Semuanya dimulai dari 2 makhluk pertama di ketiadaan yang tiba-tiba muncul, mereka tidak bisa berbicara langsung, merasakan, atau makan-minum seperti makhluk hidup pada umumnya. Namun seiring berjalannya waktu dan tahu apa yang harus dilakukan, keduanya mulai menciptakan sesuatu di diri mereka, tubuh fisik, organ dalam, makhluk-makhluk lain yang nantinya berada dibawah perintah mereka, hingga nama-namanya.
Kedua makhluk pertama bernama Klaus dan Marcus, tetapi di situ mulai ada pertanyaan muncul dibenak mereka 'Apa arti hidup? Kenapa aku bisa berada disini?' Kenapa hanya ada kami berdua pada awalnya?'. Mereka beserta seluruh makhluk lainnya pun mulai mencari apa itu arti hidup, hingga Marcus sudah memiliki jawabannya sendiri yang membuat kehidupan Klaus berubah drastis...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kuncoro agus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
(Peringatan keras! Untuk beberapa pembaca yang sensitif terhadap kekerasan dalam tingkat tertentu atau yang memiliki penyakit tertentu dan semacamnya, harap berhenti sejenak dan lewati. Karena untuk bab-bab yang akan datang akan ada bahasa, kekerasan yang seperti ini lagi untuk memperkuat emosi di dalam cerita. Meskipun tidak ditunjukkan secara blak-blakan tolong untuk tidak ditiru! Terima kasih atas perhatiannya)
Setelah Marcus melakukan pengkhianatan terhadap Klaus, semua menjadi berubah total. Mulai dari Struktur Alam Pembalasan, cara dewa-dewa itu menggunakan kekuatannya, cara para penjaga Alam Pembalasan menggunakan otoritasnya di Alam Semesta maupun di wilayahnya dan lain sebagainya.
Dengan waktu yang terus maju, tentu saja penyiksaan hidup Klaus itu terus dijalankan. 2.000 tahun, 10.000 tahun, 200.000 tahun, 3.000.000 tahun, tubuh fisiknya yang terus di cambuk yang mampu melukai hingga ke jiwanya, setiap beberapa jam tubuh Klaus pasti akan dipotong satu persatu, jari, lengan, kaki, paha, daun telinga, hidung, gigi, kuku jari tangan, kaku jari kaki, bahkan hingga dadanya yang selalu di sobek paksa menggunakan kapak kecil untuk diambil jeroannya lalu, memaksa Klaus untuk memakan jeroannya sendiri.
Bahkan sampai mengebiri...terus menerus dan tentu saja semua penyiksaan fisik-jiwa itu berlangsung selama jutaan tahun yang membuat tubuh fisik dan jiwanya memiliki kemampuan baru yaitu regenerasi.
Keadaan fisik Klaus saat ini sudah benar-benar mengerikan, bekas luka dimana-mana, rambut yang sudah berantakan, pakaian yang dulu dia ciptakan sudah tidak, tersisa hanya seutas kain yang menutupi area sensitif tubuhnya saja, fisik yang sudah sangat kurus dan penyiksaan lainnya yang bisa disebutkan.
Meskipun dia memiliki kemampuan regenerasi, kemampuannya tidak sekuat itu hingga bisa menyembuhkan lukanya seketika. Kemampuan itu hanya bisa menyembuhkan lukanya hingga batas tertentu saja.
"Waktunya penelitian Klauss~, hehehehe hahahah hihihihi. Ups maaf ya~, baiklah yang mana yaaaa….mmmm ooh bagaimana jika kuku saja? Ups tanganku terpeleset."
Dalam sekejap sebuah pisau langsung memotong jari manisnya tangan Klaus,
"Ughh?!"
Lalu Klaus berbicara pada diri sendiri di dalam kepalanya,
"(Sial, sial, sampai kapan aku harus menahan semua penyiksaan ini? Bahkan setelah 3 juta tahun, kemampuan regenerasi ku masih sangat lambat, apalagi sekarang semua nilai statusku hanya menjadi 1.000 point saja. Kemampuan ‘penyematan jiwa’ itu juga masih belum terbuka ya….. masih butuh beberapa kali lagi kah? Ck aku harus menahan semua omong kosong ini sedikit lebih lama…..ya?)"
Si peneliti gila itu menatap sekeliling tubuh Klaus,
"Hei, hei ada apa? Kenapa tidak berteriak? Oooh aku tau, pengen jari yang lain kan?"
Setelah bicara begitu, si peneliti langsung mematahkan jari Klaus sampai tidak terlihat oleh mata makhluk biasa tetapi dengan ekspresi datar Klaus bilang,
"Konyol sekali. Terakhir kau mengebiri ku kan? Apakah kau tidak ingat kalo itu saja aku sudah mulai tidak teriak? Kau lupa kah?"
