NovelToon NovelToon
Hujan Di Istana Akira

Hujan Di Istana Akira

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Romansa Fantasi / Harem / Romansa / Dokter
Popularitas:359
Nilai: 5
Nama Author: latifa_ yadie

Seorang dokter muda bernama Mika dari dunia modern terseret ke masa lalu — ke sebuah kerajaan Jepang misterius abad ke-14 yang tak tercatat sejarah. Ia diselamatkan oleh Pangeran Akira, pewaris takhta yang berhati beku akibat masa lalu kelam.
Kehadiran Mika membawa perubahan besar: membuka luka lama, membangkitkan cinta yang terlarang, dan membongkar rahasia tentang asal-usul kerajaan dan perjalanan waktu itu sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon latifa_ yadie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan Dari Langit

Pagi itu langit tampak aneh.

Warnanya bukan biru, bukan kelabu. Lebih seperti campuran perak dan ungu — seperti ada sesuatu di balik awan yang sedang menatap ke bawah.

Angin berhenti, udara terasa menggantung, dan aku tahu… sesuatu sedang bergerak lagi.

Sudah seminggu sejak hujan terakhir. Dunia tenang. Terlalu tenang.

Gadis kecil itu — Aki, begitu aku memanggilnya sekarang — sedang membantu menjemur kain di halaman belakang.

Dia bersenandung pelan, lagu yang dulu sering kudengar dari Akira ketika ia menatap langit dari balkon istana.

“Sensei,” katanya sambil menunjuk ke langit, “kenapa awannya kelihatan kayak kebalik ya?”

Aku menoleh.

Dan jantungku berhenti berdetak sejenak.

Awan-awan itu… berputar pelan, membentuk pusaran raksasa yang seolah sedang mencari sesuatu.

Di tengahnya, ada cahaya putih tipis — bukan matahari, bukan petir.

Tapi bentuknya seperti pintu, samar-samar memantulkan warna air.

“Masuk ke rumah,” kataku cepat.

Aki menatapku bingung. “Kenapa, Sensei?”

“Cepat!”

Dia berlari, dan begitu pintu tertutup, aku masih menatap langit yang terus berputar.

Perasaan itu datang lagi — sama seperti hari ketika aku pertama kali terlempar ke dunia ini.

Hawa dingin, tekanan di dada, dan suara samar di kepalaku.

“Gerbang belum selesai, Mika.”

Aku memegang liontin di leherku.

Cahaya kecil muncul di tengah spiralnya, berdenyut pelan seperti jantung yang bangun dari tidur panjang.

Aku menggigit bibir. “Apa yang kau inginkan kali ini… waktu?”

Sore harinya, aku pergi ke kuil tua di pinggir bukit.

Kuil itu dulu reruntuhan, tapi sejak dunia baru terbentuk, warga membangunnya lagi — katanya, tempat itu membawa keberuntungan bagi hujan.

Bagi mereka, itu hanya legenda.

Tapi bagiku, kuil itu adalah tempat di mana waktu berbicara.

Aku menyalakan dupa kecil, lalu duduk di depan altar batu.

Aroma kayu manis dan tanah basah memenuhi udara.

Ketika aku memejamkan mata, suara langkah muncul di belakangku.

“Masih mencari jawaban dari langit?”

Suara itu… aku kenal.

Aku menoleh cepat. “Ryou?”

Dia berdiri di pintu, mengenakan jubah abu-abu, rambutnya lebih panjang dari terakhir kali kulihat.

Matanya tetap sama — tenang, tapi ada sesuatu yang bergetar di dalamnya.

“Seharusnya kau tidak ada di sini,” kataku pelan.

Dia tersenyum tipis. “Aku juga tidak tahu. Mungkin karena waktu butuh saksi lain selain dirimu.”

Aku berdiri. “Langit retak lagi, Ryou. Aku bisa merasakannya.”

Dia mengangguk. “Aku tahu. Dan kau tahu siapa yang bisa melakukannya.”

Aku terdiam. “Akira?”

“Tidak. Kali ini, bukan dia. Tapi seseorang yang membawa sisa energinya.”

Dia berjalan ke altar, menyentuh permukaannya.

“Waktu tidak mati, Mika. Ia hanya berubah bentuk. Dan kini, ada yang mencoba memutar kembali apa yang sudah diperbaiki.”

Aku menatapnya tajam. “Siapa?”

Ryou menatapku balik. “Mungkin seseorang yang sama seperti dirimu dulu — orang yang tidak puas dengan takdirnya.”

Aku terdiam lama. Kata-katanya menusuk lebih dalam dari yang ingin kuakui.

Malam datang dengan cepat.

Aki sudah tidur di kamarnya, dan aku duduk di balkon, menatap langit.

Pusaran awan siang tadi telah menghilang, tapi di tempatnya, muncul cahaya hijau lembut, melingkar seperti aurora yang bergerak perlahan.

Indah, tapi menakutkan.

Karena aku tahu itu bukan fenomena alam — itu energi waktu yang bocor.

Liontin di leherku bergetar halus, dan kali ini suara itu terdengar jelas.

