Lihat, dia kayak hantu!"
"ia dia sangat jelek. Aku yakin sampai besar pun dia akan sejelek ini dan tidak ada yang mau mengadopsinya."
"Pasti ibunya ninggalin dia karena dia kutukan."
"Coba lihat matanya, kayak orang kesurupan!"
"iya ibunya membuangnya Karena pembawa sial." berbagai macam cacian dan olokan dari teman-temannya,yang harusnya mereka saling mengerti betapa sakitnya di buang tetapi entah mengapa mereka malah membenci Ayla.
Mereka menyembunyikan sendalnya, menyiramkan air sabun ke tempat tidurnya, menyobek bukunya, bahkan pernah mengurungnya di kamar mandi hingga tengah malam. Tapi Ayla hanya diam,menahan,menyimpan dan menelan semua dengan pahit yang lama-lama menjadi biasa.
Yang paling menyakitkan adalah bahwa tidak ada satu pun orang dewasa di panti yang benar-benar peduli. Mereka hanya melihat Ayla sebagai anak yang terlalu pasrah. Kalau ia dibully, itu pasti karena ia sendiri yang terlalu lemah.
Di sekolah, semuanya lebih buruk lagi..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widya saputri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keraguan yang Membuka Celah
Beberapa minggu setelah pertengkaran mereka, Ayla dan Arman berusaha menjaga komunikasi, tapi jaraknya terasa seperti jurang. Orang tua Arman masih ragu, bahkan mulai mengatur pertemuan rahasia dengan Angel untuk membicarakan rencana masa depan Arman tanpa kehadiran Ayla.
Angel, yang licik, melihat ini sebagai peluang emas.
"Kalau kalian ingin Arman benar-benar bebas dari masalah, kita harus singkirkan Ayla dengan cara yang tidak bisa dibantah." Kata Angel.
"Kamu jangan gila angel." Bentak mama Arman
"Lalu apa yang akan kalian lakukan? Arman sudah terlalu cinta sama gadis itu."
"Kita bisa lakukan cara lain tanpa mengorbankan nyawa." Kata pak Surya ayah Arman
"Aku akan memulangkan Arman ke Canada,dengan alasan mengurus perusahaan disana. Apalagi sekarang mama dan papa sudah tua untuk mengurus perusahaan disana." Lanjut Surya
"Tidak bisa begitu dong kak,di perusahaan kan sudah ada Jack." Angel tidak mau kalau Arman masuk ke dalam perusahaan keluarganya lagi karena dia yakin orang tuanya akan memilih Arman untuk menjadi direktur utama disana.
"Apa hubungannya dengan Jack?" tanya Mira menyeritkan keningnya
"Atau kamu takut Arman akan jadi saingan Jack.?" Lanjut Mira
"Bukan begitu kak tapi.." Angel tidak bisa menakutkan kata-katanya,dia tidak tahu harus berkata apa karena yang dikatakan kakak iparnya adalah kenyataan.
"Sudahlah Angel,bukannya kamu yang mengatakan Arman harus dipisahkan dari Ayla dan hanya ini jalannya."
Angel tidak bisa membantah lagi. Dia hanya diam dan berpikir bagaimana caranya agar Arman tidak menggeser posisi anaknya di perusahaan.
**
Di tempat lain, Lia duduk di sebuah kafe sepi bersama pria bertubuh besar, wajahnya penuh bekas luka Pak Joko, mantan kepala panti asuhan lama.
"Kita punya urusan yang belum selesai. Gadis itu Nina dan kedua sahabatnya sudah terlalu banyak tahu. Dan mereka juga yang menghancurkan semuanya."
"Kau yakin mau memulai lagi? Polisi masih mengawasi." Tanya pak Joko
"Itu sebabnya kita perlu sekutu baru dan aku sudah menemukannya." Lanjut Lia
Pak Joko tersenyum miring. Mereka punya masa lalu yang panjang,dulu, dialah yang membantu menutupi kematian anak panti demi keuntungan Darmawangsa. Lia bukan sekadar staf, tapi bagian dari lingkaran inti yang menjaga rahasia kotor panti dan Nina tidak tahu tentang itu.
**
Lia mulai menghubungi orang-orang lama yang pernah bekerja di panti kelam itu,beberapa kini menjadi buruh kasar, beberapa hidup di pinggir kota, tapi semuanya pernah mencicipi uang haram dari panti.
Dia membentuk kembali jaringan kecil yang punya satu misi menghancurkan reputasi Nina dan kedua sahabatnya,agar semua keberhasilannya runtuh, dan orang-orang kembali takut pada bayangan masa lalu.
Angel berhasil mengatur pertemuan tidak sengaja antara orang tua Arman dan Lia. Pertemuan itu berlangsung di sebuah restoran hotel, dibalut formalitas, tapi penuh racun.
