Perjalanan Leanor Bersama Sistem Pertanian

" Benarkah aku janji akan rajin belajar, besok pulang sekolah ajari aku ya kak." Ucap Bastian lagi dengan gembira.

" Baiklah langsung pulang jangan bermain kemana-mana kalau tidak aku tidak akan mengajarimu dan turunlah kita sudah sampai tolong buka pagarnya." Ucap Leanor, Bastian turun dari motor listrik lalu membuka pagar rumahnya.

" Jangan lupa tutup kembali pagarnya dan kunci, apa kamu bisa melakukan?" Ucap Leanor kepada Bastian.

"Aku bisa kak!" Ucap Bastian ia menutup pagar tersebut lalu menguncinya.

" Naik kembali!" Ucap Leanor ia menyuruh Bastian naik kembali ke atas motor listrik, lalu ia membawa adiknya langsung menuju garasi.

Setelah Lea menyimpan kendaraannya, Lea membawa Bastian masuk kedalam rumah. Bastian memperhatikan rumah itu mulai ia masuk dari pagar sampai masuk kedalam rumah.

"Kak Lea rumah ini besar sekali juga di pagari dengan besi dan beton, aku tidak pernah menyangka aku benar-benar bisa masuk kedalam rumah besar ini." Ucap Bastian dengan senang juga ada kecemasan terlihat dari wajahnya, karena ia takut mengotori lantai rumah besar ini. Untung ia melepaskan sandal saat ia masuk kedalam rumah tadi pikirnya.

"Kalau di kota rumah ini termasuk kecil dan sederhana, asalkan kamu tahu masih ada lagi rumah lebih besar dari ini, ada yang lantai tiga, juga ada ruangannya sangatlah luas, dan kamarnya banyak, juga ada kolam berenangnya. Kalau kamu libur sekolah kakak akan mengajak kamu jalan-jalan." Ucap Leanor ia ingin membuka mata adiknya, ini adalah zaman modern semuanya serba canggih.

"Benarkah, aku suka jalan-jalan, oh ya kak apa ini rumah kita." Ucap Bastian kepada kakaknya, ia senang karena akan di ajak jalan-jalan.

"Iya, mulai sekarang ini rumah kita, naiklah ke atas di sana ada kamarmu, sudah ada namanya di tempel di pintu kamarmu, kakak akan menyiapkan makanan untuk makan malam kita." Ucap Leanor menyuruh adiknya ke kamarnya, dan ia langsung menuju ke dapur karena meja makannya ada disana ruangan bergabung.

Sedangkan Bastian saat sampai di atas dan melihat namanya di pintu kamar juga ada nama kakaknya di kamar sebelahnya. Lalu ia masuk ke kamarnya matanya terbelalak melihat pemandangan di dalamnya, kamarnya sangat luas lebih luas dari rumahnya didesa.

Tempat tidurnya luas terlihat mewah, juga ada meja belajarnya yang ia inginkan sejak dulu, karena kamarnya kecil tidak bisa meletakkan meja dalam kamar, sekarang disini ia memilikinya, juga ada banyak buku yang ingin ia baca, ia senang tidak berani bergerak dari sana.

Leanor sudah menyelesaikan menyiapkan makanan lalu ia melihat keadaan adiknya ke lantai atas, ia takut adiknya itu pingsan karena terkejut.

"Tian apakah kamu sudah menaruh barangmu." Ucap Leanor membuka pintu kamar Bastian, benar saja ia melihat adiknya masih berdiri di sana.

"Mengapa kamu masih berdiri, ikuti kakak akan memperkenalkan kamar barumu, supaya kamu tidak canggung lagi, lama-kelamaan kamu juga terbiasa." Ucap Leanor sambil mengambil tas besar adiknya dan membawanya menuju lemari.

"Nah ini adalah lemari pakaian, begini cara bukanya dan aku sudah mengisi pakaian baru untukmu di dalamnya, apakah kamu suka?" Ucap Leanor sambil mengajarkan adiknya membuka lemari lalu terlihat pakai yang banyak semuanya baru, hanya tersisa kotak paling bawah yang kosong.

