NovelToon NovelToon
Cinta Orang Kantoran 4 : The Sinner

Cinta Orang Kantoran 4 : The Sinner

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:52.6k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Mereka sama-sama pendosa, namun Tuhan tampaknya ingin mereka dipertemukan untuk menjalani cinta yang tulus.

Raka dan Kara dipertemukan dalam suatu transaksi intim yang ganjil. Sampai akhirnya keduanya menyadari kalau keduanya bekerja di tempat yang sama.
Kara yang supel, ceria, dan pekerja keras. Berwatak blak-blakan, menghadapi teror dari mantan suaminya yang posesif. Sementara Raka sang Presdir sebenarnya menaruh hati pada Kara namun rintangan yang akan dihadapinya adalah kehilangan orang terpenting di hidupnya. Ia harus memilih antara cintanya, atau keluarganya. Semua keluarganya trauma dengan mantan-mantan istri Raka, sehingga mereka tidak mau lagi ada calon istri yang lain.
Raka dan Kara sama-sama menjalani hidupnya dengan dinamika yang genting. Sampai akhirnya mereka berdua kebingungan. Mengutamakan diri sendiri atau orang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Twenty Two

Seminggu berlalu, Kara merasa bagaikan benalu.

Semua sudah dihandle Caitlyn, semua sudah dikerjakan Caitlyn.

Bahkan Caitlyn mengetik dan menghitung semua dengan teliti.

Ia juga sering diajak Raka untuk meeting di luar kantor, dan kembali ke ruangan untuk berdiskusi berdua, kadang bersama-sama dengan staff yang lain.

Dan Kara tidak diikutsertakan.

Sehari-harinya Kara hanya duduk di kubikelnya, mengerjakan pekerjaan lain yang belum di handle Caitlyn. Karena ia ada di kantor, jadi ia harus menampung semua tugas internal.

Di sela pekerjaannya, Kara memperhatikan saat Caitlyn ikut meeting bersama Raka, dan tampak sangat bersahaja dengan pembawaannya yang tegas namun lembut. Karena Caitlyn dulunya seorang marketing, Caitlyn bisa mengambil hati banyak orang dan memilih kata-kata yang pas untuk meredakan suasana tegang.

Kara berusaha bekerja lebih keras, untuk mengisi waktu luangnya.

Ia tidak ingin overthinking.

Ia di sini untuk bekerja.

Dan itulah yang akan ia lakukan.

“Kara.” Terdengar suara Caitlyn yang lembut memanggil Kara.

Kara menoleh dan menatap wanita itu... sudah se-sore ini masih dengan dandanan cetarnya yang memukau. “Aku boleh ya minta tolong untuk dibikinkan power point? RUPS akan diadakan besok sekaligus dengan serah terima perusahaan yang diakuisisi. Ini materinya.”

“Oh? Aku Tante? Nanti nggak salah-salah?” tanya Kara.

“Kamu kerjakan dulu sebisanya, Audrey sakit panas, aku harus jemput dia di daycare dan ke rumah sakit, dia masih 3 bulan jadi takutnya pengaruh imunisasi kemarin.” Kata Caitlyn sambil membereskan dokumen di mejanya. Sementara setelah meeting tadi Raka sudah menghilang entah kemana.

Sudah seminggu Kara tidak bertemu dengannya.

Bahkan di hari Rabu, Kara menunggu pesan darinya, namun tak kunjung datang.

Ia juga gengsi menghubungi duluan.

Memangnya aku cewek apa’an, butuh banget dibelai ya?! Begitu gerutunya.

Tak lama terdengar bunyi bayi menangis.

Raka masuk sambil menggendong seorang bayi di dekapannya, “Langsung aja ke rumah sakit yuk? Panasnya sih Cuma 38 tapi takutnya ada komplikasi. Mudah-mudahan hanya masalah vaksin aja.”

“Ya ampun, Raka, kamu jemput Audrey?!” Caitlyn berdiri sambil mengulurkan tangan ke arah bayi itu.

Day carenya sih memang ada di lantai bawah, di lantai 15 gedung ini.

Tapi memangnya harus banget Raka yang jemput ya?!

Hati Kara semakin panas.

Tapi dia hanya bisa diam saja.

Dia bukan siapa-siapa.

