NovelToon NovelToon
DIGREBEK NIKAH

DIGREBEK NIKAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Sedang Apa Kalian?"
"Wah! Mereka Mesum!"
"Sudah jangan banyak bacot! Kawinin Pak saja! Kalo gak mau Arak Keliling Kampung!"
"Apa?!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

"Loh, kok bisa bareng? Ini Pak Karim gimana ceritanya bisa bantuin Kartika bawa belanjaan." Bu Kartini menyenggol Kartika, rasanya penasaran kenapa anak gadisnya yang sering diejek perawan tua bisa pulang diantar Tetangga Duda, Karim.

"Tadi Pak Karim yang bayar belanjaan Ibu. Ini uangnya Tika kembalikan." Kartika mengembalikan uang Ibu Kartini.

Namanya Emak-Emak saat uang kembali ya wajahnya tak bisa bohong. Berbinar dan cerah. Kalah deh matahari sampe silau, full senyum Bu Kartini.

"Aduh, jadi enak ini Pak Karim. Maaf, Kartika jadi ngerepotin."

Wah, Ibu! Bisa-bisanya bilang Gue. Kan doi yang pasti seneng lah! Gak tahu aja sepanjang jalan males banget sebelahan sama tuh orang.

"Tika, bikinin Pak Karim minum dong!"

"Gak usah Bu RT. Saya mau langsung pamit pulang."

"Duh, jangan sungkan ah. Duduk dulu, minum dulu. Masa mau langsung pulang. Bapak juga sebentar lagi pulang. Tika kopinya cepetan ya."

"Heran! baek bener Bu Kartini Istri Pak Kartono yang bukan harum namanya!"

Tika membawa kopi dari dalam cangkir ke depan dan pas sekali, Bapak datang bersama Pak RW.

"Nah, bikin kopi lagi Tik, buat Bapak sama Pak RW."

Tika menurut saja. Melawan orang tua selain dosa dan akan berbuntut mendengar kultum Sang Ibu yang akan sepanjang pidato hari kemerdekaan.

"Jadi motor dibawa Tama Tik?" Tika kembali membawa dua cangkir kopi sesuai pesanan Bapak dan Bu Kartini sudah tahu. Pasti Si Duda yang cerita soal Tama bawa motor.

"Wah, Saya terima kasih Pak Karim. Motor Saya memang SPEDOMETER FUEL METER bensinnya perlu diperbaiki jadi gak ketahuan kalau bensinnya habis."

"Tapi Pak, Tama bakal keluyuran deh, bensin full. Nanti di telepon Pak, suruh cepet balik."

"Biarin aja dulu Bu. Paling lagi main sama temennya."

"Loh, Kamu mau kemana Tika, sini ikut ngobrol." Bu Kartini menarik lengan Tika, disuruh duduk dan posisi duduknya malah sebelahan lagi sama Karim.

Males!

"Oh iya, makasi loh Pak Karim. Tama cerita sama Saya, kalau Pak Karim kasih izin buat Tama sama temen-temennya latihan futsal di tempatnya Pak Karim."

"Loh, Pak Karim punya lapangan Futsal? Wah, makasi ya Pak, tapi nanti Saya bilangin jangan sering-sering, gak enak. Takut ngerepotin."

Kartika memutar bola matanya malas. Soal basa basi busuk, Sang Ibu jagonya.

Setelah perbincangan yang Tika malas dengarkan akhirnya Si Duda Karatan pamit undur diri.

"Tika, Kamu bilang makasi dong," bisik Bu Kartini sambil mengkode Tika agar mengantar Karim yang pamit pulang.

"Udah tadi Bu."

Melihat Sang Anak tak bergerak, Bu Kartini mewakili. Gemas juga punya anak gadis gak ada inisiatifnya. Gimana mau dapet jodoh.

*

Ayo Kakak digercepin, kapan lagi skincare diobral harga temen Kakak. Ayo, buruan, ditunggu CO Paymentnya.

