NovelToon NovelToon
AMBISI SANG ANTAGONIS

AMBISI SANG ANTAGONIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / One Night Stand / Pelakor / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Angst
Popularitas:117.4k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Di malam pertunangannya, Sahira memergoki pria yang baru saja menyematkan cincin pada jari manisnya, sedang bercumbu dengan saudara angkatnya.

Melihat fakta menyakitkan itu, tak lantas membuat Sahira meneteskan airmata apalagi menyerang dua insan yang sedang bermesraan di area basement gedung perhotelan.

Sebaliknya, senyum culas tersungging dibibir nya. Ini adalah permulaan menuju pembalasan sesungguhnya yang telah ia rancang belasan tahun lamanya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Benarkah sosok Sahira hanyalah wanita lugu, penakut, mudah ditipu, ditindas oleh keluarga angkatnya? Atau, sifatnya itu cuma kedok semata ...?

"Aku Bersumpah! Akan menuntut balas sampai mereka bersujud memohon ampun! Lebih memilih mati daripada hidup seperti di neraka!" ~ Sahira ~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASA : 17

“Sedari kecil, Sahira sudah menunjukkan kecerdasannya, dari mulai kemandirian, pola pikir yang jauh diatas umurnya kala itu masih 5 tahun, dia juga lebih cepat belajar, beradaptasi. Maka dari itu aku menitipkannya di yayasan panti asuhan milik kami di kota Medan. Agar dia mendapatkan pendidikan yang lebih bagus daripada kabupaten, supaya otaknya lebih terasah lagi,” jelas Selina.

“Pantaslah aku tak pernah bertemu dengannya. Pertama kali menyambangi panti mungkin pada saat itu umur Sahira sudah 9 atau 10 tahunan, ya?” Ayda kembali bertanya.

“Jalan 10 tahun, sudah sekolah dasar dia.” Selina menatap hangat Ayda.

Seketika suasana menjadi hening, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Diam-diam, Thariq menautkan tangannya pada jemari Sahira yang terkulai di atas paha, lalu meremas lembut seolah memberikan dukungan serta menyakinkan kalau dia akan selalu menjadi garda terdepan.

“Bang, apa tak sebaiknya cincin nikah mu itu disimpan dulu? Akan aneh rasanya bila saat pemasangan cincin kawin nanti.” Mustika mencoba mengingatkan abangnya yang masih mengenakan cincin pernikahannya bersama Arimbi.

Thariq langsung merespon, dia melepaskan genggaman tangannya, lalu hendak melepaskan cincin yang sudah lama dikenakannya itu.

“Tak perlu! Biarkan saja di situ! Jangan buat saya bertambah merasa bersalah dikarenakan merebut posisi kak Arimbi. Dengan berbagi saja dia sudah tersakiti, apalagi kalau digeser tempatnya, meskipun itu hanya benda mati.” Sahira memandang satu persatu para orang yang menatapnya dengan ekspresi berbeda.

“Kau yakin, Sahira? Bisa jadi ini sekali seumur hidup, apa nantinya tak menyesal dikarenakan terasa ada yang kurang pada saat prosesi pernikahan?” Selina menatap tidak percaya.

“Yakin Bun, hal ini juga sudah Hira utarakan dengan Bang Thariq,” jawabnya dengan nada meyakinkan.

‘Ini sih bukan lugu, tapi bodoh! Pantaslah kalau dia dimanfaatkan sedemikian rupa. Kasihan abangku nanti, bakalan pecah kurasa kepalanya. Punya bini yang sifatnya bertolak belakang! Kak Arimbi mirip Kuda Nil, terkenal mudah emosi. Sementara Kak Sahira kayak Unta, dikarenakan super sabar.’ Mustika mengetuk-ngetuk meja, pikirannya sedang melalang buana.

Ayda menatap kagum pada calon menantu keduanya, dia terpesona akan sifat welas asih Sahira. Memilih tidak mempersulit, bahkan memiliki empati yang tinggi.

Ingin rasanya dia bertanya banyak hal agar lebih mengenal sosok istri kedua putranya, tapi urung. Dikarenakan ini pertemuan pertama mereka, terlebih sepertinya Sahira masih sungkan, gugup, kurang nyaman, berdekatan dengannya serta Mustika.

