Jenny seorang model yg egois dan lebih mementingkan karir daripada kehidupan rumah tangga nya bersama dengan Leo, akhirnya membuat Leo berubah haluan. Leo yg sangat ingin memiliki anak akhirnya menjadikan Bella sang sekretaris sebagai istri keduanya dan akhirnya Bella memberikan anak untuk Leo, Jenny sangat terpukul saat mengetahui perselingkuhan suaminya tapi siapa sangka ternyata Jenny pun memiliki hubungan spesial bersama sang manager.
maafkan author jika ada kesalahan dalam menulis ya, ini hanya karangan fantasi saya🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rhey_vita33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22.
Jenny baru selesai mandi, dengan handuk yg di lilit di kepala nya dia mengambil ponsel dan ingin menelpon Leo tapi setelah beberapa kali dia mencoba ponsel Leo tidak bisa di hubungi.
"Kemana sih mas Leo, susah banget di hubungi nya" protes Jenny. Jenny pun menelpon tante Lusi dan tante Lusi pun menjawab nya.
"Hallo Jen".
"Hallo mah, mas Leo ada di rumah ngga? " tanya Jenny.
"Dia belum pulang, tadi katanya ada acara dengan rekan bisnisnya. Ada apa? " bohong tante Lusi.
"Ngga ada kok mah, Jenny cuma kangen aja pengen telpon mas Leo, kalau begitu Jenny tutup dulu ya mah" Jenny pun memutus telpon nya dan menaruh ponselnya di tempat tidur.
Terdengar suara pintu kamar Jenny di ketuk, Jenny pun bangun dan berjalan menuju pintu, saat ini Jenny hanya memakai handuk kimono saja belum berganti pakaian.
Jenny membuka pintunya dan terlihat Sehun yg sedang membawa 2 gelas jus. Jenny pun menyuruh Sehun untuk masuk.
"Kok sepi banget, yg lain pada kemana? " tanya Jenny bingung, karena biasanya di lantai bawah suka ramai dengan suara para kru.
"Mereka sedang keluar, katanya sih mau makan malam di angkringan" jawab Sehun.
"Ohh... " ucap Jenny. Jenny pun meminum jus yg di bawakan oleh Sehun.
"Jenny, ada yg ingin aku bicarakan dengan mu" ucap Sehun. Jenny menoleh ke arah Sehun.
"Mengenai malam itu... "
"Aku yg menginginkannya, kamu tidak perlu merasa bersalah" potong Jenny membuat Sehun terkejut. Tadinya Sehun merasa kalau Jenny akan merasa keberatan atas kejadian malam itu tapi tenyata dugaan nya salah.
"Maafkan aku Sehun, aku merasa kesepian karena sudah lama aku tidak berhubungan dengan Leo, aku selalu menolak dia karena aku takut hamil,tapi setelah kejadian kemarin bersamamu aku jadi merasa candu" ucap Jenny sambil menatap Sehun dengan tatapan yg dalam.
"Ma-maksud mu? " tanya Sehun gugup, Jenny mendekati Sehun dan menarik salah satu tangan Sehun.
"Aku ingin mengulangi nya lagi, Sehun" pinta Jenny membuat dada Sehun berdebar kencang.
Jenny menuntun tangan Sehun ke dalam handuk kimono nya, dia meminta Sehun untuk memainkan goa miliknya, Sehun berusaha menelan ludahnya dengan kuat.
"Ayo Sehun, mainkan. Shhh ahhh" Jenny memutar-mutar tangan Sehun di dalam handuknya, Sehun berusaha mengikuti permainan Jenny, dia pun memutar-mutar dengan jarinya.
"Ahh... Ahhh... "Ucap Jenny sambil memejamkan matanya, gerakan Sehun semakin lama semakin cepat hingga membuat Jenny bergetar hebat.
" Sehun.... " Jenny menatap Sehun dengan tatapan ingin, Sehun pun mengerti dia lalu mencium bibir Jenny dan merebahkan tubuhnya di kasur, dia buka handuk kimono yg di pakai oleh Jenny dan dia pun memainkan buah semangka nya.
Tubuh Sehun semakin panas, dia pun mulai membuka pakaiannya, kini mereka sudah sama-sama polos, Sehun mengambil pengaman dan memasangnya lalu dia mulai memasukkan ke dalam goa.
"Sehun cepat sayang... Shhh hmmm" ucap Jenny tak sabar, Sehun mengikuti semua keinginan Jenny, mulai dari gerakan, posisi, semua yg Jenny ingin Sehun penuhi, dia hanya ingin menyenangkan hati pujaan hati nya itu, hingga akhir nya mereka berdua terkulai lemas setelah satu jam bertempur.
.
.
Tante Aura meminta Robi untuk mengantarkan nya pulang karena hari sudah malam, sementara Leo masih berada di apartemen Bella. Dia baru saja selesai membantu Bella bersih-bersih rumah.