Dan Raka bukan Aldo yang saat itu adalah suami sahnya.

Jadi Kara tidak bisa langsung menekannya.

Kenapa Raka tampak sangat cocok menggendong Audrey?

Dan kenapa Pria itu tampak terlihat terbiasa?

Audrey bahkan berhenti menangis saat ditimang Raka.

“Kamu bawa aja dokumen dan tasnya. Ayo cepetan.” Kata Raka sambil menggandeng tangan Caitlyn supaya wanita itu berjalan lebih cepat.

Mereka berdua segera menghilang dari pandangan. Dan semua karyawan serentak menatap Kara.

“Apa?” tanya Kara bete.

Langsung jutek dia.

“Sudah saya bilang, saya tidak ada hubungan apa-apa dengan Pak Raka kan?” sahut Kara.

Semua tersenyum dengan penuh keprihatinan dan langsung menunduk lagi untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

Sisi positif dari kejadian ini adalah, semua jadi bisa menilai Kara berbeda, bahwa ia bisa mendapatkan jabatan ini bukan karena dia ani-ani Raka, tapi karena memang dia memiliki kemampuan ini.

Padahal yah, dia memang mendapatkan posisi ini karena ada hubungan special dengan raka.

Hubungan special yang kini tak lagi istimewa.

**

Sabtu-Minggu dihabiskan Kara dengan marathon serial di tv langganan.

Menyembunyikan keberadaannya dari masyarakat.

Terkukung di kosan.

Tutup pintu, tutup jendela, keluar kamar cuma buat ambil paket dan order makanan.

Selesai order, dia Nonaktifkan hape.

Hape dinyalakan kalau ia merasa lapar. Pesan sekalian untuk makan siang dan malam.

Se-introvert itu dia.

Ia pilih film seri yang horor, tapi dia nonton tanpa ekspresi.

Harapannya, hari Senin ia bisa segar kembali, dengan keadaan tubuh yang lebih fit dan pikiran yang lebih tenang.

Kenapa sih dia galau banget?! Keluhnya.

Apa yang mengganggunya?

Apa yang membuatnya risau?

Kenapa ia merasa tidak tenang dan selalu melirik ponselnya yang dalam keadaan tak aktif?

“Nggak beres nih gue.” Gumamnya.

Tapi dia tetap melanjutkan menonton serial tv langganannya.

**

“Hm, sudah gue duga, dan bodo amat.” Gumam Kara sambil menatap layar besar di depannya.

Ruang meeting besar yang sanggup menampung 1000 orang. Suasananya seperti di stadion olahraga perpaduan aula kondangan. Dibuat dengan tempat duduk melingkar, dan podium berada di area bawah yang bisa ditonton banyak orang.

Bedanya dengan stadion, kursinya senyaman kursi bioskop dan lantainya dari marmer.

Apa yang diduga Kara?

Tampilan power pointnya berbeda dengan yang dikerjakan Kara.

Padahal Kara mengerjakannya sampai begadang.

Hal ini sudah biasa terjadi, dan sudah ia antisipasi.

Dengan cara, cuek dan masa bodo.

Raka berada di depan, di antara para petinggi lain dan investor besar mereka.

Dengan Caitlyn yang mendampinginya, tersenyum dan berdiskusi luwes dengan pejabat.

Sementara Kara berada di meja resepsionis untuk menerima tamu dan bagian pendataan.

Tapi bukan Kara namanya kalau berputus asa dan menganggap ia tak berguna.

Karena pekerjaan seremeh menerima tamu saja ia kerjakan dengan sungguh-sungguh.

“Cieee,” terdengar bisikan gaduh di depannya, “Yang ditendang pas gebetan direbut sama mantan istri, khihihi, akhirnya jadi apa diaaa?”

“Jadi Resepsionis, khihihi!”

Begitu bisik-bisik julidnya.

Kara hanya tak mengacuhkannya sambil menghitung jumlah undangan yang tersisa.

“Kara,” Alan mendatanginya dan berdiri di sampingnya. “Tinggal berapa yang belum datang?” tanyanya.

Kara menunjukkan daftar hadirnya di tabulet.

“Mereka tak akan datang, termasuk di antara pemprotes akuisisi.” Kata Alan sambil mengamati daftar hadir.

