Jadi Seperti Yang Kalian INGINKAN

“Saya ingin perkenalkan seseorang”

Tok..

Pintu ruangan pun terbuka saat ketukan itu terhenti.

“Ini dia, anak saya” ucap Yan

Orang yang dimaksud oleh Yan pun langsung berjabat tangan pada tamu Yan.

“Perkenalkan saya Kevin Bramantio” sambil mengulurkan tangannya

“Arslan Swaftgard” balas Arslan sambil menerima jabatan Kevin

“Ternyata dia masih muda juga” batin Kevin

“Kalau Tuan butuh sesuatu jangan sungkan, Kevin bisa diandalkan sebagai teman” ucap Yan sambil cengengesan

“Ya, mungkin suatu saat saya akan merepotkannya” ucap Arslan sambil menatap Kevin dengan mata tajamnya

Kevin merasa ada yang aneh dengan tatapan Arslan tapi dia tidak bisa tebak apa itu, ia hanya membalas tatapan Arslan sambil tersenyum.

\~

“Wah siapa itu”

“Sepertinya dia saudara tiri Dita”

“Tapi dibanding Dita, gadis ini lebih anggun”

“Lihat bajunya terlihat elegan sedangkan Dita terlihat berlebihan”

Dita yang mendengar bisikan-bisikan keras itu menjadi marah, pasalnya ia memilih baju itu karena ingin terlihat paling istimewa namun yang jadi pusat perhatian justru Agatha.

“Akhirnya kakak datang, aku kira kakak marah dan tidak akan datang” ucap Dita sambil tersenyum

“Kenapa saya harus marah” ucap Agatha sambil mengangkat sebelah alisnya

Agatha hendak berjalan tapi Dita memegang tangan kanannya. Saat memegang tangan Agatha ia merasakan sebuah benda lalu ia pun melihat sebuah gelang cantik memeluk lengan Agatha.

“Aku tidak pernah melihat gelang ini, apakah dari daddy?” Batin Dita penasaran

“Mungkin saja kakak iri karena ulang tahun kakak tidak di rayakan sepertiku” jawab Dita dengan menampilkan wajah sedih tapi menyimpan kesal setelah melihat gelang itu.

“Kalau aku mau juga bisa, kenapa harus iri” ucap datar Agatha

“Tapi nyatanya kan kakak tidak merayakannya, maaf kakak sudah buat kakak iri” ucap Dita sambil menunduk dan menghapus air mata ghaibnya

“Wah ternyata dia iri pada Dita”

“Pantas ia mau terlihat lebih dari Dita”

Ucap tamu yang ada di sekitar mereka, Dita pun tersenyum dalam tunduknya mendengar cacian dari tamu yang mendukungnya.

“Mau bermain lagi” batin Agatha

“Kalau daddy tau seperti apa kamu dan ibu mu, apakah tahun depan kamu masih bisa merayakan ulang tahun semegah ini? Bisik Agatha disamping telinga Dita

Dita menegang mendengar ucapan Agatha seperti sebuah bom yang tinggal menunggu waktu untuk meledak. Dita kembali mengatur mimik wajahnya dan kembali tenang.

“Silahkan, itu jika kamu bisa”

Uhkhuukk..

Uhkhuukk..

Suara batuk keras yang berulang-ulang dari Jhon mengalihkan pandangan Agatha, beberapa bulan ini sang daddy terlihat kurang sehat namun Jhon berfikir memang cuaca yang kurang baik sehingga menolak untuk diperiksa.

“Tentu, saya hanya menunggu waktu yang pas” ucap Agatha tak goyah, ia pun berlalu dan duduk di salah satu meja kosong yang berada di pojok.

“Ya, mari kita menunggu waktu yang pas” ucap Dita sambil tersenyum sinis

“Waktu yang pas untuk membuat hidupmu hancur” batin Dita

Dita pun kembali ke meja utama karena acara sudah akan dimulai. Tak lama kemudian MC sudah berada di panggung untuk memulai acara.

“Selamat malam dan selamat datang di acara Sweet Seventeen Putri Tuan Jhon Lorenzo, Nona Dita Lorenzo”

“Cihh..” Agatha merasa lucu dengan nama belakang Dita seolah mereka adalah saudara kandung

“Kita sambut pemeran utama malam ini, Nona Dita”

Dita pun maju ke depan ditemani oleh Wanda dan Jhon. Acara pun mulai dengan meriah hingga tiba saat pembukaan kado dari keluarga.

