Setelah kepergian Dean, sahabatnya, Nando dihadapkan pada permintaan terakhir yang tidak pernah ia bayangkan, menikahi Alea, istri Dean. Dengan berat hati, Nando menerima permintaan itu, berharap bisa menjalani perannya sebagai suami dengan baik.
Namun, bayangan masa lalu terus menghantuinya. Arin, wanita yang pernah mengisi hatinya, masih terlalu nyata dalam ingatannya. Semakin ia mencoba melupakan, semakin kuat perasaan itu mencengkeramnya.
Di antara pernikahan yang terjalin karena janji dan hati yang masih terjebak di masa lalu, Nando harus menghadapi dilema terbesar dalam hidupnya. Akankah ia benar-benar mampu mencintai Alea, atau justru tetap terjebak dalam bayang-bayang Arin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Lora
Di sebuah restoran makanan, Alea dan Laura tengah duduk berhadapan, saling adu pandang cukup lama sebelum akhirnya memulai sebuah obrolan.
"Tumben ngajak ketemuan. Ada masalah apa?" tanya Laura dengan terus terang.
"Ra, jaga rahasia ini ya. Gue mau curhat sama Lo," ucap Alea.
"Rahasia apa? Apapun rahasia itu, gue yakin, gue bakalan tutup mulut gue rapat-rapat, gak akan ada yang kebongkar sedikitpun," jawab Laura.
"Gue mau nanya sesuatu sama Lo," lanjut Alea.
"Apa?"
"K-kalau cowok Lo, atau pacar Lo, suami Lo, ngelakuin hs sama cewek lain. Lo bakalan marah atau..." belum sempat Alea menyelesaikan kalimatnya, Laura langsung menjawab dengan cepat, "Gue tendang kepalanya."
"Stop deh, Lo! Kenapa tiba-tiba tanya soal ini?" ujar laura sambil memicingkan matanya.
"Ini semua ada hubungannya sama Nando?" tanya Laura penasaran.
"Kalau iya, gue gebukin dia sekarang juga, Al. Cowok sialan," umpat Laura.
"Kalau dia pernah hs sama perempuan lain yang jelas bukan istrinya, padahal dia udah nikah, berarti dia memang brengsek. Kalau udah hs, berarti udah brengsek ditambah red flag," tegas Laura.
"Semoga aja ini semua bukan tentang Nando."
"Kalau tentang Nando?" tanya alea dengan ragu.
"S-serius?" jawab laura dengan gelengan kepala, tak yakin.
Laura memalingkan wajahnya sejenak, berusaha mencerna semua kemungkinan yang ada di benaknya. Alea menunduk, memainkan ujung sedotan di gelas minumnya, bibirnya gemetar, dan matanya mulai berkaca-kaca.
"Lea... jangan bilang ke gue kalau...." ucap Laura sambil menahan napas. "Dia ngelakuin itu?" tanyanya dengan suara terpatah-patah.
Alea tidak menjawab dengan kata-kata. Namun, anggukan pelan dan air mata yang jatuh dari sudut matanya sudah cukup membuat Laura terpaku.
"Lo yakin, Al? Maksud gue, mungkin itu cuma salah paham?" bisik Laura dengan nada yang melunak, berusaha merasionalisasi meski dalam hatinya sendiri turut terbakar.
"Dia cerita sendiri, Ra. Kemarin malam, dia sendiri yang bilang kalau dia ngelakuin hal ini itu wajar, " jawab Alea lirih.
Laura menutup mulutnya dengan tangan, marah dan syok, padahal ia bukan yang mengalaminya secara langsung.
"Anjing. Dia beneran brengsek," gumamnya penuh emosi. "Lo... jangan diem aja."
Alea menggeleng pelan. "Gue bingung, Ra. Dia itu... suami gue, Kak Nando itu sahabat Kak Rey. Kak Rey percaya sama dia."
Laura mencengkram tangan Alea erat. "Tapi Dean udah gak ada, Al. Dan kalau Nando ngelakuin ini ke lo, dia ngkhianatin kepercayaan Dean juga. Lo gak bisa terus-terusan nahan sakit sendirian."
"Kalau lo sayang diri lo sendiri, Al, lo harus ambil keputusan. Cinta gak akan cukup buat nyembuhin luka kalau tiap hari lo dikasih luka baru."
"Mulai besok, belajar buat berani. Ikutin permainan gue, Lo cari deh laki laki lain yang seengaknya bisa bikin Nando cemburu," ucap Laura.
"Lo udah mulai magang, kan? "
"Pulang darisini langsung magang kan? "
"Udah,"
"Dan disana pasti ada banyak cowok yang menurut gue keren, Lo incer kek cowo nya, yang bikin dia tantrum. " ucap Laura.
"Cuma sekedar jalan, sampai dia nyadar, kalau dijadiin orang kedua itu sakit. "
"Nando itu dari dulu memang berat banget kalau soal ngelepasin Arin, makannya waktu Dean ngasih kesempatan Nando buat nikahin Lo, gue sendiri gak yakin. " ucap Laura. "Tapi, gue juga gak ekspek kalau Nando sama Arin bakalan ngelakuin hal aneh, sampai mereka hs, sialan, kalau dia bukan temen gue, udah gue tendang kepalanya. " ucap Laura benar benar kesal.