Robi ingin mengatakan yg sejujurnya kepada tante Aura kalau dia menyukai Bella, tapi hatinya ragu karena dia takut jika tante Aura marah jika mengetahui Robi menyukai sepupunya sendiri meskipun mereka adalah sepupu jauh.
Robi juga merasa kalau tante Aura sangat menyukai Leo, dari cara bicara dan memandang juga memperlakukan Leo tadi membuat Robi merasa iri. Tapi hati Robi tidak gentar, dia tetap akan berusaha untuk mengambil hati Bella dan dia ingin menikah dengan Bella.
"Tante boleh Robi tanya sesuatu? " ucap Robi sambil menyetir mobilnya.
"Mau tanya apa Rob? ".
"Hmm, apa tante tidak keberatan jika Bella bersama dengan Leo? " tanya Robi dengan hati-hati.
"Bella sudah dewasa, dia bisa mempertimbangkan hidupnya sendiri, tante hanya mendukung saja asalkan dia bahagia" ucap tante Aura.
"Tapi tante, Leo itu kan sudah punya istri? " ucap Robi.
"Iya tente tahu, tapi Leo sangat menyayangi Bella. Pria boleh memiliki istri dari satu asalkan dia bisa bertindak adil, setahu tante hubungan Leo dengan istrinya sedang tidak baik, bukan tante ingin memanfaatkan situasi tapi ya namanya jodoh tidak ada yg tahu. Tante yakin Bella bisa menentukan jalan hidup nya sendiri" jelas tante Aura.
"Apa tidak ada yg lebih baik daripada Leo tante, misalnya... " ucap Robi menggantung.
"Misalnya siapa? ".
"Saya... " ucap Robi malu-malu, tante Aura langsung tertawa mendengar ucapan Robi.
"Kamu ini, kalau bercanda jangan kayak gitu Rob, kalian kan saudara ada-ada saja" ucap tante Aura sambil menepuk bahu Robi.
"Tapi kami kan saudara jauh tante, apa salah? " ucap Robi merasa bingung.
"Salah, jelas salah. Peraturan keluarga kami sangat ketat, meskipun kita saudara jauh kita tidak boleh menjalin hubungan apalagi menikah. Karena akan memicu pertengkaran dan memutus tapi persaudaraan. Kamu tidak mau kan kalau hal itu sampai terjadi? " tanya tante Aura, Robi terdiam tak bisa menjawab dia sudah merasa kalah telak untuk mendapatkan Bella.
"Iya tante, maaf tadi Robi hanya bercanda saja " bohong Robi.
"Baguslah, karena kamu sudah tante anggap seperti anak sendiri, jika kamu menyayangi Bella sayangilah dia seperti adikmu ya" pinta tante Aura.
"Baik tante, Robi janji akan selalu menjaga Bella dengan sepenuh hati" ucap Robi, setidaknya dia masih punya kesempatan untuk selalu dekat dengan Bella meskipun tidak bisa memiliki nya.
.
.
Bella sedang duduk sambil memainkan laptopnya, sementara Leo sedang mengecek ponsel nya karena tadi ponsel nya mati.
Bella menoleh ke arah Leo dan melihat Leo seperti sedang gelisah, Bella melipat laptopnya dan duduk di samping Leo.
"Ada apa pak? " tanya Bella.
"Tidak ada, Bella apa boleh saya menginap disini malam ini? Saya sedang merasa tidak nyaman" bujuk Leo, Bella pun hanya mengiyakan permintaan Leo karena dia merasa ada sesuatu yg membuat Leo jadi terlihat seperti ini. Entah itu apa tapi yg Bella rasakan seperti sangat menyakitkan hati.
Bella bangun dan pergi mengambil bantal dan selimut, dia lalu menyerahkan nya kepada Leo.
"Apa saya tidak boleh tidur seranjang dengan mu? " tanya Leo dengan tatapan memohon.
"Kita bukan suami istri pak" tolak Bella.
"Saya janji tidak akan berbuat macam-macam" ucap Leo sambil mengangkat tangannya. Awalnya Bella ingin menolak tapi hatinya percaya kalau Leo tidak akan berbuat jahat padanya. Akhirnya Bella pun mengiyakan kembali permintaan Leo.
"Terima kasih Bella" Leo mencium kening Bella lalu dia berjalan masuk ke kamar Bella seperti dia lah pemilik kamar itu, Leo langsung merebahkan tubuhnya di kasur.
"Sini.. " Leo menepuk sisi di sebelah nya meminta Bella ikut rebahan bersama nya. Bella pun naik ke atas ranjang dan merebahkan dirinya di samping Leo, Leo menaruh kepala Bella di lengannya dan dia menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua.
"Selamat malam Bella, semoga mimpi indah" Leo mengecup kembali kening Bella.
"Malam Pak" ucap Bella, Leo pun menarik Bella dalam pelukan nya dan dia mulai tertidur, sedangkan Bella belum bisa tertidur, dia asik mendengarkan suara detak jantung Leo, entah kenapa saat dalam pelukan Leo dia merasa damai dan nyaman. Setelah beberapa menit akhirnya Bella pun ikut tertidur.
