NovelToon NovelToon
Lily Of Valley: Ratu Mafia Yang Tersembunyi

Lily Of Valley: Ratu Mafia Yang Tersembunyi

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: chery red

Dilahirkan dalam keluarga kaya, Alea Lily Armstrong tumbuh dalam penolakan. Dianggap pembawa sial, ia dikucilkan dan dibenci. Luka hati mengubahnya menjadi wanita dingin. Pertemuannya dengan Alexander, ketua mafia terluka, membawanya ke dunia gelap.
Lea menjadi "Ratu Mafia Tersembunyi," menyembunyikan identitasnya. Dendam membara, menuntut pembalasan atas luka lama. Di tengah intrik mafia, Lea mencari keadilan. Akankah ia temukan kebahagiaan, ataukah dendam menghancurkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Cinta yang Tumbuh dan Retaknya Kerajaan

Seminggu telah berlalu sejak pesta ulang tahun Tiara yang kacau balau itu. Seminggu pula Alea Lily Callahan telah merasakan arti sebenarnya dari sebuah keluarga. Di kediaman Harun dan Indira, tawa dan kehangatan tak pernah absen. Luka fisik Alea berangsur pulih, namun yang terpenting, luka di hatinya mulai tertutup oleh kasih sayang yang tulus.

Di antara semua itu, Axel adalah sosok yang paling menonjol dalam memanjakan Alea. Kebucinannya tak ada duanya. Dia seolah menjadi bayangan Alea, selalu ada di sisinya. Jika Alea merasa haus, Axel sudah menyodorkan segelas air. Jika Alea tampak lelah, Axel tak segan memijat pundaknya. Dia bahkan sering membawakan Alea camilan favoritnya tanpa diminta. Sikapnya yang lembut dan penuh perhatian ini berbanding terbalik 180 derajat ketika Axel berhadapan dengan gadis-gadis lain di sekolah atau teman-teman di luar circle dekatnya. Di sana, ia tetap menjadi Axel yang karismatik, tak terjamah, cuek, dan seringkali dingin. Namun, di hadapan Alea, ia berubah menjadi pria paling lembut di dunia.

"Axel, bisakah kau berhenti menatapku seperti itu? Aku jadi tidak nyaman," Alea pernah menegur suatu pagi, saat Axel menatapnya dengan tatapan memuja saat sarapan.

Axel hanya terkekeh, tanpa mengubah tatapannya. "Bagaimana bisa aku berhenti menatap keindahan, Boo?"

Panggilan itu—"Boo" dari Axel untuk Alea, dan "Yang" dari Alea untuk Axel—telah menjadi hal biasa di antara mereka, memicu gumaman "ciyee..." atau "bucin!" dari teman-teman Axel setiap kali mereka mendengarnya. Tujuh sahabat dekat Axel seringkali "gumoh" melihat kemesraan yang terang-terangan itu.

"Astaga, Axel! Kalian itu belum tunangan, sudah begini!" goda Dion suatu kali. "Nanti kalau sudah menikah, bisa-bisa kalian bikin film romantis tiap hari!"

Axel hanya menjulurkan lidah, tak peduli. "Sirik saja kalian. Cari pasangan sana!"

Sementara kehangatan menyelimuti Alea, di sudut lain kota, Tiara justru semakin diselimuti kesombongan dan keangkuhan. Meskipun konferensi pers Richard telah membuat reputasi keluarganya sedikit goyah, Tiara justru merasa di atas angin. Ia bangga karena ayahnya secara terbuka menyatakan dirinya sebagai putri satu-satunya, seolah Alea tidak pernah ada. Tiara semakin gencar memamerkan kemewahan dan kekayaannya di sekolah, berjalan dengan dagu terangkat tinggi, tatapan merendahkan kepada siapa pun yang dianggapnya lebih rendah darinya.

Sore itu, seminggu setelah pesta ulang tahun Tiara, suasana di kediaman Harun dan Indira terasa berbeda. Ada aura ketegangan yang menyenangkan. Alea dan Axel sedang bersiap-siap untuk momen penting dalam hidup mereka.

Alea mengenakan gaun sederhana berwarna soft pink yang dipilihkan oleh Indira. Gaun itu tidak terlalu formal, namun anggun dan menonjolkan kepolosan serta keanggunannya. Axel, di sisi lain, tampak rapi dengan setelan kasual yang elegan.

"Kau terlihat cantik sekali, Boo," bisik Axel saat Alea keluar dari kamarnya. Matanya memancarkan kekaguman yang tulus.

Alea tersipu, sesuatu yang jarang terjadi padanya. "Kau juga terlihat... rapi, Yang."

Mereka menuju sebuah restoran mewah yang telah disewa secara eksklusif. Pertunangan ini sangat rahasia dan tertutup, hanya dihadiri oleh tujuh keluarga inti: keluarga Axel (Harun dan Indira), keluarga Alexander, Arman, dan tujuh keluarga teman-teman dekat Axel—yang juga merupakan rekan bisnis terpercaya Harun dan Alexander. Usia Alea dan Axel yang masih di bawah umur membuat acara ini lebih ditekankan sebagai "pengikatan janji" dan perlindungan bagi Alea, daripada sebuah pertunangan formal yang besar.

