NovelToon NovelToon
SUARA

SUARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Hantu
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Mama kemana, ti? Kok ndak pulang - pulang?"
-----------

"Nek nanti ada yang ajak kamu pergi, meskipun itu mamak mu, jangan ikut yo, Nduk!"
-----------

"Nggak usah urusin hidup gue! lu urus aja hidup lu sendiri yang rusak!"
-------------
"LEA! JANGAN DENGER DIA!!"
-------------
"GUE CUMA MAU HIDUP! GUE PENGEN HIDUP NORMAL!! HIKS!! HIKS!!"
-------------
"Kamu.. Siapa??"
----
Sejak kematian ibunya, Thalea atau yang lebih akrab di sapa dengan panggilan Lea tiba - tiba menjadi anak yang pendiam. Keluarga nya mengira Lea terus terpuruk berlarut larut sebab kematian ibunya, tapi ternyata ada hal lain yang Lea pendam sendiri tanpa dia beri tahu pada siapapun..

Rahasia yang tidak semua orang bisa tahu, dan tidak semua orang bisa lihat dan dengar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 22. Nenek itu siapa?

Ke esokan harinya, kemungkinan sekitar jam 5 pagi, Lea terbangun saat mendengar suara gaduh. Suara nya dari luar dan Lea tau pemilik suara itu, itu lek Bowo yang sedang ribut di luar seperti sedang memaki seseorang.

"Ya bawa sekalian itu loh anakmu! Mak ku iki sudah sepuh mas! Keluargamu bisa nya maki - maki tanpa bertindak. Bawa iku anakmu, supaya keluargamu yang rawat!" Suara Bowo.

Bowo tidak berteriak tapi karena masih sepi jadi suara kecil pun terdengar ribut nya. Bowo tidak berani menatap ayah Lea sebenar nya, karena sebelum nya Bowo dan ayah Lea akur - akur saja, tapi sekarang Bowo berani bersuara menyuarakan keberatan nya Lea di rawat uti nya, yang mana adalah ibunya Bowo.

"Wo, ya Allah gusti. Koe jangan gitu, Wo." Ujar utinya.

"Mak ndak usah begitu mak, mak iki sudah tua.. Aku sendiri ndak tega liat mak malah kuli buat ngasih makan Lea. Lah iki loh bapak nya masih waras, masih sehat, opo ndak mampu kasih makan anak satu?!" Ujar Bowo.

"Nek aku sugih koe ndak bakal berani ngomong gitu sama aku, Wo." Ujar ayah Lea.

"Ndak usah ngomongin hal yang ndak ada, mas. Realita nya saja, bawa anakmu supaya mak ku ndak sakit - sakitan kuli tiap hari makani (ngasih makan) anakmu." Ujar Bowo, lalu masuk kedalam.

Ruslan diam seribu bahasa, utinya Lea juga jadi merasa tidak enak pada menantunya itu sebab anak nya yang baru datang sudah menyerang Ruslan dengan segala macam ucapan pedas.

"Maafin.."

"Aku balik bu, Assalamualaikum." Potong Ruslan, dan pergi dari halaman rumah utinya Lea.

Utinya Lea hanya bisa mengusap - usap dada nya, padahal dulu mereka baik - baik saja tapi sekarang hanya karena pengasuhan anak, mereka jadi ribut. Utinya Lea masuk kedalam, dia menoleh menatap Lea yang ternyata masih meringkuk, namun sebenar nya Lea hanya pura - pura tidur lagi.

Lea sudah mendengar sebagian dari ucapan lek Bowo nya, dan dia hanya bisa menangis dalam diam. Uti nya lalu masuk kedalam kamar nya, dimana Bowo sudah merebahkan diri sambil melipat kedua tangan nya dan meringkuk membelakangi pintu.

Perlahan, utinya Lea duduk di belakang Bowo dan menghela nafas. Dia juga dilema, Bowo khawatir padanya, khawatir dengan kesehatan nya itu sebab nya dia bersikeras mendorong Lea pergi ikut dengan ayah nya dan tinggal di rumah mak tua. Tapi di sisi lain, hati uti tidak tega melepas Lea kecil itu untuk tinggal jauh darinya.

Lea pasti akan kembali mengira bahwa tidak ada yang menyayanginya lagi, Utinya Lea dilema dan takut anak nya akan kecewa.. Tapi dia juga tidak mau membuat Lea sedih.

"Kenapa toh, Wo?" Tanya utinya Lea.

"Aku mau tidur mak, ngantuk." Sahut Bowo, masih membelakangi ibunya.

"Kok kamu jadi kasar ngono sama mas mu?" Tanya utinya Lea.

Mendengar itu, Bowo bangun dan duduk menatap ibunya. Bowo bisa melihat raut sedih di wajah utinya Lea, tapi dia juga memiliki keteguhan.

"Ndak ada yang kasar mak, aku loh ngomong apa ada nya. Lea itu anak nya mas Ruslan, dalam agama pun tugas nafkahin ya tugas bapak nya, kalo bapak nya mati pun jadi tugas keluarga nya. Kok ya mereka ndak mikir." Ujar Bowo menatap ibunya.

