NovelToon NovelToon
Suamiku Seorang Playboy

Suamiku Seorang Playboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Putri prisella

Warningg !! Dibawah umur 18 tahun harap baca yang bijak karena ada adegan yang ++ !!

"Saya terima nikahnya Larasati Ardhiana dengan mas kawin tersebut tunai!" Ucap laki laki itu dengan lantang.

"Bagaimana para saksi? Sah!" Ucap penghulu.

"Saahh"

"Sahh"

Teriak para tamu undangan, termasuk

teman-teman nya.

"Alhamdulillah" ujar penghulu, lalu mengangkat kedua tangan untuk membaca doa kepada pengantin baru ini.

********

Laras harus menelan pahit dalam kehidupan yang seharusnya masih menikmati masa remajanya, namun ia di paksa menikah oleh seseorang yang terkenal dengan sebutan Playboy dan ketua geng terkenal. Siapakah laki-laki tersebut? la merupakan anak tunggal dari keturunan keluarga Mahendra yang bernama Arjuna Geofino Mahendra, beliau juga merupakan anak emas. Namun, karena kenangan masa lalu yang membuat nya ia trauma akan pada wanita yang berucap setia padanya.

Ingin tahu kelanjutan kisah nya?
Yuk buruan baca cerita nya😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri prisella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab : 21 menganggu ke tenangan

Tringg

Bel istirahat pun berbunyi, siswa siswi yang berada dikelas langsung berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah berdisko di dalamnya.

"Ras, lo ngga ke kantin?" Tanya Clara.

Laras menoleh kearah Clara sambil membuang puting rok*k dan menginjaknya. "Lo mau kesana?" Tanya balik Laras.

"Iya, gue laper banget! Mau makan ayam geprek nya Mang Tejo" ungkap Clara.

Laras mengangguk, "Ayok!" Lalu ia mengajak Maria yang sedang menguncir rambutnya.

"Pelan-pelan anj*ng!" Omel Maria, karena Laras menarik tangannya dengan gerakan turun yang cepat apalagi jarak dari Rootfop ke kantin lumayan jauh.

"Ini udah pelan, Bangs"t!" Balas Laras dengan jengah.

Mereka turun pun banyak orang-orang yang mengangumi kecantikan mereka bertiga apalagi jika ada Lily di antara mereka. Namun, karena mereka adalah orang yang acuh dan bodoamat jadi banyak anak perempuan yang mengecap bahwa mereka merupakan anak yang sombong.

Bruk

Laras yang tak sengaja menabrak seseorang pun langsung terjatuh, dengan lutut yang sedikit mengeluarkan darah tapi tak membuatnya histeri.

"Ck, bocil lo kalau jalan hati-hati dong!" Kata laki-laki tersebut.

Laras berdecak sinis, bukannya di tolong ini malah diceramahi dulu. "Lo mau bantu apa mau ngomel-ngomel, hah!?" Tanya Laras dengan kesal.

Laki-laki itu hanya tertawa, tapi tangannya tetap membantu Laras untuk berdiri. "Lo bolos?" Tanyanya.

"Gak! Kelas gue lagi free"

balas Laras sambil jalan.Laki-laki tersebut tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh wanita yang ada disampingnya. Ia pun memicingkan matanya menatap curiga kearahnya.

"Lo pasti bohong, kan?" Tanyanya.

"Apaan sih lo, Bang! Sok banget iye lo! Lo tanya aja sana sama Walas gue" balas Laras dengan kesal.

Adit pun tertawa melihat adiknya yang tengah kesal itu.Ya laki-laki yang tertabrak oleh Laras adalah Adit, Kakak satu-satunya Laras.

Laras mengangkat kedua bahunya acuh, toh ia juga tak berbohong jadi ia biasa saja. Satu sekolah juga sudah tahu dengan status mereka berdua yang merupakan Adik Kakak itu, namun yang menjadi mereka herankan kenapa sang Adik lebih nakal di bandingkan sang Kakak?

"Lo pada mau makan apa?" Tanya Adit ke mereka bertiga.

"Ayam geprek Mang Tejo!!" Seru mereka dengan kompak.

Sontak Adit langsung menutup telinganya, ia merasakan gendang telinganya sakit luar biasa. "Jangan teriak-teriak napa! Sakit nih telinga gue!" Omel Adit dengan garang.

Ketiga Perempuan itu hanya cengengesan tanpa bersalah sedikitpun.

"Yaudah bentar gue pesan dulu!" Pamit Adit, meninggalkan ketiga anak gadis itu yang sudah anteng dengan ponselnya.

Namun, ketenangan mereka bertiga hanya sebentar. Karena tiba-tiba ada yang datang dan langsung merampas ponsel mahal milik Laras.

Bruk

Ponsel Laras di lempar begitu saja oleh manusia tanpa ada rasa bersalah sedikit pun. Keadaan di kantin yang semula ricuh pun menjadi senyap. Laras menoleh kearah orang tersebut dengan mimik wajah yang sangat tenang, berbeda dengan Kedua sahabat Laras yang sudah sangat syok karena benda mahal itu di beli dengan uang Laras sendiri.

Plak

Maria geram, ia langsung menampar kuat pipi sang lawan hingga terhuyung sedikit kebelakang. "Lo apa-apaan, Bangs*t?!" Tanya Maria dengan sangat lantang.