Suasana terasa hangat dan akrab. Tidak ada hingar-bingar, hanya bisikan tawa dan percakapan ringan. Alexander, duduk di kursi rodanya, tampak bangga dan bahagia. Arman berdiri di sampingnya, matanya tak lepas dari Alea, memancarkan kasih sayang yang mendalam.

Momen puncak tiba. Axel dan Alea berdiri di hadapan Alexander dan Harun. Alexander, dengan senyum lembut, menyerahkan sebuah kotak cincin beludru kecil kepada Axel.

"Alea," ujar Alexander, suaranya sedikit bergetar. "Mulai hari ini kamu bukan hanya menjadi bagian dari keluarga Callahan, tetapi juga menjadi bagian dari keluarga Dirgantara. Jagalah nama baik kedua keluarga. Hormati orang tua Axel sebagaimana kamu menghormati ibumu. Sayangi mereka sebagaimana mereka menyayangimu."

Axel mengambil cincin emas putih sederhana dengan ukiran nama mereka. Ia menatap Alea, senyumnya tulus. "Alea, mungkin ini tidak romantis seperti yang sering kau lihat di film. Tapi, aku ingin kau tahu, aku serius denganmu. Aku akan melindungi mu, menjagamu, dan selalu ada untukmu. Maukah kau... menerima janji ini, Boo?"

Alea menatap mata Axel yang memancarkan ketulusan. Ini bukan lagi sekadar perlindungan, ini adalah janji hati. "Ya, Yang. Aku mau," bisiknya, suaranya sedikit bergetar.

Axel tersenyum lebar, lalu dengan lembut memasangkan cincin itu di jari manis Alea. Alea pun melakukan hal yang sama untuk Axel. Cincin emas putih yang sederhana itu kini melingkar di jari mereka, menjadi simbol ikatan yang baru terbentuk. Tepuk tangan riuh terdengar, diikuti sorakan gembira dari teman-teman Axel.

Pertunangan itu berjalan lancar, tanpa tercium sedikit pun oleh musuh-musuh Alexander atau pihak Richard. Momen itu aman, dilindungi dalam keintiman keluarga dan sahabat terpercaya.

Setelah acara pertunangan, Alea resmi tinggal di rumah Axel. Kamarnya di lantai tiga bersebelahan dengan kamar kedua adik kembar Alex, sementara kamar Axel sendiri tepat di seberang kamar Alea. Alea mulai membiasakan diri dan beradaptasi dengan kebiasaan keluarga Axel yang hangat dan penuh kasih sayang. Ia merasa seperti menemukan rumah yang sesungguhnya.

Dua minggu setelah pertunangan, akhir pekan telah tiba. Axel dan Alea sedang duduk santai di ruang keluarga, menonton film menemani kedua adik kembar Axel yang berusia tiga tahun, Rio dan Rina, yang baru saja masuk playgroup. Adik-adik Axel itu asyik dengan mainan dan film kartun yang diputar. Axel meletakkan kepalanya di pangkuan Alea, menikmati sentuhan lembut jari Alea yang sesekali mengusap rambutnya, sementara Alea asyik menonton film, sesekali melirik ke arah Axel yang tampak sangat nyaman.

Setelah film selesai dan kedua adik kembar Axel sudah tertidur pulas di sofa, Alea berpamitan pada Axel untuk beristirahat di kamarnya.

"Sudah malam, Yang. Aku tidur duluan ya," ucap Alea.

"Oke, Boo. Mimpi indah," jawab Axel, tersenyum dan menarik tangan Alea untuk mengecupnya pelan sebelum melepaskan kepalanya dari pangkuan Alea.

Alea masuk ke kamarnya. Kondisi rumah Axel saat itu cukup sepi. Harun dan Indira sedang pergi ke luar kota bersama dengan detektif yang dipekerjakan mereka. Mereka sedang melakukan penyelidikan ulang dan mengunjungi seorang saksi mata yang baru ditemukan oleh para detektif itu, yang menyaksikan secara langsung kejadian kecelakaan maut yang dialami oleh orang tua Alexander dan Edward beberapa tahun lalu. Ini adalah petunjuk baru yang sangat penting.

Di dalam kamar yang tenang, Alea menyalakan laptopnya. Wajahnya yang damai tadi kini berubah serius. Tatapan matanya tajam, memancarkan fokus yang intens. Ini adalah malam yang ia tunggu-tunggu. Dengan tenang dan presisi, Alea mulai menggunakan keahlian IT-nya. Jari-jarinya menari cepat di atas keyboard. Ia meretas sistem keamanan perusahaan Richard , Amstrong Corp., dengan mudah. Semua firewall yang rumit seolah tak berarti di hadapan keahliannya.

Setelah berhasil masuk, Alea mulai bergerak. Ia tidak hanya mengambil data penting perusahaan—dokumen keuangan rahasia, daftar klien, informasi proyek masa depan—tetapi ia juga membuat kekacauan sistem operasi perusahaan. Bukan menghancurkan secara total, namun membuat celah-celah kecil yang akan memicu masalah besar di kemudian hari. Sistem operasional akan melambat, database akan bermasalah, dan beberapa proyek akan mengalami glitch tak terduga. Ini hanyalah permulaan.

Senyum tipis, dingin, dan penuh perhitungan tersungging di bibir Alea. Ini hanyalah awal dari balas dendamnya pada keluarga Amstrong. Richard Amstrong, kau akan menyesal.

1
Naruto Uzumaki family
Lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!