"Bukan ndak mikir Wo, Lea nya yang ndak mau ikut mak tua nya." Ujar utinya Lea.

"Lah terus pie? Mak mau dengerin Lea apa dengerin aku? Aku loh kasian sama mak, mak udah tua.. Iki bukan masalah aku jadi kejem mak, aku cuma ndak ikhlas mak di marahi mereka." Ujar Bowo.

"Koe denger? Koe kan ndak di rumah." Ujar Utinya Lea.

"Ndak di rumah bukan berarti ndak tau kabar orang di rumah. Mak pilih aku, Bowo anak nya mak apa pilih Lea cucu nya mak. Wes aku mau tidur, ngantuk." Ujar Bowo, lalu merebahkan dirinya lagi membelakangi ibunya.

Di luar, Lea hanya bisa menangis dalam diam. Dia sedih utinya di marahi lek Bowo nya. Akhir nya Lea duduk dan menghapus air matanya, dia lalu beringsut turun dan keluar dari rumah. Udara pagi yang dingin menyapa tubuh nya, suara ayam yang berkokok sudah terdengar dari arah manapun.

Lea kemudian duduk di teras rumah nya, dia menyandar di tiang besi penyangga rumah di teras nya. Dia berulang kali menghapus air matanya, sampai dia tidak sadar seorang nenek - nenek datang menghampirinya.

"Cah ayu, masih pagi sudah nangis, kenapa toh nduk?" Tanya nya..

Lea sedikit terkejut, nenek - nenek itu adalah nenek - nenek yang menyuruh nya pulang saat dia di kali kecil tempo hari. Kedatangan nya selalu tidak Lea sadari, sampai dia terkejut. Tapi Lea baru tahu, ternyata nenek - nenek itu berjualan, dia membawa bakul dari bambu berisikan dagangan nya.

"Ndak apa - apa, nyai." Sahut Lea.

"Mau roten?" Tawar nenek - nenek itu, sambil menyodorkan kue bantal.

Lea sangat suka roten (kue bantal) kadang dia bisa menghabiskan 3 sampai 4 biji saat dulu masih mampu beli jajanan, tapi sejak utinya kekurangan uang, Lea tidak pernah beli roten lagi.

"Ndak nyai, Lea ndak punya uang." Sahut Lea, dia tidak berani menerima.

"Nyai ndak minta di bayar, satu ini buat cah ayu." Ujar nenek itu.

Lea yang begitu rindu rasa roten favorit nya akhir nya dengan malu - malu menerima kue itu, nenek - nenek itu tersenyum melihat nya.

"Cah ayu, ndak boleh sedih. Ndak boleh nangis pagi - pagi, nanti turun hujan kalo kamu sedih." Ujar nenek - nenek itu.

Lea menatap langit yang memang mendung, dia yang masih kecil percaya saja dengan ucapan nenek - nenek itu. Akhir nya dia menghapus air matanya dan tersenyum pada nenek - nenek itu.

"Di maem yo nduk, semoga kamu jadi anak pinter nanti. Semua orang sayang kamu, siapapun dan di manapun kamu berada. Nyai pulang dulu.." Ujar nenek - nenek itu sambil mengusap kepala Lea, dan Lea mengangguk.

"Suwun (makasih) nyai." Ujar Lea, nenek - nenek itu menangguk.

Nenek - nenek itu pergi, dengan langkah tertatih dan tubuh yang bungkuk sambil menggendong bakul bambunya dia berjalan menjauh. Lea memperhatikan nenek itu pergi sambil memakan roten yang ada di tangan nya, tak lama utinya keluar dari rumah sambil keheranan..

"Ngomong sama siapa, nduk?" Tanya utinya.

"Nyai yang dagang roten, ti. Lea di kasih satu." Ujar Lea, sambil menunjukan roten nya.

Tapi utinya bingung, dia tidak melihat siapapun di sana..

"Mana? Ndak boleh gitu nduk, harus bayar." Ujar utinya.

"Itu nyai nya." Ujar Lea, sambil menunjuk nenek tadi yang berjalan menjauh.

Tapi utinya sama sekali tidak melihat siapapun di sana, Lea memakan roten itu sampai tersisa sedikit. Nenek - nenek itu menoleh ke arah Lea dan tersenyum, Lea melambaikan tangan nya lalu nenek itu kembali melangkah pergi.

"Nduk, kamu lambai ke siapa?" Tanya utinya Lea khawatir.

"Dadah ke nyai, ti." Sahut Lea.

Utinya merinding ketakutan, sebab nyata nya di sana tidak ada siapapun. Tidak ada nenek - nenek penjual roten (kue bantal) yang Lea maksud.

...•••••...

Beberapa hari setelahnya, Lea melihat keanehan pada sikap lek Bowo yang tiba - tiba kembali hangat padanya. Lek Bowo tidak ribut lagi menyuruh Lea pergi. Entah kenapa, tapi Lea sudah tidak pernah mendengar lek Bowo yang biasanya memperdebatkan dirinya yang harus ikut dengan mak tua nya.

