" mas, apa kamu benar benar tidak ingin memiliki anak?"
" tidak perlu terburu-buru sayang, aku mau Kita menikmati waktu berdua dulu"
Rani hanya bisa pasrah saja saat mendengar jawaban dari suaminya. dia berfikir mungkin memang suaminya masih ingin menikmati waktu berdua.
namun hati nya seketika hancur saat melihat foto foto pernikahan suami nya dengan wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11_
Rani dan kiano sedang sarapan bersama. kiano terlihat canggung karena sarapan di satu meja bersama majikannya dan di rumah majikannya. setelah sarapan mereka berencana untuk pergi menemui Arthur.
ting
Ponsel Rani bergetar menandakan ada pesan masuk. Rani mengambil ponselnya dan melihat pesan masuk dari Marvel.
kamu dimana? Aku dengar kamu dan Danil akan Bercerai. benar?_ Marvel
Yaa, tolong bujuk Danil untuk segera menandatangani surat cerai itu _ Rani
Pastinya, tapi kamu harus kasih tahu dulu kamu sedang berada di mana? Aku khawatir jika kamu kenapa kenapa _ Marvel
Aku sedang berada di Busan, di rumah teman ku_ Rani
Beri aku alamat nya, aku akan kesana _ Marvel
Aku akan memberikan nya, tapi dengan syarat kamu harus berhasil membujuk Danil untuk segera menandatangani nya_ Rani
Rani menyimpan ponsel nya di dalam tas. Dia tidak ingin membuang buang waktunya lebih lama lagi untuk mengurus pria itu.
" ayo kita pergi" ajak Rani.
Rani berdiri dari duduknya di ikuti oleh keano. seperti biasanya, keano membuka pintu mobil untuk Rani setelah itu baru dia masuk.
" ke perusahaan kak Arthur sekarang" ujar Rani
" baik nona " jawab keano patuh lalu segera menjalankan mobilnya.
Tidak butuh waktu lama, mereka tiba di perusahaan milik keano. Rani pun segera turun setelah pintu di buka oleh keano. Rani berjalan dengan anggun memasuki perusahaan itu. Dan keano tetap mengikuti dari belakang selayaknya bodyguard.
Semua mata karyawan tertuju pada Rani. Mereka belum melihat Rani sebelumnya. mereka penasaran siapa wanita itu? Kenapa masuk begitu saja tanpa menemui resepsionis seperti sudah mengetahui semua isi perusahaan ini.
Rani dan keano memasuki lift. begitu tiba di lantai dimana ruangan Arthur berada, Rani segera masuk ke ruangan kakak nya itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
" dasar kau ini, masuk keruangan orang tidak pakek permisi" ujar Arthur melihat adik nya sambil Mengeleng geleng kepala.
" buatkan minum untuk adik ku" ujar Arthur pada asistennya yang berada di ruangan nya.
" tidak perlu, aku hanya datang untuk mengambil surat surat itu" ujar Rani.
Rani tidak ingin berlama lama. Karena habis ini dia berencana untuk berjalan jalan di kota ini sebelum besok mulai bekerja.
" kau ini tidak pernah berubah, tetap saja sok sibuk seperti presiden" ujar Arthur.
" aku memang sibuk kak, kau tidak tahu? Aku ini lebih sibuk dari pada presiden " jawab Rani.
Rani duduk di kursi depan meja Arthur. Sedangkan keano tetap berdiri di sisi Rani. Arthur mengiyakan saja laku mengeluarkan beberapa berkas dan meletakkan di depan Rani.
" tanda tangan ini semua" ujar Arthur.
Rani pun mengangguk lalu mulai membuka dan menandatangani satu persatu. Setelah selesai dia kembali menutup nya lalu menyerahkan pada keano.
" terimakasih banyak kak, kamu telah menjaga harta ku . aku pergi dulu" ujar Rani berpamitan.
" pergilah, jika ada waktu pulang ke rumah kakak sesekali. Kita makan malam bersama " ujar Arthur.
" akan ku usahakan, jika keponakan ku yang meminta " ujar Rani lalu segera pergi di ikuti oleh keano.
" anak itu benar benar yaa" gumam Arthur tidak habis pikir. Setelah orang tua mereka meninggal, Rani dan dirinya tidak lagi sedekat dulu.
