Ratu Drama Mendadak Jadi Istri Pangeran

"Tunggu dulu." Zhi Yi tidak langsung memberikan sup seperti yang diinginkan sang pangeran, dia kembali menyentuh Gelang Giok Saljunya.

Jika dia tidak salah menduga, gelang itu bisa mengabulkan permintaannya.

Buktinya, dia langsung diberikan kemenangan saat di Rumah Gambling begitu dirinya merapalkan niat untuk memenangkan Pangeran Xu yang dipertaruhkan di meja judi.

Dia pikir, kemenangan itu hanyalah kebetulan yang membawa keberuntungan.

Jika diingat-ingat lagi, dia memang sempat mengelus Gelang Giok Saljunya sambil bergumam, 'Aku Harus Menang!'

Kemudian, beberapa hal ajaib yang dia alami hari ini juga cukup menjadi bukti bahwa gelang itu benar-benar mampu mewujudkan keinginannya.

Entah benar atau tidak, tidak ada salahnya mencoba.

Pangeran Xu mengamati ekspresi rumit di wajah Zhi Yi yang tidak bisa dia pahami. "Ada apa?"

Zhi Yi menekan kegelisahan di hatinya, dia berharap dugannya tentang keajaiban Gelang Giok Hijau benar. "Tunggu sebentar."

Pada akhirnya, Zhi Yi menyembunyikannya Gelang Giok Salju dan diam-diam mengelusnya sambil bergumam di dalam hati.

'Aku ingin penangkal racun dan obat yang bisa memalsukan kematian.'

Zhi Yi memejamkan matanya sambil menunggu dengan gugup, sebelum akhirnya dua botol porselen muncul di tangannya.

Zhi Yi sudah menduganya, tetapi dia masih saja terkejut saat permintaannya benar-benar terwujud.

Seketika, Zhi Yi merasa simpul di hatinya terlepas.

Dia mengeluarkan telapak tangannya dari lengan baju, menunjukkan pada Pangeran Xu kedua botol porselen yang muncul secara ajaib.

"Dingfei, maukah kamu mempercayakan hidupmu padaku?" Zhi Yi menatap Pangeran Xu dengan tatapan dalam, dia menyerahkan kedua botol itu pada sang pangeran untuk diminum isinya.

Tidak mengatakan apa pun, Pangeran Xu mengambil kedua botol porselen dan menenggak isinya tanpa ragu.

Tentu saja, Zhi Yi terkejut dengan tindakan pangeran. Dia sudah mengira Pangeran Xu tidak akan mempercayainya semudah itu.

Paling tidak, seharusnya sang pangeran mengajukan beberapa pertanyaan padanya dulu, kan?

"Kamu tidak bertanya padaku obat apa itu dan dari mana asalnya?" Zhi Yi menatap lekat pada Pangeran Xu, berharap tatapannya itu bisa mengelupas tuntas isi hati dan pikiran sang pangeran.

Ekspresi Pangeran Xu tidak banyak berubah dan berkata dengan tenang. "Tidak perlu, aku percaya padamu."

Zhi Yi kembali terkejut, tidak disangka Pangeran Xu mempercayainya tanpa syarat.

Hatinya sedikit bergetar.

"Obat yang ada di botol porselen hijau adalah Penangkal Seribu Racun, dapat menangkal Racun Tiga Nafas, dan di botol biru adalah Pil Tipuan Muslihat yang akan memberikan efek kematian palsu padamu selama sepuluh menit."

Khasiat kedua obat itu Zhi Yi ketahui dari layar yang tiba-tiba menyala lagi, dan dia tanpa ragu memberitahukannya pada Pangeran Xu.

Karena Pangeran Xu mempercayainya, maka dia juga harus sedikit mempercayakan urusannya pada sang pangeran.

Lagipula, mereka berada di perahu yang sama.

Detik selanjutnya, Zhi Yi meremas tangannya di dalam lengan bajunya dan menatap Pangeran Xu dengan penuh harap. "Tapi Dingfei, bisakah kamu tidak bertanya tentang hal lain? Misalnya, dari mana aku mendapatkan kedua obat itu dan dari mana aku tahu di mana Pangxie membuang botol Racun Tiga Nafas?"

Bagaimanapun, apa yang Zhi Yi ketahui memang mengundang tanda tanya.

Dia bisa tahu di mana Pangxie membuang botol racun yang seharusnya menjadi rahasia sampai mati, bahkan dia bisa mengeluarkan dua botol porselen dari lengan bajunya secara ajaib.

Sebenarnya, Pangeran Xu cukup penasaran, tetapi dia tidak ingin memaksa.

Semua orang punya privasinya sendiri!

Tatapan sedalam lautan milik Pangeran Xu masih tertuju pada Zhi Yi, dia tersenyum mempesona dan berkata dengan tenang. "Aku tidak akan bertanya sampai kamu siap memberitahuku."

...

"Uhuk, uhuk, uhuk ...."

Suara batuk yang datang dari Pangeran Xu menarik Zhi Yi dari lamunannya, para penjaga pun berhenti menyeretnya pergi saat menyadari sang pangeran sudah bangun.

Meski wajah Pangeran Xu sangat pucat seperti tidak ada darah yang mengalir ke seluruh tubuhnya, Zhi Yi tidak bisa tidak menghela nafas lega.