Malam ini, Lea duduk di ruang tamu bersama dengan uti dan lek Bowo nya yang sedang membungkusi jualan lek Bowo, lek Bowo jualan mainan di desa seberang dan tidak lagi merantau jauh.

"Nduk, besok nek sudah selesai maem, kita ke rumah mak tua yo." Ujar utinya.

Lea tertegun, tapi akhir nya dia mengangguk tanpa bertanya apapun. Dia sedang sangat fokus dengan pengalaman baru nya yaitu membungkusi mainan jualan lek Bowo, dan di tengah fokus nya, tiba - tiba Lea mendengar suara berisik lagi dari luar rumah. Suara berisik seperti ada banyak orang yang berlalu lalang..

"Ti, di luar rame." Ujar Lea.

Mendengar ucapan Lea, uti dan lek Bowo saling pandang. Karena mereka tidak mendengar suara apapun kecuali suara jangkrik di luar rumah.

"Rame opo? Koe ndak usah aneh - aneh." Ujar lek Bowo.

"Rame lek." Ujar Lea.

Dan tepat setelah Lea mengucapkan itu, terdengarlah suara anak ayam.. Suaranya seperti jauh, dan lek Bowo yang mendengar itu langsung menghentikan gerakan nya.

"Piak! Piak! Piak! Piak!"

Tapi Lea tidak mendengar itu, justru yang Lea dengar adalah suara keramaian seperti banyak orang yang sedang berjalan - jalan di luar rumah nya. Sampai saat Lea diam mencerna apa yang di dengar nya, tiba - tiba Lea melihat jari - jari tangan manusia berwarna hitam gosong muncul dari tepian meja.

Lea melihat tangan lek Bowo dua - dua nya sedang diam memegangi bungkusan mainan, dan melihat utinya duduk di ujung meja, akan mustahil rasanya kalau tangan itu tangan utinya.

Lea kembali melihat ke jari - jari gosong itu, dan tiba - tiba tangan itu merambat naik dan betapa Lea sangat terkejut ternyata tangan itu hangus, dan.. buntung.

"AAAAAAAA!!!!"

BERSAMBUNG!

1
SENJA
hayoloh! siapa lagi ini 😳
SENJA
heleh bowo laki2 cangkem wedok! lea emang masih kecil kok! wajar minta pangku! ga wajar iku kowe! lanang ga gelem ibunga kerja yah kerja lebih keras wo jangan nyir2in anak kecil 😳
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
waduh kasian bgt sih si Lea, lagi bapak nya kok gendeng bgt sih, biarin dia sama UTI nya tp dibiayain hdp nya jgn diem aja. kerja buat apa klo bukan buat anak udah tahu bapaknya ga Nerima dia kan kasian anak kecil kek gtu ga tahu apa²
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
astaghfirullah cucu mu lohh itu kung.. kok yo tega🤧🤧🤧
Rere Emon
duh ya allah lea
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
tega banget yut, anak kecil ditinggal sendirian di luar 😥
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah di tinggal ya di ambil demit
asry14
capek bgt jadi Lea, bacanya aja ampe sesek
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Yawes Lea melu ae karo kunti abang ....hiks...hiks....
Tinggal sama demit mungkin lebih baik😅, daripada sana sini gak diterima
Lalu kendalikan tuh para setan, buat nakut2 para orangtua yang tak bertanggungjawab....
atau jadi dukun sekalian ....
balikkan keadaan ,jadikan dirimu wanita sukses.
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ: terus jadi apaan donk, kasihan masih punya keluarga tapi terlunta lunta.
ehh ...ngomong2 ,ada nggak sih dukun yang memberantas kebathilan?🤭
atau jadi pedagang ?
aku kalau baca ,anak kecil harus boro /ngenger orang kaya gitu ,ikut nelangsa....seperti memutar masa kecil dulu.
total 2 replies
Hary Nengsih
wah sapa tuh
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ: kunti merah cah ayu...
total 1 replies
Nureliya Yajid
lanjut thor
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Bener kan tebakan ku, Lea pasti mau di tinggal dirumah bapaknya. Anak sekecil itu harus rela menanggung kebencian dari orang² terdekatnya😭😭
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
pada akhirnya Lea tetep akan di bawa juga ke rumah mak tuanya
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
lahh selama ini kmu kerja uangnya kok nggak pernah di ksih ke Lea atau utinya lohh.. pantes aja bowo marah
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
itu nenek nenek yg pernah bantu dara kali ya
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Waduh lea bisa liat lagi 🫣 kayana gara2 makan roten tadi
💜⃞⃟𝓛 S҇ᗩᑎGGITᗩ༄⃞⃟⚡
aura indigo
Lea sdh berkembang lagi
miris nasibnya Lea ,
jgn2 nenek2 itu yg mengawali terbuka nya mata batin Lea
Husein
suara anak ayam... Lea masih dikejar Kunti merah... duh smg ada yg bs bantu Lea
Hary Nengsih
ikit degdegan
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
Lea bukan hanya mendengar lagi tapi udah bisa melihat 😱😱👻👻👻
Ai Emy Ningrum: /Smile//Smile/ Esa ..hehehe kirain Elsa frozen
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!