NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Tangguh Pangeran Buta

Menjadi Istri Tangguh Pangeran Buta

Status: tamat
Genre:Time Travel / Epik Petualangan / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Ruang Ajaib / Tamat
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

Apa jadinya jika seorang gadis bar-bar yang punya keahlian bela diri dan mampu mempergunakan berbagai macam senjata dengan baik, tiba-tiba tersedot pusaran waktu saat dirinya terjerembab pada lubang sumur yang dalam di tengah hutan saat dikejar oleh gangster.

Bukannya mati, tapi Aurora Valencia justru masuk ke dunia lain.

Di mana dia menemukan seorang lelaki berpakaian layaknya seorang pangeran sedang merintih kesakitan akibat luka di sekujur tubuhnya dan matanya.

Mata sosok pangeran itu mengeluarkan darah bagaikan telah ditusuk benda tajam yang mengakibatkan kebutaan permanen.

"Apakah ada orang, tolong aku." Ucap lelaki yang bernama Dexter Douglas dengan nafas terputus-putus.

Di waktu yang sama Aurora menemukan benda aneh berwujud seperti potongan kaca tapi saat disentuh, tubuh Aurora tersedot masuk ke dalam kaca yang ternyata terdapat sebuah ruangan luas penuh dengan hal-hal ajaib di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran Yang Terungkap

"Terus terang saya bukan penduduk asli Kerajaan Thornewood Eldoria ini. Saya datang bersama suami karena kami adalah pengembara." Ucap Aurora.

"Sekarang Raja dan Ratu harus waspada, karena kebanyakan musuh berasal dari selimut yang sama." Lanjutnya.

"Benar, tidak mungkin pengembara seperti kalian ingin meracuniku. Kita tidak saling bersinggungan." Sahut Ratu Dianira.

"Jika ramuan racun ini berasal dari Menara Hitam, maka aku Ratu Dianira memutuskan untuk menjatuhi hukuman mati pada Penyihir Hitam."

"Raja Dalbert, mungkin Anda bisa mengutus orang kepercayaan menuju ke Menara Hitam untuk menanyakan kebenarannya." Ucap Aurora tanpa sungkan menyuruh orang nomor satu di Kerajaan.

"Lancang kamu memerintah Baginda Raja."

Selir Lusiana berteriak-teriak marah. Yang sebenarnya hanya menutupi kegelisahannya. Bagaimana jika semua kebusukannya terbongkar, sebelum rencana menguasai Istana berhasil. Mengingat hukuman penggal oleh Raja sendiri, Selir Lusiana tidak bisa menyembunyikan lagi rasa takut yang kian merajai hati dan pikirannya.

"Aku harus mencegah utusan menemui Penyihir Hitam." Gumam Selir Lusiana.

Sementara itu, diam-diam Aurora mengeluarkan sesuatu dari Ruang Ajaib.

"Pangeran aku mengambil ramuan kejujuran, bagaimana kalau aku gunakan itu. Kamu mau membantu istrimu ini?" Aurora berbisik di telinga Dexter.

"Lakukanlah yang terbaik untuk Istana, setelah Selir Lusiana terbukti bersalah. Aku akan menambah bensin dalam kobaran api." Ucap tegas Dexter.

"Baiklah, tapi jangan tinggalkan aku jika posisi Pangeran Putra Mahkota kamu dapatkan lagi." Peringat Aurora.

"Tidak akan, ingat sumpah janjiku. Aku akan binasa jika menyakitimu." Jawab Dexter menggenggam erat Aurora.

Aurora kembali maju, kali ini wajahnya terlihat serius dan menatap tajam pada semua orang terutama Selir Lusiana dan Pangeran Louis.

"Saya memiliki pengetahuan membuat ramuan tapi bukan racun yang mematikan. Tidak perlu memerintahkan utusan untuk menemui Penyihir Hitam yang kita tidak tahu resiko dalam perjalanan. Bisa jadi, dia dibunuh sebelum tiba atau sebelum informasi penting sampai di telinga Baginda Raja. Untuk itu, saya ingin memberikan ini sebagai solusinya." Ucap Aurora.

"Ini adalah air ramuan kejujuran. Setelah meminum ramuan yang saya buat dari daun-daun obat dari hutan terlarang bisa membuat orang yang berhati busuk mati. Hanya mereka yang berhati bersih yang tidak merasakan efek ramuan. Tapi buat mereka yang memiliki pemikiran licik dan busuk, jika tidak mati mereka akan sekarat."

"Semua harus minum, meskipun hanya setetes efeknya akan luar biasa." Ucapnya seraya menyerahkan botol terbuat dari tanah liat pada Raja.

