NovelToon NovelToon
Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Harem / Angst
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Nayla Marissa berpikir jika pria yang dikenalnya tanpa sengaja adalah orang yang tulus. Pria itu memberikan perhatian dan kasih sayang yang luar biasa sehingga Nayla bersedia menerima ajakan menikah dari pria yang baru berkenalan dengannya beberapa hari.

Setelah mereka menikah, Nayla baru sadar jika dirinya telah dibohongi. Sikap lembut dan penuh kasih yang diberikan suaminya perlahan memudar. Nayla ternyata alat buat membalas dendam.

Mampukah Nayla bertahan dan menyadarkan suaminya jika ia tak harus dilibatkan dalam dendam pribadi suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Kavi kembali ke rumah karena mendapatkan kabar bahwa Dhea dan Laura mendatangi kediamannya. Tak ingin sesuatu hal buruk terjadi, ia meminta sopirnya membalikkan arus laju kendaraannya.

Benar saja, Dhea dan Laura sedang terlibat adu mulut dengan istrinya. Ketakutan Kavi pun terjadi, Nayla pun terjatuh dikarenakan didorong Dhea.

Kavi yang panik lantas meneriakkan nama istrinya sehingga ketiga wanita itu menoleh ke arahnya.

"Kamu tidak apa-apa?" Kavi membantu istrinya bangkit dan berdiri.

"Mereka sudah menyakiti aku!" kata Nayla menatap kedua wanita dihadapannya.

"Kak Dhea, Laura, kenapa kalian ke sini tidak memberitahu kami?" tanya Kavi melihat ke arah keduanya.

"Kakak ingin berkenalan dengan istri kamu," jawab Dhea beralasan.

"Tapi, dia menyakiti aku dan calon anak kita, sayang!" kata Nayla mengelus perutnya.

"Apa? Dia hamil?" Laura begitu syok.

"Kenapa dia sampai hamil, Kavi?" tanya Dhea tak percaya.

"Ya, bisalah. Kami ini 'kan pasangan suami istri yang sah. Apa yang harus ditakutkan," Nayla malah yang menjawabnya.

"Aku juga tidak tahu, Kak!" ucap Kavi.

Mendengar ucapan suaminya, Nayla lantas mengalihkan pandangannya kepada pria disampingnya. "Kamu bilang tidak tahu, hah? Kamu pikir aku tidur dengan siapa, hah?" ia tampak marah.

"Bisa saja kamu dengan pria lain!" tuding Laura.

"Jaga mulutmu itu!" sentak Nayla. "Sejak aku menikah, aku menjadi tawanan Kavi. Jadi, aku tidak sempat menggoda pria lain apalagi sampai dengan tidur!" lanjutnya menjelaskan.

"Ini pasti akal-akalan dia saja, Kavi. Dia ingin menjerat kamu dengan kehamilannya itu!" tuduh Dhea.

"Hei, Kakak ipar. Asal kalian tahu, aku sebenarnya ingin lepas dari Kavi. Tapi, dia saja yang tak mau melepaskan aku. Jadi, kehamilan ini bukan trik untuk menjeratnya!" kata Nayla tegas.

"Kak Dhea, Nayla memang sedang hamil anakku," ucap Kavi.

"Nah, kalian dengarkan!" kata Nayla menatap ke arah Dhea dan Laura.

"Kavi, kenapa jadi begini? Bukankah kamu bilang cuma ingin menikahinya dan membuatnya tersiksa?" protes Dhea. Karena ketika dirinya mencurahkan isi hatinya, ia mau Kavi membalaskan perbuatan Andreas kepadanya dan ternyata Kavi sudah melakukannya tanpa sepengetahuannya dia terlebih dahulu. Kabar pernikahan Kavi dan Nayla, ia ketahui dari Laura. Sebab, Kavi pernah bercerita kepada Laura mengenai alasan dia menikahi Nayla.