"Sebaiknya kita pergi tidur, agar esok bisa ikut berpartisipasi membantu memeriahkan pernikahan Sahira dan juga Thariq,” usul Selina, saat merasa sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan.

“Ide yang bagus itu, Tante. Badan ku pun pegal-pegal setelah menempuh perjalanan jauh, mana jalanan berkelok-kelok lagi.” Mustika langsung berdiri.

Selina, Ayda dan juga Mustika, berjalan bersisian. Di belakang mereka ada Damar, dan juga tiga orang yang ikut menjaga keluarga Alamsyah.

Tinggallah Sahira dan juga Thariq, mereka duduk bersebelahan dengan tangan saling menggenggam.

“Apa kau tak mau berubah pikiran, Hira?”

Yang ditanya langsung menoleh. “Tentang?”

“Cincin kawin, benar yang dikatakan oleh Tante Selina. Pernikahan itu adalah momen sakral, kalau bisa sekali seumur hidup. Apa tak sayang bila dilewatkan?” Ia tatap lembut wajah cantik Sahira.

“Aku sangat berterima kasih atas simpati, serta perhatian kalian ke diri ini. Akan tetapi, aku tetap tak mau! Egois sekali rasanya, serakah betul kelihatannya kalau menginginkan hal sempurna kepada pria yang jelas-jelas telah dimiliki oleh wanita lain, dan dia lebih berhak. Lagipula_”

Thariq meletakkan jari telunjuknya di bibir Sahira. “Hust … lebih baik kau diam, daripada bertutur kata yang terus merendahkan diri sendiri!”

“Ayo kita pergi tidur! Lusa adalah hari pernikahan kita. Mari kita turut mempercantik dekorasi serta memastikan segalanya berjalan semestinya.” Thariq berdiri, mengulurkan tangan meminta diraih.

Sahira paham, dia memeluk lengan calon suaminya. Sengaja menempel erat, agar Thariq dapat merasakan benda kenyal tidak tertutup bra busa, hanya tanktop crop berbahan katun yang dilapisi lagi dengan baju tidur.

Thariq berhenti melangkah, wajahnya menunduk, menatap dalam netra Sahira. “Kau sengaja hendak menggoda?”

“Tak perlu di goda pun, Abang sudah terpesona dengan sendirinya.” Sahira terkikik geli lalu mengedipkan sebelah matanya. “Ayo lanjutkan_ langkahnya, bukan aksi yang dulu tertunda.”

“Sial_” hampir saja Thariq kelepasan berkata kasar, beruntung masih bisa mengeremnya. “Kau benar-benar ya Hira!”

Tawa Sahira semakin kencang, dia berjalan duluan setelah berhasil menggoda Thariq Alamsyah.

.

.

Keesokan harinya, Sahira sudah terlihat akrab dengan calon ibu mertua dan adik iparnya. Ternyata Mustika dan bu Ayda, tipe orang yang pandai menyesuaikan diri, tidak menghakimi ataupun menatap sinis calon anggota keluarga baru.

Sebaliknya, bu Ayda menerima dengan tulus, ikut juga memberikan saran tentang rangkaian bunga, dan hidangan.

Sedangkan Mustika lebih suka menginterogasi calon kakak iparnya, menanyakan apa makanan kesukaannya, fashion, dan yang membuat seorang Mustika nyaman ialah; selera Sahira sebelas dua belas dengannya.

***

Hari yang ditunggu pun tiba. Tepat pukul 10 pagi, cahaya mentari bersinar hangat. Berlatar belakang pemandangan Danau Toba yang mempesona, serta taman telah disulap dan dihias cantik.

Thariq Alamsyah telah berhasil melafalkan kabul dengan sekali tarikan napas. Kini statusnya sebagai suami Sahira, dan juga Arimbi.

Saat-saat menegangkan telah Thariq lalui, tapi detak jantungnya tetap menggila, hatinya berdebar menunggu kedatangan istri keduanya.

Kafka, ayah angkat sekaligus suami dari Selina tersenyum memaklumi melihat ketegangan di wajah mempelai pria. Begitu juga pak penghulu dan wali hakim untuk Sahira.