Seperti yang dia katakan sebelumnya, kehidupannya terjamin hanya jika Pangeran Xu baik-baik saja.

Pangeran Xu Jun yang memangku kepala Pangeran Xu, merasa lega saat melihat sang putra sudah membuka mata. "Dingfei, kamu bangun?"

"Ayah, ada orang yang ingin meracuniku." Pangeran Xu mengadu seperti anak kecil yang telah dianiaya oleh teman sepermainannya. Wajahnya tampak lesu, suaranya pun terdengar lemah. Dia seperti orang yang baru saja bangkit dari kematian.

Pangeran Xu Jun mengangguk, dia juga tahu hal ini. Hanya saja, perhatiannya saat ini lebih mendominasi pada kesehatan sang pangeran.

Dia baru saja menatap Tabib Li dan ingin memintanya memeriksa keadaan Pangeran Xu, tetapi Selir Liu dengan segala kelembutan yang menyembunyikan kebencian lebih dulu membuka suara.

"Itu Zhi Yi. Dia yang sudah meracunimu, dia harus dihukum!" Selir Liu adalah satu-satunya orang yang tidak senang saat melihat sang pangeran sadar.

Dia sangat terkejut saat menyaksikan Pangeran Xu bisa bernafas dan membuka matanya lagi, tidak tahu karma baik apa yang sudah dilakukan oleh sang pangeran sehingga bisa mendapatkan keajaiban seperti itu.

Seharusnya, Pangeran Xu mati hanya dalam tiga helaan nafas!

Kenapa sekarang dia malah bisa bernafas lebih dari tiga kali?

Karena tidak bisa melemparkan Pangeran Xu ke lubang neraka, setidaknya dia masih bisa menjerumuskan Zhi Yi.

"Cepat bawa dia pergi!" Selir Liu berkata dengan tak sabar sembari menatap kedua penjaga yang berdiri tegak di tempat mereka, masih dengan erat memegang lengan Zhi Yi.

Pangeran Xu mengangkat wajahnya untuk menoleh ke arah Selir Liu, mata gelapnya tidak bersinar seperti biasa.

"Tidak, itu pasti bukan Zhi Yi." Pangeran Xu menyangkal dengan tegas, tetapi tidak terlihat seperti sedang membela Zhi Yi hanya karena gadis itu adalah tunangannya. "Kita semua juga tahu tentang hukum di Shanzi, Zhi Yi tidak akan sebodoh itu sampai berpikir ingin meracuniku. Apa dia sudah bosan hidup?"

Apa yang Pangeran Xu katakan, lebih kurangnya sama seperti yang disampaikan Zhi Yi sebelumnya.

Bahkan, Pangeran Xu Jun juga sempat memikirkan hal ini sehingga dia tidak buru-buru menyalahkan Zhi Yi.

"Lepaskan dia!" Pangeran Xu menatap dingin kepada kedua penjaga itu, jika kondisinya tidak selemah saat ini, dia pasti sudah menghukum mereka dengan tangannya sendiri.

Kedua penjaga itu ragu, tetapi mereka tidak punya alasan dan tidak berani melanggar perintah sang pangeran.

Pada akhirnya, Zhi Yi yang dilepaskan segera berlari mendekati Pangeran Xu. "Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu merasa tidak nyaman di suatu tempat? Aku akan meminta tabib memeriksamu."

Perhatian yang Zhi Yi tunjukkan saat ini benar-benar tulus dan mampu menyentuh siapa pun, tidak terkecuali Pangeran Xu.

"Aku baik-baik saja," kata Pangeran Xu dengan suara pelan, wajahnya masih sepucat mayat hidup.

Melihat interaksi kedua orang itu, Pangeran Xu Jun segera menjadi penengah dengan berkata, "Baiklah, biarkan Dingfei kembali ke kamarnya dan beristirahat dengan baik."

"Xiao Feng, selidiki masalah ini sampai tuntas!"

"Baik."

Di bawah perintah Pangeran Xu Jun, Xiao Hui membawa Pangeran Xu kembali ke kamarnya.

Zhi Yi ingin sekali pergi bersama, tetapi dia terpaksa harus tetap di tempat untuk bekerja sama dalam proses penyelidikan yang menjadikannya sebagai tersangka utama.

Dalam masalah ini, sepertinya dia harus berterima kasih pada Selir Liu.

Melihat keadaan sepertinya berbalik sepenuhnya, Tabib Li menyadari posisinya kurang baik. Dia perlahan melangkah mundur hanya untuk melarikan diri, tetapi tatapan dingin Pangeran Xu Jun menghentikan langkah kakinya.

Dia membeku di tempat.

Ketika melihat Pangeran Xu tersadar, Pangeran Xu Jun sebenarnya ingin meminta Tabib Li memeriksa putranya.

Namun, dia mengurungkan niatnya itu hanya karena teringat semua kata-kata Zhi Yi.

Meski Tabib Li tidak benar-benar ingin membunuh putranya, dia tetap harus berjaga-jaga.

Sekarang, setelah dipikirkan kembali, sepertinya Tabib Li memang cukup mencurigakan.

"Kalian semua, pergi ke Paviliun Kebijaksanaan!" Pangeran Xu Jun menyapu tatapan dinginnya pada semua orang, bahkan Selir Liu juga tidak dikecualikan.

Mereka semua berpotensi mencelakai sang pangeran dan bisa dicurigai!