•••••••••
Disinilah Rani dan keano berada sekarang. Di sebuah mall yang sangat besar. Rani nampak bersemangat mengambil ini itu yang menurutnya menariknya.
" kelihatan nya ini cocok untuk mu" ujar rani mengambil satu kemeja putih polos.
" ti tidak perlu nona, saya tidak membutuhkan nya" tolak keano gugup.
Dia sungguh tidak membutuhkan kemeja itu. Keano yakin, harganya pasti mahal. Keano tidak memiliki uang untuk membayar. Apa lagi ini baru hari kedua dia bekerja.
" aku tidak meminta pendapat mu, aku hanya berkata ini cocok untuk mu" ujar Rani.
Keano meringis canggung sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak Terasa gatal. Sepertinya dia telah percaya diri mengira Rani akan menyuruh nya untuk membeli.
" maaf nona ratu" ujar keano merasa malu.
Rani tidak membalas. dia kembali melihat lihat deretan baju pria seperti kaos, kemeja, sweater, jaket dan lain lainnya. Rani pun mengambil sesuka nya tanpa melihat harga dan tanpa berfikir panjang.
Keano pun tidak berkomentar apapun, mungkin Rani membelinya untuk kakak nya atau untuk saudara nya yang lain. Namun jika untuk kakaknya yang tadi sepertinya ukurannya terlalu kecil.
" kau lebih suka pakai kemeja apa kaos?" tanya Rani
" saya lebih suka kaos nona" jawab keano Jujur.
" kaos apa sweater?" tanya Rani menatap keano.
" tergantung cuaca sih nona, kaki panas yang lebih suka kaos kalo dingin lebih suka sweater" jawab keano
Rani mengangguk paham . lalu dia menyerahkan semua baju baju yang dia ambil pada keano. Rani belanja banyak Banget, mulai dari baju tidur, baju santai serta baju baju untuk berpergian karena dia pergi dari rumah Danil tanpa membawa baju.
" ini bayar semua" ujar Rani menyerahkan kartu berwarna hitam miliknya pada keano.
Keano menerimanya lalu segera pergi untuk membayar. Setelah itu mereka masuk ke toko sepatu dan memilih beberapa sepatu dan sendal.
Keano hanya menemani saja melihat Rani mengambil ini itu tanpa pikir panjang dan menyerahkan pada keano.
" bayar" ujar Rani setelah merasa cukup.
begitu terus sampai semua toko sudah Rani datangi. Bahkan kini tangan keano full paper bag sampai di lehernya pun di sangkut beberapa paper bag.
" aku mau ice cream" ujar Rani lalu berjalan menuju penjual Ice cream.
Keano menghela nafas lelah. dia sudah sangat lelah sedari tadi berjalan kesana kemari menenteng banyak belanjaan. Sedangkan Rani masih terlihat segar tanpa lelah.
Keano pun mengikuti Rani dengan pasrah. Rani membeli 2 ice cream rasa matcha. Setelah itu segera pergi menuju parkiran.
Keano bernafas lega kala semua belanjaan sudah dimasukan ke bagasi. dia mengurut lengannya yang terasa pegal. Bahkan lehernya pun terasa sangat sakit.
" sepertinya habis ini aku harus pergi ke tukang pijat" gimana keano lalu menutup pintu bagasi dan masuk ke balik kemudi.
" apa kita akan pulang nona?" tanya keano.
" tidak, cari restoran dulu aku sudah sangat lapar " ujar Rani.
Keano menurut dan mengemudi mobil mencari restoran. Keano juga merasa lapar, bagaimana tidak? hari sudah siang, bahkan sudah melewati jam makan siang.
" ini ice cream untuk mu" ujar Rani menyerahkan satu ice yang sudah dia buka untuk keano.
" terimakasih nona" ujar keano menerima ice itu dengan senang hati.
Keano memakan ice cream nya sambil mengemudi. dia sangat menyukai ice cream rasa matcha. Dan Rani seperti tahu rasa kesukaan nya.
Rani menikmati ice cream nya sambil melihat jalan melakukan jendela mobil. hari ini dia sangat bahagia, pikiran nya pun tidak tertuju pada Danil. malah asik berbelanja ini itu.