NovelToon NovelToon
Di Nodai Pria Autis

Di Nodai Pria Autis

Status: tamat
Genre:Hamil di luar nikah / Keluarga / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yulianti Oktana

Tak ada firasat apapun pada perempuan bernama Fina Nurlita, seorang perawat yang baru lulus dari kampusnya ketika seorang utusan dari keluarga konglomerat memintanya bekerja menjaga sang anak yang menderita autis.
Ia mengira jika anak itu masih kecil ternyata seorang pemuda tampan berbadan kekar yang suka sekali membawa boneka Tayo dan Doraemon.
Susahnya mencari pekerjaan untuk orang yang baru lulus kuliah membuat Fina menerima tawaran itu.
"Ini anak kami bernama Willian. Saya harap kamu bisa menjaga dan merawatnya dengan baik! Willy tidak rewel hanya perlu ditemani ngobrol saja.Tenang walaupun badan Willy besar dan kekar, perilakunya seperti anak kecil. Jadi kamu tidak perlu khawatir" ucap Else sang ibu Willian.
Hari-harinya diawal bekerja berjalan dengan lancar, hingga malam durjana hadir kala William dengan gagahnya merangsek dengan jiwa penuh nafsu birahi yang membara pada Fina walau gadis itu meronta dan memohon tetapi Willian tidak memperdulikannya. Ia pun pergi dari rumah itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengakui Perasaan

Sepanjang perjalanan tak ada percakapan apapun pada keduanya. Keduanya terlalu fokus menyelami isi pikiran masing-masing. Hanya ada suara dengkuran halus yang berasal dari Aliyya. Ya bocah itu tertidur salam gendongan Fina.

Tak lama, sampailah di apartemen tempat William tinggal.

William langsung membuka kan pintu mobilnya agar Fina keluar. Lalu menarik tangannya agar ia mengikuti William menuju unitnya.

"Tidurkan dulu anak kita di kamar utama" perintah William kala sampai didalam unitnya.

Fina hanya menurut saja, ia segera membaringkan tubuh mungil itu di atas ranjang William.

" Jika sudah, temui aku di balkon" ucap William sembari berjalan menuju balkon.

Ada ribuan bahkan jutaan pertanyaan yang kedua ya akan tanyakan terkait menghilangnya Fina dan normalnya William.

Langkah kaki Fina terhenti kala tubuh kokoh William berada di depannya.

"Apa kabar?" pertanyaan pertama yang mengawali ketegangan itu.

"Baik. Sangat baik" jawab Fina sedikit ketus dan ia tak peduli.

William menghadap Fina, memandang dengan netra jelaganya yang tajam.

"Kenapa kau pergi, hem?" pertanyaan yang sangat ingin William tahu.

"Apa karena waktu itu aku sakit, sehingga kau tak bisa percaya bahwa aku bisa membahagiakanmu dan bertanggung jawab atas anak yang kau kandung? " William bertanya dengan nada getir. Air matanya pun menetes terjun bebas dari matanya.

Fina tak kuasa menjawab itu. Dia hanya diam sembari tertunduk.

"Jawab Fina jawab. Aku butuh jawabanmu" William menaikan wajah Fina.

"Aku hanya tak ingin di nikahi oleh pria autis. Bagaimana kau bisa menjagaku dan anakku sementara kau sendiri punya keterbatasan. Dan aku pikir itu benar, ternyata kau menipuku William. Kau tidak autis, kau datang dengan dirimu ini. Dirimu yang tanpa cacat cela.. Hikhikhik.. Kau bahkan dengan tanpa ampun merusak hidupku" kini Fina sudah menangis terduduk di lantai sembari menutupi wajahnya.

William segera meraihnya. Memeluknya lalu membawa tubuh Fina ke atas sofa. William langsung menindihnya dan menciuminya dengan gelora yang tak bisa terbendung walaupun Fina sempat meronta tetapi dia tidak sebanding dengan tenaga William.

"Eumppphh, Stop William stop" Fina menangis kala William terus mencumbunya. Rasa rindu, kesakitan kini William curahkan pada wanita yang sedang berada di bawah kungkungannya.

"Bahkan bibirmu masih manis, Fina" William melum@tnya, mengabsen deretan gigi Fina.

Sesudah puas mencumbui Fina..William melepaskan dirinya.

"Mari kita bicara, agar tidak ada kesalah pahaman ini" William membantu Fina duduk.

