NovelToon NovelToon
Sang Penakluk

Sang Penakluk

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perperangan
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: RantauL

Dunia Kultivator adalah dunia yang sangat Kejam dan Keras. Dimana yang kuat akan berkuasa dan yang lemah akan ditindas. Tidak ada belas kasihan, siapapun kamu jika kamu lemah maka hanya ada satu kata untukmu yaitu "Mati".

Dunia yang dipenuhi dengan Keserakahan dan Keputusasaan. Dewa, Iblis, Siluman, Monster, Manusia, dan ras-ras lainnya, semuanya bergantung pada kekuatan. Jika kamu tidak ingin mati maka jadilah yang "Terkuat".

Dunia yang dihuni oleh para Predator yang siap memangsa Buruannya. Tidak ada tempat untuk kabur, apalagi bersembunyi. Jika kamu mati, maka itu sudah menjadi takdirmu karena kamu "Lemah".

Rayzen, salah satu pangeran dari kekaisaran Awan putih, terlahir dengan kekosongan bakat. Hal itu tentunya membuat Ia tidak bisa berkultivasi. Ia dicap sebagai seorang sampah yang tidak layak untuk hidup. Banyak dari saudara-saudaranya yang ingin membunuhnya.

Tetapi tanpa diketahui oleh siapapun, Reyzen ternyata memiliki keberuntungan yang membawanya menuju puncak "Kekuatan".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RantauL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21. Segel Budak

Sesampainya didalam goa, Ray Zen, Han Yu dan Bear disambut dengan baik. Tiger mempersilahkan mereka duduk diatas sebuah batu besar. Batu itu cukup menampung mereka berlima.

"Apa syaratnya?" Ray Zen yang tidak suka basa basi kembali bertanya. Tiger hanya tersenyum lalu berkata, "Nak, sepertinya kau sudah tidak sabar. Baiklah akan aku beritahu syaratnya."

"Seribu tahun yang lalu, aku dan adikku Trile, tanpa sengaja memasuki hutan kabut ini. Saat itu hutan ini benar-benar mengerikan. Binatang-binatang buas bebas berkeliaran kemanapun mereka suka. Hukum rimba terjadi, siapa yang kuat dia yang akan menjadi penguasa. Akibatnya banyak binatang buas yang saling membunuh dan berebut wilayah kekuasaan.

Ditambah lagi, para kultivator-kultivator serakah, sering sekali memburu binatang buas seenaknya. Mereka tidak peduli akan keseimbangan ekosistem yang terjadi dihutan ini, bagi mereka kekuatan adalah segalanya. Apapun akan mereka lakukan untuk bisa mendapatkan kekuatan.

Hari demi hari pun berlalu, aku dan adikku yang belum terbiasa dengan keadaan hutan kabut dibuat kewalahan, karena setiap hari harus bertahan hidup menghadapi serangan, baik itu dari binatang buas ataupun dari para kultivator. Kami yang awalnya hanya ingin hidup tenang menjadi buas dan membunuh siapapun yang menggangu kami.

Karena kekuatan yang kami miliki, kami berdua berhasil menjadi penguasa hutan kabut. Kami telah membunuh banyak binatang buas ratusan ribu tahun dan kultivator-kultivator kuat lainnya. Hingga akhirnya kami menetap di pusat hutan kabut ini, mengatur setiap wilayahnya agar bisa berjalan dengan baik.

Karena kami sadar tidak bisa mengawasi semuanya secara bersamaan, kami pun sepakat untuk membagi wilayah kepada binatang buas ratusan ribu tahun lainnya yang masih tersisa, dengan pusatnya dibawah kendali kami.

Setelah menetapkan wilayah-wilayah kepada binatang buas ratusan ribu tahun, hutan kabut terlihat lebih baik dari sebelumnya. Para kultivator serakah, juga mulai berkurang, takut dengan keberadaan kami semua yang menjaga masing-masing wilayah hutan kabut.

Hingga ratusan tahun kemudian, muncul seorang pemuda yang sangat kuat. Dengan kekuatannya dia berhasil mengalahkan kami dan binatang buas ratusan ribu tahun lainnya seorang diri. Binatang buas ratusan ribu tahun yang tidak mau menjadi bawahannya akan dia bunuh dengan cara yang sangat mengenaskan.

Pemuda itu pun sengaja membiarkan kami hidup untuk menjaga kelestarian hutan kabut ini. Tetapi tetep saja, sebelum pergi, dia meninggalkan segel budak pada masing-masing tubuh kami. Segel itu dapat menyerap energi kami dalam jumlah yang cukup besar setiap bulannya.

Setiap kali segel itu aktif, kami akan merasakan sakit yang luar biasa hebat. Menurut perkataannya, segel itu tidak akan bisa lepas kecuali jika kami mati. Untuk itu kami berdua akan menjadi bawahanmu jika kau bisa melepaskan segel budak yang telah diberikan oleh pemuda terkutuk itu pada tubuh kami." ucap Tiger menutup ceritanya.

Ray Zen tersenyum. Sejak awal ia sudah tahu kalau sepasang harimau ini tidak sejahat binatang buas ratusan ribu tahun yang telah ia bunuh. Itu sebabnya ia memilih untuk mengajak mereka berdua secara baik-baik.

Ia hanya sedikit dikejutkan dengan cerita Tiger, yang mengatakan tentang seorang pemuda dan segel budaknya. Sejak awal berjumpa dengan Bear, binatang buas ratusan ribu tahun lainnya, Tiger dan juga Trile, Ray Zen sama sekali tidak mengetahui tentang segel itu.

