NovelToon NovelToon
IDOL

IDOL

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Idola sekolah
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: vennyrosmalia

Felisha harus terjebak dengan kesepakatan yang tidak bisa ditolaknya demi membantu keluarganya di kampung.

" Ingat, kamu harus menutup mata, telinga bahkan mulutmu selama kesepakatan itu berlangsung." ucap alvino.

" Ya aku akan selalu mengingatnya." patuh felisha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vennyrosmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapte 21

Karena pulang sekolah hari ini lebih cepat, Gina dan Felisha berniat untuk pergi ke mall.

Kring.kring

"Sebentar Fel, Ayah telepon." ucapan Gina menghentikan langkah keduanya.

Felisha diam di samping sambil melihat Gina yang sedang berbicara dengan ayahnya.

"Ada apa?" tanya Felisha setelah Gina menutup panggilannya.

"Ayah minta kamu buat ke ruangannya." tutur Gina.

"Memang ada apa Gin?"

"Udah mending kita kesana dulu."

Tanpa menjelaskan Gina menarik tangan Felisha untuk pergi menuju ruangan ayahnya.

......................

Kini di ruangan kepala sekolah, Felisha tengah duduk berhadapan dengan Papa Alvino juga Alvino sendiri.

Pa Herman dan Gina sengaja keluar dari ruangan untuk memberikan waktu mereka berbicara.

"Ada apa ya Om?" tanya Felisha.

Dirinya khawatir di panggil kesini karena nilai ujian Alvino tidak memuaskan. Pasti Papa Alvino ingin menyalahkannya.

"Feli, terima kasih ya sudah membantu Alvino." ucap Papa Hendra.

Felisha menatap ke arah Alvino yang diam saja tanpa ekspresi.

"Terima kasih untuk apa Om?"

"Alvin mendapatkan nilai yang baik untuk ujian kali ini, Om tentu harus berterima kasih karena kamu sudah membantu Alvin saat belajar." jelas Papa Hendra.

Felisha paham ternyata Alvino benar-benar mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan Papanya.

"Sama-sama Om, tapi memang Vino juga yang sudah berusaha dengan baik Om." ungkap Felisha.

Entah benar atau tidak, menurut Felisha sebenarnya Alvino ini pintar. Dia tidak tahu kenapa selama ini Alvino bisa mendapatkan nilai buruk.

"Iya iya kamu benar, Om juga senang dengan perubahan Alvin saat ini. Oh ya kata Alvin kamu butuh tempat tinggal ya."

Pertanyaan Papa Alvino membuat Felisha bingung, siapa yang butuh tempat tinggal.

"Maaf Om tapi aku."

"Pa, Felisha pasti sungkan kalau terima langsung dari Papa, biar Alvin aja yang jelasin nanti." Alvino menyela perkataan Felisha.

Papa Hendra setuju, pasti gadis di hadapannya ini akan menolak jika dirinya yang memaksa.

"Ya sudah kalau begitu biar kamu yang berikan."

"Iya, Papa mau ada meeting kan siang ini." ucap Alvino.

"Iya, kalau gitu Papa pergi dulu ya. Nak Feli sekali lagi terima kasih ya."

Felisha tersenyum dan mengangguk. Dirinya juga menyalimi Papa Alvino yang hendak pergi.

"Vino, maksud Papa kami apa tadi?" tanya Felisha begitu Papa Hendra pergi.

"Udah, nanti aku jelasin. Kamu terima beres aja." jawab Alvino kemudian pergi meninggalkan Felisha begitu saja.

......................

"Jadi beneran si Alvin dapet nilai bagus?" tanya Gina.

Kini Felisha dan Gina sudah berada di mall. Mereka sedang mengantri tiket nonton sambil membicarakan Alvino.

"Iya, syukurlah. Aku fikir tadi Papanya mau marahin aku karena Vino gak dapet nilai bagus." jawab Felisha.

"Terus, Om Hendra ngasih kamu hadiah pasti ya." tebak Gina.

Keinginan Om nya sekarang sudah terpenuhi, Gina yakin pasti Om nya akan menberikan hadiah untuk Felisha.

"Aku gak tau Gina, tapi tadi dia ngebahas tentang tempat tinggal aku." jelas Felisha.

Meski tidak yakin dengan pemikirannya saat ini, tapi Felisha juga tidak mau menerima hadiah yang sekiranya berlebihan menurutnya.

"Udah kamu terima aja kalau Om Hendra ngasih apapun, dia orang nya royal tahu." tutur Gina.

Dirinya juga pernah merasakan betapa royalnya Om Hendra jika sedang merasa senang. Apalagi Gina adalah keponakannya.

"Udahlah gak usah bahas Itu, sekarang quality time kita." pinta Felisha pada Gina.

"Oke oke, traktir ya. Pasti Alvin kasih bonus juga kan." goda Gina.

"Ish dasar." Felisha mencebik.

Gina tahu saja karena memang Alvino tiba-tiba saja sudah memberikan kartu ATM untuknya.

Felisha sempat menolak namun Alvino tentu tidak mau menerima penolakan tersebut.

......................

"Kita ngapain sih kesini Vin?" tanya Denis yanh sedang menemani Alvino ke toko elektronik.

"Ada yang mau di belilah." jawab Alvino.

"Biasanya juga nyuruh si Hito." keluh Denis.

Memang biasanya Alvino akan meminta membelikan keperluan apapun pada asistennya itu.

Namun entah kenapa dirinya ingin membeli sendiri, karena keperluan ini menyangkut kepentingan Felisha nantinya.

"Udah gak usah bawel."

Kini Alvino dan Denis di hampiri seorang pramuniaga yang akan membantu mereka disana.

Alvino menyebutkan beberapa barang yang akan di belinya. Setelah semua di jelaskan, keduanya cukup menunggu di tempat duduk yang tersedia.

"Vin, ko beli hair dryer segala. Buat siapa, dirumah lo udah punya kan." tanya Denis penasaran.

Barang-barang yang dibeli Alvino rata-rata sudah dimiliki oleh Alvino dirumahnya.

Belum lagi barang-barang itu di beli dengan warna-warna yang dikhususkan untuk perempuan.

"Biar Felis nyaman di tempat barunya nanti." jawab Alvino sambil memainkan ponselnya.

Denis tercengang, ternyata semua itu untuk Felisha. Dia hanya geleng-gelang kepala. Sepertinya sahabatnya ini memang sudah jatuh cinta pada Felisha.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!