Bagaimana jadinya jika bola dunia membuat seseorang bertingkah aneh?
Bella menjatuhkan bola dunia (Globe), tepat pada kepala Ervan, pria yang dikenal paling bringas dan kejam di sekolah. Benar-benar kejadian yang tidak disengaja.
Namun, saat pertama kali bangun di rumah sakit. Hal pertama yang dilakukan Ervan, memeluk tubuh Bella. Seorang gadis yang memiliki berat badan 99 kilogram.
Pemuda yang mengatakan hal gila."Istriku, aku berjanji tidak akan berselingkuh lagi. Mulai sekarang tidak akan ada orang yang dapat memisahkan kita."
Bella mengangkat sebelah alisnya. Seingatnya mereka tidak akrab, dua orang yang aslinya bermusuhan.
Bagaimana jadinya jika seekor harimau jatuh cinta ada tikus gemuk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melamar
Benar-benar cantik seperti foto model. Ditambah pakainya begitu simpel tapi terkesan stylish. Membuat Ruby berkedip beberapa kali. Siapa wanita ini? Apa artis? Mungkin itulah dalam benaknya.
"Bukan, kami hanya teman." Dengan cepat Zain menarik jemari tangannya. Sial! Benar-benar sial! Kenapa bisa sampai bertemu dengan Tante Fransisca di tempat ini?
"Tante sendiri sudah kembali dari Jerman?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan.
"Sudah, putri Tante ada sedikit masalah di sekolah. Jadi dia mendesak Tante untuk segera pulang. Kamu ingat anak Tante bukan? Dia dulu sering makan kue strawberry sampai belepotan." Fransisca tertawa kecil mengingat masa kecil Bella.
"I...Iya..." Zain hanya menjawab canggung.
"Zain kita akan---" Kalimat Ruby disela, tidak ingin wanita ini menjatuhkan namanya di hadapan calon mertua.
"Tante ada keperluan apa ke restauran ini?" Tanya Zain.
"Ada janji, Tante sampai lupa karena membicarakan panda imut Tante (Bella). Kalau ada waktu mampir ya?" Fransisca tersenyum ramah penuh arti. Melangkah meninggalkan meja tempat Zain berada.
Sejenak senyuman di wajah Fransisca lenyap. Semuanya bagaikan permainan catur yang harus diperhitungkan olehnya. Termasuk calon suami putrinya. Zain cukup cerdas, dari luar memiliki karakter yang baik. Tapi aslinya manipulatif dan memiliki keserakahan terpendam.
Menghela napas, tapi apapun pilihan Bella, sang ibu akan menuruti keinginan putri tunggalnya. Tapi bukankah lebih baik memiliki menantu yang dapat dikendalikan seperti boneka? Wanita yang tersenyum menyeringai. Melangkah pergi.
***
"Zain...tadi itu siapa?" Tanya Ruby masih mengamati punggung Fransisca yang pergi bersama pelayan. Mungkin diantar ke private room VIP.
"Itu ibu dari teman masa kecilku. Jika bertemu dengannya kamu harus menjaga mulutmu. Dia tipikal orang yang tajam dan sulit dihadapi. Salah langkah sedikit saja, dia dapat menghancurkan hidupmu." Ucap Zain mengingat sosok Fransisca. Dunia ini bagaikan papan catur mungkin untuknya.
Dengan Bella sebagai pion raja yang harus dilindungi. Menghela napas mengejar si buntalan daging tidak semudah yang dipikirkan olehnya.
Mengira seperti keluarga konglomerat lainnya. Fransisca dan suaminya akan mengulurkan tangan menyambut dirinya sebagai calon suami Bella. Bella yang gemuk juga akan berlari penuh rasa syukur ke dalam pelukannya.
Tidak! Ternyata ini tidak mudah. Fransisca dan suaminya benar-benar sulit dihadapi. Bahkan bernapas di hadapannya saja terasa sesak. Ditambah dengan pria tengil bernama Ervan yang tiba-tiba berada di samping Bella. Satu lagi, Bella sendiri yang tidak pernah memandangnya sebagai sesuatu yang patut dicintai.
Ada yang salah, tidak! Semuanya adalah masalah. Empat orang yang merupakan benang kusut yang harus dilepaskan satu persatu.
"Ibu teman mu? Apa orang yang berkuasa? Boleh kamu kenalkan temanmu padaku?" Tanya Ruby penuh rasa antusias.
"YR Group, perusahaan ayahmu sedang dalam proses akuisisi. Orang itu adalah istri pemilik YR Group." Kalimat dari Zain membuat Ruby terpaku membulatkan matanya. Wanita yang menelan ludah sedikit gemetar.
Kini dirinya mengerti kenapa Zain menyuruhnya untuk menjaga sikap. Tapi bukankah itu artinya pemuda ini melindunginya? Perlahan wajahnya tersenyum mengetahui kepedulian Zain padanya.
"Zain...aku akan menuruti apa yang kamu katakan. Terimakasih sudah melindungiku." Kalimat penuh senyuman dari Ruby. Zain puluhan kali lipat lebih baik dari pada Ervan. Hanya seorang anak miskin dari wanita simpanan, apa yang diketahui oleh seorang Ervan.