Segel budak itu seperti ditutupi dengan energi yang cukup besar, sehingga perlu energi yang besar pula untuk melihatnya. Oleh sebab itu, setelah mendengar cerita Tiger, Ray Zen segera menggunakan energinya untuk melihat segel itu, dan benar saja, di dahi Tiger, Trile dan Bear, terdapat simbol yang sangat aneh berwarna hijau racun.

Semakin kuat Ray Zen menelusuri segel budak itu, semakin banyak pula energinya yang diserap. Akhirnya ia memutuskan untuk memenuhi syarat Tiger, melepaskan segel budak itu.

"Baiklah.., aku setuju." jawabnya mantap.

"Hehhh, Jangan sombong bocah!" gerutu Trile, meragukan kemampuan Ray Zen. "Jika kau tidak bisa melepaskan segel budak ini, maka kau akan kubunuh."

"Hahaha.., adikmu sangat lucu Tiger." ejek Ray Zen, setelah melihat wajah marah Trile.

"Kau–"

"Sudahlah adik. Biarkan Ray Zen menepati ucapannya." tahan Tiger yang melihat adiknya hendak menyerang Ray Zen.

Tanpa berlama-lama, Ray Zen menyuruh Tiger, Trile, dan Bear duduk sejajar didepannya. Aura keemasan mengalir keluar dari tubuhnya. Aura itu membuat suasana goa tempat mereka berada menjadi sangat nyaman.

"Luar biasa..," gumam Han Yu, Tiger, dan Bear bersamaan, setelah merasakan aura keemasan milik Ray Zen. Sementara itu Trile hanya terdiam melihatnya.

Ray Zen memfokuskan energinya ke dahi mereka bertiga, memasuki segel budak. Segel itu seperti melakukan perlawanan, energi yang cukup besar berbenturan dengan energi milik Ray Zen.

"Argh..." teriak mereka.

Kepala mereka bertiga seakan ingin meledak, merasakan benturan energi yang terjadi. Ray Zen semakin meningkatkan energinya, pemilik dari segel budak itu benar-benar kuat.

Sepuluh menit berlalu, segel budak perlahan mengecil, dan menghilang dengan sempurna dari dahi mereka. Ray Zen menarik kembali energinya, membuat suasana goa kembali seperti semula.

"Hah.., merepotkan." gumam Ray Zen sedikit kelelahan.

Tiger, Trile, dan Bear merasakan perubahan energi ditubuh mereka. Energi yang mereka memiliki menjadi lebih padat. Tubuh mereka juga lebih ringan jika dibandingkan dengan sebelumnya.

"Terimakasih Tuan." ucap Tiger dan Bear berlutut didepan Ray Zen. Trile yang melihatnya hanya bisa tersenyum kecut.

"Sudah, sudah, tidak usah berlutut. Sekarang kalian telah resmi menjadi bawahanku. Kalau begitu kalian harus mengikuti apapun yang aku perintahkan."

"Baik tuan." ucap mereka lagi.

Tiger yang melihat Trile masih belum mengakui Ray Zen menjadi sedikit canggung. "Adik, berterimakasihlah kepada tuan Ray Zen."

"Aku tidak mau. Aku tidak membuat perjanjian dengannya. Kakak sendiri saja yang menjadi bawahannya." ucap Trile.

"Ayolah adik, ini demi kakak. Kau mau kakakmu ini dicap sebagai pendusta?" bujuk Tiger.

"Salah kakak sendiri, siapa suruh membuat perjanjian dengannya."

"Ayolah adik, kumohon!" Tiger memegang tangan Trile, berlutut didepannya.

Ray Zen, Bear dan Han Yu yang menyaksikan hal itu tersenyum geli. Ternyata Binatang buas ratusan ribu tahun yang menjadi penguasa hutan kabut terlihat lemah didepan adiknya.

Tidak mau mengusik kedua saudara itu, Ray Zen berjalan keluar dari goa, diikuti oleh Han Yu dan Bear.

"Tunggu!" suara Trile menghentikan langkah mereka.

"Terimakasih Tuan." ucap Trile sambil berlutut, wajahnya menunduk tidak berani menatap Ray Zen.

"Hahaha..," tawa Ray Zen lalu pergi keluar dari goa, disusul oleh mereka berempat.

Setelah mereka berada diluar goa, Ray Zen berhenti sejenak lalu berkata, "Baiklah karena urusanku sudah selesai, sekarang ayo kita pergi."

"Tapi tuan, bagiamana dengan keamanan hutan kabut ini? Dengan tidak adanya kami, hutan ini akan menjadi sangat kacau." ucap Tiger sebelum Ray Zen melangkahkan kakinya untuk pergi. Trile yang berada disebelahnya juga mengangguk setuju.

"Ada atau tidak adanya kalian, hutan ini akan tetap seperti ini. Yang jelas sekarang hutan ini dibawah pengawasanku, jadi kalian tidak perlu khawatir." balas Ray Zen singkat.

"Sombong sekali..," gumam Trile pelan, tetapi dapat didengar oleh Ray Zen.

"Apa kau mengucapkan sesuatu Trile?"

"Ti.., tidak tuan. Tidak ada." ucapnya gugup.

Tanpa berlama-lama mereka meninggalkan tempat itu, bergerak pulang menuju istana kekaisaran Awan Putih.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Christian Matthew Pratama
ini critanya zaman kapan ada istilah big boss
Christian Matthew Pratama
mmg sdh ada jam ya🤔
Rizky Fadillah
suka aku sama guru nya,mengajarkan mc jngn naif,tidak ada kebaikan didunia kultivator,apa lgi di dunia nyata banyak tipu muslihat nya hahaha
Yuzuru03
Jalan ceritanya bikin penasaran
Dadi Bismarck
Seru banget! Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya!
Mưa buồn
Aku suka banget tokoh-tokohnya. Jangan berhenti nulis thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!