NovelToon NovelToon
AKHIRNYA MENYESAL

AKHIRNYA MENYESAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Saling selingkuh / Pihak Ketiga / Pelakor / Balas Dendam
Popularitas:16.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hasri Ani

Saat kehamilan itu benar-benar terjadi pada Livia, dia bermaksud memberikan kejutan dengan datang ke kantor suaminya untuk mengabarkan kabar bahagia tersebut.

Tapi apa yang dia dapatkan, sangatlah mengguncang perasaannya.

Ternyata di ruangannya, Alex tengah bersama seorang wanita berparas lembut, dengan gadis kecil yang duduk di pangkuannya.

Bukannya merasa bersalah, setelah kejadian itu Alex malah memberi pernyataan, "kita berpisah saja!" Betapa hancur hati Livia. Dia tak menyangka, Alex yang begitu

mencintainya, dengan mudah mengatakan kata-kata perpisahan. Lalu apa jadinya jika suatu hari Alex mengetahui kalau dia sudah menelantarkan darah dagingnya sendiri dan malah memberikan kasih sayangnya pada anak yang tidak ada hubungan darah dengannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGAI DISAMBAR PETIR

Suara ketukan di pintu utama mengagetkan Aurel yang tengah merenung di depan jendela kamarnya.

Saat membuka pintu, rumah terasa lengang. Tak ada tanda-tanda Barly berada di rumah. Begitu juga anak-anaknya yang masih berada di sekolah masing-masing.

Terdengar lagi ketukan, kali ini lebih keras, seakan-akan tidak sabaran. Cepat-cepat Aurel melangkah setengah berlari kecil menuju ruang tamu. Saat pintu dibuka, tampak beberapa orang polisi berdiri di hadapannya.

"Selamat siang Bu, apa benar ini kediaman Bapak Barly?"

Aurel mengangguk. "Iya, benar Pak. Saya yang melaporkan dia. Tapi sepertinya tadi dia sudah pergi," kata Aurel sambil melebarkan daun pintu.

"Coba Ibu periksa, mungkin beliau sedang berada di ruangan lain rumah ini."

"Oke, sebentar Pak."

Aurel masuk lagi ke ruangan dalam, mencari keberadaan Barly di setiap ruangan dan juga kamar mandi. Tapi lelaki itu tak tampak di mana-mana. Aurel pun kembali ke depan untuk menemui para polisi.

"Mas Barly tidak ada Pak. Mungkin dia sudah kabur.

Apa Bapak sudah menangkap wanita selingkuhannya?"

tanya Aurel sedikit panik, khawatir Barly melarikan diri.

"Bu Sheila pun sedang tidak ada di tempat."

"Kenapa Pak? Kenapa lamban sekali menanggapi laporan saya?" Suara Aurel sedikit meninggi karena kesal, apalagi saat mendengar bahwa Sheila pun sudah tidak ada.

"Ibu tidak usah khawatir. Kami akan terus mencari mereka sampai dapat."

Tiba-tiba ponsel Aurel berdering. Itu panggilan telepon dari Barly. Cepat-cepat dia menjawabnya.

"Halo Barly, kamu di mana?"

Tak ada jawaban dari Barly. Justru satu notifikasi pesan masuk-sebuah unggahan video. Barly mengirimkan video. Cepat-cepat Aurel membukanya.

Dalam rekaman 10 detik itu, terlihat anak-anaknya, Sheila, dan Barly. Mereka sedang berada di dalam mobil yang melaju. Tak ada satu kalimat pun. Mereka semua hanya melambaikan tangan sambil tertawa. Tapi Aurel yakin ini adalah sebuah ancaman baginya.

Aurel segera menelepon balik Barly, tapi nomor teleponnya sudah tidak aktif. Wanita itu sangat geram, apalagi ketika dua suster anaknya pulang tanpa membawa serta anak-anaknya.

"Murni, Atin, mana anak-anak?" tanyanya dengan wajah penuh emosi. Kalau tidak ada para polisi, mungkin tangannya sudah melayang ke pipi mereka karena dianggapnya lalai.

"A-anu Bu... me-mereka dibawa Bapak. Saya dan Atin tak bisa melarang karena... kan Bapak ayahnya mereka."

ujar Murni dengan wajah ketakutan.