Satu jam berlalu, Kartika baru merasakan lapar diperut. Sejak pagi Kartika memilih di kamar saja. Mumpung gak diganggu, Sang Ibu dan Bapak sedang ada undangan ke salah satu teman Bapak waktu Bapak masih dinas.

Tama, sejak pagi pamit main sama teman-temannya.

Kartika melangkah ke dapur. Di meja makan rupanya Ibu sudah masak sebelum pergi. Namun saat membuka tudung saji, Kartika tak selera. Entah, padahal Bu Kartika masak enak, Ikan Mujair Goreng Kecap dan Tumis Genjer.

"Duh, tiba-tiba pengen makan bakso." Kartika memutuskan jalan kaki saja. Lagi pula motor Bapak dibawa Tama.

"Tika!"

Baru saja Kartika membuka pintu hendak mengunci, Bude Warung sebelah rumah Kartika sudah menyapa.

"Tadi, Bude lihat live Kamu. Banyak juga ya yang beli skincare Kamu."

"Iya Bude. Alhamdulillah. Yuk Bude."

"Mau kemana Kamu."

"Cari angin Bude, yuk mari."

Malas sekali Tika berlama-lama, nanti ujung-ujungnya diajak gosip. Ah, malas kali Tika kalo udah urusan ghibah.

"Tumben banget Gue seniat ini, jalan kaki ke tukang bakso. Biasanya juga pesen online. Tapi gapapa deh, bener cari angin."

Sampai di tukang bakso langganan, Tika yang biasa beli disana sudah tak perlu lagi menjelaskan bakso apa dan gimana, Pakde sudah hapal.

"Sendirian Ndok, biasanya Tama ngintilin."

"Lagi maen Pakde orangnya."

Seporsi Bakso mengepul dengan aroma gurih dan menggiurkan membuat Tika menelan saliva.

"Minumnya opo Ndok?"

"Es jeruk enak kayaknya."

"Yowes tak buatin sama Bude."

"Makasi Pakde."

"Iyo."

Tika mulai meracik bakso dihadapannya. Bukan Tika kalau makan bakso tak bercita rasa Misdasem.

"Nah, ini baru pas." Baru saja akan menyuap, seseorang duduk disebelah Tika dan membuat Tika batal nyuap padahal tinggal hap.

"Baca doa udah belom?"

Tika menoleh, memutar bola matanya. Kenapa mesti ada Si Duda Karatan.

"Wah, ini Mas Karim ya. Sudah pesen Mas Karim? Ndok ini es jeruknya. Oh ya, minumya opo Mas?"

"Es jeruk kayaknya seger Pakde. Boleh deh. Samain kayak punya Tika."

"Sip. Tak buatin dulu ya. Monggo silahkan dimakan Baksonya."

"Makasi Pakde."

Tika melanjutkan saja makannya. Bodo amat. Bete sudah pasti. Tapi langsung balik dan batal makan bakso. Oh tidak!

"Perut Kamu gak sakit? Itu merah banget! Mana aromanya kecut banget! Nanti,-"

"Stop! Gak usah komen! Makan aja Bakso Lo!" Tika melotot. Menoleh sambil menatap tajam.

Salah sendiri, Karim lupa kalau sama cewek jangan pernah mengoreksi berat badan, make up dan selera makan. Alamat dibantai!

"Ok."

Karim kembali menikmati bakso miliknya. Tentu saja racikan Karim normal tak seheboh milik Tika.

Suara seruput es jeruk Tika hingga tandas. Menandakan selesailah sudah acara makan Bakso, saat Tika mau beranjak, kembali si Duda Karatan mampu membuat Tika tertahan.

"Tunggu! Pulang bareng aja. Kayaknya mau ujan deh!"

"Gak usah ngarang cerita. Orang jalanan Panas begini,-"

Jeger!"

