NovelToon NovelToon
Suamiku Seorang Berondong

Suamiku Seorang Berondong

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Elis Hasibuan

'Apa - apaan ini?'

Aira Tanisa terkejut saat melihat lelaki yang baru saja menikahinya.

Lelaki itu adalah salah satu juniornya di kampus! Disaat Aira sudah menginjak semester 7, lelaki itu baru menjadi maba di kampus mereka!

Brian Santoso.

Lelaki yang dulu adalah mahasiswa dengan sikap dinginnya.

Dan sekarang Lelaki dingin itu telah resmi menikahinya!

Aira sangat lemas memikirkan semua ini. Bagaimana ia menghabiskan setiap harinya dengan lelaki berondong yang dingin itu?

Terlebih saat mereka menikah karena dijodohkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

"Aku serius dengan perkataanku Ai!" Brian melangkah mengikuti Aira dari belakang wanita itu.

Mereka baru saja selesai makan malam bersama Liana dan juga Harry. Aira yang mendengar suara Brian menghela nafas. Lelaki ini sepertinya benar-benar ingin menguji kesabarannya.

Dan Aira tidak ingin membahas masalah ini dan membuat mereka terlibat perdebatan, di tempat yang bisa saja dilihat oleh siapapun di kediaman ini. Meskipun itu hanya pelayan.

Aira tidak ingin kehidupannya menjadi bahan obrolan bagi siapapun.

"Ai. Kamu mendengarku tidak?!"

Brian yang kesal karena tidak digubris oleh Aira, dengan cepat menangkap pergelangan tangan wanita itu. Dan sontak membuat langkah Aira berhenti. Ia melirik Brian dan menghempaskan tangannya dari cengkraman lelaki itu.

"Aku tidak ingin membahasnya di sini Bri."

Aira kembali melangkah memasuki lift menuju lantai 3, di mana kamar mereka berada di. Brian yang mendengar ucapan Aira melirik ke sekitar dan mendapati beberapa pelayan yang sepertinya sedikit penasaran soal mereka.

"Damn it!"

Umpatan lirik dari Brian tidak terdengar sedikitpun, ketika ia melangkah cepat mengikuti Aira menuju lantai 3. Melihat wanita itu yang memasuki kamar, tentu saja Brian juga mengikutinya dengan cepat.

"Kamu mendengar ucapanku kan Ai?" Brian sekali lagi bersuara begitu ia menutup pintu kamar mereka.

"Brian, kamu kenapa berubah pikiran seperti ini?"

Aira berbalik dengan bersedekap, dan menatap lelaki itu dengan sorot tajam penuh tuntutan. Ingin mendengar alasan Brian yang mengubah keputusannya.

"Aku hanya ingin berangkat ke kantor bersama dengan istriku. Apakah itu salah?"

Dan jawaban yang didapat Aira dari Brian benar-benar membuatnya meradang semakin kesal.

"Aku tidak ingin dilihat oleh karyawan di perusahaan berangkat bersamamu Bri!" Dengan keras Aira mengusap wajahnya karena Brian yang begitu keras kepala.

"Aku sudah mengatakan kepadamu alasannya." Ia juga kembali berbicara.

"Kenapa kamu terlihat tidak mau berangkat bersamaku ke kantor?" Brian memicingkan mata, menatap Aira ragu.

Pertanyaan yang penuh dengan nada curiga itu membuat Aira berdecak semakin kesal.

"Ada apalagi sekarang?" Aira menghela nafas dan mencoba menyetok kesabarannya. Menghadapi Brian yang masih memiliki pemikiran terlalu kekanakan, membuat ia tidak bisa meledak-ledak saat ini.

"Aku hanya tidak ingin kamu keluar dan pulang lama seperti hari ini. Bisa saja jika kamu bertemu dengan seorang laki-laki di luar sana."

Tidak berani menatap mata Aira. Brian mengalihkan tatapannya pada hal lain.

"Kamu menuduhku selingkuh Bri!?" Akhirnya emosi Aira meledak karena praduga Brian yang menurutnya sangat diluar batas.

"Aku tidak menuduhmu selingkuh!" Tentu saja Brian dengan cepat membantah tuduhan itu.

"Aku hanya mengatakan bukan tidak mungkin, Jika laki-laki di luar sana akan mencoba mendekatimu. Dan aku tidak suka itu." Brian kembali bersuara dengan sangat pelan.

Alasan Brian yang begitu pelan membuat Aira sedikit tersentak. Ia memperhatikan suami berondongnya itu dengan kening yang sedikit berkerut.

Ingatan soal ucapan Riana saat di dalam mobilnya kembali mengusik Aira. Sahabatnya itu berkata jika Brian sepertinya sudah tertarik padanya, sejak mereka masih kuliah. Dan melihat sikap Brian yang begitu kesal saat ini, mau tidak mau membuat Aira menghubungkan kesimpulan itu.

Tapi ia tidak mau tegabah menarik kesimpulan soal ini. Ia akan menilai sikap Brian untuk beberapa waktu ke depan.