Sahira mulai memasuki area taman, dia diapit oleh Selina dan Ayda. Wajahnya dirias natural, rambutnya dibiarkan tergerai dengan bando sebagai pemanis.

Sahira tidak mengenakan kebaya, melainkan gaun pengantin. Dia meniadakan sanggul, serta prosesi adat, memilih konsep semi internasional, pesta kebun.

Thariq terlihat terpesona pada wanita cantik bergaun pengantin, pemilik mata indah, sendu nan polos.

“Jemput lah istrimu!” titah Kafka.

Seperti tersihir, Thariq langsung berdiri, melangkah pasti mendekati wanitanya.

Bu Ayda dan juga Selina melepaskan pegangan tangan mereka, lalu mundur dan duduk pada kursi yang tersedia.

Sahira berhenti, menanti kedatangan Thariq. Senyumnya begitu manis, membuat siapapun yang melihatnya terpesona, tak terkecuali. “Hai … suamiku.”

“Sempurna. Kau cantik sekali istriku.” Sedikitpun ia tidak mengalihkan pandangannya, secara terang-terangan mengagumi dan memuji.

.

.

Sedangkan di lain tempat, pada butik mewah lantai dua. Arimbi termenung, sesekali meracau, dia ditemani oleh Jenny Mandala, dan juga Adisty.

Bau rokok dan alkohol sangat menusuk indera penciuman. Entah sudah berapa teguk istri pertama Thariq Alamsyah menenggak minuman keras.

Ting!

Ponsel Arimbi berbunyi, pertanda ada pesan masuk di aplikasi WhatsApp-nya. Malas-malasan si pemilik membukanya, tapi sepersekian detik kemudian ….

“Pelacur murahan! Ini tak bisa dibiarkan! Ayo susul mereka!”

.

.

Bersambung.

1
lyani
ini org kepercayaan Hira. pemilik Nusantara rupanya meski racikan ttp tangan Hira
Zeliii... S
Apa maksud kata²Thariq ya??? Apa dia tau kalo sahira rubah kecil yg licik... 🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
SasSya
adistyyyyyy
Kamu bermain di mana ty???
kaya bunglon 🤓
Zeliii... S
para iblis betina sedang menyusun rencana jahat untuk sahira semoga berbalik kepada mereka senjata makan tuan...!!!!!!
Zeliii... S
Makin kesini ceritanya makin seruuu... bikin gak sabar nunggu part selanjutnya... 🤗🤗🤗🤗🤗
SasSya
hooooooo
kaya ada clue
Thoriq sebenarnya sudah tau niat awal Sahira 😃🤔
aryani
curiga ma adysti. Sahira hati² para perusuh akan datang
Nur Hamidah
kryamu selalu di tunggu kak
Secret Admire
apakah Adisty orang yang menjebak Thariq dulu dengan obat perangsang? sepertinya Adisty juga mencintai Thariq 😁
Ayanii Ahyana
adisty kyknya di pihak sahiraaaaa
🌷💚SITI.R💚🌷
Aditya ini mau menjerumuskan kedua dan tr dia yg menari di atas luka
🌷💚SITI.R💚🌷
jangan smp kecewa ya thoriq..klu sahira memanfaatkan kamu
🌷💚SITI.R💚🌷
pinteey sahira ..rencana apa lg yg mau dia llakukan
Aprisya
siap2 aja kamu arimbi kena jebakan badman,,,
imau
si Adisty ini masih abu-abu, sebenarnya dia berada dikubu siapa?
Mommy'ySnowy 💕
adisty antek2 hira ini mh,, ngsih ide smbil lempar bumerang buat àrimbi...
🌷💚SITI.R💚🌷
jd bingung mau dukung sahira tp punya niat ga baik..dukung arimbi tp dia sdh ga baik dr awal..
🌷💚SITI.R💚🌷
ini yg antagonis benar sahira yg punya encana lirik dan kejam..gmn klu thoriq benar² tulus ya sm sahira klu tau sahira memperbaiki dia gmn nasib ini
Bang Fay
tidak kah kau arimbi and the gang..... Sahira pun sdh punya rencana yg cantik .... lihat saja nanti /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Bang Fay
tidak kah kau arimbi and the gang..... Sahira pun sdh punya rencana yg cantik .... lihat saja nanti /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!