"Kenapa kalian tidak menelepon saya? Kalau terjadi apa-apa pada anak-anak saya, maka kalian tak akan diampuni!" Ancamnya dengan mata melotot. Membuat Murni dan Atin ketakutan.

"Sudah, Bu! Kami minta nomor telepon pak Barly agar bisa melacaknya."

Aurel menyerahkan ponselnya dengan tangan gemetar.

"Ini nomor Barly, Pak. Tolong cepat tangkap dia da wanita selingkuhannya itu! Saya tidak tahu apa yang mereka rencanakan, tapi saya yakin dia sengaja melakukan ini." katanya, suaranya pecah menahan amarah.

Salah satu polisi segera mencatat nomor itu dan memberi isyarat kepada rekannya.

"Kami akan segera menghubungi tim untuk melacak sinyalnya, Bu. Mohon tetap tenang."

"Tenang bagaimana, Pak? Mereka bersama perempuan itu. Saya tahu betul Barly bisa melakukan apa saja jika sudah terpojok!" suara Aurel meninggi lagi, wajahnya memerah oleh rasa cemas yang tak tertahankan.

"Bu, kami paham. Kami akan bertindak secepatnya.

Tolong bantu kami, adakah tempat yang biasa Bapak Barly kunjungi atau persembunyian yang mungkin dia gunakan?" tanya polisi itu lagi.

Aurel menggeleng cepat. "Tidak ada. Dia bahkan tidak punya saudara dekat di kota ini. Tapi... dia punya rumah lama di pinggir kota. Katanya sih sudah dijual. Tapi... saya tidak tahu juga. Mungkin saja dia pergi ke sana."

"Baik. Kami akan kirim tim ke sana. Sementara itu, Ibu tetap di rumah dan jangan lakukan apa-apa sendirian. Kalau ada pesan atau telepon lagi dari Pak Barly, segera beri tahu kami."

Aurel mengangguk dengan lemah. Dadanya terasa sesak, pikirannya kalut memikirkan kemungkinan terburuk. Dia tahu anak-anaknya tidak akan merasa terancam dengan ayahnya sendiri, tapi dia juga tahu Barly sanggup memanipulasi mereka untuk melawan dirinya.

Begitu polisi pergi, Aurel terduduk di sofa. Tangannya mengepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Murni dan Atin hanya berdiri kaku, tak berani mendekat.

"Kalau sampai anak-anak saya diseret-seret ke dalam masalah mereka... saya tidak akan pernah memaafkan kalian," ucapnya dingin, matanya berkilat penuh amarah.

Setelah beberapa saat, Aurel pergi ke rumah ibunya. Dia mengadukan semua yang telah terjadi kepada Wulan.

Mulai dari awal saat dia datang ke rumah Alex untuk

Curhat tentang Barly, insiden kecelakaan Ishana, kejadian memalukan di rumah sakit, hingga pelaporannya terhadap Barly dan selingkuhannya. Terakhir, ia menceritakan kejadian barusan-tentang anak-anaknya yang dibawa lari oleh Barly.

"Kurang ajar si Barly! Mama nggak nyangka dia bisa melakukan semua itu. Mama kira dia lelaki setia. Ternyata sama saja. Semua laki-laki itu buaya, kecuali putraku!"

Entah apa maksud Wulan dengan menyebut "kecuali putraku." Kenapa tidak bilang "kecuali putra dan suamiku"? Lagi pula, dia pun tidak berpikir, apa sebenarnya penyebab Barly berpaling pada wanita lain, selain alasan tidak setia.

Tapi Aurel sendiri tidak sempat memikirkan hal itu.

Dia sedang pusing memikirkan anak-anaknya.

"Lalu kamu dan Ishana sebenarnya rebutan apa sampai dia jatuh dan pingsan?" tanya Wulan.

Aurel terdiam. Dia ragu untuk menjawab jujur.

"Nanti saja aku ceritakan... setelah Bang Alex datang," jawabnya pelan.

Namun ketika sore menjelang Magrib, Aurel masih belum mendapatkan kabar apa-apa tentang anak-anaknya. Dia semakin resah dan uring-uringan. Sampai-sampai pembantu di rumah ibunya yang melakukan sedikit kesalahan langsung dia semprot habis-habisan.

Untung saja tak berapa lama kemudian Alex datang

Dengan wajah letih.

