NovelToon NovelToon
Kultivator Dewa Xiao Wang

Kultivator Dewa Xiao Wang

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Tamat
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Dunia Luas. Tidak menyenangkan jika tidak di jelajahi.

Aku Xiao Wang. Sejak kecil telah mendapat predikat sebagai sampah klan. Tidak bisa berkultivasi membuat diriku kian menjadi sasaran latihan. Sampai di asingkan di Hutan Binatang Buas, namun aku selamat oleh tekad–ku.

Suatu saat nanti, aku akan berdiri di depan banyak orang. Membersihkan namaku dari orang-orang yang dahulu pernah menghinaku. membersihkan namaku dari orang-orang yang pernah mengucil–ku. Pun juga membersihkan nama kedua orang tuaku. Hingga menjadi seorang yang di akui oleh satu kekaisaran sekali pun.

Tidak! Satu Kekaisaran saja tidak cukup. Berkelana ke berbagai belahan dunia juga bukanlah ide buruk dan ya, harus aku laksanakan.

Tentunya, untuk melakukan itu semua, bukan melewati perkara yang mudah. Banyak tantangan yang akan aku hadapi nantinya. Entah itu berjalan di antara ribuan tubuh tak bernyawa, atau mungkin bermandikan darah dari musuh-musuhku... Maka nantikan perjalananku di kisah ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 23 ~ Membangkitkan Akar Roh Elemen

Xiao Wang lantas menggores telapak tangannya menggunakan belati yang dia ambil dari cincin ruang.

Slash...

Darah menetes, Xiao Wang mengepal keras tangannya, membiarkan darah menetes lewat celah bawah kepalan tangan.

Darah yang menetes bukannya jatuh ke bawah, justru melayang ke atas sering dengan pengendalian tangan Lin Yun Mei terhadapnya.

Darah Xiao Wang masuk ke dalam kepulan cahaya perak Naga Magma.

"Tidaaakkk Berheenttii...!" Naga Magma masih berteriak kencang. Berusaha memberontak dalam kepulan cahaya perak, namun sayang dia tidak bisa berbuat apa-apa. Selain dengan sia-sia yang dia dapatkan.

Darah Xiao Wang kini telah menyatu dengan tubuh Naga Magma melalui keningnya.

Groaarrr....

Naga Magma meraung keras.

Whush...

Lonjakan energi merembes, lalu tersebar membentuk lingkaran energi yang menyebar luas.

Cahaya perak yang mengurung naga Magma kini telah menghilang. Memperlihatkan wujud Sang Naga Magma yang telah berubah kecil beberapa kali lipat dari bentuk aslinya tadi.

"Selamat, kau telah menjadi bagian dari manusia ini. Suatu saat nanti, kau akan mengetahui betapa menyenangkannya berada bersama manusia!" ucap Lin Yun Mei degan nada sedikit menyindir. Dia juga menunjuk Xiao Wang.

Naga Magma hanya menatap sinis Lin Yun Mei tanpa mau berucap ataupun meladeninya. Lalu mengalihkan perhatiannya pada Xiao Wang yang masih terdiam, terpaku memandanginya.

"Hehehe... Nah seperti itu lebih baik. Kau harus menjadi penurut sebab jika kau berniat melawan, maka kau sendiri yang akan menerima dampaknya!" gumam Lin Yun Mei lagi.

Naga Magma tanpa berkata banyak, langsung menghilang menjadi asap merah, lalu masuk ke dalam kening Xiao Wang.

Whush...

Mendadak terbentuk simbol naga kecil pada kening Xiao Wang. Sempat terkejut kala keningnya di masuki oleh Naga Magma, ibarat dirinya di rasuki oleh sesuatu, hingga membuat angin panas sempat menyapa tubuh Xiao Wang tadi. Namun itu semua berlangsung tidak lewat dalam sedetik.

"Bocah, sekarang aku akan berdiam di sini."

Xiao Wang yang mendengar suara itu begitu terkejut. Dia bahkan sampai merasakan kepalanya yang sakit oleh suara yang menggema dalam pikirannya.

"Suara apa ini? Kenapa begitu memenuhi kepalaku?" gerutu Xiao Wang sembari memegangi kepalanya, yang masih terasa pening sedikit.

"Itu adalah suara Naga Magma. Mulai sekarang kau dan dia telah terhubung status kontrak tuan dan majikan. Jika kau membutuhkan sesuatu, maka kau bisa memerintahkan Naga Magma itu membantumu!" Lin Yun Mei menjelaskan.

