Kris selalu di bully disekolahnya karena tak hanya lemah dan anak panti tapi juga memiliki wajah dibawah rata-rata. Suatu hari ia mendapatkan sistem pilihan, dia harus memilih satu dari dua pilihan setiap harinya. Mampukah Kris menjadi orang kuat dan kaya raya seperti impiannya dengan adanya sistem ditubuhnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irfan Sajilie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Si pahit lidah
Setelah tak menemukan solusi yang menguntungkan, Kris dan Alan kembali memasuki vila karena ingin membersihkan diri sebelum sarapan bersama kekasih mereka.
Kris memasuki kamarnya dan terkejut saat melihat Luna dan Desi yang sudah bangun namun masih berada diatas tempat tidur.
''kalian sudah bangun sayang'' ucap Kris lalu duduk disamping ranjang, ia mengelus kepala keduanya dengan penuh kasih sayang.
''apa kamu menyukai Mika?'' tanya Luna tiba-tiba.
''tidak, aku hanya mencintai kalian'' jawab Kris dengan menggeleng.
''tapi dia menyukaimu'' kali ini yang bicara adalah Desi.
''memangnya kenapa, aku tak perduli mau dia menyukaiku atau tidak'' ucap Kris.
''apa kalian mau sekolah hari ini?'' taya Kris mengalihkan topik pembicaraan.
''bagaimana mau sekolah kalau tubuh kami sangat sakit, bahkan yang dibawah sana lebih sakit'' jawab Luna.
''pergi ke kamar mandi saja tidak bisa, padahal kami mau buang air kecil'' sahut Desi.
''hehehe maafkan aku sayang'' kekeh Kris merasa tak enak sebab rasa sakit yang dirasakan kedua pacarnya akibat dari ulahnya.
''sini aku gendong ke kamar mandi, kita bisa mandi bersama'' ajak Kris.
''nggak mau, nanti kamu mau lagi'' tolak Luna.
''aku janji tak akan melakukannya lagi, bukankah kalian masih kesakitan. Aku tak akan tega membuat kalian semakin sakit, ayo aku gendong'' Kris pun menggendong mereka satu persatu lalu mandi bersama dengan canda tawa.
Setengah jam kemudian mereka sudah berpakaian rapi dan lagi-lagi Kris menggendong mereka menuju ruang makan sebab keduanya ingin makan di ruang makan sekaligus pamer pada para pengurus vila bahwa mereka sudah resmi menjadi nyonya Kris.
Mira menunduk malu saat melihat kedua temannya yang digendong.
''Mira akan menemani mereka jadi elo nggak usah khawatir lagi'' ucap Alan saat melihat Kris yang sangat memperhatikan kedua kekasihnya.
''terima kasih, tolong jaga kedua calon istriku'' ucap Kris hingga membuat Luna dan Desi senang bukan main.
Mereka berlima pun makan dengan tenang, sesekali Kris memberikan lauk yang jaraknya agak jauh pada Luna dan Desi agar mereka tak berdiri.
'mereka sangat beruntung memiliki pacar yang super perhatian bahkan sangat kaya dan royal, bahkan sudah berjanji akan menikahi mereka. Semoga saja Alan juga sama seperti Kris, tak masalah tak kaya namun aku ingin dia seperhatian seperti Kris' batin Mira penuh harap.
Setelah sarapan pagi selesai, Kris kembali menggendong keduanya menuju kamarnya sebab mereka ingin berada di kamar Kris. Kris dan Alan segera pergi sekolah setelah melihat ketiga wanita itu anteng didalam kamar Kris.
''tolong sipakan semua kebutuhan mereka dan berjagalah didepan pintu kalau-kalau mereka membutuhkan sesuatu'' titah Kris pada para pengurus vila.
''baik tuan muda'' jawab para pengurus serempak.
'perhatian banget, bikin orang iri saja' batin Alan.
Kris dan Alan memilih semobil karena Alan akan kembali ke vila sebab pulang sekolah nanti mereka akan pergi ke agen properti.
Alan sendiri sudah menghubungi keluarganya sejak tadi malam kalau ia akan menginap sehingga keluarganya tak panik mencarinya.
Baru saja Kris dan Alan duduk di kursi mereka, Mika dan Jasmine sudah menghampiri keduanya.
''hari ini aku mau ikut ke vilamu Kris'' ucap Mika.
'aduuhhh bagaimana ini? aku tak mau kedua pacarku marah lagi' batin Kris panik.
''nggak bisa Mika, hari ini aku ada urusan penting dan tak akan ada divila. Lagian kedua pacarku ada dirumah mereka masing-masing'' tolak Kris, ia terpaksa berbohong demi keselamatan dirinya sendiri.
''aku bisa nemenin kamu melakukan urusan diluar kok, aku boleh ikut yahhhh'' rengek Mika.