Aurel langsung menubruk tubuh sang kakak dan menangis di dadanya.

Tentu saja Alex kaget melihat kelakuan adiknya yang tidak biasa.

"Hey, ada apa ini?" tanyanya cemas.

"Bang... aku minta maaf. Mbak Ishana jatuh dan pingsan gara-gara aku..." suara Aurel tercekat di tenggorokannya.

Alex terkejut dan spontan melepas pelukan adiknya.

"Kenapa, Rel? Salah apa dia sama kamu? Kenapa kamu dan Mama selalu menyakiti dia? Ishana itu wanita yang baik dan penyabar. Kalau soal anak, itu semua sudah menjadi ketentuan Tuhan," ujar Alex, menatap ibu dan adiknya bergantian dengan mata yang kini memerah.

Aurel tersenyum sinis.

"Baik apanya, Bang? Apa Abang masih bisa bilang dia wanita yang baik kalau selama pernikahan kalian Abang sudah dibohongi?"

Alex mengernyit. "Maksud kamu, dibohongi soal apa?"

"Sebelum menikah dengan Abang, Ishana pernah melakukan histerektomi, operasi pengangkatan rahim. Itu artinya, Ishana sudah tidak memiliki rahim. Jadi dia tidak mungkin bisa memberikan Abang seorang anak."

Alex merasa seolah ada sambaran petir di siang bolong yang menghujam dadanya. Berkali-kali kepalanya menggeleng seakan tidak percaya dengan apa yang diucapkan Aurel.

"Tidak mungkin... itu tidak mungkin! Kamu sedang berusaha memfitnahnya, kan?" tuduh Alex, suaranya meninggi. Dia tak percaya sama sekali ucapan adiknya.

"Tidak fitnah, Bang! Aku berkata sejujurnya. Aku punya bukti surat keterangan medis dari rumah sakit tempat dia melakukan operasi itu."

"Mana? Aku ingin lihat buktinya." Alex menadahkan tangannya, nadanya tegas.

Namun Aurel terdiam, wajahnya memucat. "Aku... aku nggak bisa memberikan bukti itu sekarang. Laporan medis Mbak Ishana ada di tangan Mas Barly."

Alex tiba-tiba tertawa, karena menganggap ucapan Aurel hanya fitnah keji.

"Abang pikir, kenapa aku dan Mbak Ishana bertengkar sampai dia terjatuh dan pingsan? Itu karena kami rebutan bukti laporan itu. Sekarang Abang duduk dan dengarkan penjelasan aku. Kalau Abang tetap menuduh aku sudah fitnah dia, terserah! Coba aja Abang tunggu, sampai kiamat pun dia tak akan bisa memberi Abang seorang anak pun. Atau, coba saja Abang ajak dia cek ke dokter kandungan. Periksa rahimnya masih ada atau tidak."

Alex pun terdiam. Dia tak bisa berkata lagi. Jika benar apa yang dikatakan Aurel, apa yang harus dia lakukan

Terhadap wanita itu? Menceraikannya seperti yang dia

lakukan pada Livia?

MAKAN TUH EGOIS HIHIHIII🤭🤭🤭

1
Ayudya
ayolah buat nathali jerah dan ga nganggu keluarga kecil mu lagi
Mundri Astuti
ga bisa dibiarin ni mah Sean ...kudu dibikin kapok
Ayudya
nat niat iri dan akan menghancurkan mu
Dila Dilabeladila
sukurin dan lo akan lebih menyesal pafa saat tau klu itu anak lo.behhhhhhhh
Hasri Ani: sabar saaaay sabaaar🤣🤣🤣
total 1 replies
Ayudya
maem tu sesal lex🤣🤣🤣🤣🤣
Hasri Ani: 🤣🤣penyesalan emang sllu belakng say.. klw di awal itu pendaftaran nmnya🤣🤣
total 1 replies
Ayudya
lah siapa lagi tu yg teriak teriak kayak tarzan
Ejan Din
punya niat jd pelakor
Ayudya
seru dan menarik
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
dih lu yg mandul
kalea rizuky
hahahaah mampus lu lek istri lu g ada rahim
kalea rizuky
woy Sean putusin dlu lampir serakah jg lu mau dketin Livia kok masih punya pcr mana mau livia
kalea rizuky
dih siapa loe lek ngatur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!