***
Peralatan telah dibongkar, benar-benar dalam waktu yang singkat. Ervan tersenyum mengawasi segalanya. Mulai dari peralatan untuk bagian dapur hingga bagian depan.
Hanya membantu menata meja. Matanya menelisik mengamati Bella yang benar-benar jarang dari lantai tertinggi gedung ini. Tidak ada tanda-tanda seseorang naik atau turun dari lift transparan. Kecuali Joni tentunya selaku asisten Bella.
Perlahan wajahnya tersenyum, membayangkan bagaimana jika usaha ini berhasil. Perlahan berkembang, dirinya dapat saling mendukung dengan istrinya. Bukan sebagai pihak yang dilindungi lagi, tapi lebih tepatnya saling melindungi. Entah kapan semua itu akan terwujud. Bisnis ini saja belum berdiri.
Bukan kedai bakpao tapi rencananya dirinya akan membuka cafe. Sasaran marketingnya adalah wanita muda yang berusia di bawah 35 tahun, serta anak-anak.
"Harus ada live music nya, tapi nanti kena royalti." Gumam pemuda itu menghela napas.
Sketsa cafe yang dari semalam dikerjakannya sudah rampung, termasuk daftar menu, dan teknik marketing. Konsep makanan yang diambil, menu utama tetap bakpao tapi kali ini dihias sesuai tokoh animasi. Ada juga yang menyerupai bunga, dapat juga dibeli dalam bentuk frozen semuanya sudah direncanakan dengan baik.
"Permisi..." Seorang wanita cantik memasuki outlet miliknya."Ini belum dibuka ya?"
Ervan membulatkan matanya. Ini adalah ibu mertua, kunjungan pertama dari ibu mertua? Tidak! Dirinya harus berpura-pura tidak kenal mengingat bagaimana watak ibu mertuanya yang baik di luar, pura-pura bodoh dan ramah. Tapi aslinya, bahkan putrinya sendiri adalah bidak catur Raja yang dilindungi olehnya dengan berbagai cara.
Karena itu Ervan melangkah mendekat, tersenyum karier."Maaf, tempat ini belum buka. Mungkin 2 hari lagi baru siap. Tapi ini brosur pembukaan jika anda tertarik nanti."
"Event cosplayer?" Tanya Fransisca berusaha untuk tersenyum. Bukankah ini adalah teman Bella yang mengalami cidera otak parah? Tapi konsepnya benar-benar matang. Wajahnya tidak terlihat pucat. Apa pria ini benar-benar sakit?
"Benar! Rencananya beberapa cosplayer akan datang. Tidak hanya menyenangkan untuk wanita muda yang menyukai pria tampan. Tapi anak-anak mungkin juga akan menyukainya. Itulah konsep pembukaan cafe ini, untuk menarik pengunjung pertama." Ucap Ervan menjelaskan, bagaikan bertemu dengan atasan. Dari luar memang terlihat baik hati, tapi aslinya kayu jati, orang ini terlalu keras.
"Mungkin cafe ini tidak akan berjalan lama." Wanita itu hanya tersenyum menggeleng heran.
Tapi apa yang salah? Mungkin itulah yang ada di benak Ervan."Kami akan melakukannya berkelanjutan. Akan ada dua pelayan rangkap cosplayer yang melayani."
"Tapi itu menghabiskan terlalu banyak anggaran. Cafe akan bangkrut dengan cepat. Kecuali kamu punya langkah nyata dalam promosi berkelanjutan." Wanita yang tersenyum, apa berniat memberikan saran padanya.
"A...aku akan melakukan event-event promosi ke sekolah-sekolah dan kampus!" Ucapnya cepat.
"Nah...itu baru semangat." Fransisca menepuk bahu Ervan."Sebenarnya aku adalah ibu Bella. Cukup cemas jika putriku berinvestasi di tempat yang salah. Tapi...nak...kamu boleh juga."
Ervan menghela napas, ini benar-benar melegakan. Bagaikan perut mulas, pada akhirnya bisa kentut.
"Jadi Tante ibunya Bella. Perkenalkan namaku Ervan." Ucapnya tersenyum ramah, sembari sedikit menunduk.
"Bella mengatakan kamu mengalami cidera otak serius, tapi kamu terlihat normal." Fransisca sedikit memandang curiga.
"Aku hanya pingsan karena terkena Globe. Dokter di rumah sakit mengatakan kondisi otakku juga normal, tidak ada yang salah." Ucap Ervan menghela napas.
"Lalu kenapa Bella pikir kamu mengalami cidera otak parah?"
"Aku melamarnya."
Kalimat luar biasa yang benar-benar mencengangkan. Membuat Fransisca diam terpaku tidak dapat berkata-kata.
mungkin dikau bsa pindah ke mauritania😁
dan kau Ervan kalau wanita dah melihat langsung gmn cowok yg disukai deket dgn wanita lain, jangan hanya bilang gak akan selingkuh dan ini itu. jelaskan semua ke Bella kenapa dan tujuan mu tuh apa deket lagi dgn Ruby
perempuan itu sensitif bgt Ama yg namanya kesalahpahaman.
yaampun dokter, sampai menatap iba ke kursi/Facepalm/
capai dulu tubuh ideal mu nanti juga dia ngejar terus kaya bebek
Ruby ga ada apa apa nya lagi deh