Cerita tentang gadis desa bernama Juliet Harvey yang harus berjuang untuk mengatasi masalah keluarga sang nenek yang hampir bangkrut.
Namun siapa sangka, niatnya untuk meminta bantuan kepada sang ayah yang sudah lama tidak bertemu malah membuatnya ikut terseret masalah dengan CEO tampan penuh dengan masalah, Owen Walter.
Bagaimana kisah Juliet dan Owen? Apa Juliet bisa mengatasi masalah keluarga neneknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khintannia Viny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MPC BAB 22
Toko yang di buka Juliet pun laris manis, namun Juliet tidak turun tangan langsung untuk melayani pelanggan, dia takut jika skandalnya dengan Owen Walter akan berpengaruh terhadap bisnisnya.
Juliet ingin jika toko ini di jalankan secara diam-diam tanpa sepengetahuan siapa pun terutama ayahnya. Hanya Anna, Bobi dan Owen yang tau jika dia membuka toko baru.
Juliet mempercayakan tokonya kepada Anna untuk saat ini, sambil mencari orang yang bisa di percaya untuk memegang toko tersebut.
“Nona, para pelanggan sangat memuji barang-barang yang ada di toko kita,minuman yang di jual di toko kita pun mereka bilang sangat enak.” Jelas Anna dengan bersemangat.
“Terima kasih Anna, kau sudah banyak membantuku.” Ucap Juliet.
“Tidak nona, justru nona lah yang sudah mengajari saya untuk membuat berbagai macam accessories walaupun barang yang saya buat masih jauh di bawah anda nona, saya juga berterima kasih karena anda memberikan bayaran untuk saya padahal memang tugas saya untuk mengikuti kemana pun nona pergi.” Jelas Anna.
“Itu karena kau melakukannya dengan sangat baik, jadi aku memberimu uang lebih untuk kau tabung sendiri, bukankah uang dari ayah kau kirim untuk keluargamu? Jadi kau bisa menabung untuk dirimu sendiri dengan uang yang aku kasih.” Ucap Juliet.
“Nona memang seperti malaikat ya, ayo kita buat barang baru yang lebih banyak nona, karena beberapa barang sudah habis terjual.” Ucap Anna dengan semangat.
“Hahaha, kau semangat sekali ya Anna, baguslah! Aku akan menunjuk mu sebagai manager toko, kita juga harus mencari beberapa karyawan dulu untuk melayani para pelanggan, karena kita tidak bisa terus menerus berada di toko.” Ucap Juliet.
“Siap nona!” seru Anna.
Juliet dan Anna pun kembali ke kediaman Harvey, seorang pelayan menghampiri Juliet dengan terburu-buru.
“Nona Juliet! Anda dari mana saja?” tanya pelayan tersebut.
“Ada apa?” tanya Juliet.
“Tuan mencari anda, kelihatannya mendesak.” Jawab pelayan tersebut.
“Ada masalah apa ayah memanggil ku ya?” batin Juliet.
***
Di perusahaan Owen...
Brakkk!! Seseorang membuka pintu ruangan kerja Owen dengan keras membuat sang pemilik ruangan terkejut, sedangkan di belakangnya ada Brian yang berdiri di belakang tubuh itu sambil menundukkan kepalanya.
“Hai ibu,, kenapa tiba-tiba datang ke sini?” tanya Owen dengan tenang.
Yap, orang yang datang ke perusahaan Owen adalah Cecilia, sang ibu yang terlihat seperti sedang kesal.
“Kebetulan aku baru saja memenangkan tender besar, tapi sepertinya ibu ke sini bukan untuk mengucapkan selamat padaku kan?” tanya Owen kembali.
“Brian, tolong siapkan teh untukku.” Ucap Cecilia.
“Baik nyonya.” Ucap Brian yang langsung keluar dari ruangan untuk menyiapkan minuman.
Setelah Brian meninggalkan keduanya, Cecilia langsung menyalakan televisi yang menayangkan berita tentang Owen Walter.
“Dengar dan jelaskan maksud dari berita itu Owen!” tegas Cecilia.
‘Menurut laporan dari sumber terpercaya yang menghadiri pesta keluarga Wilson, malam itu tuan muda Owen bertemu dengan seorang ‘gadis cantik’ di sebuah tempat yang tersembunyi. Tapi tuan Owen yang saat itu sedang mabuk berniat untuk melecehkan wanita tersebut, dan seorang saksi mata yang kebetulan lewat berusaha untuk menghalanginya, sehingga akhirnya perkelahian terjadi.’
