NovelToon NovelToon
MR. LEONARDO

MR. LEONARDO

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: nura_12

Leonardo, seorang pria berusia 30 tahun pengusaha kaya raya dengan aura gelap. Dari luar kehidupan nya tampak sempurna.

Namun siapa yang tahu kalau pernikahannya penuh kehampaan, bahkan Aurelia. Sang istri menyuruhnya untuk menikah lagi, karna Aurelia tidak akan pernah bisa memberi apa yang Leo inginkan dan dia tidak akan pernah bisa membahagiakan suaminya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nura_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

senyuman Leo

Arinda mengeluh lelah, duduk di tepi kolam sambil mengusap rambut basahnya. Air yang menetes dari rambut panjangnya menambah rasa dingin pada kulitnya, membuatnya menggigil sedikit. “Huff… capek banget, Mas… Arinda udah berendam hampir setengah jam, hehehe,” gumamnya polos, sedikit tersenyum lelah.

Leo menatap Arinda dari tepi kolam dengan ekspresi datar, namun matanya tetap penuh perhatian. “Kamu baik-baik saja?” tanyanya singkat, nadanya rendah tapi tenang, membuat Arinda menatapnya takut-takut sekaligus kagum.

“Ah… iya… cuma… Mas… Mas baru pulang dari kantor kan? Pasti capek… Arinda… maafin ya… kalau ganggu Mas,” gumam Arinda, suaranya lembut dan polos, sambil menundukkan kepala.

Leo menatapnya sejenak, alisnya sedikit terangkat, ekspresinya aneh seperti ingin menilai kesungguhan Arinda. “Kamu… bilang maaf karena apa?” tanyanya datar, matanya tetap menelusuri wajah polos Arinda.

Arinda mengangkat wajahnya sedikit, menatap mata tajam Leo, dan dengan ragu menjawab, “Gara-gara Arinda, Mas… jadi nggak istirahat. Padahal Mas capek kerja… tapi Arinda malah ganggu Mas.” Suaranya begitu polos, hampir seperti permohonan yang tulus.

Leo menggeleng pelan, kemudian menarik Arinda lebih dekat ke hadapannya. Air di kolam menyentuh lengan mereka saat Leo membisikkan dengan suara rendah, “Untuk istri ku… semua akan ku lakukan.”

Arinda kaget, pipinya langsung memerah. “Eh… Mas… nanti ada yang liat,” gumamnya gugup, menundukkan kepala sambil menahan malu.

Leo menatapnya, senyumnya tipis tapi karismatik, dan berkata tenang, “Tidak ada yang berani kesini… selama Mas berada di sini.” Suaranya datar, namun tegas.

Arinda mengangguk polos, matanya masih menatap ke arah Leo dengan sedikit rasa kagum dan takut. “Iya… Arinda percaya sama Mas.”

Leo tersenyum tipis, satu senyum yang sangat jarang ia tunjukkan, lalu dengan gerakan perlahan menyesuaikan posisi mereka agar lebih dekat. Tangannya menahan Arinda agar tetap stabil di air, sementara Arinda menahan napas dan menggigit bibir bawahnya karena malu.

“Aku ingin kamu tetap aman… dan merasa nyaman. Jangan khawatir… Mas di sini,” kata Leo lembut, matanya tetap menatap Arinda dengan intens, memastikan istri keduanya merasa aman meski berada dalam situasi baru yang membuatnya gugup.

Arinda menatap wajah Leo yang serius namun hangat, hatinya berdebar-debar. Ia merasa aneh tapi nyaman, karena perhatian Leo yang jarang ia rasakan membuatnya sedikit percaya diri. “Iya… Arinda… nyaman kalau Mas di sini,” gumamnya pelan.

Leo menatapnya beberapa saat, seolah menilai keberanian Arinda, lalu menariknya sedikit agar mereka lebih dekat di air. Arinda menggenggam tangan Leo perlahan, merasa tubuhnya sedikit terlindungi. Ia masih gugup, tapi senyum polosnya muncul saat melihat wajah Leo yang sedikit melunak.

“Sekarang… santai saja. Mas akan memastikan semuanya aman. Kamu nggak perlu takut,” kata Leo, menepuk lembut lengan Arinda sebagai tanda perlindungan dan perhatian.

Arinda menundukkan kepala, wajahnya memerah, tapi dalam hatinya ia merasa hangat. Kehadiran Leo membuatnya sedikit lega, meski aura karismatik dan tegas suaminya masih terasa di sekitarnya. Ia menyadari, meski Leo jarang menunjukkan sisi lembutnya, momen ini membuatnya lebih dekat dengan Mas… dan itu membuatnya tersenyum malu.

Matahari perlahan menurun, meninggalkan cahaya sore yang hangat di halaman belakang rumah. Kolam renang yang tadi dipenuhi gelak tawa Arinda kini kembali tenang. Leo keluar dari kolam, membiarkan Arinda menyelesaikan beberapa gerakan terakhirnya. Ia menatap Arinda sebentar, matanya yang tajam tetap memperhatikan setiap gerakan istrinya, memastikan semuanya aman.