"Bicaralah agar aku sedikit mengerti" balas Fina.

"Kamu pasti berpikir aku pura-pura autis, bukan? Aku tidak pura-pura, sayang. Selepas kepergianmu pagi itu, siangnya aku ke rumah pak Andi, tetapi keadaannya sudah kosong. Saat itu aku sedih, menangis. Aku lari hendak mencari mu tetapi sebuah mobil menabrak ku hingga aku koma. Dady dan mami sempat mengira aku akan meninggal, tetapi Tuhan maha baik padaku, aku sembuh dan normal lagi. Ya walaupun aku tidak mudah menyesuaikan diri menjadi dewasa. Aku butuh tiga tahun sekolah kepribadian di Canada untuk bisa seperti ini. Sayang, sudah percaya kan jika aku tidak membohongimu?" tanya William memastikan sembari tangan menangkup wajah Fina.

Fina hanya mengangguk saya, sembari menikmati sapuan tangan William pada wajahnya.

"Kok diam? Kamu percaya kan apa yang aku bilang?" tanya William kembali.

"Ya, aku percaya padamu Willi" jawab Fina dengan wajah bersemu malu.

William langsung memeluk Fina. Menciumnya dengan penuh cinta.

"Tapi Will!" ucapan Fina menggantung.

"Kenapa, hem?" William ingin tahu apa yang akan Fina ucapkan.

"Pacarmu bagaimana? Aku tak ingin merusak hubunganmu" jawab Fina.

William heran sampai mengernyitkan keningnya manakala Fina bertanya soal pacarnya. Batin William berkata, pacar yang mana? Sedangkan dirinya sibuk mencari keberadaan Fina dan Aliyya tanpa ada waktu untuk pacaran.

"Pacar? Yang mana? Aku tidak pernah punya pacar, sayang. Wanitaku hanya kamu" ucap William.

Fina segera merogoh ponselnya, lalu memperlihatkan poto William dan Nikita Ozawa.

"Ini!" seru Fina.

"Itu hasil rekayasa paparazzi, sayang. Aku dan Nikita tidak pacaran" jawab William.

Fina memandang netra William, ingin memastikan apakah William berkata jujur. Dan sekali lagi Fina tidak mendapatkan kata kebohongan disana.

"Aku percaya padamu Will" ucap Fina.

"Terima Kasih sayang. Ayo kita besarkan Aliyya bersama-sama. Aku ingin melindungi kalian, aku juga ingin menebus rasa bersalah ku padamu karena tidak ada di saat-saat kamu berjuang sendiri mengandung dan melahirkan Aliyya" William berkata sembari mendekap tubuh Fina dengan erat.

"Aku mau Will. Tapi aku malu" ucap Fina dengan nada lirih.

"Apa yang membuatmu malu, hem?" tanya William.

"Status kita, Will. Aku malu, tidak sebanding denganmu. Aku tidak percaya diri bisa bersamamu" jawab Fina sembari terisak.

"Hei, dengar kan aku, semua manusia sama di mata tuhan. Aku mencintaimu tulus dan kamu juga harus menerimaku tulus. Sudah jangan pikirkan itu ya. Mami dan Dady pasti senang kalau aku memberitahu mereka sudah menemukan belahan jiwaku" William langsung menghapus air mata Fina.

"Jangan menangis karena aku akan merasakan sakit hatimu" ucap William.

"William, aku mencintaimu!" ucap Fina malu-malu.

"Hmm, coba katakan sekali lagi, aku tidak mendengarnya!" William sengaja menggoda.

"Aku mencintaimu, William Alexander" ucap Fina dengan nada lantang.

"Aku juga mencintaimu Fina Nurlita" jawab William.

Disela-sela sesi peluk memeluk, tiba-tiba perut William berbunyi.

"Kamu lapar?" tanya Fina.

"Aku belum makan dari pagi" jawab William.

"Nasi goreng mau?" tanya Fina.

"Mau, mau, mau" William menirukan gaya seperti bocah yang mengingatkan Fina akan masa lalunya.

"Tunggu ya!" Fina segera membuat nasi goreng kesukaan William.

Selesai makan, Fina mendadak gelisah karena memikirkan Maya yang melayani pembeli di kantin seorang diri.

"Willi, aku harus kembali. Mbak maya pasti cemas mencariku. Apalagi jam-jam segini, banyak pembeli kantor yang ke kantin" ucap Fina.

"Jadi kantin itu kalian yang mengelola?" tanya William.

