Kisah ini lanjutan dari kisah ku yang berjudul TRANSMIGRASI WANITA LICIK KE TUBUH MENANTU TAK DIINGINKAN versi kisah cinta Leon.
Dimana ada seorang gadis cantik sangat menyukai pria yang penuh tantangan. Dan akhirnya ia bertemu dengan Leon. Membuat dirinya jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Penasaran?!
Ayo langsung mampir saja dan baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria impian
...🔥🔥🔥...
Deg!
...Jantung Jasmin hampir saja mau copot saat tatapannya bertemu langsung dengan sosok pemilik aura dingin itu. Dengan gerakan lambat bercampur takut setengah mati, Jasmin terus menarik pelan ujung kemeja seragam sekolah milik Leticia yang sedang berdiri berhadapan dengan pintu lift sambil sibuk mengatur nafas....
"Aduh apa lagi sih Jasmin? Biarkan aku bernafas dulu," desis Leticia terus mengatur nafas memburunya mengabaikan Jasmin, sambil mengusap keringat di dahinya akibat berlari tadi.
"Ti-Ticia... se-sepertinya kita salah masuk lift..." lirih Jasmin pelan, perlahan ia memutar kepalanya ke posisi semula menatap lurus ke depan pintu lift sambil menelan ludah dengan susah payah.
"Kamu ini bicara apa sih?" Kesal, Leticia pun memutar tubuhnya berhadapan dengan Jasmin dengan wajah lesu capek, akan tetapi tak sengaja kedua mata indahnya mendapati sosok pria yang sudah menakuti Jasmin."Pria impianku!" seru Leticia dengan mata berbinar, seketika wajah lesunya berubah menjadi girang.
"Leticia kamu-" Ucapan Jasmin terhenti saat melihat Leticia dengan semangat berjalan ke arah belakang sambil tersenyum gembira, membuat Jasmin semakin takut dan ikut berbalik berniat ingin menghentikan Leticia, akan tetapi ia dibuat terdiam dan kaku di tempat saat melihat Leticia sudah berdiri tegap mendongak menatap pria itu.
"Hay tampan... siapa namamu?" tanya Leticia dengan nada menggoda tersenyum menatap pria itu.
...Pria itu tak menjawab apa-apa, ia hanya memasang wajah dingin dan kaku melirik sejenak ke arah Leticia, kemudian kembali menatap lurus ke depan pintu lift....
"Hey... kenapa kamu diam? Ayo jawab aku pria impianku," ucap Leticia mengigit ujung bibirnya penuh godaan menatap wajah pria itu.
...Dibelakang, Jasmin hampir saja pingsan melihat keberanian Leticia, karena ia tidak melihat sesuatu yang menarik dari diri pria itu, kecuali aura dingin dan tatapan membunuh yang sangat menakutkan....
"Ticia... hentikan..." bisik Jasmin, suaranya hampir saja tak keluar akibat takut.
"Pria impianku, kamu tau tidak? Aku paling suka dengan pria bertubuh tinggi, berotot, kekar, dan penuh tatto seperti dirimu," ucap Leticia, ia mengulurkan tangannya dengan berani menyentuh dada bidan pria itu.
Swos.
"Akkkhhh!" ringis Leticia terkejut, akan tetapi semuanya tak lama, karena setelah ia tau tangannya di cekal oleh pria itu, ia langsung tersenyum hangat menatap pria itu.
"Jangan sembarangan menyentuhku gadis kecil, atau kamu akan kehilangan tanganmu," bisik pria itu menggenggam erat pergelangan tangan Leticia.
"Uhh... takut sekali, Daddy," ujar Leticia semakin bersemangat menggoda pria itu.
Ting!
...Pintu lift berbunyi dan terbuka lebar, dengan cepat Jasmin pun memberanikan diri melangkah maju menghampiri Leticia yang terus mendongak menatap pria itu....
"Maaf Om," sela Jasmin meraih tangan Leticia dari genggaman pria itu dengan paksa hingga terlepas."Sahabatku baru saja di keluarkan dari rumah sakit jiwa, jadi dia belum sepenuhnya pulih," ucap Jasmin.
"Apa maksudmu?" Leticia dengan bingung menatap ke arah Jasmin.
"Hhhmm... sekarang bawa dia pergi, sebelum aku bertindak," tekan pria itu, suaranya berat penuh ancaman menatap Jasmin tanpa ekspresi.
"Baik Tuan, kami permisi." Tak mau membuang waktu menunggu pria itu marah akibat ulah Leticia, Jasmin pun segera menarik Leticia dengan paksa keluar dari dalam lift berjalan menelusuri lorong mall menuju pintu utama.
"Lepaskan aku Jasmin, aku belum tau siapa namanya," ucap Leticia meronta sambil terus melirik ke arah pintu lift yang perlahan tertutup kembali.
"Leticia hentikan, kamu tidak tau siapa dia, tapi aku tau," ujar Jasmin mengabaikan Leticia, ia terus menariknya pergi keluar dari pintu utama mall.
"Ih, lepaskan!" bentak Leticia menghentikan langkah kakinya dan mengibas tangan Jasmin hingga terlepas, lalu berdecak pinggang dengan kesal sambil membuang muka ke arah lain.
"Hah." Jasmin menghela nafas berat sambil menatap Leticia."Maaf... seharusnya aku tidak melakukan itu," lirihnya memasang wajah bersalah menatap Leticia, kemudian menundukkan kepalanya sambil meremas ujung seragam sekolahnya.
...Perlahan, Leticia pun mencoba mengendalikan rasa kesalnya, karena bagaimana mana pun juga Jasmin tidak bersalah, ia hanya ingin menyelamatkannya dari pria itu, kemudian menoleh ke arah Jasmin....
"Aku tidak marah, jangan begitu Min," ucap Leticia lembut tersenyum menepuk pundak Jasmin.
"Benarkah?" Perlahan Jasmin mengangkat kepalanya menatap Leticia sambil tersenyum dengan perasaan lega.
"Iya, tapi aku hanya sedikit kesal kepadamu," gerutu Leticia kembali memasang wajah kesal sambil memanyunkan bibirnya.
"Maaf Ticia, tapi dia pria yang sangat berbahaya," bujuk Jasmin menyakinkan Leticia, agar Leticia tak salah langkah.
"Berbahaya gimana? Memangnya kamu tau siapa dia?" tanya Leticia penasaran menoleh ke arah Jasmin.
"Di-dia itu-"
"Woy!" teriak ibu-ibu tadi memotong perkataan Jasmin."Ternyata kalian masih disini, tunggu di sana! Akan aku robek kalian berdua!"
"Lari Ticia!" jerit Jasmin menarik Leticia berlari pergi sambil mencari taksi.
...Setelah mendapatkan taksi yang kebetulan masuk ke dalam area mall tersebut, tanpa ragu mereka pun masuk ke dalam....
"Jalan Pak," desak Jasmin terus menepuk belakang kursi sopir taksi.
"Baik, Nak."
...Sopir itu pun mengendarai taksi tersebut pergi meninggalkan mall. Setelah cukup jauh, Jasmin pun menarik nafas lega....
(Bersambung)