Jacob hanyalah pria biasa. Tanpa kekuatan. Tanpa keluarga. Tanpa masa depan. Di dunia di mana kekuatan dan status menentukan segalanya, ia berada di posisi terbawah. la bekerja keras hanya untuk bertahan hidup, merawat adik perempuannya setelah orang tua mereka tiada. Namun, sekeras apa pun ia berusaha, hidup tak pernah memberinya kesempatan. Dan setelah kehilangan satu-satunya pekerjaannya, Jacob siap untuk menyerah sepenuhnya. Kemudian sesuatu yang aneh terjadi. Tepat saat ia hendak mengakhiri hidupnya, sebuah suara asing bergema di telinganya. [Selamat datang di Sistem Miliarder Hebat.] Dan untuk pertama kalinya, Jacob punya cara untuk melawan. Dari yang lemah dan bangkrut, ia akan naik ke puncak-satu koin dan satu pekerjaan pada satu waktu. Karena di dunia di mana uang dapat membeli kekuasaan, Jacob akan menjadi orang terkaya dan terkuat di dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SISI CATHERINE
"Jadi, apakah kau mengerti dengan apa yang aku katakan?" Jacob menyesuaikan pegangan pada tablet yang ada di tangannya. Matanya menyipit saat dia menatap papan tulis putih yang penuh dengan tulisan.
Sinar matahari sore menembus jendela tinggi ruang belajar di kediaman keluarga Hunt, memantulkan garis-garis cahaya panjang di lantai yang mengkilap.
"Ya," Catherine mengangguk singkat sambil menulis beberapa catatan di buku tulisnya. Dia telah mempelajari beberapa hal baru dengan bantuan Jacob. Ini baru sesi ketiga mereka, tapi dia bisa bilang bahwa dirinya sudah banyak berkembang.
Catherine senang dengan itu. Sesi belajarnya bersama Jacob juga sangat membantu untuk mengingat kembali semua pelajaran yang telah ia pelajari selama beberapa bulan terakhir.
Dia sangat bersyukur karenanya.
"Itu bagus," kata Jacob sambil meletakkan tabletnya di atas meja. Sudah satu jam sejak sesi mereka dimulai, dan mereka sudah membahas beberapa hal.
"Itu bagus, berarti kau tidak seburuk yang kau katakan." Bibir Jacob membentuk senyum menggoda. Dia duduk dan menyandarkan punggungnya perlahan di sofa.
Jacob tahu bahwa belajar terus-menerus bisa melelahkan, jadi setiap satu jam atau lebih, dia akan berhenti sejenak dan berbincang dengan Catherine.
"Aku tidak pernah mengatakan aku tidak bisa," Catherine menatap Jacob dengan tatapan menggoda.
Jacob pura-pura mengangkat bahunya. Momen seperti ini membuatnya bisa lebih mengenal Catherine.
Catherine itu baik, itu sudah pasti. Dia juga suka bercanda, jadi tidak sulit untuk merasa nyaman di sekitarnya. Tapi Jacob juga tahu bahwa di balik itu, ada sesuatu yang lain dari Catherine.
Dia tidak mungkin hanya sekadar baik dan suka bercanda jika tumbuh di keluarga yang dikenal serius dan berkuasa. Pasti ada hal lain di baliknya, dan Jacob ingin mengetahuinya.
Catherine menghela napas dan menggeleng pelan. Dia duduk diam sejenak sebelum mencondongkan tubuh ke depan, meletakkan sikunya di atas meja.
"Ngomong-ngomong... bagaimana dengan investasinya? Bukankah kau menanyakannya padaku waktu itu?" Dia mengangkat alis dan menatap Jacob dengan rasa ingin tahu.
Jacob terkekeh pelan, tampak semakin santai di sofa.
"Aku benar-benar mendengarkan apa yang kau katakan. Aku menanggapi saranmu dengan serius karena itu cukup membantu."
"Kau benar-benar melakukannya?" Catherine berkedip, sedikit terkejut. Jantungnya berdetak sedikit lebih cepat. Dia bisa merasakan senyum perlahan muncul di bibirnya, mengetahui bahwa Jacob mengikuti sarannya.
"Ya. Aku pikir kalau kau sampai membicarakannya, berarti itu patut dicoba. Jadi, aku memilih Velmora Tech." Dia mengangguk.
"Velmora?" Matanya sedikit melebar.
"Mhm," Jacob mengkonfirmasi, memperhatikan reaksinya dengan saksama. "Itu yang kau sebutkan saat itu, ingat? Kau mengatakan akan ada pergerakan besar sebentar lagi. Jadi, aku mempercayaimu."
Catherine menghela napas pelan sambil mengangguk.
