Cora mengalami kecelakaan saat membantu wanita tua yang hendak menyeberang jalan. Saat sadar, jiwanya sudah berada dalam tubuh wanita yang memiliki nama yang sama dengannya.
"Nghh.." Cora memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Jadi aku masih hidup?"
"Cora, akhirnya kamu sadar. Kamu harus memberi penjelasan padaku. Kenapa kamu meneguk racun itu untuk mengakhiri hidupmu?"
"Racun? bukankah aku mengalami kecelakaan? sejak kapan aku minum racun," batin Cora.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23: Penggemar
Sesi pemotretan sudah selesai. Semua crew tampak membereskan perlengkapan yang mereka pakai.
Bianca pulang bersama dengan Mark. Setelah ini jadwal Bianca kosong. Cora bisa pulang ke apartemennya dan istirahat. Cukup menyenangkan bekerja sebagai asisten dari seorang model. Ia hanya akan pada kegiatan tertentu saja. Jika job atasannya kosong, maka ia akan libur. Gajinya juga akan dibayar full. Setelah semua barang-barang Bianca Cora masukkan ke dalam mobil Mark, sepasang kekasih itu kemudian pergi.
"Cora, aku pulang duluan. Siang ini aku masih ada job," kata Elizya bersama Evans menghampiri Cora.
"Hati-hati Elizya," ujar Cora. Elizya lalu mengangguk.
Cora melihat Edward si aktor tampan berjalan bersama Catharina, model yang ikut melakukan pemotretan tadi bersama Bianca. Dibelakang mereka berjalan dua orang pengawal dan asisten Catharina.
"Halo Tuan Edward, maaf mengganggu anda. Saya salah satu penggemar anda, " ucap Cora mengikuti mereka dari belakang membuat langkah kaki Edward berhenti.
"Nona, tuan Edward sedang tidak ingin diganggu," ujar pengawal Edward menghadang Cora. Dengan wajah kecewanya, Cora mengangguk kepalanya. Ia tidak ingin memaksanya meskipun sangat ingin bertemu. Cora tahu batasannya. Ia menghargai privasi setiap orang.
"Biarkan saja," ujar Edward membuat raut wajah Cora seketika menjadi senang. Edward sejak tadi sudah memperhatikan wanita itu. Wanita itu asisten Bianca.
"Baik tuan," ucap pengawal.
"Bukankah kamu asisten Bianca," ujar Catharina. Cora lalu mengangguk.
"Saya benar-benar terkejut saat melihat anda secara langsung untuk pertama kalinya. Anda tampan sekali," ujar Cora memuji Edward.
"Terima kasih Nona," balas Edward ramah. Ia selalu bersikap ramah kepada setiap penggemarnya.
"Siapa namamu Nona?" tanya Edward.
"Saya Cora tuan Edward," balas Cora menampilkan senyuman manisnya.
"Apakah anda keberatan jika saya meminta tanda tangan anda?" tanya Cora sedikit takut walau penuh harap.
"Oh tentu saja, berikan penamu," ujar Edward.
"Astaga.. benarkah.." Cora berteriak senang. Ia lalu mecari pena dan bukunya dari dalam tas sandangnya.
"Dimana penanya?" gumam Cora menaruh tasnya diatas pasir dan mencari penanya. Barang-barang di tasnya cukup banyak hingga ia sedikit kesulitan mencari benda kecil itu. Edward terkekeh melihat tingkah penggemarnya yang satu ini. Dari sekian banyak penggemarnya, hanya Cora yang terlihat takut-takut meminta tanda tangannya.
"Ah.. ketemu," gumam Cora memberikan buku dan penanya pada Edward mengabaikan tasnya yang ada di bawah.
"Ini.." ujar Edward memberikan buku dan pena Cora.
"Apa kamu tidak ingin berfoto dengannya?" tawar Catharina. Cora membulatkan kedua matanya. Dia sedang ditawari untuk berfoto dengan Edward. Dan yang menawarkannya kekasih pria itu. Apa Chatarina tidak cemburu saat penggemar wanita berfoto dengan kekasihnya.
"Me..memangnya tidak apa-apa?" tanya Cora.
"Tentu saja. Berikan ponselmu," ujar Catharina. Dengan senang Cora memberikan ponselnya pada Catharina. Cora kemudian berdiri di samping Edward. Ia memasang senyuman paling manisnya saat di foto.
"Terima kasih Nona Catharina," ujar Cora dengan wajah sumringah. Ia tidak menyangka jika model itu ternyata ramah dan baik.
"Sayang kemari lah, kita bertiga akan berfoto bersama," ujar Edward. Catharina meminta bantuan asistennya untuk mengambil foto mereka.
"Oh Tuhan, mimpi apa aku semalam. Bukan hanya bisa foto Edward, ia juga bisa berfoto dengan model itu. Bahkan mereka yang menawarkannya. Aku benar-benar beruntung," batin Cora.
Setelah selesai berfoto, Edward dan Catharina lalu pergi meninggalkan Cora yang melompat kegirangan di tempatnya.
"Mereka pasangan yang serasi. Semoga hubungan mereka langgeng," ucap Cora mengambil tasnya, berjalan menuju mobilnya.
walopun awalnya kayak Tom and Jerry tapi berakhir jadi pasangan dan keluarga bahagia..
masih penasaran sama nasibnya Violet..
kira2 pasangannya siapa ya..
kalo sama Barnes kurang setuju walopun mereka sudah ada anak..
pengennya sama Darren aja, bakalan lucu tuh digombalin tiap hari..
anyway, makasih ya kak, udah buat novel sebagus ini..
semoga selalu diberikan kesehatan..
tetap semangat berkarya dimanapun berada dan semoga sukses selalu..
🙏🏻💪🏻😘🥰😍🤩💕💕💕