“Kalau mereka datang setelah acara dimulai, saya akan usahakan tidak terjadi keributan dan pendampingan.” Kata Kara sambil membereskan kartu akses.  “Mas Alan kenapa di sini? Tidak di depan?”

“Untuk apa saya di depan?”

“Semua staff ahli di depan.” Kata Kara.

“Sudah ada yang di depan. Raka dan Caitlyn bisa menghandle semuanya.” Kata Alan.

Kara menoleh sambil mengangkat alisnya. Alan sedang mengamati suasana di depannya dengan muram.

“Mas Alan kenapa? Biasanya siap sedia.” Desis Kara.

“Kamu sendiri kenapa? Biasanya ceria dan cekatan.”

Mereka terdiam.

“Caitlyn menangani semuanya.” Desis mereka berdua berbarengan.

Lalu mereka menghela nafas.

Lebih ke kesal dibandingkan lelah.

“Kenapa mereka tiba-tiba selalu berdua?” desis Alan.

“Nggak tahu, mau bikin Pak Alan cemburu kali.” Gumam Kara.

Alan langsung merengut, “Bukannya kamu  yang mau dibikin cemburu?!” tanya Alan balik.

“Memang saya siapa?” Balas Kara.

“Lah apalagi saya?!”

Mereka berdua pun menatap ke arah depan, mengamati cara Raka membuka hari itu dengan pidato spektakulernya yang bernada mengancam.

“Power pointnya diubah, setidaknya masih ada kata-kata saya yang diambil dan nampang di sana.” Kata Kara.

“Yah, materinya saya juga diubah total tanpa konfirmasi, tapi setidaknya Raka bisa improvisasi.” Desis Alan.

“Menyebalkan.” Desis mereka berdua.

“Ngopi aja yuk Mas?” sahut Kara sambil menyenggol-nyenggol lengan Alan. Ia merasa bosan dan entah bagaimana merasa kesal.

“Ide bagus.” Desis Alan sambil beranjak dari kursi resepsionis dan akhirnya keluar dari area meeting.

1
SasSya
😃😂
ketahuan
udahhhh
gas.. dapat restu dr sahabat dan seng mantan gebetan
dian😺
lah? jadi? kok isoh???😂
Nurlela Nurlela
komplikasi atau kontraksi?
dian😺
tuman! 🤣
Murdiyanti Soemarno
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Hesti Ariani
istilah anyar iki
Memyr 67
𝖽𝗂𝗍𝗎𝗇𝗀𝗀𝗎 𝗄𝖾𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺
mboke nio
mas raka ....mas raka bucin kan jadinya....😁
Hesti Ariani
baru nyadae kau kawan😄
fitri sasmita
karya ini banyak .emberikan saya pelajaran ,bagaimana seharusnya bersikap kepada orang lain saat bekerja. profesional dalam bersikap di kantor duhhh kebayang hidup saya dulu sebelum baca2 novel kak septira
jutek, g senyum, ngomong asal2an. dari novel ini saya belajar cara bersikap, belajar bahasa2 gaul, singkatan gaul yg saya juga g paham bahasa anak muda sekarang.
keren bagus novelnya
buaaagusssss
Angspoer: Alhamdulillah kalau bermanfaat ya jeeeeng
total 1 replies
Hesty Mamiena Hg
lhaa? Kenapa security ini selalu datangnya telat dibandingin lakonnya ya? 🤔
Hesty Mamiena Hg
eehh.. Dasar Banci!
Beraninya sm perempuan? di depan umum lagi? Waahhh kasus inih! 😠🤨🧐
Hesty Mamiena Hg
novel karyanya Madam emang gk main2..👍🤩
mamaqe
mamaq manggut2
Ama Lorina Raju
double update yg gini nih bikin happy 😍😍😍😍😍👍👍👍 sehat2 ya tor
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
entahlah apa maksud kmrn" Raka & cathlyn slalu bareng ...
Wiwit Duank
tuuhh kan Raka gitu loh 😂
Daisy🇵🇸HilVi
hadeeeww mas alaaaann baik bangeeett huhuhuhu
Daisy🇵🇸HilVi
idiih mau ngapain sih, bikin emosi reader aja wkwk
Indah
Caitlyn jodohnya Alan kan dah bonding banget ma anaknya caitlyn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!