Lily mendapati dirinya masuk ke salah satu novel online karyanya sendiri yang berjudul Raja Iblis Impoten, dan harus membantu sang Raja untuk memiliki keturunan.
Bersama sistem dia harus merubah alur cerita dimana akhirnya dia akan mati mengenaskan di tangan sang Raja yakni suaminya sendiri. Dengan identitas sebagai selir tak diinginkan dia harus merubah nasibnya sendiri.
Mampukah Lily melakukannya?
Novel pertama otor di genre baru, mohon maaf bila masih banyak kesalahan dalam alur cerita ataupun nama tokoh 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 - Feng Yuzhe
Aku tersenyum simpul sembari mengarahkan telapak tangan ke dekat api.
“Semua orang punya rahasianya masing-masing, aku tidak ingin mencari tahu sesuatu yang tidak seharusnya aku tahu,” sahutku, “aku juga punya rahasiaku sendiri, jadi aku tidak akan bertanya apapun tentang Tuan.”
Dia tertawa pelan, ini kali pertama aku mendengar tawanya, saat dia jadi Raja yang aku lihat hanyalah senyum sinis atau hanya sekedar senyum formal.
“Apa kau pernah mendengar tentang kelompok Bayangan Hitam?”
Aku menggeleng pelan, pura-pura tidak tahu adalah solusi terbaik, jangan sampai dia curiga padaku dan justru menjadikan aku sebagai musuhnya.
“Kelompok Bayangan Hitam adalah sisi lain dari hukum. Sebuah pasukan yang dibentuk untuk mengatasi hukum tergelap dalam negri ini, jika ada diantara pejabat negara yang meski dia seorang penjahat tapi hukum negara tak pernah bisa menyentuhnya, maka Bayangan Hitam yang akan mengambil alih,” jelasnya tanpa diminta sambil membolak-balikan ayam panggang yang tampak hampir gosong.
Aku diam menyimak, sambil menatap bara api.
“Kami siap membunuh jika di perlukan,” ucapnya, “ini makanlah. Rasanya mungkin tak seenak makanan Istana, tapi lumayan untuk mengisi perut.”
Aku bangkit dan berjalan keluar, “kau mau kemana, diluar berbahaya!?” teriaknya.
“Sebentar saja, tak jauh dari sini,” sahutku.
Dia pun akhirnya diam. Aku keluar dari goa, sambil tetap waspada.
Pop!
Si Imut muncul dengan wajah mematut, “apa Nona butuh sesuatu?” tanyanya masih tak berani menatap kearahku.
“Aku butuh Air dan beberapa buah kentang.”
Dia mendongak sambil tersenyum kearahku, “Siap Nona, akan segera saya ambilkan. Apa Nona tidak ingin kentang yang sudah di goreng?”
“Tidak, aku ingin kentang mentah, jangan terlalu banyak cukup empat biji saja.”
“Baiklah, tunggu sebentar Nona!” dia pun menghilang sejenak dan kembali lagi sambil membawa air di dalam batang bambu dan beberapa kentang mentah yang terbungkus daun talas.
“Silahkan Nona, jika Nona membutuhkan bahan lainnya panggil saja saya!” ucapnya ceria, seakan dia selalu menunggu perintah dariku.
“Untuk sekarang ini saja sudah cukup, terimakasih. Kau boleh pergi beristirahat.”
“Baik Nona, selamat malam.” Dan dia pun menghilang.
Aku kembali masuk kedalam sambil membawa barang-barang tadi dan mengambil dua lembar daun pisang yang tumbuh liar di area depan goa.
Raja menoleh kearahku masih dengan penutup wajah yang hanya menampakkan tulang hidung bagian atas mata dan dahi.
“Kau sudah kembali,” dia melirik kearah bungkusan yang ku bawa.
“Kalau hanya makan Ayam mana kenyang, aku dapat beberapa buah kentang,” ucapku sambil memasukkan kentang tersebut ke bara api.
“Ayam ini cukup besar, selera makanmu ternyata banyak juga ya, tapi kau tidak gemuk,” komentarnya.
Aku hanya tertawa pelan sebagai tanggapan, aku membuat daun pisang tadi sebagai alas Ayam bakar, kemudian menunggu kentangnya matang.
Setelah matang, aku membagi keduanya menjadi dua bagian masing-masing dua buah kentang dan Ayam.
“Aku tidak lapar,” ucapnya, namun suara perutnya yang tiba-tiba berbunyi menyangkal ucapannya.
Aku mendengus tawa, “lihat, perutmu saja lebih jujur dari pada mulutmu,” kekehku.
Dia membuang muka karena malu.
“Kalau kau ragu memakannya karena takut wajahmu terlihat olehku, aku akan berbalik agar wajahmu tak terlihat,” ucapku sambil berbalik memunggunginya dan memakan makananku sendiri.
Dia hanya diam, namun aku yakin dia juga mulai makan makanannya.
Ck, tak kusangka akan ada hari dimana aku akan tersesat di hutan seperti ini dan tidur didalam goa seperti dalam cerita, makan Ayam bakar hutan dengan kentang bakar pula.
“Setelah makan tidurlah, aku yang akan berjaga.” Ucapnya, dia telah kembali memakai penutup wajahnya.
“Baiklah, terimakasih untukmu Tuan. Oh ya, apa aku boleh tahu namamu?”
“Feng Yuzhe, itu namaku,” sahutnya.
“Baiklah Tuan Yuzhe, malam ini aku titip nyawaku padamu,” ucapku lantas berbaring beralaskan sisa daun pisang yang aku bawa tadi.
Aku dengar dia mendengus seraya bangkit dan berjalan menjauh dari tempatnya semula.
Feng Yuzhe adalah nama samaran Raja sebagai pemimpin kelompok Bayangan Hitam. Sebagai Feng Yuzhe dia bebas melakukan apa pun, bahkan membunuh para pengkhianat yang menyalahgunakan kekuasaannya.
😀😀😀❤❤❤❤❤
balas tampar 5x dan tendang bokongnya.
😀😀😀❤❤😘😍😙
❤❤❤😘😍😗😗
❤❤❤😘😙😗
❤❤❤❤
lama2 Raja bucin ama Selir Su..
😀😀❤❤😘😍😙
😚😂😂😙😙😗❤❤❤❤
😀😀😀😍😙😗😗❤❤❤❤
siapa yg akan nolongin selir su...
😀😚😚😍😙😗🤔❤❤❤❤
❤❤❤😘😙😙
❤❤😀😀😀😍😙😙
❤❤❤😍😙😗
❤❤❤😍😙😗