Peneliti itu melanjutkan,
"Ceh, gitu ya? Yaudah deh aku bosen, besok lagi aja…..Itu yang kamu mau kan? Hihihi, tenang aku udah siapin ini! Plat besi besar! Liat, keren kan? Apalagi ini sudah tersedia sebuah besi kecil untuk dikaitkan ke katrol di atas itu, hihihihi. Sekarang, bersiaplah karena ini akan…. Menggiling tubuhmu pelan-pelan~"
Sebuah plat besi tebal dengan diameter 3 m², dipegang dengan 1 tangan oleh si peneliti gila itu. Lalu dia pun mulai mengaitkan plat besi itu ke sebuah rantai yang terpasang menyambung ke sebuah katrol besi di atas persis posisi Klaus. Setelah di kaitkan ke atas setinggi 7m si peneliti angkat bicara.
"Baiklah, persiapan sudah selesai. Saatnya bersenang-senang!"
Setelah itu, dia mulai menyalurkan energinya ke plat besi tersebut, seketika plat besi itu langsung menghantam kepala Klaus *duugghhh*.
"Uuggh!"
Plat besi tersebut diangkat kembali menggunakan energi kinetik si peneliti itu.
"Oho, masih semangat ya~ mmm…. Baiklah, SEKALI LAGI!!!
*Dduuaannggghh*
Setelah hantaman yang kedua, darah merah mulai berjatuhan dari kepalanya ke tanah tempat Klaus berada.
"Hihihihi, minuman merah ini keluar lagi. Hehehehe...mmmm lumayan, lumayan. Tapi…..MASIH BELUM CUKUP!!! HAHAHAH!"
*Dugghh*
Lagi!
*Dugghh*
LAGI!
*Dugghh*
SEKALI LAGI!!
*Duugghh*
MASIH BELUM!!
*Dugghh*
80 hari kemudian, sebanyak 300.000 liter darah Klaus memenuhi seisi tempat di sekitar mereka. Nafas Klaus langsung benar-benar berat, namun bukan hanya Klaus sendiri saja si pelaku juga kelelahan karena ulahnya itu.
"Hah hah hah, itulah yang….aku harapkan dasar bajingan rendahan!"
*duuuuggghh*
"Baiklah untuk hari ini dicukupkan saja ya~, besok kita akan bertemu lagi, lalu besok lagi, besok lagi, besoknya lagi, besok lagi dan seterusnya hingga selama-lamanya….kamu akan menjadi bahan penelitian ku yang berharga tau~. Hihihi jangan rindu aku ya~, sampai bertemu lagi~"
Setelah itu bayangan si peneliti itu sudah sepenuhnya menghilang, kemudian.
"Cihh, dasar pria gila. Haaahhh….aku bisa saja bebas tapi itu pasti hal yang tidak mungkin untuk saat ini, apakah aku harus bersabar lagi?"
10 juta tahun kemudian, siksaan yang sebelumnya dan yang baru sudah Klaus alami. Mulai dari ditusukkan pisau secara fisik maupun jiwa, kepalanya yang dipotong secara perlahan-lahan, jiwa yang dicabut paksa pelan-pelan dan lainnya. Bahkan untuk dewa ataupun makhluk biasa sekalipun hanya butuh waktu 1 hari atau 1 bulan saja mereka pasti langsung menyerah.
"Ceh, padahal sudah berbagai miliaran cara untuk menyiksamu! Bahkan kau sendiri sudah mati hingga kuadriliunan kali! Tapi kenapa, kenapa! Kau tidak memohon padaku untuk mati hah! Katakan padaku cepat! kenapa!"
Hal itu dijawab dengan nada dan ekspresinya yang tenang oleh Klaus,
"Sudah ku bilang berkali-kali, aku pasti akan membalas perbuatan si bajingan itu. Apapun yang terjadi aku tidak akan menyerah dan memohon mati begitu saja, apalagi ditangan seorang bajingan sepertinya."
Dengan jawaban itu, si peneliti itu langsung meludahkan air liurnya ke wajah Klaus, menendang wajahnya dan menjawab.
"Jangan bercanda kau! Kau yang sekarang bukan apa-apa melainkan hanya seorang kroco saja! Aku bisa membunuhmu kapan saja, namun itu tidak dilakukan karena belas kasihan dari tuan tau! Kau harusnya berterima kasih kepadanya!"
Lalu Klaus menjawab dengan tatapan kebenciannya,
"Hmph, apakah kau sedang membuat lelucon bajingan? Sejak kapan dia jadi tuan ku? Asal kau tau saja, apapun yang kau lakukan tidak akan ada gunanya. Dan saat waktunya tiba aku akan mengekstrak jiwa mu itu untuk ku siksa selamanya."
Mendengar itu, si peneliti menggesekkan telinganya menggunakan kelingkingnya.
"Ya ya ya, aku sudah bosan mendengar kata itu. Sudahlah kita langsung….mulai saja!"