Membawa Benih Mafia Kejam

"Berani sekali..." Mark tidak melanjutkan perkataannya karena melihat putri kecilnya menatap nya dengan pandangan polosnya.

"Paman!" Panggil Emma menatap kagum melihat tubuh Mark yang di penuhi oleh otot-otot kekar.

"Maaf, Tuan Mark. Nona muda dan Tuan muda ingin bertemu dengan Nyonya, maaf tidak bisa menahan ke inginan para tua muda" Ucap dario dengan menundukkan kepalanya. Dario tentu tahu apa yang sedang di lakukan Tuan nya di dalam sana.

Mark tidak bisa marah di karenakan ini adalah ke inginan kedua anaknya. Jika itu orang lain mungkin Mark akan memberi hukuman kepada orang itu supaya jera.

Pesona Emma memang tidak main-main, siapa saja yang melihat akan merasa gemas dan tersihir akan kecantikan nya yang luar biasa.

Emma merentangkan tangan nya agar Mark segera menggendong nya dan tentu saja dengan senang hati Mark melakukannya.

"Tubuh Paman sangat bagus" Emma begitu berbinar saat mengucapkan nya. Mendengar pujian dari putri nya Mark tidak bisa menyembunyikan senyum yang jarang dirinya perlihatkan kepada siapapun. Hatinya berbunga-bunga mendengar pujian dari putri nya, seulas ada rasa bangga karena selama ini dirinya rajin berolahraga demi menjaga bentuk tubuh. Selain itu karena kesehatan juga.

"Kamu menyukai nya princess?" Mark lalu mencium pipi Emma. Emma mengangguk malu-malu membenarkan ucapan dari sang Daddy.

Lucu sekali putri nya....

"Mommy kalian sedang tidur, tidak usah mengganggu nya" ucap Mark. Ethan malah menatap tajam Mark seakan Mark adalah musuh yang harus di waspadai.

"Mau bermain dengan Paman?" tanya Mark yang tentunya langsung di angguki oleh Emma.

Mark mengajak kedua Anak nya ke kolam berenang. Tentu saja Emma begitu antusiasi dengan ajakan Mark. Apalagi memang Emma sangat menyukai air.

Sedangkan Ethan hanya mengawasi adiknya, dirinya sudah di ajak tapi karena gengsi yang tinggi jadi nya Ethan menolak ajakan sang Daddy dengan mentah-mentah dan kini dirinya sedikit menyesali perkataan nya.

"Princess, jangan berenang dengan mengayun kan kaki mu seperti itu yang ada kamu akan tenggelam sayang" begitu lembut perkataan nya, Tapi mungkin hanya berlaku untuk my little Girl.

"Tapi gerakkan kaki mu seperti ini" Mark mencontohkan nya dengan di angguki oleh Emma.

"Emma mengerti Paman" Emma mencoba tapi beberapa kali gagal. Mark tidak masalah dengan itu, malah dirinya sigap menjaga sang putri untuk berjaga-jaga.

Mark lalu melirik putranya yang melihat ke arah mereka yang sedang berenang dengan pandangan berbinar. Dirinya tahu bahwa Ethan ikut bergabung tapi gengsi ingin mengatakan nya. Apalagi sudah terlanjur menolak tadi.

"Ayo bergabung Ethan. Aku akan mengajari mu berenang dalam pertahanan diri" Ethan memang segengsi itu, Persis seperti nya.

"Baiklah kalau Paman mengatakan nya sekali. Aku tidak akan menolak lagi" hah? pandai sekali memang Ethan bermain kata tanpa menjatuhkan harga diri nya. Mark merasa gemas akan tingkah ke gengsian putranya itu.

Ethan ikut bergabung dan Mark mengajarkan beberapa gaya renang kepada Emma dan Ethan yang tentunya Ethan lebih unggul dalam belajar. Mark saja sangat merasa puas dengan Ethan yang dengan cepat belajar.

"Sudah cukup berenang nya" ujar Mark yang menikmati pemandangan di mana putra nya berlatih berenang dengan beberapa yang dirinya ajarkan, sedangkan Emma sibuk dengan para bebek bebek nya. Emma sangat sibuk dengan dunia nya sendiri.

"Alahhhh Paman!" keluh Emma yang tidak menyetujui nya karena dirinya belum puas bermain. Kalau Ethan hanya mengangguk kan kepalanya saja tanpa membantah. Setelah Ethan mendarat salah satu seorang pelayan langsung memberikan Ethan sebuah handuk.

"Princess, kapan-kapan lagi kita sambung berenang nya yah? kamu sudah lama bermain air nya, nanti kamu bisa sakit" Mark memberi pengertian. Yang dimana dirinya tidak pernah bisa sebenarnya memberikan pengertian kepada seseorang dengan kata lain dirinya tidak pernah melakukannya kepada siapapun. Mungkin ini lah naluri seorang ayah kepada anak perempuan nya.

"Baik Paman" Jawab Emma. Mark langsung menggendong putri kecilnya. Karena dirinya tidak rela ada yang menggendong Emma kecuali dirinya sendiri atau Alicia. Bahkan tadi yang pelayan yang berdiri untuk melayani nya mereka Mark langsung memperingatkan untuk menundukkan kepala agar tidak bisa melihat tubuh Putrinya. Pokoknya tidak ada yang boleh melihat tubuh anak gadis nya walaupun hanya sedetik.