Kujual Tubuhku Demi Ibuku.

Setelah membeli banyak barang-barang branded,Burhan membayar semua barang belanjaannya setelah itu menitipkan barang itu kepada penjaga toko.

"Aku menitipkan semua barang ini disini dulu,nanti seseorang akan mengambilnya." Ucap Burhan setelah selesai melakukan pembayaran.

"Baik tuan terima kasih banyak karena sudah belanja,datang kembali tuan." Jawab pelayan itu dengan sangat bahagia karena hari ini mendapat target yang banyak.

Burhan buru-buru keluar dari toko,dia takut istri dan putranya curiga kalau dia terlalu lama meninggalkan mereka yang masih sibuk memilah-milah barang yang mereka inginkan.

Burhan tidak lupa mengirim pesan kepada Daniel agar mengambil semua barang yang dia titipkan kepada pelayan toko,tempat dimana dia belanja.

" Dari mana pa...Aku kira papa sudah pulang?" Tanya Adam saat Burhan kembali menemui mereka.

"Palingan juga dia sibuk dengan selingkuhannya,mungkin dia memberitahu kalau dia sedang menemani anak dan istrinya belanja." Jawab Renata sinis.

"Ma...Bisa tidak mama bersikap lebih sopan,kalau sampai papa selingkuh itu semua karena kesalahan mama." Jawab Adam dengan nada kesal,hingga membuat Burhan sedikit kaget dengan jawaban putranya.

"Adam...Bisa-bisanya kamu membela sikap papa mu ini,kamu tidak tau apa yang dilakukannya di luar sana." Jawab Renata dengan wajah emosi.

"Wajar sih mam...Kalau papa sampai selingkuh,sikap mama ini membuat lelaki tidak nyaman,sudahlah lebih baik kita pulang aku tidak menginginkan apa pun lagi."Jawab Adam lalu dia pergi meninggalkan papa dan mamanya yang masih berdiri di toko.

"Anakmu sudah dewasa,dia paham apa yang aku rasakan dengan sikap mu itu." Ucap Burhan lalu dia juga meninggalkan Renata.

"Kok aku yang salah,laki-laki itu memang munafik,aku benar-benar muak." Renata juga meninggalkan toko membatalkan semua pesanannya.

****

Dua hari setelah kejadian di mall,Mira seperti biasa tetap pergi bekerja ada perasaan bersalah di dalam dirinya terhadap ibunya karena belum bisa membawa ibunya pergi jalan-jalan melihat keramaian kota metropolitan.

Sejak kejadian itu Mira agak sungkan mengajak ibunya pergi ke mall lain dimana dia di hargai.Di rumah bordir dia hanya duduk terdiam merenungi nasibnya,ingin sekali dia meninggalkan tempat itu tapi dia tidak punya kekuatan untuk meninggalkan tempat itu.Sudah dua hari sugar daddy-nya tidak menghubunginya atau memberinya kabar tapi dia tidak mau ambil pusing karena dia menyadari tidak ada hak bagi pria itu selalu memberinya kabar atau apa pun itu karena dirinya dibayar hanya untuk pelampiasan nafsunya saja.

Tepat pada saat itu,Laura tidak melihat Mira duduk di ruangan itu,dengan santai Laura melewati Mira.

"Laura...!!? Bukan kah itu Laura,dasar manusia kejam aku akan memberikan kamu pelajaran karena sudah menjual ku,tanpa perasaan ke tempat ini." Mira beranjak dari tempat duduknya lalu berlari kecil mengejar Laura yang terus berjalan.

"Auhh....Sakit..!!! Lepaskan." Laura mengerang kesakitan saat Mira dengan kasar menjambak rambut Laura dari belakang,Laura terjungkal sampai ke lantai.

" Dasar wanita jahat,iblis...Tega sekali kamu menjual ku,menikmati uang dari hasil menjual ku,kamu tega memanfaatkan penderitaan ku untuk meraup untung dasar manusia jahat...!!?" Teriak Mira sembari menarik rambut Laura semakin kasar.

Wanita-wanita disana berlarian menghampiri mereka saat melihat perkelahian Laura dan Mira penghuni baru di rumah bordir.

