah sesuai rencanamu." jawab Vinson.

Sebenarnya Vinson memang tak berani untuk menganggu bahkan sampai menyerang klan Bratva. Ia cukup pengecut dibandingkan ayahnya, Vladimir Petrov. Sebelum ayahnya tewas dalam sebuah penyerangan yang dilakukan oleh Dimitri dan klannya, Vladimir mengatakan bahwa ia harus bisa menguasai pasar gelap. Tapi saat Dark Hole telah di pimpin oleh Vinson, sepak terjangnya dalam dunia bawah tanah malah terlihat menurun. Maka dari itu ia memanfaatkan Garret agar ia bisa mengembalikan pamor Dark Hole di dunia gelap tanpa harus turun tangan secara langsung. Meski sebenarnya Vinson menyadari, hal ini juga amat sangat riskan untuk kelangsungan hidupnya. Tapi berhubung Garret adalah anak kandung dari Dimitri Leonardo Smirnov, ia yakin bahwa Garret mampu melakukannya. 

*** 

Di ruang kerjanya yang berada di markas utama Bratva, Daniel sedang memeriksa beberapa dokumen penting yang di serahkan oleh Nikolai. 

"Sebentar lagi, akan ada pertemuan dengan Michael Rodriguez di club. Kau akan datang?" tanya Nikolai untuk memastikan. 

"Hm.." jawab Daniel singkat. 

Nikolai pun keluar dari ruangan tersebut setelah mendengar jawaban dari big bosnya. Daniel mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Ia mengirim pesan kepada istrinya bahwa ia akan pulang larut dan ia meminta Hana agar tidak menunggunya. 

*** 

Hingar bingar musik di club milik Daniel terdengar begitu meriah. Ia menunggu kedatangan Michael Rodriguez bersama dengan Gaston dan Nikolai. Merekan akan membicarakan kerja samanya mengenai bisnis senjata yang telah di setujui sebelumnya. 

"Daniel Leonardo Smirnov." Sapa seorang pria berpostur tubuh tinggi dan gagah. Sama gagahnya dengan Daniel.

Daniel berdiri tanda menghormati kedatangan pria itu kemudian mereka saling berjabat tangan. "Selamat datang di Rusia, Michael Rodriguez." 

"Aku berharap di pengiriman pertama nanti tak ada kendala." ucap Daniel sembari menuangkan vodka ke dalam gelas dan memberikannya kepada Michael sebagai sambutan untuk pria tersebut.

"Itulah yang aku harapkan, tapi ada pengecekan di setiap kapal yang berlayar kali ini." ujar Michael sembari menerima minuman tersebut. 

"Bukankah rencananya kita akan menggunakan kapal pribadi?" 

"Ya memang, tapi pemerintah di sana sedang menyelidiki sesuatu." 

"Apa yang terjadi?"

"Sekelompok orang mengirimkan bom ke kantor presiden. Para detektif sedang bekerja keras untuk menemukan siapa pelakunya. Mereka sangat licin, sepertinya itu ada kaitannya dengan Al Capone. "

"Robert, selalu saja mencari perkara." sahut Daniel. 

"Aku akan mengubah jadwal pengiriman. Aku juga akan mengawasinya secara langsung. Kau setuju?" tanya Daniel kepada Michael. 

"Ya." jawab Michael dengan tegas. 

TBC

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!