''tetap nggak bisa, nanti kapan-kapan kita jalan berdua'' ucap Kris hingga membuat Mika senang, berbeda dengan Jasmine yang berubah menjadi kusut.
''beneran? kapan? besok ya'' pinta Mika.
''nggak bisa besok juga, nanti gue hubungin kalau ada waktu'' ucap Kris.
'tapi sepertinya gue nggak akan punya waktu sebab waktu gue sangat berharga dan hanya kedua pacar gue yang berhak memilikinya' batin Kris menyambung perkataannya didalam hatinya.
''baiklah nanti hubungi aku kalau kamu punya waktu luang, aku kembali ke kelasku dulu ya. Dadah Krissss'' lambai Mika dan melenggang pergi, padahal ia sangat enggan pergi karena masih ingin bersama Kris namun bel masuk sebentar lagi berbunyi.
''elo yakin mau ajak dia jalan berdua?'' tanya Alan sangsi sebab biasanya saja Kris selalu mengajaknya kalau pergi bersama Mika atau Jasmine.
''elo aja nggak yakin, apalagi gue'' jawab Kris.
''jadi elo nipu dia'' tuding Alan.
''kalau nggak begitu, dia nggak bakalan pergi dan merengek terus. Lagian kalau gue punya waktu luang lebih baik digunain untuk memanjakan kedua calon istri gue'' jawab Kris.
''bener juga'' angguk Alan membenarkan perkataan Kris, dia pun bakalan lebih memilih jalan bersama Mira kalau ada wanita lain yang mengajaknya jalan.
''sesekali tak apa menipu orang lain demi kebaikan kita sendiri'' sambung Alan hingga mendapatkan dua jempol dari Kris.
KRINGGGGGGG
Bel tanda dimulainya pelajaran sudah berbunyi, semua murid kembali duduk ke bangku masing-masing untuk mengikuti pelajaran.
Semua murid duduk rapi karena yang akan mengajar adalah guru killer, seorang guru yang terkenal galak dan suka memberi ulangan dadakan.
''pagi anak-anak'' sapa si guru dengan berjalan cepat menuju kursi guru.
''PAGI PAKKKK'' jawab seluruh murid waspada.
''hari ini kita ulangan'' lirih Kris bercanda hingga mendapat pelototan dari Alan.
"Jangan ngomong sembarangan" desis Alan.
''simpan buku masing-masing hari ini kita ulangan'' ucap pak guru yang ternyata bernama Tono.
''hahhhhh'' desah beberapa murid tak berdaya.
''sialan gue belum belajar lagi, beri bocoran dikit ya'' gerutu siswa yang ada didepan Kris lalu meminta bocoran jawaban pada teman sebangkunya.
''elo kira gue belajar apa, kita sama bego'' gerutu siswa yang dipintai bocoran jawaban.
''elo sih Kris'' Alan menyalahkan kris hingga membuat Kris terkekeh.
''hehehehe''
''lain kali jangan bilang kayak gitu lagi, mulut lo kayak si pahit lidah tau'' gerutu Alan tak berhenti menyalahkan Kris.
''tenang aja, nanti gue kasih bocoran'' ucap Kris.
''alah, yang ada salah semua'' cibir Alan karena memang nilainya jauh lebih baik dari nilai Kris.
'kalau dulu memang nilai gue sangat jelek tapi beberapa hari yang lalu gue mendapatkan hadiah berupa menguasai semua mata pelajaran sekolah SMA sederajat dari sistem, sekarang gue yakin dapat nilai sempurna dan mengejutkan semua orang' batin Kris menyeringai.
Soal pun dibagikan dan detik berikutnya banyak murid yang mengerutkan keningnya karena merasa pusing dengan soalnya.
'cih gampang banget' batin Kris mendecih lalu segera menjawabnya dengan lancar.
Alan melihat Kris yang lancar menjawab hanya bisa menggelengkan kepalanya sebab mengira kris asal jawab saja seperti yang biasa ia lakukan padahal semua jawaban yang kris lingkari benar semua.
Setengah jam berlalu, Kris sudah menyelesaikan seluruh soalnya lalu menelungkupkan kepalanya hingga mendapat teguran dari pak Tono.
''Kris jangan tidur, cepat kerjakan''
''saya sudah selesai pak'' jawab Kris hingga mengejutkan semua orang termasuk pak Tono.
''kalau begitu kumpulkan dan kamu boleh istirahat'' ucap pak Tono.
''baik pak'' Kris segera mengumpulkan soal dan lembar jawabannya lalu keluar kelas, ia tak menuju kantin tapi menuju taman belakang untuk tidur sebab dirinya sangat mengantuk sekarang karena kegiatan panasnya tadi malam bersama kedua pacarnya.