“Gerbang Kedua belum ditutup.”

“Kau terlalu cepat memilih dunia, Mika.”

Aku menggenggam liontin itu. “Aku sudah mengorbankan segalanya. Akira… dia sudah—”

“Pengorbanan tidak menghapus jejak. Kau hanya menunda kehancuran.”

Dadaku terasa berat. Aku ingin menjerit, tapi suaraku tak keluar.

Lalu, di langit, aku melihat sesuatu bergerak.

Siluet hitam, seperti bayangan manusia, tapi melayang perlahan di antara cahaya hijau itu.

Dan semakin lama, semakin banyak — puluhan, ratusan, semuanya turun perlahan ke arah bumi.

Bayangan dari langit.

Aku menatap dengan napas tercekat. “Ryou…”

Dalam sekejap, dia muncul di sampingku, seolah dipanggil oleh ketakutanku.

“Kau lihat mereka?” tanyaku cepat.

Dia mengangguk pelan. “Bayangan waktu. Sisa-sisa dunia lama yang belum sempat dihapus.”

“Mereka bisa masuk ke sini?”

“Kalau gerbang benar-benar terbuka… ya.”

Aku menatap Aki yang tidur di dalam kamar, tubuh mungilnya terbalut selimut.

“Kalau begitu, dunia ini akan hancur lagi?”

Ryou menatapku serius. “Bukan hancur. Akan tertulis ulang.”

Aku menelan ludah. “Artinya?”

“Artinya… kau mungkin takkan mengenal siapa pun lagi, termasuk dia.”

Hatiku langsung bergetar. “Tidak. Aku tidak akan biarkan itu terjadi.”

Dia menatapku dengan tatapan campuran kagum dan sedih. “Kau masih sama seperti dulu, Mika. Selalu melawan waktu, bahkan ketika waktu cuma ingin memelukmu.”

Dini hari.

Langit kembali berwarna ungu keperakan, dan cahaya hijau makin terang.

Aku berdiri di halaman, memandang ke atas.

Bayangan-bayangan itu kini lebih jelas — tubuh manusia tanpa wajah, bergerak perlahan turun seperti hujan hitam.

Setiap langkah mereka membuat tanah bergetar.

Aku membuka liontin, cahaya putihnya menyala kuat.

“Kalau kau ingin menulis ulang dunia ini,” kataku ke langit, “maka aku juga akan menulis ulangmu!”

Cahaya dari liontin membentuk lingkaran di tanah, dan untuk sesaat aku melihat refleksi wajahku sendiri — tapi lebih tua, dengan mata perak dan tanda spiral di dahi.

“Mika dari masa depan,” suara itu berbisik.

“Kau tidak bisa menghentikan waktu. Tapi kau bisa menuntunnya.”

Aku memejamkan mata, air mata mengalir tanpa sadar.

“Kalau begitu, tuntun aku. Sekali lagi.”

Saat aku membuka mata, seluruh halaman berubah.

Tanah retak, langit terbuka, dan di antara retakan itu aku melihat sesuatu yang belum pernah kulihat sebelumnya:

gerbang langit — bukan pintu, tapi celah besar di udara yang berputar lambat, seperti spiral air yang menghubungkan dua dunia.

Ryou berdiri di sampingku, menatap pemandangan itu dengan wajah serius.

“Gerbang Kedua,” katanya pelan. “Yang pernah Akira lindungi dulu.”

Aku menatapnya. “Kau pikir… dia masih ada di balik sana?”

Ryou tersenyum kecil. “Kalau dia masih bagian dari waktu, dia akan mendengarmu.”

Aku menatap ke langit, lalu memanggil pelan.

“Akira… kalau kau masih di sana, aku butuh kau sekali lagi.”

Untuk beberapa detik, tidak ada yang terjadi.

Tapi lalu, dari dalam gerbang, cahaya biru lembut muncul — hangat, familiar.

Angin berembus lembut, membawa aroma yang sangat kukenal: campuran logam, bunga plum, dan hujan.

“Mika…”

Suaranya datang dari jauh, tapi nyata.

Dan di langit, aku melihatnya — hanya sekilas, tapi cukup: siluet seorang pria dengan rambut basah, berdiri di antara cahaya.

“Akira!”

“Gerbang kedua terbuka karena hatimu belum selesai, Mika. Dunia ini butuhmu lagi…”

Aku menatapnya dengan air mata. “Aku tidak akan biarkan dunia hancur lagi! Tapi jangan suruh aku kehilanganmu lagi!”

“Kau tidak akan kehilanganku. Kali ini, aku ada di setiap hujan yang turun dari langit.”

Cahaya itu memudar, tapi di tanah, liontinku berdenyut lebih kuat dari sebelumnya.

Aku tahu — ini baru permulaan.

Bayangan dari langit mulai jatuh satu per satu, menyelimuti dunia baru.

Dan di tengahnya, aku bersumpah,

kali ini aku akan melindungi dunia ini — bukan sebagai korban waktu, tapi sebagai penjaganya.

1
Luke fon Fabre
Waw, nggak bisa berhenti baca!
Aixaming
Nggak kebayang akhirnya. 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!