Membalas Suami Dan Keluarga Benalu

Keira dan juga Indah mencoba semuanya dan berfungsi dengan baik karena Bobi menyimpannya di tempat lama CCTV yang tidak berfungsi jadi tidak mencurigakan. Sedangkan di ruang keluarga di simpan kamera yang sangat kecil tapi dengan resolusi yang tinggi kemudian mereka makan-makan sambil tertawa bersama. Bobi, Indah dan juga Keira dulu adalah teman waktu kuliah jadi Keira tak canggung lagi berbicara dengan suami dari sahabatnya, tak lama terdengar suara ribut dari luar ternyata mertua dan kaka ipar Keira baru saja datang.

"Wah enak nih makan-makan ayam goreng." Ucap mertua Keira begitu masuk saja membuat Indah dan suaminya geleng-geleng kepala.

"Loh kok di habisin sih..... kalian gak sisain buat mama." Kesel bu Linda saat melihat makanan yang ada di atas meja kosong yang tersisa hanya bungkus dan tulang ayamnya saja.

"Kan mama juga pergi keluar katanya untuk jalan-jalan jadi tadi Indah hanya beli untuk bertiga saja." Jawab Keira membuat bu Linda kesal begitupun dengan Ayu yang ingin sekali makan ayam yang seperti ada di meja.

"Belikan lagi Kei mama mau." Ucap bu Linda.

"Aku juga di beliin sama Indah ma bukan beli sendiri....... oh ya katanya kalian mau pergi?" Tanya Keira dan mengajak Indah dan suaminya pergi keluar dari dalam rumah, karena tak enak jika Indah mendengar pertengkaran mereka secara langsung. Walau Indah tau semuanya. Tapi tak etis rasanya apalagi ada Bobi suami Indah.

"Mbak, Tante aku pergi dulu ya." Permisi Indah dan Bobi tapi tidak di hiraukan oleh bu Linda dan Ayu karena mereka kesal keinginannya untuk makan ayam crispy dan ayam satu ekor yang berlimpah keju di atasnya.

"Kamu gak apa-apa aku tinggal Kei?" Indah sedikit khawatir kepada Keira.

"Santai saja udah biasa juga kok....... Makasih ya untuk hari ini, oh ya kamu bisa gak mampir ke resto buat ngecek anak-anak." Bisik Keira karena di luar ada Doni yang sedang di duduk sendiri di depan rumah. Entah apa yang dia lakukan di sana tapi dia memperhatikan Keira dan juga Indah.

"Aman.... Aku kesana sekarang, aku kok ngeri ya Kei sama kakak ipar kamu itu..... Dia terus merhatiin kamu, kamu harus hati-hati Kei." Bisik Indah, Keira mengangguk dia juga tau, makanya selama ini dia selalu menghindar dari Doni.

"Kei kamu beneran tega ya sama mama...... Masak kamu gak sisain buat kami meskipun sedikit." bu Linda masih kesal saat Keira datang dan membereskan meja bekas makan tadi.

"Keira kan udah bilang ma kalau itu di beliin sama Indah dan suaminya masak Keira ngelunjak gitu, udah di kasih hati malah minta jantung kayak gak tau diri aja kesannya." Jawab Keira yang sebenarnya sedikit menyentil kelakuan mereka selama ini yang sudah di angkat derajat hidupnya di rumah ini malah semakin ngelunjak. Minta ini dan itu bahkan seolah menjadi pemilik rumah sesungguhnya.

"Kan kamu bisa belikan kami pakai gaji kamu Kei." Tambah Ayu memanasi.

"Kalau gaji aku di belikan ayam yang habis dalam hitungan menit terus besok lusa mau makan apa? belum lagi buat beli popok Saka belum lagi nanti baut uang kuliah Ita dan cicilan motor. Mending kalau Mas Angga ngasih uangnya lebih ini aja jatah bulanan aja sudah di kurangi sama mas Angga........ kalau maunya gitu aku gak masalah mbak bisa belikan sekarang tapi nanti pada gak bisa makan jangan marah." Jawab Keira kesal juga dia lama-lama, bukan berniat menjadi menantu dan adik ipar jahat atau membangkang tapi dia juga wanita biasa yang punya rasa kesal dan marah.