Queen Angella

Angella mengerjap saat di rasa bibir nya basah, '' Kau sudah kembali?" Lirih nya.

Davide  tersenyum, '' Maaf kan aku," Sembari terus-terusan mengecup bibir Angella.

Angella kembali memejam kan mata, di peluk nya erat tubuh kekar laki-laki itu, lama mereka berada di posisi itu, berbagi kehangatan dan kenyamanan tanpa nafsu.

''Hari ini mungkin aku akan sangat sibuk sayang, bisik Davide," yang masih saja belum berhenti mengecupi tiap jengkal wajah Angella.

Angella melenguh kecil, ''Apa ada masalah?"

''Sedikit, aku harus kembali ke Napoli hari ini," ucap Davide yang mulai melonggarkan pelukan nya.

''Lalu kenapa kembali kalau belum selesai," bisik Angella.

''Aku merindukan mu ...."

Angella tersenyum, di pandang lekat manik coklat dan teduh itu, tak bisa di pungkiri Davide memang sangat tampan, wajar jika dia dikagumi banyak wanita, terutama Hanna.

Mengingat wanita itu seketika melunturkan senyum Angella,  yang masih menatap Davide namun bukan lagi dengan cinta.

Rasa nya telalu munafik jika dia mengatakan sudah tidak mencintai laki-laki itu, atau tidak pernah mencintainya.

Nyata nya hatinya begitu perih kala mengingat apa yang di lakukan Davide dengan Hanna. Angella tau bermain dengan hati adalah sebuah kebodohan, namun dia tidak bisa menghindar dan kembali terperangkap dalam kebodohan itu,

Meski belum jatuh terlalu dalam, tapi jelas rentetan kemesraan dan cinta yang di berikan oleh Davide pun kemesumannya  akan menjadi sebuah kenangan yang sulit untuk di lupakan. Kecuali, kebencian karena pengkhianatan, dan Davide sudah melakukan itu.

Namun kenapa hati kecil Angella masih saja tidak menerima, tentang  kenyataan yang di lakukan  Davide di belakangnya, "Apakah di  benar-benar sudah jatuh dalam kebodohan yang begitu dalam?"

Angella masih bermain dengan pikiran nya saat laki-laki itu kembali menghujaninya dengan kecupan.

" Cup ..... "Cup ....."Cup ....

''Apa yang kau pikirkan, ehm?" Ucap Davide.

Tatapan penuh damba laki-laki itu menghujam penuh pada titik terendah di hati Angella, membuatnya tak berdaya, terbuai dalam gejolak bernada cinta.

''Kau sangat tampan Dav, pantas saja banyak wanita yang mengejar mu," gumam Angella yang kembali mengerat kan pelukannya.

Davide tersenyum kecil, ''Tapi hanya kau yang bisa membuat ku gila, Angella."

''Aku takut kau tergoda wanita lain, dan berkhianat di belakang ku Dav," polos Angella.

''Heii, mana mungkin aku melakukan itu sayang," Davide beranjak mengungkung penuh tubuh Angella.  "justru aku yang begitu takut kehilangan mu,kau tau bagaimana semua mata melihat mu tiap kali aku membawa mu pergi ke  pertemuan-pertemuan? "Rasa nya ingin ku congkel satu persatu mata mereka." Ucap Davide sembari menyibak helaian - helaian rambut halus di wajah Angella..

Angella tersenyum kecil, ''Kenapa tidak kau lakukan?"

''Aku tidak  ingin memperlihat kan kekejamanku di hadapan mu Angella, aku hanya ingin kau melihat ku sebagai pria yang penuh cinta, untuk mu." pungkas Davide sebelum melumat bibir cerry Angella.

''Lalu bagaimana jika aku yang berkhianat ?" Cicit Angella

Davide menatap lembut wanita di depan nya, mengusap sisa saliva yang menempel di bibir mungil bak buah cerry favoritnya, '' Aku akan memaafkan mu,  membawa mu ke Monaco, menikahimu, dan mengurungmu di hidupku selama nya."

Angella mengerutkan alis nya, ''Monaco?" 

''Hem, aku ingin tinggal di negara itu, bukan kah kau juga?" tanya Davide tiba-tiba.

''Aku?" Angella nampak berfikir, kapan ia mengatakan ingin tinggal di Monaco.

Dan lagi "menikah", bukan kah terahir kali Davide mengatakan menikah bukan Hal

yang penting untuk nya," Rancu otak Angella.

"bukan kah saat di Thailand kau mengatakan itu?"sahut Davide kembali.

Angella kembali mengerutkan alis, kemudian tersenyum masam, ini bukan tentang dirinya, ini tentang wanita lain. Angella menepis keperihannya sesaat, memilih menikmati cumbuan demi cumbuan yang Davide berikan meski mereka masih belum bisa menuntaskan nya.

" Aku mencintai mu Angella ....' bisik Davide.

Kalimat penuh cinta kembali membuai keteguhan Angella, membawanya jauh pada angan tentang kebahagian. Menghangatkan hati yang telah lama mati karena dinginnya ambisi. Ini pertama kali dalam hidupnya, merasakan getar yang di sebut cinta. Meski otaknya masih merancu tentang jurang kebodohan, namun hati nya memilih tenggelam menikmati debaran demi debaran kehangatan.

"Apa rencana mu hari ini?" Tanya Davide kemudian, masih dengan menatap penuh damba wanitanya.

"Aku ingin ke salon milik kenalan ku, Gabriella," jawab Angella.

Ia memang ingin mengunjungi tempat itu, tapi terlepas dari alasannya, ia ingin menyelesaikan permainannya yang ia tinggalkan bersama bawahannya.

"Kenapa tidak memakai salon yang ku sediakan saja?"

"Kau bilang, aku harus menghabiskan uang yang ada di kartu kredit mu, "

Sahut Angella, yang seketika membuat Davide tertawa.

"Baiklah, kau boleh menghabiskannya, tapi biarkan aku memelukmu lebih lama,"

Ucap Davide seraya mengeratkan pelukan nya.

Angella pun menyamankan posisi, menyandarkan kepala di dada bidang laki-laki itu,

Menghirup wangi maskulin yang khas dan tegas.

Lama 2 insan menyalurkan kehangatan yang mereka sebut cinta, meski pada kenyataannya gunung amarah siap meledak kapan saja. Tanpa bisa menghindar karena sejati nya peperangan datang bukan tanpa rencana.

Masing-masing memiliki misi berkuasa, entah pada akhir nya siapa yang akan memakan siapa karena cinta sejatinya hanya awal kebodohan bagi mereka yang bermain di dunia penuh kekejaman.

______Bersambung.

Ciaattttt uwuu uwuu an dikit yaa sebelum ?

Salam Cinta

Ibu❤️