“Apa ini ulah Hein? Seharusnya waktu itu aku membuat mulutnya jontor bukan wajahnya.” Batin Owen saat mendengar berita tersebut.
‘Tapi, ini bukan soal tuan muda yang berbuat jahat secara sepihak, tapi putri yang bersama dengan tuan Owen pada malam itu adalah wanita j4lang yang sering mengumbar gosip dan skandal, dan gosipnya penghalang yang mencegah bersatunya tuan Owen dan Rebecca adalah wanita itu.’
‘Apa tuan muda Owen akan terjebak dalam rencana wanita jal4ng yang mengincar nyonya Walter? Kebanyakan orang berharap agar tuan Owen segera meminta maaf dan kembali bersama Rebecca, semoga harapan ini bisa terwujud karena mereka adalah pasangan yang serasi.’
“Sepertinya kita harus membeli perusahaan tv si4lan itu.” Ucap Owen.
“Apa cuma itu yang bisa kau katakan?” tanya Cecilia.
“Masalah seperti ini bukan baru pertama kali terjadi kan? Jadi ibu tidak perlu seheboh itu.” Balas Owen dengan santai.
“Selain itu, semakin tinggi kritikan publik kepadaku, akan semakin kuat juga posisi Ethan sebagai penerus keluarga, jadi ibu tidak perlu khawatir.” Lanjutnya.
Keluarga Walter begitu terkenal, bahkan di bandingkan presiden, mungkin keluarga Walter adalah yang paling berkuasa hingga kehidupan mereka tidak luput dari media.
Terutama saat kembalinya mantan menantu keluarga Walter yang sempurna, membuat para netizen semakin heboh dan berharap keduanya bisa kembali.
“Owen, yang ibu khawatirkan sekarang bukan Ethan, tapi kau! Putra pertama yang ibu cintai.” Ucap Cecilia.
“Kami tidak mencoba untuk memperkuat keluarga dengan membuang mu, karena kau sudah cukup berkorban selama ini. Ibu berharap kau bahagia Owen.” Ucap Cecilia.
“Aku sudah cukup bahagia sekarang ibu.” Balas Owen sambil tersenyum.
“Apa kau serius berhubungan dengan putri keluarga Harvey itu? Jujurlah Owen, nanti ibu akan mendiskusikan hal ini kepada ayahmu.” Ucap Cecilia.
“Heh, mana mungkin bu.” Jawab Owen sambil tersenyum sinis.
“Kalau tidak, apa yang akan kau lakukan dengan kerugian yang di alami nona Juliet karena masalah ini Owen?”
“Entahlah bu.. Itu bukan urusanku.” balas Owen dengan santai.
***
Di kediaman keluarga Harvey, Juliet segera menghampiri sang ayah.
“Ayah, aku dengan ayah mencari ku, ada apa?” tanya Juliet dengan tenang seperti biasa.
“Dasar wanita murahan!!!” teriak Tomi yang membuat Juliet terkejut bukan main.
Juliet tidak tau kenapa tiba-tiba sang ayah berteriak kepadanya, dia merasa tidak memiliki kesalahan apapun, tapi kenapa sang ayah begitu marah.
“Di pesta keluarga Wilson waktu itu, kau bilang kau sedang tidak enak badan dan keluar lebih dulu! Beraninya kau menipu kami dengan wajah polos mu itu!”
“A-ayah,, apa maksudnya?” tanya Juliet dengan suara bergetar.
“Apa berita di tv itu benar?! Waktu itu kau bersama dengan tuan muda keluarga Walter?!” teriak Tomi.
Juliet pun menoleh ke arah tv yang sedang menayangkan berita tentangnya dan juga Owen, mendengar berita tersebut membuat Juliet seketika ketakutan.
“Jawab Julie!” teriak Tomi yang melihat Juliet hanya diam sambil menundukkan kepalanya.
“I-itu benar ayah, t-tapi...”
Plakkk!! Belum selesai Juliet berbicara, Tomi sudah menampar pipi mulus Juliet dengan keras hingga Juliet tersungkur di lantai dan tamparan itu membekas di pipinya.
Melihat sikap suaminya membuat Barbara juga ikut terkejut, dia langsung berdiri dan memegang tangan suaminya.
“Sayang! Tidak peduli semarah apa kau pada Juliet, tapi jangan bertindak seperti ini!” teriak Barbara.
“Besok ada pesta yang harus dia kunjungi tau!” lanjutnya.
“Pesta!? Rumor bahwa dia adalah wanita J4lang yang menggoda laki-laki pembuat onar itu sudah tersebar! Jadi buat apa dia datang ke pesta lagi hah!?” teriak Tomi.