Dulu dia dibutakan cinta maka dari itu Douglas setujudengan perjanjian pernikahan mereka. Tapi, setelah hampir 4 tahun menikah Douglas merasa hampa tanpa hadirnya seorang anak dalam pernikahan mereka. Istrinya yang selalu sibuk tidak pernah ada waktu untuknya membuatnya semakin berada di titik jenuh pernikahannya.
"Kenapa kau tidak mencari wanita lain saja yang mau mengandung anakmu," saran sesat dari sahabat Douglas yang sepertinya patut untuk dipertimbangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tugas dadakan
Doug merasakan gelombang kebahagiaan yang membuncah hingga ke ujung hati saat Daniel akhirnya mengiyakan permintaannya—cutinya diperpanjang tiga bulan penuh! Tanpa menunggu waktu, ia segera menghubungi Sup untuk datang ke hotel.
Namun ucapan Sup yang tenang namun penuh penyesalan menghantam semangatnya. "Anda terlambat, Tuan. Minggu depan aku harus ke Jepang."
"Jadi, kau benar-benar tak bisa jadi tour guide-ku lagi?"
Sup hanya mengangguk pelan, membenarkan kenyataan itu.
"Aku akan bayar lima kali lipat! Apa pun yang kau mau, aku siap!" tawarnya tergesa, nyaris putus asa.
Tapi Sup menolak tegas, menahan keputusan yang sudah paten di hatinya. "Maaf, Tuan. Ini bukan soal uang. Aku punya tanggung jawab pada turis yang sudah mempercayakan jasaku. Aku harus profesional. Lebih baik Anda mencari tour guide lain." Kata-kata Sup bagai duri yang menusuk, namun penuh kejujuran dan integritas yang tak bisa Doug bantah. Sebuah pelajaran keras bahwa kadang, waktu dan komitmen lebih berharga daripada emas sekalipun.
Helaan nafas Doug terdengar kasar membuat Sup yang berada di seberang sana berpikir kalau pria bule itu kecewa dengan keputusannya. Ia pun segera mencari jalan alternatif untuk Doug.
"Tuan, begini saja, jika Anda mau, aku akan meminta keponakanku untuk menemani Anda selama di Indonesia," ucapan Sup seperti angin segar yang berhembus di tengah gurun.
"Keponakanmu?" beo Doug, khawatir kalau Sup memiliki banyak keponakan.
"Uh-hum. Bintang, dia akan menemani Anda selama di Indonesia," jawab Sup, terdengar serius.
Doug sampai menutup mulut dengan salah satu tangan karena saking senangnya. Tapi, dia harus bersikap biasa saja, dan menyembunyikan rasa senangnya itu. Sup tidak boleh curiga.
"Ehm, baiklah, asalkan dia profesional sepertimu, tidak masalah!" jawab Doug, sok tegas.
"Tentu saja dia profesional. Anda tenang saja." Sup menjawab penuh keyakinan, lalu mengakhiri sambungan telepon tersebut, setelahnya meng-infokan kabar ini pada Bintang.
"Pak De, aku nggak bisa. Aku takut mengecewakannya. Apalagi aku belum pernah berpergian. Jika nanti dia tiba-tiba ingin ke Bali, atau ke destinasi wisata lain bagaimana? Ah, aku nggak mau!" tolak Bintang sembari menggoyangkan tangan di depan dada.
"Apa yang kau takutkan? Hitung-Hitung kamu belajar menjadi tour guide seperti Pak De-mu ini." Sup tidak mau mendengar penolakan dari keponakannya. "Siap nggak siap kamu harus mau, lumayan bayarannya," kata Sup, tegas.
Bintang menghela nafas berat sambil menunduk dan berpikir keras.
"Baiklah kalau begitu." Sekeras mungkin ia menolak tidak akan berhasil karena Pak De-nya akan tetap memaksa.
"Gitu dong. Ini baru keponakanku." Sup mengacak rambut keponakannya dengan gemas. "Oh, iya, hutang-hutang bapakmu semua udah aku lunasi. Dan ini ..." Sup memberikan kartu ATM pada keponakannya.
"Apa ini?"
"Kemarin aku membuatnya untukmu. Ambil. Udah ada saldonya, setiap bulan aku akan mengirimkan uang ke rekeningmu," jawab Sup, memaksa Bintang agar menerima ATM tersebut.
"Pak De, tapi ini ..."
"Wes, ojo nolak, karena mulai sekarang kamu adalah tanggung jawabku," tegas Sup saat Bintang ingin mengembalikan ATM tersebut.
"Matur nuwun, Pak De." Bintang akhirnya menangis, karena tak menyangka Pak De-nya sangat peduli padanya.
"Wes, ojo nangis, Nduk."
"Terharu aku." Bintang menjawab dengan suara serak, sembari mengusap air matanya.
"Halah!" Sup terkekeh mendengarnya. Ia pun terharu melihat keponakannya menangis. Lalu mencubit gemas pipi keponakannya untuk mengalihkan suasana yang melankolis itu.
mau bule dah mulai bucin akut bintang tidak sabar ingin segera menikahinya secara pernikahannya sm freya dah berakhir cerai....
akh gregetan aku rasanya sama Mas Bule ini tambah menjadi aja kepedean nya ini tapi aku sukaa🤭🤣
nah betul Mas belajar bahasa indonesia itu penting apalagi calon istrimu itu orang indonesia gak sih🤭😂😂
sekarang menyesal kan setelah tau kebenaran nya 😓
besok besok tolong lebih bijak ya pak RT dan Bu RT 🙄
cepat kursus bhs indo,biar gk selalu resah,kalau diajak bicara...