"Lepaskan.....!!! dasar munafik kamu,sok suci...Kalau pelacur ya pelacur saja jangan sok suci toh kamu juga sudah kotor." Laura menghempaskan tangan Mira yang masih menempel di rambutnya hingga Mira terdorong ke belakang beberapa langkah hingga hampir terjatuh.

Orang-orang mulai mengerumuni mereka,Mira semakin sakit hati terhadap Laura yang tidak ada inisiatif untuk minta maaf kepadanya karena sudah memanfaatkan penderitaannya untuk meraup keuntungan.

"Kembalikan uang yang jangan ambil dari nyonya Firza,cepat kembalikan,aku terima semua ucapan mu,tapi tidak dengan uang yang sudah kamu ambil."Jawab Mira.

"Bodoh amat,kamu pikir di dunia ini ada yang gratis,kamu aku bawa ke salon,makan-makan,beli baju kamu pikir itu gratis.. Hello....Sadar nona sadar dunia ini kejam kamu ada uang kamu ada harga diri tidak ada uang kamu sama seperti sampah paham." Teriak Laura hingga penghuni rumah itu tertawa meremehkan.

Mira terdiam mendengar ucapan Laura,kembali dia teringat kejadian beberapa hari yang lalu di mall saat seorang pelayan merendahkan dirinya dan juga ibunya hanya karena dia berpakaian miskin dan sederhana.

" Kalau menurut aku ya Mira,lebih baik kamu keluar dari rumah bordir ini,rekan-rekan sesama pelacur tidak menyukai mu,kamu mulai berani mengambil pelanggan ratu di rumah ini.Gaya mu saja yang sok suci tapi sebenarnya kamu juga murahan sama seperti pelacur lainnya." Ucap Laura lagi membuat Mira tidak sanggup berkata-kata lagi.

"Kamu tinggalkan om Burhan,dia itu pelanggan ku,gara-gara kamu dia jadi berpaling,benar kata Laura kamu sok suci." Ucap seorang wanita yang juga berada di ruangan itu.Tatapannya sangat sinis terhadap Mira.

"Ada apa ini,kenapa kalian berkumpul disini,Laura aku lihat dua Minggu ini kamu tidak ada tamu kenapa bisa begitu?" Tiba-tiba Firza datang menghampiri mereka bersama dua pengawalnya.

Beberapa wanita memilih pergi,karena sedikit malas berurusan dengan Firza yang selalu menekan mereka begitu juga dengan Mira,dia malas jika harus bertemu dengan wanita itu.

" Hei...Kamu mau kemana? sebentar lagi kontrak mu dengan Burhan sudah habis,jadi kamu juga harus bersikap lebih ramah kepada tamu,dan penampilan mu yang polos itu harus kamu rubah.Satu lagi kamu juga harus terbiasa pakai parfum,kamu terlalu menikmati kehidupan yang diberikan Burhan kepada mu." Ucap Firza dengan sinis.

Mira hanya diam saja mendengar ucapan Firza,dia sangat berharap Burhan tetap membayar dirinya agar tidak melayani pria hidung belang lainnya.

****

Jam sudah menunjukan pukul tujuh malam,Mira sudah bosan berada di ruangan itu,ada beberapa pria yang mengajaknya berkencan atau hanya sekedar menemaninya minum tapi Mira menolaknya,hari ini dia menunggu Burhan menemuinya.

"Apa om Burhan begitu sibuk dengan keluarganya,huh...Bosan sekali." Ucapnya dalam hati tepat pada saat itu sebuah mobil Ferrari memasuki halaman rumah itu beberapa wanita nakal yang sedang tidak ada tamu berlari menghampiri mobil itu.

" Ternyata om Burhan,keren sekali mobilnya." Ucap wanita yang biasa di booking Burhan sebelum Mira menggantikan dirinya.

" Halo....Om,sudah lama ni om kita tidak bermain." Wanita itu langsung menggoda Burhan menggandeng tangannya,tapi Burhan dengan kasar menepis tangan itu dari tubuhnya.

" Berhenti...Aku sudah ada kekasih yang menunggu." Ucap Burhan lalu dia berjalan menghampiri Mira yang masih duduk di sofa.

🌹🌹🌹 bersambung 🌹 🌹 🌹