NovelToon NovelToon
Tabib Kecil Kesayangan Raja Pengasingan

Tabib Kecil Kesayangan Raja Pengasingan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Dokter Genius / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:34.5k
Nilai: 5
Nama Author: `AzizahNur`

Di dunia modern, Chen Lian Hua adalah seorang medikus lapangan militer yang terkenal cepat, tegas, dan jarang sekali gagal menyelamatkan nyawa. Saat menjalankan misi kemanusiaan di daerah konflik bersenjata, ia terjebak di tengah baku tembak ketika berusaha menyelamatkan anak-anak dari reruntuhan. Meski tertembak dan kehilangan banyak darah, dia tetap melindungi pasiennya sampai detik terakhir. Saat nyawanya meredup, ia hanya berharap satu hal

"Seandainya aku punya waktu lebih banyak… aku akan menyelamatkan lebih banyak orang."

Ketika membuka mata, ia sudah berada di tubuh seorang putri bangsawan di kekaisaran kuno, seorang perempuan yang baru saja menjadi pusat skandal besar. Tunangannya berselingkuh dengan tunangan orang lain, dan demi menjaga kehormatan keluarga bangsawan serta meredam gosip yang memalukan kekaisaran, ia dipaksa menikah dengan Raja yang diasingkan, putra kaisar yang selama ini dipandang rendah oleh keluarganya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon `AzizahNur`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21 : Kehilangan pemilikku

Yi Chen menyipitkan mata, dagunya terangkat sedikit seakan menimbang sesuatu dari jauh. Sorot matanya tajam, namun tak ada satu pun yang bisa menebak apa yang sedang ia pikirkan. Sementara itu, Rui Feng hanya menghela napas panjang, lalu bergumam sinis,

“Wanita itu sudah kehilangan akalnya… berbicara dengan binatang?”

Bisikan-bisikan mulai memenuhi aula. Semua mata tertuju pada Lian Hua yang masih berdiri dengan tatapan terkejut. Tubuh besar Rui An kini bergerak perlahan mendekatinya, langkah beratnya membuat lantai bergetar samar. Saat berhenti, sosok serigala hitam itu berdiri tepat di sampingnya, tingginya hampir sepinggang Lian Hua.

Keributan kecil terdengar di antara para pelayan dan pengawal yang saling berbisik. Ada yang tampak ketakutan, ada pula yang menyipitkan mata tak percaya. Sementara itu, Xin Yi yang berdiri anggun di sisi Rui Feng hanya bergumam pelan, hampir seperti bicara pada dirinya sendiri.

“Dia selalu saja membuat masalah… meski sudah diperingatkan.”

Lian Hua menghela napas panjang, berusaha mengendalikan dirinya. Dengan gerakan yang lebih tenang, ia merendahkan tangannya, jemarinya perlahan mengelus kepala Rui An. Bulunya yang lebat terasa hangat di kulitnya, dan anehnya serigala itu sama sekali tidak menolak. Bahkan matanya melunak.

“Ini pertama kalinya…” suara Rui An terdengar di telinga Lian Hua, berat dan dalam, “…ada yang bisa mengerti perkataanku.”

Lian Hua terkekeh kecil, meski ada getir yang tak bisa ia sembunyikan. “Mengerti katamu? Mendengar suaramu saja sudah hampir jadi mimpi buruk baru bagiku.”

“Namun aku akan mengalami mimpi buruk lebih dulu darimu.” Rui An terdiam sesaat, lalu suara itu kembali muncul. “Kehilangan pemilikku.”

Kata-kata itu membuat darah Lian Hua terasa dingin. Matanya bergerak cepat menatap Rui An, penuh keterkejutan.

“Pemilikmu?” tanyanya pelan, nyaris berbisik.

Rui An mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, sorot matanya menembus ke arah tirai tebal di ujung aula. Tirai yang sejak tadi menarik perhatian Lian Hua. Dengan suara berat, Rui An berucap:

“Kakek Li Wei Ming… dialah pemilikku.”

Pelayan yang keluar dari tirai menunduk dalam-dalam, wajahnya penuh kegelisahan. Seketika, sorot mata semua orang yang tadi tertuju pada Lian Hua dan Rui An beralih kembali ke arah tirai, pusat dari acara ini.

Dengan suara bergetar namun tetap sopan, pelayan itu berkata,

“Yang Mulia kakek besar Li… ingin menemui keluarganya satu per satu.”

Tatapannya singkat melirik ke arah Yi Chen, lalu menunduk lebih dalam.

“Beliau ingin bertemu dengan Tuan Muda Zhao Yi Chen… dan Nyonya Lian Hua terlebih dahulu.”