Mendengar itu, entah mengapa Xiao Wang merasa senang. Hubungan kontrak dengan binatang buas adalah salah satu keinginannya dahulu. Di klan Xiao sendiri, ada beberapa orang yang memiliki hewan peliharaan, sehingga hal ini bukan lagi asing baginya. Apalagi yang dia miliki saat ini bukanlah Binatang Buas biasa, melainkan seekor siluman.

"Terima Kasih, Yin Mei!" Xiao Wang memberi hormat.

"Sebenarnya, aku ingin kau memanggilku guru, tapi karena kau telah menolong ku maka terserah padamu memanggilku dengan sebutan apa!" ucap Lin Yun Mei. "Sudah sampai di mana Kultivasi mu saat ini?" lanjutnya dengan pertanyaan.

"Ranah Ahli tahap 2. Tapi aku merasakan adanya lonjakan energi lain dalam tubuhku," terang Xiao Wang.

"Itu pasti akar roh elemen Api mu yang telah terbentuk. Sebelumnya kau memiliki roh elemen angin sebagai roh elemen pertama yang terbentuk. Dan kini sudah ada roh Elemen Api sebagai roh berikutnya. Jika tak salah menebak, seharusnya kau memiliki tubuh yang langka dimana bisa mengendalikan beberapa unsur elemen sekaligus."

Xiao Wang menyimak perkataan Lin Yun Mei tadi. Kemudian mengaitkan dengan apa yang di alaminya tempo hari lalu. "Pantas saja saat aku menggunakan energi ku waktu itu, ada hembusan angin kuat yang keluar bersamanya!" batin Xiao Wang.

"Um, dalam kata lain, aku sama seperti mu yang bisa menggunakan beberapa unsur elemen sekaligus?" tanya Xiao Wang memastikan dan dijawab dengan anggukan pelan Lin Yun Mei.

"Xiao Wang, lakukan perubahan unsur elemen api di tangan mu!" pinta Lin Yun Mei.

"Bagaimana caranya? ... Menggunakan energi Qi untuk menciptakan serangan tak tembus pandang memang aku bisa melakukannya, akan tetapi merubah wujud Qi menjadi unsur elemen, aku belum bisa melakukannya!"

Lin Yun Mei memasang sunggingan kecil di bibirnya. Lalu dia mengajari Xiao Wang cara merubah lingkaran energi Qi menjadi unsur elemen.

Whush...

Kobaran api tercipta dari telapak tangan Xiao Wang. Bahkan dia tidak merasakan panas sama sekali, hanya perasaan hangat yang nyaman.

Ya, hanya dalam sekali praktek, Xiao Wang telah bisa melakukannya. Ini membuat Lin Yun Mei sedikit kagum dengan lelaki di hadapannya itu. Terlepas dari usianya yang masih sangat muda, dia telah mampu memahami setiap penjelasannya dengan cepat tanpa perlu mengulang kembali.

"Bagus, karena kau telah berhasil melakukan perubahan unsur elemen, maka yang harus kau lakukan sekarang adalah, menyerap energi panas dari dalam magma itu sebanyak-banyaknya."

"Baik, akan aku lakukan."

Xiao Wang duduk bersila di tepi daratan luas. Lalu mulai berkultivasi, dengan menyerap energi panas yang ada pada lautan magma itu.

***

Berkultivasi selama dua puluh empat jam, Xiao Wang kini hampir mencapai puncaknya. Energi orange yang mengelilingi dirinya juga semakin pekat terlihat, memancarkan aura panas yang kemudian terhisap ke dalam tubuh Xiao Wang.

Baammm...

Ledakan teredam keluar dari tubuh Xiao Wang. Menyelesaikan Kultivasi, Xiao Wang berdiri dan menghampiri Lin Yun Mei yang saat itu dalam keadaan duduk bersila di udara. Matanya pun masih tertutup. Di sekeliling wanita itu juga terpancar aura dengan berbagai macam warna.

Melihat Lin Yun Mei yang tampak sangat fokus, Xiao Wang tidak berniat untuk mengganggunya. Dia akan menunggu Lin Yun Mei sampai wanita itu terbangun.

-

Whush!

Aura yang semula berada mengelilingi Lin Yun Mei itu mendadak menyebar sebelum menghilang menyatu dengan udara.

"Kau telah selesai berkultivasi?" tanyanya memastikan.

"Umm. Aku telah melakukan penerobosan tadi. Kini kultivasi–ku telah mencapai mah Ahli tahap 3!" jawab Xiao Wang.

"Bagus!"

Lin Yun Mei menjentikkan jarinya sekali. Mendadak Xiao Wang dan Lin Yun Mei berpisah tempat secara otomatis ke dimensi pertama kali Xiao Wang berlatih latihan fisik.

