Anya adalah seorang ibu rumah tangga, dia menjalani hidupnya penuh penderitaan karena laki - laki yang dulu menyayanginya tiba - tiba berubah, tidak peduli kepadanya karena dia belum memberikan nya keturunan. tiba - tiba suaminya menceraikan nya dengan kejam, namun tiba - tiba ada orang asing yang mentransfer uang sejumlah 800 dolar kepadanya dan uang itulah yang membuat dia menjadi wanita berjaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
"Perumahan nya ini?" tanya Vian
"Iya ini. gue di kasih harga murah sama temen gue karena dia pemilik Perumahan ini" ujar Dion
"Yaudah kalo gitu kita masuk" ujar Wini
Mereka masuk berjalan menuju pos penjaga.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Satpam
"Ah saya sudah buat janji dengan pak Tian" jawab Wini
"Oh pak Dion ya. Pak Tian sudah menunggu anda di kantor, mari saya antar" balas satpam
"Terima kasih pak" ucap Dion
Mereka pun masuk ke dalam area perumahan dan di antarkan ke Kantor Tian.
10 Menit Kemudian
Mereka sampai di Kantor teman Dion dan satpam langsung mengetuk pintu.
Tokk.... Tokk...
Cklek....
"Ada apa?" tanya Tian
"Pak ini pak Dion sudah datang!" balas satpam
"Ohhh Dion masuk ion, gue kira Lo gak jadi dateng" ucap Tian
"Makasih ya pak" ujar Wini
"Sama - sama mbak" balas satpam langsung pergi.
Mereka masuk ke dalam Kantor Tian dan duduk di sofa.
"Awalnya gue mau ke sini besok, tapi jadi nya sekarang" ucap Dion
"Ya gapapa lah. Gimna Lo jadi nyicil rumah di sini? apa Lo mau beli langsung?" tanya Tian
"Nyicil lah, uang dari mana gue bisa beli cas rumah di sini" jawab Dion
"Ya kali aja Lo dapet uang kaget" balas Rian sambil tertawa
"Si*lan Lo. sekarang aja kita liat rumahnya ya udah malem nih" ucap Dion.
"Oh kalo gitu ayo" balas Tian.
Mereka langsung keluar dari Kantor Tian dan berjalan menuju rumah yang akan mereka beli.
Mereka pun melihat rumah yang akan mereka beli, dan saat mereka berjalan ingin melihat rumah selanjutnya mereka terkejut.
Mereka terkejut karena melihat seseorang yang sangat mereka kenal yaitu Anya.
"Itu si Anya bukan?" tanya Bila
"Iya itu si Anya" balas terkejut Wini
"Dia lagi ngapain di sini?" tanya Vian
"Apa dia tinggal di sini? Coba tanya pak Tian" ujar Bila.
Tian dan Dion sedang mengobrol kan sesuatu dan Tian menjelaskan tipe - tipe rumah yang sedang mereka lihat.
"Maaf pak Tian" ujar Wini
"Iya ada apa?" tanya Tian terkejut
"Maaf apa wanita itu tinggal di sini?" tanya Wini
"Oh itu, mbak Anya. Emang kalian kenalan sama mbak Anya" ujar Tian
"Iya, pak Tian kenal?" tanya Wini kembali
"Iya kenal lah. Kan dia salah satu pemilik rumah di sini" ucap Tian
"Dia tinggal di sini dari kapan pak? Apa dia nyicil rumah juga di sini?" tanya Wini
"Kalo mbak Anya baru tinggal 2 bulan di sini, dia beli Cas ngga nyicil" ujar
"CASS?" ucap kaget Wini
"Kalo bayar Cas harganya berapa?" tanya Vian
"1,5 Miliar" jawab Tian
"Sa-satu koma lima miliar?" kaget Dion
"Ya, tapi buat kalian gue kasih murah, kalian cuma bayar 800 juta aja" ujar Tian
Mereka masih tercengang dengan apa yang mereka dengar, Anya memiliki mobil mewah seharga 2 miliar dan rumah seharga 1,5 miliar dari mana uang itu, mereka tau jika Anya tidak bekerja dan hanya di rumah.
Walau pun dia keluar dari rumah dan dapat pekerjaan tidak mungkin dia langsung membeli barang - barang mewah seperti ini.
"Apa Lo tau dia kerja apa?" tanya Dion
"Gue pernah nanya, dia punya Toko Sembako gak jauh dari sini, dan emang rame toko sembakonya murah lagi" jawab Tian.
"Oh" balas dion
"Lo nanya terus tentang dia, apa Lo kenal sama dia?" tanya Tian.