"Maafkan aku, Kak!" Kavi menjadi menyesal karena tak menepati janjinya.

"Kakak mau kamu menceraikannya sekarang juga!" pinta Dhea.

Mendengar hal itu membuat Laura begitu senang dan tersenyum.

"Walaupun kami bercerai, anak ini tetap menjadi tanggung jawabnya Kavi!" kata Nayla.

"Gugurkan kandungannya!" pinta Dhea lagi.

"Tidak, Kak!" tolak Kavi tegas.

"Kavi, ayahnya yang sudah menghancurkan hidupku. Karena mereka kedua orang tua kita meninggal!" ucap Dhea.

"Kak Dhea itu terlalu cemburu sehingga berpikir papaku adalah penyebab semuanya!" kata Nayla.

"Memang kenyataannya papamu adalah penyebabnya!" sahut Laura.

"Bagaimana kalau Kak Dhea bertemu dengan papaku biar kalian bisa menyelesaikan kesalahpahaman ini?" Nayla memberikan solusi.

Dhea terdiam.

"Kenapa takut?" Nayla menatap kakak iparnya dengan senyuman menantang.

"Kavi, Kakak tidak mau bertemu dengan ayahnya!" tolak Dhea.

"Kenapa? Bukankah itu lebih baik? Jika memang Kak Dhea yakin papaku penyebab masalah ini, mengapa harus takut?" tanya Nayla lagi.

"Apa kamu tidak tahu rasanya memiliki trauma?" Dhea balik bertanya.

"Aku tahu bagaimana rasanya trauma. Tapi, sampai kapan harus jatuh dalam kesalahpahaman? Jika memang papaku bersalah, aku akan menebus kesalahannya!" jawab Nayla.

"Kesalahannya sangat besar dan kamu tidak akan mungkin dapat menanggungnya!" kata Dhea.

"Kalau begitu katakan kesalahannya secara jelas!" pinta Nayla.

Dhea kembali terdiam.

"Kavi, lihatlah istrimu. Dia menekan Kak Dhea untuk berbicara!" kata Laura.

"Aku hanya ingin mengetahui kebenarannya saja!" ucap Nayla.

"Ibumu sudah merebut kekasihnya Kak Dhea. Padahal ayahmu itu telah menjanjikan pernikahan, dia membohongi Kak Dhea sehingga ia trauma dan kabur ke luar negeri!" kata Laura menjelaskan.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menanyakan hal ini kepada kedua orang tuaku. Apa benar dia sudah mengkhianati Kak Dhea atau tidak?" ucap Nayla berjanji.

"Pasti ayahmu akan membantahnya!" tebak Laura.

"Aku saja belum bertanya padanya," kata Nayla.

"Laura, kita pulang saja. Kavi lebih memilih anak pengkhianat daripada kita!" ajak Dhea.

"Kak Dhea, apa yang dikatakan Nayla ada benarnya. Lebih baik kita bertemu dengan ayahnya Nayla dan menanyakan kebenarannya!" ujar Kavi.

"Jadi, kamu menuduh Kakak adalah pembohong?" Dhea tampak tak senang.

"Bukan begitu, Kak!" ucap Kavi.

"Laura, ayo pulang!" Dhea kemudian berlalu begitu juga dengan Laura.

"Lihatlah sikap kakakmu itu!" kata Nayla. "Apa kamu tidak curiga?" lanjutnya bertanya kepada suaminya.

"Aku lebih percaya Kak Dhea!" jawab Kavi.

"Dan melampiaskan dendam kalian kepada aku yang tak tahu apa-apa mengenai kebenarannya!" kata Nayla menyindir.

"Nayla, sekarang kamu ke kamar dan beristirahat. Aku akan memanggil dokter untuk memeriksa kondisi kehamilanmu!" ucap Kavi mengalihkan pembicaraan.

"Tidak perlu dan aku baik-baik saja!" ketus Nayla kemudian berlalu.

1
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!