"Dalam empat hari terakhir, aku akan melatih mu beberapa tehnik dan keterampilan. Sekaligus akan membangkitkan beberapa akar roh elemen yang kau miliki. Setelah empat hari berlalu, kita akan berpisah."

Xiao Wang menganggukkan kepalanya kecil tanda mengerti.

Pelatihan Xiao Wang pun di mulai saat itu juga.

-

Sehari telah berlalu, kini sudah ada beberapa keterampilan dan jurus yang Xiao Wang kuasai. Berbekal dengan kemampuan Xiao Wang yang cepat tanggap, maka tidak susah baginya untuk menguasai beberapa keterampilan dalam waktu cepat.

Dua hari telah berlalu semenjak di dimensi magma, pun juga dengan hari Ketiga. Kini Latihan Xiao Wang telah memasuki hari keempat.

"Xiao Wang, kau telah banyak menguasai keterampilan yang aku ajarkan padamu. Begitupun juga dengan akar roh elemen milikmu telah aku bangkitkan sekitar 6 unsur elemen. Namun juga ada beberapa unsur elemen yang belum aku buka. Aku harap nantinya kau bisa membukanya sendiri."

"Baik aku mengerti." Xiao Wang menjawab pernyataan Lin Yun Mei tadi.

"Kekuatanmu sudah cukup kuat untuk di dunia ini, selanjutnya mencari senjata yang cocok untuk mu. Mari keluar dari dimensi ini, kita akan mencari Bintang Buas yang pas untuk dijadikan senjata bagimu nantinya!" ucap Lin Yun Mei. Lalu dia menjentikkan jarinya, keduanya pun menghilang dan kembali ke dunia nyata.

1
Indah Hidayat
kesan erornya si mc memangkrn sii thor
Indah Hidayat
yg bodoh si thornya buat ceritra adegannya serasa dibuat2 dan ketololan si mc sangat jelas, benang merah ceritra ini juga tdk jelas, serasa amburadul, asal nulis saja.
Indah Hidayat
si thor agak eror, tahu bahaya kok ya desa tsb dimasuki lalu malah berpencar, otqk eror lagipula apa sich uijuannya????
Indah Hidayat
si mc memang tdk karuan setuju utk meningkatkan kultivasinya, malah pergi yg tdk jelas apa tujuannya, atau si thor yg memang nulis suka2 ati mau apa. aneh ceritra begini kok byk yg like, juga dialognya tdk sesuai dgn usianya shg jadi spt sandiwara. si thor memang tdk menjiwai peran tokoh2nya.
Yoona
Maaf izin ya kak 🙏
Yuk semuanya, mampir di novel ku judulnya REAL WORLD FILTER. di tunggu kehadiran semuanya buat dan mampir di novel ku💜✨
Indah Hidayat
si mc terlalu bodoh, arigan merasa kuat kurang perhitungan sampai peliharaannya bisa mati...
Indah Hidayat
si thor nulis ceritra tdk sesuaikan dgn kebiasaan masa itu jadi terasa janggal. juga paragraf terakhor artinya apa? buat bingung.
Sudi Martopo
Lumayan
Indah Hidayat
si mc bodoh
Indah Hidayat
si mc ini memang sok jago malah dgn sengaja menjauhi guru nya tanpa alasan jelas
Indah Hidayat
suasana perangnya tdk terbangun...apalagi dialog si mc tdk menjiwai kalau masih anak2
Indah Hidayat
turnamen tdk penting saja sampai berpuluh2 chap...si thor miskin ide.
Indah Hidayat
si mc ceroboh dan lelet, tahu akan ada serangan tapi tdk melakukan pencegahan atau tindakan utk mengatasi
Indah Hidayat
bosan berchapter2.hanya bicara ttg tunamen yg tdk menarik, di skpi teeus.
OI
semoga tenang arwah nya xiou wang di sana
Indah Hidayat
heran ceritra yg sangat biasa kok bisa like byk, padahal ada novel lain yg lbh bermutu, bhsnya dan ide veritranya lebih seru malah kurang like.
Indah Hidayat
membosankan...kurang menegangkan, ide ceritra kurang variasi, tdk ada misterinya. dialognya juga tdk lucu bahkan kadang malah spt jaman sekarang.
Indah Hidayat
agak aneh si mc kan masih kecil tapi gayanya thd gurunya spt org dewasa dan kata2nya tdk ada etika. juga sikap ketika merebut lencana persis copet...memuakkan.
Indah Hidayat
keren si mc berbuat baik thd guru dan temannya
Indah Hidayat
narasi terlalu byk, sdgkan detail perkelahian sangat kurang, tahu2.musuh mati.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!