Bruk

Sang lawan malah menendang perut Maria hingga tersungkur kebelakang untuk saja ada Clara yang menahannya kalau tidak sudah pasti kepala Maria terbentur meja besi yang ada di kantin.

Adit yang semula lagi memesan pun diurungkan karena mendengar suara kegaduhan. Ia segera mendekat kearah tersebut dan di kejutkan dengan Maria yang sudah merintih kesakitan memegang perutnya.

"Tolong bawa Maria ke UKS! Clara lo temani Maria disana, biar Laras gue yang jaga" pintah Adit pada salah satu laki-laki yang ada disana.

Laras mengepal kuat tangannya, kuku cantiknya menembus ke kulit telapaknya.

"Mau cari apalagi, Hmm?" Tanya Laras dengan nada tenang namun beda dengan amarah didalam hatinya yang sudah menggebu-gebu.

"Laras Ardhiana, nama yang bagus!" Ucap Tasya dengan gaya yang sangat angkuh.

"Bagus dong, kalau ngga bagus ngga bakalan gue pasang nama itu!" Balas Laras dengan gaya tak kalah angkuh, bahkan dagunya pun lebih tinggi dari pada Tasya.

"Lo..." ucapan Tasya terpotong karena Laras lebih dulu menyelanya.

"APAA, BANGS*T!" Jawab Laras dengan nada emosi.

Tasya bungkam, ia sedikit menciut namun demi sebutan Primadona ia singkirkan hal itu.

"Gue diem dari tadi karena males berurusan sama nenek lampir kayak lo!" Ledek Laras sambi menunjuk ke arah Tasya dengan jari telunjuknya.

"Eh tapi, kayaknya lo minta di bantai deh! Dengan lo baru beberapa jam yang lalu menginjakkan bangunan ini, terus ngga sampai seharian lo kena mental dan keluar dari sekolah ini kayaknya seru deh!" Ucap Laras mengucapkan kalimat lelucon.

Geo dan ketiga sahabatnya ia pun bertepuk tangan atas keberanian Laras, mereka akui jika mental Laras sangat keras dan tidak mau di tindas oleh siapapun menjadi panutan untuk mereka.

Plak

Tangan Tasya mendarat ke pipi mulus Laras, sedangkan Laras menekan pipinya dengan lidahnya sendiri. Adit yang memang tujuan nya untuk menjaga adiknya pun hanya diam saja, karena ia yakin jika Laras bisa melawannya.

Diamnya Laras membuat Tasya semakin angkuh, ia bahkan sudah percaya diri jika dirinya lah yang akan menang.

Laras yang melihat sang lawan jengah langsung menarik kuat rambut Tasya lalu membawanya kedepan meja kemudian dibenturkan nya kepala Tasya ke atas meja tersebut.

Brak

Darah segar pun keluar dari hidung Tasya, Geo dan yang lainnya pun terkejut melihat tatapan tajam mata Laras yang berubah menjadi titisan iblis yang sangat kejam.

"Lo kalau mau main-main dari awal bilang! Jadi gue ngga akan perlu banyak tenaga buat meladeni cewek lenjeh kayak lo!" Cerca Laras dengan nada yang sudah menahan emosi.

Tasya yang merasakan teramat sakit di kepala pun hanya bisa pasrah, ia yang sudah lemas langsung terduduk dibawah meja tersebut. Laras yang melihat cela langsung menendang dada Tasya hingga tersungkur ke belakang bahkan kursi yang semula di tempat menjadi tergeser. Tak lama Tasya pun pingsan, Laras langsung pergi ke UKS untuk melihat kondisi sang sahabatnya.

Kepergian Laras membuat orang segera mendekat kearah Tasya yang sudah jauh dari kata baik-baik saja, ada yang kasihan, ada juga yang bodo amat, ada juga yang menyalahkan atas kebodohan yang dibuat oleh Tasya sendiri.

Geo langsung menelpon sang pengawal yang berjaga untuk membereskan kekacauan yang di buat oleh Laras, bagaimana pun ia tak mau jika kejadian hari ini sampai terdengar ke telinga Reynald.

"Gila juga ya sih Laras, lebih parah dari yang dia ngelawan tiga preman di Taman Njir!" Pekik Bima.

"Iya, gila vibesnya itu lo bukan kaleng-kaleng!" Sahut Vano.

Seperti biasa Dion lah orang yang menjadi cowok bodoamat dengan masalah orang lain.

****

Kaki Laras terus membawanya ke UKS dibelakangnya dia ada Adit yang membawa makanan karena ia tak mau dengan kejadian ini Laras dan dua sahabatnya melupakan perutnya yang sudah minta diisi.

Klek

Laras membuka pintu UKS dengan lantang hingga orang yang ada didalamnya pun menoleh,

"Gimana?" Tanya Laras.

"Maria lukanya ngga terlalu parah apalagi dia juga lagi PMS ditambah perutnya di tendang sama nek lampir itu" jawab Clara.

Laras menghembuskan nafasnya, lega mendengar jawaban dari Clara. Lalu ia membangunkan Maria supaya memakan sedikit agar lambungnya tak merasakan sakit.

* Bersambung*

* Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar,dan bantuan like nya yah *

* Salam manis dari AUTHOR 🤭*

*ig @vera_miceela

@putri488241.

1
Diah Susanti
terlalu kasar cwenya thor
Putri Anggraini: iya tapi baik karakter cewek nya😊
total 1 replies
Murni Dewita
👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!