“Cukup sampai di sini, nona. Ayo naik, airnya mulai dingin,” kata Leo dengan suara rendah tapi tegas.

Arinda menatapnya, wajahnya masih basah karena cipratan air, rambut panjangnya menempel di pipi. “Iya, Mas…” jawabnya polos sambil tersenyum lelah tapi bahagia. Ia menepuk-nepuk air dari tubuhnya dan mengikuti Leo ke tepi kolam.

Sampai di kamar pribadinya, Sofia sudah menyiapkan handuk hangat dan pakaian bersih untuk Arinda. Ia tersenyum lembut melihat antusiasme Arinda. “Selamat mandi sore, Nona. Handuknya sudah disiapkan, nanti setelah mandi bisa ganti baju ya,” ucap Sofia, suaranya hangat tapi tetap profesional.

Arinda menerima handuk itu dengan senang hati, matanya berbinar. “Mbak Sofia, tadi kolamnya seru banget. Mas Leo ajarin Arinda cara mengapung, terus Arinda bisa sedikit berenang sendiri! Eh… tapi Mas Leo tetap nemenin supaya Arinda nggak tenggelam, hehehe.” Suaranya polos dan antusias membuat Sofia tersenyum gemas.

“Bagus kalau begitu, Nona. Tapi jangan terlalu capek ya. Nanti bisa masuk angin kalau terlalu lama di air,” jawab Sofia sambil membantu Arinda menaruh tas kolamnya dan handuk di dekat kamar mandi.

Arinda melangkah ke kamar mandi pribadinya, matanya tak lepas dari Sofia yang tetap ada di luar untuk memastikan semua berjalan lancar. “Mbak Sofia… tau nggak… Mas Leo itu seru banget, tapi juga agak serem kalau lagi serius… tapi lucunya… dia tersenyum tipis tadi! Hihi… Arinda senang banget,” gumamnya polos, sambil menyingkap tirai kamar mandi dan mulai membuka pakaiannya yang basahnya.

Sofia menahan tawa lembut. “Itu memang sifat Tuan, Nona. Aura tegas dan dinginnya terlihat menakutkan, tapi kalau sudah nyaman… dia bisa menunjukkan sisi hangatnya. Makanya, kamu harus tetap waspada tapi juga percaya diri.”

Arinda menatap ke arah Sofia sambil tersenyum malu. “Iya, mbak… Arinda ngerti. Tapi Arinda senang banget tadi bisa belajar berenang, terus Mas Leo tetap nemenin Arinda. Arinda nggak takut tenggelam karena Mas di situ… hihi.”

Sofia mengangguk sambil menyiapkan baju mandi yang bersih dan handuk hangat. “Nanti setelah mandi, pakai baju bersih ini. Lalu bisa kita jemput di ruang santai, biar Tuan nggak perlu khawatir kalau nona kelamaan di kamar mandi.”

Arinda mengambil handuk dan mengusap tubuhnya, rambut basahnya dibiarkan jatuh menempel di punggungnya. “Mbak Sofia… Arinda senang banget punya kamar mandi kayak gini. Di rumah Arinda dulu cuma ember dan gayung… ga pernah ada shower dan bathub mewah kayak gini. Wah… keren banget!”

Sofia tersenyum lembut sambil membantu menata pakaian Arinda di meja rias. “Itu memang salah satu kelebihan tinggal di sini, Nona. Semua sudah disiapkan supaya nona nyaman.”

Arinda mengambil baju bersih yang sudah disiapkan Sofia, matanya berbinar. “Arinda mau ganti baju sekarang Mbak Sofia!”

Arinda menutup pintu kamar mandi dan mulai mandi dengan penuh antusias, sesekali bergumam sendiri tentang keseruan berenang tadi dan tentang bagaimana Mas Leo mengajarinya. Suara air yang jatuh dari shower mengisi kamar mandi, tapi percakapan polos Arinda tetap terdengar samar, menandakan betapa polos dan polosnya karakter gadis desa ini.

Sementara itu, Sofia menunggu di luar, siap untuk membantu kapan pun Arinda membutuhkan. Ia tersenyum tipis, gemas melihat kepolosan Arinda. Gadis ini benar-benar polos dan lugu, tapi sifatnya yang jujur dan antusias membuat semua orang yang ada di rumah merasa senang… bahkan Tuan Leo sendiri.

Arinda menyelesaikan mandi, mengeringkan tubuh dengan handuk hangat, dan memakai pakaian bersih yang sudah disiapkan Sofia. Matanya berbinar, siap melanjutkan petualangan baru di rumah mewah yang penuh aturan dan kejutan ini, sementara Sofia tetap setia mendampinginya, memastikan semuanya berjalan lancar dan aman.

1
Khalisa
kyknya seru nih cerita
CantStopWontstop
Makin suka sama cerita ini.
Luna de queso🌙🧀
Gak sabar next chapter.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!