Alam mengejek Tika. Padahal masih jelas dalam ingatan Tika, saat berjalan menuju warung Bakso, panas terik bagai Neraka bocor dan kini geluduk besar langsung hujan deras membuat Tika melongo.

"Kok hujan sih? Tadi panasnya sampe terik banget!" Gerutu Tika, alhasil Ia harus menunggu hujan reda.

Karim tak menanggapi. Biarkan saja Tika mendumal.

Selesai makan dan masih hujan, Karim menuju ke Pakde yang jual Bakso.

"Ndok, ga usah bayar, tadi Mas Karim sudah bayar sekalian."

Karim yang sedang jongkok menghisap sebatang rokok sambil memandangi hujan.

"Kenapa dibayarin, Gue bisa bayar sendiri."

"Ya udah. Nanti bayar aja. Sekarang nunggu ujan apa mau langsung pulang?"

Tika menghentakkan kaki. Kenapa mesti hujan. Jadi gak punya pilihan.

"Saya ngerokok dulu, tanggung."

"Heran! Udah tahu dibungkusnya ditulis peringatan keras, masih aja benda yang bikin deket sama ajal dihisap begitu!"

"Mending hisap rokok, dari pada hisap yang lain malah jadi runyam!"

Otak Tika jadi traveling, "Dasar Duda Cabul!" Meski umpatan tersebut hanya dalam mode gerutuan tapi Karim masih bisa mendengar.

"Pikiran Kamu aja yang kotor, maksud Saya mending hisap rokok dari pada hisap daun yang bikin ngefly! Pidana, dosa juga kan?"

Demi apapun Tika ingin segera kabur. Malu Boss!

1
Radya Arynda
semangaat kartika,karim,,menghadapi para benalu dan pelakor,,,berjuang bersama2💪💪💪💪💪
Herman Lim
gila ada 2 ular yg berbisa hanya sok alim di depan
Radya Arynda
oalah,,,ternyata ada 2 pelakor yang ngak punya malu yang mau ngancuri hubungan karim dan kartika,,,,,semangaaat berjuang karim karina,,,,brantas semua nya
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪💪
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
Herman Lim
hayo u Karim ada buat apa di belakang apa u pinjam pinjol buat beli mobil baru Tika 🤣
Radya Arynda
hayoooo mangaaat up nya cantik....makin mantap👍👍👍👍👍
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
TIARA
Terima kasih buat Semua Readers yang sudah mampir baca. Support terus Karya-Karyaku ya. Sehat selalu dan tambah banyak rezekinya Readers Kesayangan🥰😍😘🤩❤️
Radya Arynda
semangaaat kartika,,,buat mantan duda,,ter kewer2 cinta mati sama kamu pokok nya👍👍👍👍👍
TIARA: Karim terTika-Tika
total 1 replies
TIARA
Makasi Kakak
Radya Arynda
semangaaat cantik💪💪💪💪💪
Radya Arynda
semangaaaaat,,,,,buat karum klepek2 tika,,,,🤣🤣🤣🤣
Wanita Aries
Mampir thorr,, si tika soak jg
TIARA: Makasi Kaka sudah mampir.
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaat terus,,,,,,bikin karim cinta mati sama kamu tika....👍👍👍👍
Radya Arynda: 👍👍👍👍💜💜💜💜
total 2 replies
Radya Arynda
semangaaat kartika,,,buat mantan duda karatan bucin se bucin bucinya...kan katanya dia ngak mau ada cinta,,,buat dia ter kewer2 sama kamu tik👍👍👍👍👍👍
Ita Putri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
TIARA
Makasi Kakak sudah mampir
Ita Putri
ngabrut beut dah ....ngakak brutal 🤣🤣🤣🤣🤣
Radya Arynda
semangaaat cantik👍👍👍👍👍👍👍
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
TIARA
Makasi Kakak
Radya Arynda
selamaaaaaat akhirnya menikah💃💃💃💃💃💃💃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!