Yi Chen mengangguk dingin, langkahnya segera terarah menuju tirai. Tanpa menunggu, Lian Hua menyusulnya. Di sisinya, Rui An berjalan mengikuti dengan tenang, meski sorot matanya masih liar mengamati sekeliling.

Saat mereka tiba di hadapan tirai, suara berat dan lemah terdengar dari baliknya. Meski pelan, ketegasannya tidak bisa disangkal.

“Berlutut.”

Yi Chen langsung berlutut, gerakannya tegas dan tanpa ragu.

Dengan suara rendah dan dingin, ia mengucap,

“Zhao Yi Chen… memohon izin untuk menemui Kakek besar.”

Keheningan menyusul. Tak ada jawaban, tak ada respon. Hanya detik-detik yang terasa terlalu panjang.

Di sampingnya, Lian Hua menahan helaan napas. Tubuhnya yang lemah tak terbiasa menanggung posisi itu terlalu lama. Nyeri mulai menjalar dari lutut ke pinggang, membuat ototnya menegang, lukanya berdenyut tajam. Napasnya memburu, pelan tapi terdengar.

Dia menunduk lebih dalam, berusaha menyembunyikan wajahnya yang meringis. Tangannya bahkan nyaris ingin menumpu ke lantai saat tubuhnya perlahan kehilangan keseimbangan.

Namun sebelum ia benar-benar jatuh, suara itu kembali terdengar.

“Masuklah.”

Yi Chen berdiri cepat dan melangkah masuk ke dalam tirai dengan sikap tenang. Sementara Lian Hua berusaha bangkit, tubuhnya sedikit goyah, langkahnya tertatih sebelum akhirnya berhasil menyusul. Rui An berhenti di depan tirai, hanya menunduk sedikit, tidak masuk, seolah memahami batasan.

Begitu melewati tirai, Lian Hua terhenti. Matanya membesar, terkejut menatap sosok di hadapannya.

Seorang pria tua kurus terbaring di atas kasur berlapis kain putih bersih. Tubuhnya tampak begitu rapuh, seakan setiap helaan napasnya bisa jadi yang terakhir. Wajahnya pucat, kulitnya menempel pada tulang, dan rambut hitamnya meski dihiasi uban, terlihat tidak sepadan dengan kondisi tubuhnya yang ringkih.

Tatapan itu penuh wibawa, meski terhalang sakit yang jelas menggerogoti.

Lian Hua terpaku, bibirnya bergetar pelan sebelum suara lirih keluar, nyaris seperti gumaman untuk dirinya sendiri.

“Ini… Kakek besar Li Wei Ming?”

1
Sulati Cus
knp g pk jarum beracun
Sulati Cus
mutilasi begonya biar g bs berkicau😅
🍒⃞⃟🦅 ☕︎⃝❥Maria
ceritanya bikin penasaran meski gk ada info tentang watak.
Sulati Cus
giliran sm yi chen pinter bgt pk jarum sekarang ngadepin musuh mn jarum beracun mu sm ae nyerahin nyawa g py kemampuan
🍒⃞⃟🦅 ☕︎⃝❥Maria
setelah dbawa ķe kiri ke kanan..
🍒⃞⃟🦅 ☕︎⃝❥Maria
baca saǰa lah
🍒⃞⃟🦅 ☕︎⃝❥Maria
🤣🤣🤣🤣beneran puyeng tapi penasaran hasil cerita ini
🍒⃞⃟🦅 ☕︎⃝❥Maria
aku ɓaca tapi bingung utk memahami watak.. yg dcambuk itu permaisuri?🤔🤣
🍒⃞⃟🦅 ☕︎⃝❥Maria
maaf thor meski ceritanya seru, bagus tapi terlalu pnjng hanya utk menceritakn 1 karektor.
kriwil
tiba tiba si permaisuri punya ilmu menghilang🤣
kriwil
raja kalah sama bangsawan harusnya apa harusnya suami lian hua ini di juluki bawahan bangsawan jalau gelar raja saja ga punya nyali
kriwil
tumben otak mu waras yi chen
kriwil
xin yi juga gatal udah bersuami masih ngareb suami orang🤣
kriwil
ayolah lian hua tusuk matanya xin yi sampae copot
kriwil
kurang ajar ini pasti kelakuan xin
Alfa Kristanti
/Heart//Heart//Heart//Heart/
kriwil
raja tolol dia ngasih cambukan berkali kali boleh ketika di todong tusuk konde dilehernya sekali saja marah🤣
kriwil
suaminya ,yang membunuhnya di dunia moderen
kriwil
seorang pelayan bisa menindas permaisuri hebat kali
kriwil
ye ting ini pelayan atau gimana jadi bingung bacanya ga ada keterangan tentang tokoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!