Tapi, sepertinya penjelasan dari Aurora membuat Raja ragu tidak percaya. Terbukti Raja tidak segera mengambil botol yang sudah diulurkan padanya. Ratu juga nampak bergeming, seolah ada banyak pertanyaan dalam kepalanya.

Dexter maju, lalu berbicara lancang.

"Jangan ragukan kemampuan istriku ini. Kalian tidak akan mengalami kerugian jika hati kalian semua bersih. Tapi jangan harap hidup damai setelah meminum ramuan kejujuran, jika hati kalian memiliki banyak kebusukan."

"Sebenarnya siapa kamu? Sepertinya aku mengenalimu?" Ucap Ratu maju kemudian ingin meraba wajah rusak Dexter.

Tapi Dexter langsung mundur selangkah, dia belum mau identitasnya terbongkar. Sebelum Selir Lusiana dan Louis ditendang dari lingkup Istana Raja. Apalagi bukti jika mereka lah yang telah merencanakan pembunuhan terhadapnya. Hingga kebutaan yang dia alami. Dexter yakin jika saat ini dia mengatakan kebenarannya, ayahnya akan membela istri kedua dan anaknya.

"Saya suami Aurora." Jawab Dexter. Lalu dia mengalihkan pembicaraan dengan memberikan botol itu pada Ratu.

"Percayalah, tidak akan ada yang terjadi jika hati kita bersih."

Akhirnya Ratu meminta semua pelayan Istana dan prajurit berbaris rapi. Termasuk Kepala Pelayang Rumaya yang diminta meminum ramuan giliran pertama.

"Minumlah lebih dulu." Perintah Ratu.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Rumaya tidak menunjukkan reaksi. Sehingga satu persatu pelayan yang lain mendapat giliran meminum ramuan. Para Prajurit dan Panglima Perang mendapatkan giliran yang paling terakhir.

"Semua sudah, tidak ada yang terjadi itu artinya ramuanmu hanya omong kosong untuk mengalihkan perhatian atas kesalahanmu." Ucap Selir Lusiana.

Wanita jelek itu menunjuk-nunjuk wajah canti Aurora yang langsung ditepis kasar hingga membuat kebas.

"Jangan menunjuk jari di wajahku. Ramuan itu tidak akan menunjukkan reaksi pada orang berhati bersih. Aku dan suamiku juga akan meminumnya, setelah itu aku minta Raja, Ratu dan para Menteri untuk meminum juga." Ucap Aurora.

Kemudian mengambil botol dari tangan Ratu dan meminumnya langsung di hadapan semua orang. Dilanjutkan dengan Dexter kemudian para Menteri Kerajaan. Raja dan Ratu tidak ketinggalan.

Menunggu untuk beberapa menit, sama seperti para pelayan dan prajurit. Tidak ada reaksi yang terjadi.

"Semua sudah, tinggal Pangeran Louis dan Selir Lusiana yang belum."

Aurora menyeringai menatap penjahat sebenarnya.

"Inilah waktu yang ku tunggu." Gumamnya lirih sangat lirih hingga hanya dia saja yang mendengarnya.

"Pangeran Louis dan Selir Lusiana tersisa kalian berdua yang belum. Jadi ayo, jangan takut karena aku percaya kalian berhati bersih. Apakah Raja berkenan memberikan mereka ramuan kejujuran ini." Ucap Aurora.

"Tentu saja sudah pasti Selir Lusiana dan Putraku berhati bersih. Jika setelah ini masih tidak ada reaksi aku akan menghukummu. Karena sudah membuang waktu untuk menyelidiki kasus langsung ke Menara Hitam." Ucap tegas Raja Dalbert.

"Tentu, setelah ini aku juga punya kejutan besar untuk Raja. Kejutan yang tak kan terlupakan."

"Raja, dia ini gadis pembual. Saya dan Louis tidak perlu menuruti permintaannya untuk minum ramuan yang sebenarnya hanya air biasa. Kalian sudah terperdaya dengan omong kosongnya saja." Ucap Selir Lusiana.

"Minumlah Selir, jika memang ini hanya air biasa kamu tidak perlu ragu atau takut meminumnya." Ucap Ratu menatap tajam Madunya.

"Benar apa yang dikatakan Ratu, minum saja setelah ini aku yang akan memberikan hukuman untuknya." Ucap Raja membela Selir tercintanya.

"Aku heran, apa otak Raja sudah konslet wanita jelek sepertinya kok dicintai. Padahal Ratu puluhan kali lebih cantik, dan berkelas. Pria kalau sudah soal selang kangan pasti dijadikan nomer satu."

