NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Dosen Galak

Istri Rahasia Dosen Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Maira salah masuk kamar hotel, setelah dia dijual paman dan bibinya pada pengusaha kaya untuk jadi istri simpanan. Akibatnya, dia malah tidur dengan seorang pria yang merupakan dosen di kampusnya. Jack, Jackson Romero yang ternyata sedang di jebak seorang wanita yang menyukainya.
Merasa ini bukan salahnya, Maira yang memang tidak mungkin kembali ke rumah paman dan bibinya, minta tanggung jawab pada Jackson.
Pernikahan itu terjadi, namun Maira harus tanda tangan kontrak dimana dia hanya bisa menjadi istri rahasia Jack selama satu tahun.

"Oke! tidak masalah? jadi bapak pura-pura saja tidak kenal aku saat kita bertemu ya! awas kalau menegurku lebih dulu!" ujar Maira menyipitkan matanya ke arah Jack.

"Siapa bapakmu? siapa juga yang tertarik untuk menegurmu? disini kamu numpang ya! panggil tuan. Di kampus, baru panggil seperti itu!" balas Jack menatap Maira tajam.

'Duh, galak bener. Tahan Maira, seenggaknya kamu gak perlu jadi istri simpanan bandot tua itu!' batin Maira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Perasaan Itu...

Jihan menggoyangkan lengan Maira.

"Maira, jawab saja. Itu kode, cepat jawab..."

"Maira!" panggil seseorang dengan suara lumayan keras.

Jihan dan Maira menoleh ke arah orang itu. Seorang mahasiswa yang juga teman sekelas mereka.

"Kenapa Do?" tanya Jihan.

Pemuda bernama Edo, dengan rambut keriting tapi bergaya itu berlari menghampiri Maira dan Jihan.

"Maira, kamu di panggil pak Jack. Di ruangannya! cepatlah, wajahnya tidak terlihat baik! sepertinya dia sedang kesal. Aku sudah sampaikan, cepatlah kesana!"

Edo langsung berlari meninggalkan Maira dan Jihan setelah mengatakan semua itu.

[Kamu punya sesuatu yang harus dilakukan?]

Suara Jonathan kembali tersehat di ponsel Maira.

"Iya kak, dosenku meminta aku ke ruangannya" jawab Maira.

[Kalau begitu pergilah, sampai bertemu lusa Maira]

"Iya kak"

Maira mengakhiri panggilan telepon itu. Jihan terlihat gemas sekali.

"Kenapa tidak dijawab dulu baru dimatikan teleponnya Maira?" protesnya.

"Jihan, aku akan ke ruangan pak Jack dulu..."

"Bukannya katanya dia gak masuk hari ini, kelasnya Novita tadi pagi kosong, katanya pak Jack tidak datang. Kenapa sekarang dia datang?" tanya Jihan bingung.

Maira juga tidak tahu, dia pikir mungkin hari ini Jack memang tidak ke kampus. Kan tangannya masih luka. Lukanya kembali basah. Tapi, karena Jack sudah memintanya menemuinya. Maira rasa sebaiknya dia cepat kesana.

"Aku tidak tahu, aku kesana dulu ya" kata Maira yang langsung diangguki oleh Jihan.

"Oke, sampai ketemu di klub nanti malam!" balas Jihan sambil melambaikan tangannya.

Maira juga melambaikan tangannya, lalu pergi ke ruangan Jack dengan langkah yang agak cepat.

Sampai di depan ruangan Jack, Maira melihat Tamara juga mengarah ke pintu yang sama dengannya.

"Kamu, mahasiswanya Jack kan? ada tugas yang harus di kumpulkan?" tanya Tamara.

Maira mengangguk.

"Iya Bu!"

"Tunggu sebentar ya, aku mau bicara dengan dosen kamu dulu!"

Maira kembali mengangguk dan memundurkan langkahnya.

"Saya akan tunggu di sini!" kata Maira menjauh dari ruangan itu dan berdiri di dekat dinding ruangan yang ada di sebelahnya.