"Kalian ingin bukti? Ini orang yang dulu bekerja di panti tempat Ayla dibesarkan.” Kata Angel
"Dia tidak seperti yang kalian kira. Anak itu punya hubungan dengan orang-orang berbahaya." Lanjutnya lagi
Orang tua Arman termakan cerita yang dimanipulasi. Mereka tidak tahu bahwa sebagian besar adalah kebohongan yang sengaja dicampur dengan setetes kebenaran untuk membuatnya meyakinkan.
Angel dan Lia sudah saling kenal sejak lama,setelah Nina di adopsi, Angel tidak terima sehingga dia mencari tahu tentang panti asuhan tempat Nina di adopsi,dan berlanjut ketika Nina bersahabat dengan Ayla.
**
Beberapa hari kemudian, muncul artikel anonim di sebuah blog lokal Pendiri Rumah Harapan Ternyata Mantan Anak Panti Bermasalah?” Artikel itu menyebar di media sosial kecil-kecilan, cukup untuk membuat beberapa donatur panti mulai ragu.
Ayla mendapat telepon dari salah satu sponsor
"Kami sementara menunda bantuan dana. Ada informasi yang perlu kami cek dulu." Kata salah atu donatur panti.
"Ada apa pak? Bisa jelaskan ke saya?" tanya Ayla panik.
"Kami akan mencari tahu dulu Bu,setelah itu kita harus bicara." Pihak donatur lalu mematikan teleponnya
Ayla bingung, panik, dan merasa sendirian. Ia belum tahu bahwa ini adalah bagian dari rencana besar.
Saat berita itu sampai ke telinga Arman, dia mendatangi Ayla.
"Kita harus jelaskan ke orang-orang." Kata Arman
"Jelaskan apa? Kalau mereka sudah percaya kebohongan, kata-kata kita nggak akan cukup." Ayla sudah mulai putus asa,kabar itu semakin menyebar luas
"Aku bisa bicara ke orang tuaku." Kata Arman meyakinkan ayla
"Mereka nggak mau dengar, Man. Mereka bahkan nggak percaya sama aku lagi."
"Tapi kan panti ini juga ada andil Nina,jadi orang tuaku pasti akan membantu." Ayla hanya bisa diam
Kata-kata Ayla menusuk hati Arman. Ia merasa gagal menjadi pelindungnya.
***
Suatu sore disaat ketiga sahabat itu tidak ada di panti,Lia dan Pak Joko datang dan berpura-pura membawa bantuan tetapi mereka mulai mendekati anak-anak panti baru, mencoba memancing cerita buruk yang bisa dipelintir. Mereka menawarkan uang, hadiah, bahkan janji akan membawa mereka ke tempat yang lebih baik.
Salah satu anak panti, Rico, mulai terpengaruh. Ia adalah anak yang sering merasa iri pada perhatian yang Ayla berikan kepada anak-anak lain.
Rico, yang termakan janji-janji Lia, memberi pengakuan palsu bahwa Ayla memanipulasi dana panti. Pengakuan ini direkam dan disebarkan ke media sosial oleh jaringan Lia.
Dampaknya lebih besar dari artikel pertama beberapa relawan mulai mundur, dan ada desakan dari pihak tertentu agar Rumah Harapan diperiksa.
Di tempat lain Angel ingin menggunakan situasi ini untuk memaksa Arman meninggalkan Ayla.
"Kalau kamu terus bersamanya, bisnis keluarga bisa kena imbas. Sekarang kamu pilih masa depan keluarga besar kita atau dia.” Desak Angel
"Aku bisa menyelesaikan masalah ini dan Tante tidak perlu ikut campur." Saat sekarang angel berada di Indonesia,sejak pak Joko menghubunginya,dia kembali ke indonesia setelah sekian lama di Canada karena kasus panti yang lama dia kabur.
Lia di sisi lain, berniat menculik salah satu anak panti baru untuk memancing Ayla keluar sendirian,sebuah langkah berbahaya yang bisa mengembalikan teror masa lalunya.
Keesokan harinya berita anak panti hilang pun menyebar sampai ke telinga ketiga sahabat itu. Mereka semua berkumpul di panti termasuk Arman. Semua tampak panik dan sudah menghubungi polisi.
Malam itu, Ayla menerima pesan singkat tanpa nama.
"Kalau mau tahu siapa yang menyebarkan fitnah, datang sendiri. Jangan ajak siapa-siapa termasuk polisi.”
Dia merasakan jebakan, tapi juga tahu ini satu-satunya cara menemukan dalang.
Dan di balik kegelapan malam, dua rencana busuk kini siap menutup jaring mereka.
Bersambung...