"Sebentar lagi akan ada peluncuran produk di perusahaan. Dan aku akan sibuk bersama dengan pihak produksi dan General manager." Aira akhirnya kembali bersuara setelah terjadi keheningan di antara mereka.

"Kami akan sibuk untuk memasarkan produk ini! Dan jika aku berangkat bersama denganmu, Itu akan membuatku kesulitan untuk pulang nantinya." Aira memberikan alasan yang menurutnya bisa di terima oleh Brian.

Dengan penjelasan yang lebih perlahan, terlihat emosi Bryan sedikit terangkat. Wajah lelaki itu terlihat lebih bersahabat. Namun sorot matanya yang menajam membuat Aira kembali tersentak.

"General Manager?" Brian mempertanyakan general manager mereka, tentu saja membuat Aira mengangguk.

"Iya. Bukankah ia selalu ikut andil dalam setiap pekerjaan yang kami lakukan."

Dan ucapan akhirnya kembali membuat Brian merasa semakin tidak tenang. Sepertinya interaksi pertemuan general managernya dengan Aira akan semakin banyak.

Brian harus segera mengatur strategi untuk membuat intensitas pertemuan keduanya sedikit berkurang. Namun Brian juga tidak bisa langsung mengklaim Aira di depan Arsen, tanpa persetujuan wanita ini.

Jika ia melakukan itu, bisa saja Aira semakin kesal dan marah kepadanya.

"Bahkan besok kami harus mengadakan rapat pagi-pagi untuk membahas produk yang akan dipasarkan ini."

Kembali ucapan Aira membuat Brian menatap wanita itu dengan lebih serius lagi.

"Rapat?" Brian bersuara dengan lirih.

"Iya. Kami akan mengadakan rapat!" Aira berseru saat Brian berulang kali mempertanyakannya.

"Kenapa aku tidak mendapat laporan itu?"  Bran meradang, karena ia tidak mendapat laporan dari sekretarisnya soal rapat yang diadakan oleh para manajer di perusahaannya.

"Kami sudah terbiasa melakukan rapat  saat akan meluncurkan produk di perusahaan. Dan itu bukan hal baru lagi." Penjelasan dari Aira semakin membuat Brian menatap tajam.

"Bukankah sebagai seorang CEO, keberadaanku diperlukan dalam rapat itu?"

Nada bicara Brian yang begitu dingin membuat Aira kembali tersentak. Ia memikirkan ucapan suaminya tersebut. Memang benar, seharusnya jika Brian harus dilibatkan dalam rapat ini. Dan dia sedikit bingung saat Brian mengatakan, Jika ia tidak mendapatkan laporan soal ini.

"Sepertinya General Manager itu tidak ingin melibatkan ku untuk produk ini ya? Apa ia meragukan kemampuanku?" Nada sinis dan penuh permusuhan dari suara Brian membuat Aira merasa gugup.

Jika Brian mode serius dan bersikap sebagai CEO seperti ini, Aira benar-benar merasa terintimidasi dengan lelaki itu. Ia seperti berhadapan dengan lelaki yang sulit dan dingin, bahkan tidak bisa terjangkau sama sekali.

Berbeda sekali dengan Brian yang berbicara dan menuntut banyak darinya. Aira sangat bersyukur jika ia tidak memiliki intensitas pertemuan yang cukup banyak dengan lelaki ini di perusahaan. Andai saja ia menjadi sekretaris Brian, Aira pasti akan merasa tidak nyaman dan selalu gugup setiap harinya.

"Aku tidak tahu soal ini Bri. Tapi mungkin kamu bisa menanyakan hal ini pada Pak Arsen."

Mulai lelah dengan perdebatan mereka, Aira tidak ingin memperpanjang permasalahan ini.

"Aku ingin tidur. Hari ini sangat melelahkan." Ia melangkah ke kamar mandi, melakukan kegiatan rutin malamnya sebelum ia tidur.

"Meski begitu keputusanku sudah final." Suara Brian yang kembali terdengar menghentikan langkah Aira.

"Mulai besok kamu akan berangkat ke kantor bersamaku."

Keputusan Brian sepertinya tidak bisa dirubah oleh siapapun lagi. Dan Aira kembali menggerutu dalam hatinya, saat ia tidak bisa memenangkan perdebatan dengan lelaki itu sekali lagi.

................................

1
partini
ada batas waktu nya loh suami istri kalau nafkah lahir dan batin salah satu tidak di penuhi
partini
banyak brondong yg dewasa ko,kamu aja yg terlalu lah mentang ga ada cinta di jodohkan tapi sok gayan behhhh
partini
aihhh aneh ga optimis smaa pernikahan di grepek grepek mau
partini
ko bisa ilang ,itu tanda berhari hari loh baru ilang pakai apa ngilangin nya
nabila Nisa
Plot yang rumit, tapi tetap mudah diikuti.
Getoutofmyway
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
SimplyTheBest
Wah thor, chapter sebelumnya seru banget, terus jangan berhenti disini dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!