Omelan Aurora meskipun pelan, tapi masih terdengar jelaa oleh Ratu yang kebetulan berdiri di sampingnya. Hingga wanita yang masih anggun di umur yang sudah setengah abad itu mengkerutkan keningnya. Menoleh menatap ke arah sumber suara.

"Aku rasa gadis ini bukan perempuan sembarangan, auranya sangat kuat dan positif." Gumam Ratu Dianira.

Karena semua orang telah menunggu, dan karena dia yakin ini hanya air putih biasa dengan dagu diangkat Selir Lusiana meminumnya. Dilanjutkan Pangeran Loius yang menghabiskan.

"Lihat, ini hanya air biasa. Gadis ini dan suaminya hanya pengembara yang suka mencari masalah. Raja harus memberinya hukum penggal." Suara lantang Selir Lusiana menggelegar.

Tepat saat dia selesai berbicara, reaksi panas langsung dirasakan olehnya. Bukan panas biasa, tapi seolah ada api yang membakar hatinya. Sehingga seluruh tubuh Selir Lusiana berubah warna menjadi semerah bara.

Lain dengan reaksi yang dialami Pangeran Louis, pria itu menggeliat karena seperti ada tali tak kasat mata yang mengikat tubuhnya.

"Aahhh..." Jeritan Selir Lusiana dan Pangeran Louis membuat semua orang terkejut sekaligus merasa tidak percaya. Satu persatu menyingkir dan memberi ruang, sehingga dua orang itu meringkuk kesakitan di tengah Aula.

"Bagaimana, ramuan yang diberikan pada Selir Lusiana dan Pangeran Louis berasal dari botol yang sama. Yang kalian berfikir air biasa."

"Biar saya beri tahu pada Raja dan Ratu jika mereka berdua adalah penjahat yang sesungguhnya. Yang sudah sejak awal berniat ingin menghancurkan Kerajaan Thornewood Eldoria. Dengan masuk menjadi Selir kesayangan, membuat Anda lupa untuk waspada. Padahal Anda telah memelihara ular berbisa dalam rumah tangga Anda. Ular yang mengigit majikannya sendiri."

"Pangeran Dexter bukan menghilang, melainkan telah dibunuh setelah berhasil memfitnahnya. Raja Dalbert yang memberi jalan pada mereka untuk melakukan kejahatannya. Kepercayaan yang diletakkan pada orang yang salah, yang membuat malapetaka. Sedangkan sedikit pun Anda tidak memberikan kesempatan pada Pangeran Dexter untuk membuktikan bahwa dia benar. Apakah itu namanya keadilan sejati?"

"Apa kamu tahu tentang Putraku?" Tanya Ratu dengan tubuh bergetar.

"Tentu saja, aku sangat mengetahuinya." Jawab Aurora menggenggam erat tangan Dexter yang bergetar karena rasa rindu terhadap kedua orang tuanya. Aurora mengambil kain lalu dengan lembut membersihkan wajah jelek suaminya.

"Suamiku adalah Pangeran yang aku temukan sekarat di sumur tua."

1
Karo Karo
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Lala Kusumah
ceritanya bagus, teruslah berkarya dengan karya-karyanya yang bagus lagi, semangat sehat ya 💪💪
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Lala Kusumah
perampok nya lagi latihan pedang tuh 😂😂😂😂
Lala Kusumah
😂😂😂😂😂
Retno Palupi
lhoooo kok udah tamat
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya thor
Lydia
lah lah kok ud selesai aja... baru kali ini saya baca cerita paling cepat hehehe.... terima kasih author 🙏
Erchapram: Ya, dipercepat karena gagal retensi. Percuma diteruskan, kalau hanya dapat capeknya saja. Terima kasih sudah mendukung selama ini. Bertemu lagi di Novel yang baru ya.
total 1 replies
🌈 Bunga_Ros¹²⁴⁷
wah, mantap Aurora 😍
Yuli Budi
lha kok dah selesai aja thor
Erchapram: Iya, maaf retensi anjlok. Karena banyak yang menabung bab.
total 1 replies
Pawon Ana
nah nah nah kan Aurora malah seneng suaminya punya dua kepribadian, agak Laen ini emang Aurora ya🤭
Mineaa
Astaga dragon......berasa poliandri....😁
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Linda pransiska manalu
sangat menarik
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Ayudya
nah kan ke Tahuan kebusukan selir Lusiana dan putranya.ayo raja kamu penggal kepala selir itu yg telah buat putra mahkota cacat dan hampir mati
dewi roisah
lanjut
Ayudya
lanjut kak
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Linda pransiska manalu
kritis juga Aurora ya.
Yuli Budi
ngaku aja deh pangeran...
vj'z tri
janji palsu dengan jangan percaya 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!