Tamara membuka pintu ruangan Jack.

"Jack!" panggilnya.

Jack pikir itu Maira, nyaris saja dia membuka mulutnya menyebut nama Maira.

"Iya, ada apa Tamara?" tanya Jack.

"Aku dengar kamu terluka, boleh aku lihat?" tanya Tamara pada Jack.

Jack terdiam sejenak, biasanya dia akan sangat senang kalau Tamara bertanya seperti itu, bahkan akan langsung mendekati Tamara dan memperlihatkan lukanya. Berharap wanita itu akan sangat perduli padanya dan merawatnya. Itu sudah merupakan kebahagiaan untuknya.

Akan tetapi, kali ini. Dia bahkan tidak berpikir untuk memberitahu Tamara.

"Hanya luka kecil. Maaf sudah merepotkan mu, kamu pasti sibuk kan?" tanya Jack.

"Tidak juga, aku hanya ada dua kelas hari ini. Karena kamu sudah datang, bagaimana kalau kita makan siang. Setelah mahasiswamu itu menyerahkan tugasnya" kata Tamara melirik sekilas ke arah pintu.

Arah pandangan Jack juga tertuju ke arah pintu.

"Maira..."

"Iya benar, namanya Maira. Aku lupa, dia bukan mahasiswaku. Aku dan yang lain tunggu kamu di kafetaria..."

"Maaf Tamara, aku akan langsung pulang setelah menerima tugas Maira!" sela Jack.

Tamara cukup terkejut, selama dia mengenal Jack. Baru kali ini, Jack menolak ajakannya untuk makan siang bersama.

Tamara sedikit mengernyitkan keningnya. Dia juga sempat dengar kalau Jack tidak mengajar di kelasnya. Setelah ada yang mengatakan Jack terluka, Tamara pikir itu wajar. Tapi demi seorang mahasiswa, dia datang. Lalu hanya untuk menerima tugas dari mahasiswanya itu, kemudian dia akan pergi lagi. Tamara berpikir, itu sedikit aneh. Bukan perilaku Jack yang dia kenal selama 8 tahun ini.

"Saat kamu keluar, tolong suruh dia masuk!" kata Jack yang kembali duduk di kursinya.

Tamara mengangguk perlahan. Meski dia masih mencoba membaca situasi ini.

"Oke" katanya sambil keluar dari ruangan itu.

Saat Tamara keluar, dia melihat Maira yang berdiri sambil menundukkan kepalanya, bersandar di dinding ruangan sebelah ruangan Jack. Juga sambil memeluk beberapa buku tebal di depan dadanya.

"Jack menyuruhmu masuk!" kata Tamara yang langsung membuat Maira mengangkat kepalanya.

"Baik Bu, terimakasih!" kata Maira yang berjalan perlahan ke arah pintu ruangan Jack.

Tok tok tok

"Permisi pak, saya Maira!" kata Maira pelan.

Tamara masih berdiri di belakangnya. Memperhatikan apa yang terjadi.

"Masuk!"

Tamara melebarkan matanya. Suara Jack terdengar begitu datar, dingin,. seperti biasanya pada wanita lain selain dia.

Dengan ekspresi yang sulit dijelaskan, tapi terlihat sekali ada raut wajah bangga, atau membanggakan diri merasa memang dia adalah satu-satunya wanita yang bisa membuat Jack berbicara dengan nada lembut dan halus. Tamara melenggang pergi dari tempat itu.

Ceklek

Maira membuka pintu ruangan Jack itu perlahan. Dia membiarkan pintu itu terbuka. Tapi baru melangkah beberapa langkah, Jack berseru padanya.

"Tutup pintunya!"

Maira segera menghentikan langkahnya. Dia berbalik dan menutup pintu perlahan.