"Iya" jawab Fina.

"Ya ampun kenapa aku tidak mencari tahu tentang itu!" ucapnya gusar.

"Sayang, kamu tahu siapa pemilik perusahaan itu?" tanya William.

"Tidak sih. Tapi kata semua karyawan cewek, kalau pemilik perusahaan yang baru itu orangnya tampan, gagah, dan uh bikin cenat-cenut" jawab Fina yang menirukan gaya bicara beberapa karyawan.

"Hmm, begitu ya. Apa kamu sanggup bersaing dengan mereka?" William berkata sembari mengelus rambut Fina.

"Maksudnya?" Fina tengganga lalu sedetik menyadari pertanyaan William.

"Jadi kamu orangnya Will? Kamu pemilik baru perusahaan itu?" Fina selangkah mundur.

"Iya, sayang. Aku lah pemiliknya. Bukan aku sih yang membelinya, tapi dady. Aku hanya menggantikan tugas dady disini" jawab William sembari tersenyum.

Fina syok.

"Sudah jangan syok begitu. Semua ini akan jadi milik Aliyya" ucap William.

1
juwita
mampir
Ning Suswati
aduhhhh ikutan nahan nafas, syukur fina bisa selamat, semoga kejahatan akan kembali pada sang pemilik
Ning Suswati
makanya laki gk usah cari gara2, liat yg bening lupa anak isteri yg menemaninya dari masih gila
Ning Suswati
kok percaya aja sih, napa gk diselidiki dulu, kalau emang benar desa tersebut angker, kan biasanya ada tua2 desa, yg bisa dimintai petuah dan petunjuk
Ning Suswati
ya ampun babang, boro2 cium kening yg ada dicaci maki, dikatain acem, kecut, ya pastilah bau kecut abis pak suami otaknya ada didengkul, masa kerja rodi di dapur mau bau wangi, otak gk pernah dipake
Ning Suswati
sosor terus om sampai benar2 bisa diikat dg pernikahan
Ning Suswati
ya mungkin berkah dan hikmah dari yg kuasa, agar umatnya benar2 merasa bertobat dan diberikannya hadiah kebahagiaan dg pasangan yg bisa melindungi dan memberikan segalanya
Ning Suswati
gercep dong paman maxim, biar jangan kehilangan jejak lagi, dan segeralah lamar dan sekaligus di sahkan gk usah tunggu jawaban
Ning Suswati
orang kaya kok begitu mudahnya menyerahkan pengasuhan anaknya pada orang baru, apalagi sdh jelas2 dr penampakannya aja sdh kelihatan
Ning Suswati
kadang2 ada rada2 aneh, tapi y keajaiban Tuhan ALLAH sapa yg tau, semua bisa mungkin kalau Tuhan menghendaki
Ning Suswati
semoga semuanya akan baik2 saja, kasian nasib fina baru saja merasakan kebahagiaan sdh menikah dan disayang kekuarga suami, masa deritavtiada akhir
Ning Suswati
oalah omongan kaya tutup kran ngalir, ngacor aja
Lembayung Senja: gimana kak
total 1 replies
Ning Suswati
kelamaan mau menjenguk fina masih mau nunggu besok2 keburi pergi finanya
Ning Suswati
aneh, kapan fina bawa uang waktu kabur, kan keluar dr kamar willi langsung kabur
Murtiny Tiny
cicaknya sebesar apa ya....
novi 99
seharusnya bisa di omongin baik-baik klo Willi gak marahnya Sampai begitu ..
taunya proses buat Anak aja .. gak tau rasanya melahirkan.


jangan cerai Fina ...ingat dulu dirimu jg pernah jadi korban dari keegoisan ibu mu saat bercerai .
Meksi Maslaah mu dan masalah ibu mu berbeda.

biar si bayi Tua itu bisa berpikir lebih luas lagi
novi 99
Akong-akong tua aja mau .
mungkin sama kambing , si Mela mauan aja
novi 99
pekerja di rumah orang tuanya William orangnya lurus semua kecuali Mela ....
novi 99
dari awal penilaian Eko aja sudah tau itu bakal jadi pelakor

kasihan si Yudho , punya sepupu modelan begitu.
dinasehati jg ngelawan .
novi 99
William bisa jadi kawan atau lawan si Oma ini ...wkwkwk

Fina pakai acara nawari William mau lihat atau gak .
ketularan ini si Fina .wwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!