“Ini hadiah dari bunda” Wanda memberikan kotak warna silver

“Aku buka yah bunda” ucap Dita

Dita pun membuka kotak itu dan isinya sebuah tas limited dari brand terkenal dengan harga puluhan juta.

“Ini dari daddy” ucap Jhon sambil memberikan kotak berwarna merah

Saat membuka kotak itu Dita sedikit kecewa karena ia pikir akan mendapatkan perhiasan mahal seperti Agatha. Sebuah sepasang heels yang juga Dari brand terkenal seharga puluhan juta juga. Tapi ia pikir mungkin di belakang panggung akan ada hadiah lainnya dari Jhon jadi ia kembali tersenyum.

“Terimakasih bunda, daddy” mereka bertiga pun berpelukan

“Wahh hadiah-hadiah spektakuler dari sang daddy dan bunda tercinta telah diberikan, dan kita akan ke acara selanjutnya” ucap MC

“Masih ada kado yang aku nantikan dari kakak ku, Agatha” ucap Dita

Sebenarnya sesi buka kado itu hanya akalan Dita karena ia tau kalau Agatha tidak akan memberikan hadiah pada Dita.

Mendengar namanya disebut membuat Agatha heran, mau tidak mau ia pun berjalan ke depan dengan semua mata tertuju pada ke anggunan Agatha, semua orang terpesona.

“Kakak aku menantikan hadiah darimu” ucap Dita tersenyum lugu

“Apa lagi yang direncanakannya” batin Agatha

“Bukankah kamu sudah puas dengan hadiah dari daddy dan bunda” ucap datar Agatha

“Tapi aku juga berharap kakak memberikannya” ucap Dita

“Bagaimana kalau kakak memberikan gelang itu saja” lanjut Dita

“Tidak” jawab spontan Agatha

Mendengar jawaban Agatha, rahang Dita mengeras dan masih berusaha tersenyum.

“Daddy karena kakak tidak membawakan ku hadiah bolehkah gelang itu ia hadiahkan untukku?”

“Kamu harus meminta pada Agatha, itu adalah miliknya” jawab Jhon

“Kenapa daddy pilih kasih, memberikan kakak gelang tapi padaku cuma heels” dengan wajah sedih ia mencoba menarik simpati Jhon

“Gelang itu bukan dari daddy, mungkin ia membelinya sendiri” jawab Jhon

“Jadi bukan dari daddy, aku tidak pernah melihat gelang itu di mana pun” batin Dita

“Agatha sayang untuk gelang seperti itu kamu bisa membelinya lagi, tapi kalau kamu menghadiahkan pada Dita itu juga baikkan” bujuk Wanda

“Sekali tidak tetap tidak” tegas Agatha

“Aku punya hadiah yang cocok untukmu” bisik Agatha di samping telinga Dita

Ahh..

Ohhmmm..

Suara-suara desa•an berasal dari speaker yang berada di ruangan itu. Sebuah video yang ditayangkan di layar tepat dibelakang mereka membuat semua orang menegang.

Mata Dita memerah, tangan yang terkepal kuat juga wajah yang pucat. Badannya seolah tidak bisa digerakkan, ia tau suara siapa yang berasal dari video itu tanpa melihat videonya.

“Hentikan videonya” teriak Jhon

Tak lama layar itu pun redup dan tidak menampilkan apapun. Bisik-bisikan dari tamu kembali terdengar.

“Siapa itu”

“Suaranya persis anaknya Tuan Lorenzo yang sedang ulang tahun”

“Wajah mereka diblur”

“Wah kenapa video itu ditayangkan”

Agatha yang sudah duduk di meja utama sambil tersenyum menatap wajah Dita yang pucat dengan santai sambil meminum jus yang diberikan pelayan.

“Jalang sialan” batin Dita

Dita menghela nafas karena video itu ternyata diblur jadi orang yang berada dalam video itu tidak terlihat namun aktivitasnya bisa di tebak.

“Dita kenapa video kamu bisa bocor” bisik Wanda, ia tau persis suara Dita jadi sudah pasti itu video Dita

“Tidak tau bun, ini pasti ulah jalang itu” ucap Dita sambil menatap nyalang Agatha

Acara itu pun diselesaikan dengan cepat mengingat sebuah kejadian yang memalukan terjadi dan membuat mereka tidak nyaman.

To be continued..

Jangan lupa like dan komennya semua 🙌🏻