"Aku suka kak, semuanya baju baru apakah ini benar untukku." Ucap Bastian senang juga penuh harap ia takut kakaknya hanya bercanda, tadi sore ia sangat iri melihat temannya membeli baju baru dan sepatu baru.

"Tentu ini adalah kamarmu semua barang disini adalah milikmu, oh ya kamu simpan baju yang kamu bawa kedalam lemari yang kosong dan lemari sebelah ini untuk baju yang ingin kamu gantung, apa kamu sudah paham tentang lemari." Leanor berkata panjang lebar.

"Aku paham kak." Ucap Bastian sambil memasukkan tasnya kedalam kotak lemari yang kosong, Leanor yang melihat itu menegurnya.

"Lipat bajumu dengan rapi jangan menaruh seperti itu, lemari khusu tas juga ada disini." Kata Lea sambil menunjukkan lemari khusus tas. Leanor membukanya menunjukkan isinya, masih banyak yang kotak-kotak, nanti Bastian sendiri yang mengisinya dengan tas kesukaannya.

"Iya kak nanti aku lipat, aku hanya mempersingkat waktu supaya bisa mendengarkan penjelasanmu." Kata Bastian sambil menjelaskan kepada kakaknya.

"Ya sudah, aku ingatkan padamu tolong jaga kebersihan kamarmu sendiri, kakam tidak suka kamar yang berantakan, jadi kamu juga harus belajar membersihkan dan merapikan kamarmu sendiri mulai sekarang, apa kamu sanggup?" Ucap Leanor tegas.

"Aku sanggup kak! Jangan khawatir." Ucap Bastian dengan berani.

" Bagus, itu yang ingin aku dengar keberanianmu dan ketegasanmu, berani bertindak juga berani bertanggung jawab. Kita lanjut ke barang selanjutnya." Ajak Leanor ia memperkenalkan semua barang yang ada di kamarnya Bastian, letak jam tangan dan aksesoris lainnya khususnya laki-laki juga rak sepatu dan sendal dll.

Setelah itu menuju kamar mandi, Leanor juga memperkenalkan alat-alat disana dan bagaimana cara menggunakannya.

"Apakah kamu sudah paham." Kata Leanor kepada adiknya, ia sudah capek berbicara panjang lebar dari tadi.

"Sudah kak, terimakasih kak aku sayang kak Lea." Ucap Bastian ia memeluk Leanor, ia sangat senang hari malam ini, kakak banyak berubah,tidak mau di panggil Putri lagi, kakaknya tiba-tiba sehat, kakaknya sekarang bisa mendapatkan apapun yang ia inginkan.

Ia bertekad dalam hati siapa pun kak Lea yang sekarang ia adalah kakak kandungnya yang dekat dengannya, dulu kak Putri tidak pernah mengelus kepalanya, tidak pernah memeluknya walaupun kak putri baik padanya tapi rasa jauh itu ada dalam hatinya, beda dengan kak Lea sekarang walaupun sedikit tegas tapi itu juga demi kebaikan nya, ia merasakan dekat dengannya dan senang bila bersama.

Ia sudah berkomitmen akan menjaga kakaknya, dan menjaga rahasia kakaknya dengan nyawanya. Dia akan belajar dengan giat supaya besar nanti ia menjadi orang hebat bisa membantu kakaknya.

Leanor tidak tahu ia sudah mendapatkan pengikut kecil yang setia padanya.

"Kalau sudah paham, mandilah dan ganti pakaianmu dengan yang baru, kakak akan menunggumu di bawah untuk makan malam." Ucap Lea lalu ia kembali ke lantai bawah, untuk menunggu adiknya.

Tidak lama setelah itu Bastian turun kebawah dengan wajah yang segar dan wajahnya ceria pasti karena ia memakai baju baru, lalu Lea memanggil nya takut adiknya itu tersesat.

"Bastian sini, kamu jalan sebelah sana jalan menuju ke dapur dan ruang makannya bersebelahan dengan dapur jadi Jagan lupa lagi untuk kedepannya." Ucap Leanor memperkenalkan dapur dan ruangan makan kepada Bastian supaya ia tidak tersesat.