'Tadi pagi dia masih marah, sekarang kelihatannya juga masih marah. Dia panggil aku buat apa ya? kenapa setiap hari sama pak Jack, aku rasanya mendekati lemah jantung sih? deg-degan terus?' batinnya cemas.

Pintu itu sudah tertutup, Maira melakukannya dengan sangat lambat. Bahkan gerakan slow motion atau zoom in zoom out film India pun kalah dari gerakan lambatnya.

'Huh, hadapi saja. 11 bulan lagi kan? itu tidak akan lama!'

Deg

Jantung Maira nyaris berhenti, dia bahkan baru berbalik ketika pria itu sudah ada di hadapannya.

"Kamu menutup pintu saja butuh waktu 5 menit!" tegur Jack.

Bahu Maira naik turun, dia gugup.

"Maaf pak" katanya yang langsung menundukkan kepalanya.

Mau bergeser menjauh juga sulit. Di depan ada Jack, di belakang ada pintu. Kalau terus memandang mata Jack, bisa pingsan Maira. Tatapan pria itu selalu tajam dan sulit di artikan oleh Maira.

"Waktunya aku minum obat! obatnya aku bawa. Kamu temani aku makan siang disini. Aku sudah pesan makanan!"

Maira merasa canggung, sangat canggung.

"Pak, tapi di kampus..."

"Bukannya kamu yang bilang sedang serahkan tugas, aku tinggal bilang kamu tidak cukup pintar. Tugasmu banyak yang salah. Kamu tidak bisa keluar cepat dari ruangan ini. Beres kan! cepat duduk! makanannya sebentar lagi datang!"

Jack segera kembali ke mejanya setelah mengatakan semua itu pada Maira.

Maira memandang punggung pria yang mungkin lebarnya sekitar 60 centimeter itu.

'Aku tidak mengerti! dia tadi pagi marah kan? tapi apa seperti ini sikapnya orang marah. Dia bilang jangan sampai ada yang curiga, jangan tegur dia kalau di kampus selain di kelas. Pura-pura saja tidak kenal. Kalau seperti ini....'

"Duduk! keluarkan beberapa bukumu. Kalau ada yang masuk, kamu tidak perlu bingung untuk menjawab, kenapa kamu ada disini!" katanya lagi setelah pria itu duduk di kursinya.

'Hah, kenapa aku yang harus bingung menjawab. Yang minta aku kesini kan dia, ini aku yang bodohh, apa dia yang terlalu pintar sih?' batin Maira..

***

Bersambung...

1
Eva Nietha✌🏻
Lanjut Thor 🔥🔥
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
harusnya panggil syg ya pak supir biar romantis.wkwkwkwk
Eva Nietha✌🏻
Bilang aja sih pak Dosen dah suka Maira ya kan 🤣😁
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
udh ikutin aja kemauan dia maira
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
apa Jack bnr² mencintai maira,ko sama Tamara biasa aja sih pdhl kan dlu dia selalu didambakan
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
aduh Jihan kamu bikin Maira bingung 🤭
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
bimbang kan maira sama pertanyaan nya.wkwkwk
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
ada aja kelakuan Jihan sampai² maira gak bisa menjawabnya
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
tak pernah damai sepertinya 🤔🤭
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
makanya ketuk pintu dulu Maira 🤭
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
tuan mu sedang mode gak waras Paul, makanya dia menampar Maira 😔
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
aih kenapa marah² kamu Jack 🤭
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
bisa takut juga tu bibi 🤔🤣
Sribundanya Gifran
lanjut
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
kenapa gak jujur aja maira kepada dia siapa tau kan dia bisa bantu
Sribundanya Gifran
jack kenpa kau kalau selidik itu cumn setengah, yg totalitas dong, mentang mentang suka tamara hal sekitar tak dipeehatikan.....
lanjut up lagi thor
Yoongi marry me
Selalu suka, tapi typomu Thor 🤣🤣, kadang bikin ketawa loh pas lagi momen melow
Enzi
Cerita yang bagus
Stella
Terbaik
Vina
Keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!