"Dia dulu tetangga rumah, kaget aja ternyata dia banyak uang. Bisa tinggal di sini" ucap Wini menyenggol Dion
"I-iya dia dulu tetangga kita" lanjut Dion
"Oh. Gimna nih? ini rumah yang terkahir, Lo mau yang mana?" tanya Tian
"Kita mau yang ini aja, gue yang kiri adik gue yang kanan" ucap Dion
"Oke. Ini rumah udah siap huni ya, Lo bisa masuk kapan pun Lo mau" ujar Tian
"Besok kita langsung pindah" ucap Dion
"Ok kalo gitu. Kita balik ke Kantor buat urus Dokumen nya" ujar Tian
Mereka langsung berjalan menuju Kantor Tian kembali, dan mereka harus melewati rumah Anya untk pergi ke Kantor Tian.
Rumah mereka sama dengan rumah Anya, dan rumah Anya dari rumah mereka terhalang dua rumah saja dan mereka ada di jajaran sebrang rumah Anya.
Saat mereka bejalan melewati rumah Anya mereka melihat ada mobil mewah Anya di sana, dan bersamaan dengan lintang yang keluar dari rumah.
Dia ingin membuang sampah karena sudah menumpuk, dan lintang juga ikut terkejut melihat ada keluarga dari Tono.
Lintang langsung bejalan ke tempat sampah dengan cepat dan ingin masuk ke dalam rumah lagi, namun malah Tian memanggilnya.
"Dek" ucap Tian
Lintang membalikan badan dan dia melihat Tian menyuruhnya mendekat, Lintang pun dengan malas langsung menghampiri Tian dan keluarga Tono.
"Iya pak ada apa?" tanya Lintang
"Kamu adiknya mbak Anya?" tanya Tian
"Iya, saya baru tinggal di sini hari ini pak" jawab Lintang.
"Oh yasudah kalo begitu" balas Tian.
"Ya kalo begitu saya masuk dulu. Permisi" balas Lintang
Tian langsung mengajukan kepalanya...
Dia berbalik badan langsung tanpa menyapa keluarga Tono.
mereka berempat melihat Lintang yang berpakaian bagus dan berpakaian seperti anak orang kaya pada umumnya.
Membuat mereka kembali bertanya dapat uang dari mana Anya.
"Apa dia punya uang warisan ya jadi tiba - tiba kaya raya kaya begini" ujar Wini
"Bisa jadi" balas Dion
**
Pagi Harinya.
"Mah kita udah mutusin mau beli rumah" ucap Dion
"Beli rumah? Ko tiba - tiba?" kaget Ratna
"Ya. Kami berempat gak mau Repotin Mamah lagi" ujar Dion
"Berempat kalian semua mau ninggalin Mamah di sini" ucap Ratna
"Kan di sini masih ada Tono dan Devia, sebentar lagi kan Tono Nikah, Devia juga sama dia Nikah. Nanti kalo kita masih tinggal di sini pengeluaran bulanan pasti membengkak" ujar Wini
"Iya. Kata Mamah juga kan kemarin mau nyuruh kita pindah rumah, Mamah Takut Aldi gak nyaman kan tinggal di sini. Kalo kita masih tinggal di sini" ujar Dion
"Bu-"
"Gak papa mah. Kita akan pindah dari sini, kita mau nyicil rumah juga ko. Mau lebih mandiri" balas Bila memotong ucapan Ratna
"Iya Bu. Hari ini kita akan pindah" ucap Dion
"Baik lah jika kalian ingin mandiri mamah bisa apa" ucap Ratna
Ratna dalam hati sedikit senang karena dia bisa lebih menghemat uang yang di berikan Tono, agar dirinya bisa ikut arisan berlian yang sangat dia inginkan.
Mereka langsung membereskan baju dan perabotan mereka yang mereka sudah beli.
"Kalian bawa ini juga?" tanya terkejut Ratna
"Ya iya Bu, kalo kita gak bawa ini semua kita mau tinggal di sana gimna? Kan ini juga kita beli nyicil buat rumah kita. Kita kan udah bilang sama ibu" ucap Wini
"Oh iya ibu lupa" kikuk Ratna
Dion dan Bila membawa kasur, lemari tv dan semua barang yang mereka beli dulu dan di simpan di rumah ini.
Wini dan Vian juga sama membawa barang yang mereka beli untuk mereka bawa saat mereka sudah memiliki rumah.
Saat mereka sudah mengeluarkan barang - barang mereka, rumah Ratna terlihat kosong karena banyak barang - barang bawaan pernikahan yang mereka simpan di rumah Ratna untuk nanti saat mereka mempunyai rumah sendiri...
buat apa uang di simpan doank kalau gak di nikmati 🤣