"Ohhh... baguslah. Mereka pilihan yang kuat. Jangan khawatir, aku yakin nilai mereka akan naik sebentar lagi." Tapi meski dia tersenyum, pikirannya melayang entah ke mana.
"Bagus kalau begitu..." Jacob perlahan mengangguk. Dia sedikit mengerutkan kening, memperhatikan betapa yakinnya Catherine.
Mungkin rumor bahwa keluarga mereka akan mendukung Velmora Technology bukan sekadar rumor.
Setelah pembicaraan itu, Catherine tidak banyak bicara lagi. Suasana menjadi hening secara alami, dan ia hanya membalik-balik halaman buku catatannya tanpa berkata apa pun. Jacob menyadarinya, tapi tidak menanyakan lebih jauh karena Catherine memang seperti itu kadang-kadang.
Sama seperti sesi sebelumnya, mereka beristirahat sebentar, membiarkan beberapa menit berlalu sambil melakukan hal masing-masing.
Akhirnya, Jacob meregangkan tubuh dan berdiri, menarik perhatian Catherine lagi. "Baiklah, ayo lanjutkan pelajaran kita."
Dengan ucapannya itu, keduanya segera melanjutkan sesi belajar mereka.
Suasana di ruang belajar kembali seperti semula. Tenang, fokus, dan diiringi suara gesekan pena atau lembaran kertas yang dibalik.
Jacob berdiri di depan papan tulis lagi, menjelaskan beberapa konsep tingkat lanjut pada Catherine. Sesekali ia menoleh untuk memastikan Catherine masih mengikutinya.
Catherine menjawab dengan anggukan singkat dan senyum kecil sambil menulis istilah dan angka penting.
Mereka terus seperti itu selama beberapa jam berikutnya. Akhirnya, Jacob melirik ponselnya dan menghela napas.
"Sudah tiga jam. Waktu berlalu begitu cepat, ya?" Dia tertawa kecil dan tersenyum pada Catherine. "Sepertinya sesi kita hari ini sudah selesai."
Dia berdiri dan mulai membereskan barang-barangnya. "Baiklah, mari kita lanjutkan besok lagi. Di jam yang sama?"
Catherine ikut berdiri, senyum cerahnya kembali muncul. "Ya. Terima kasih lagi, Jacob. Hati-hati di jalan, ya."
"Tentu. Sampai jumpa besok, Catherine," kata Jacob sambil melambaikan tangan sebelum keluar dari ruang belajar.
Begitu pintu tertutup di belakangnya, senyum di wajah Catherine langsung menghilang. Ekspresinya berubah menjadi sesuatu yang sulit dibaca. Ia tampak serius dan tenang. Posturnya menegak, seolah ada tombol yang baru saja diaktifkan.
Tanpa ragu, dia melangkah keluar dari ruang belajar dan berjalan menyusuri lorong mansion mereka. Seorang pelayan yang sedang membersihkan dekat tangga segera menyingkir dan menundukkan pandangan saat melihatnya.
"Katakan pada ayahku bahwa aku ingin berbicara dengannya," kata Catherine dengan nada tenang namun tegas. Suaranya berbeda dari nada lembut dan manis yang biasa digunakan saat berbicara dengan Jacob.
"Ba... baik, Nona. Segera," jawab pelayan itu dengan cepat, jelas terkejut oleh perintah mendadak tersebut.
Semua orang di rumah itu tahu bahwa Catherine adalah orang yang baik dan ramah. Tapi saat dia memberi perintah, tidak ada ruang untuk pertanyaan.
Dia adalah seorang Hunt, bagaimanapun juga. Dan keluarga Hunt bukan dikenal karena kelembutan mereka — melainkan karena kekuasaan, kendali, dan uang.
Catherine tidak perlu memamerkan dominasinya seperti mahkota. Dia tidak perlu. Semua orang yang bekerja untuk keluarganya tahu bahwa dia bukan orang yang bisa dianggap remeh.
Catherine tidak selalu baik. Dia hanya cukup pintar untuk tahu bagaimana memperlakukan orang dengan cara yang tepat.
~ ~ ~
Wah… suasana belajarnya kelihatan santai, tapi ternyata Catherine menyimpan sesuatu yang jauh lebih serius di balik senyum manisnya 😏
Jacob mungkin melihat sisi “ceria” Catherine, tapi para pembaca tahu… sisi dinginnya baru saja keluar 🖤
Kira-kira… apa yang akan terjadi saat Catherine bertemu ayahnya?
Apakah ini awal dari langkah besar keluarga Hunt? 👑
📝 Jangan lupa:
Lanjut Baca biar nggak ketinggalan bab selanjutnya.
Kasih ❤️ atau komentar kalau kamu tim Catherine atau tim Jacob~
Siap-siap… game politik dan bisnis akan makin panas 💼🔥
kan kaya mendadak , tapi lama...