NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:79.7k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Mekar

Senja mulai merayap perlahan di ufuk barat saat suara deru mobil terdengar dari arah depan rumah. Anita yang tengah duduk di sofa, dengan semangkuk kecil berisi potongan buah pir di pangkuannya, segera menoleh ke arah jendela. Ia mengenali suara mesin itu. Tanpa menunggu lebih lama, ia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan perlahan menuju pintu. Hatinya berdebar, bukan karena sesuatu yang menakutkan, melainkan karena perasaan hangat yang kembali ia rasakan sejak beberapa waktu terakhir.

Pintu rumah terbuka, dan di ambang pintu berdirilah Arsen, suaminya, dengan satu tangan membawa kantong belanja berisi beberapa buah. Wajahnya terlihat lelah, namun senyum tipis yang menghiasi bibirnya seolah menghapus penat itu.

“Aku pulang,” ucap Arsen pelan.

Anita tersenyum sambil membuka lebih lebar pintu rumah mereka. “Selamat datang, pih.”

Arsen masuk ke dalam rumah, meletakkan sepatu kerjanya di rak dekat pintu, lalu berjalan ke arah dapur. Ia membuka kantong belanja dan mengeluarkan beberapa butir anggur merah segar, lalu menyodorkannya kepada Anita yang mengikutinya dari belakang.

“Ini anggurnya,” kata Arsen sambil menyerahkan sekotak kecil berisi buah kesukaan istrinya itu. “Dan ini,” tambahnya sambil mengeluarkan kotak kecil dari apotek, “obat mual untuk ibu hamil. Tadi aku mampir ke apotek sebelum pulang.”

Anita menatap kedua barang itu sejenak sebelum akhirnya mengambilnya perlahan. Senyum di wajahnya semakin melebar, namun ada sorot mata haru didalam nya. Ia tidak menyangka bahwa Arsen akan sepenuh ini memperhatikannya, apalagi sejak masa-masa sulit beberapa hari terakhir. Perlakuan ini—meski tampak sederhana—membawa arti besar baginya.

“Terima kasih, pih. Padahal mualnya sudah mulai reda” ujar Anita dengan suara nyaris berbisik.

Arsen mengangguk sambil membuka botol air mineral dari kulkas dan menaruh obat mual itu di dekatnya. “Nanti kalau kamu merasa tidak nyaman, minum saja satu tablet. Tapi jangan terlalu sering juga, ya? Hanya kalau memang perlu.”

Anita mengangguk sambil memandangi suaminya yang kini tengah menggulung lengan kemeja kerjanya.

“Kamu mau aku siapkan air hangat untuk mandi, pih?” tawar Anita spontan, seperti yang biasa ia lakukan sebelum hubungan mereka terasa renggang.

Namun Arsen menggeleng pelan. “Tidak usah, kamu istirahat saja. Duduk yang nyaman di sofa dan makan anggurnya. Aku bisa siapkan sendiri air mandinya.”

Anita terdiam sesaat, lalu perlahan kembali ke ruang tengah sambil membawa kotak anggur yang baru saja diterimanya. Ia duduk kembali di sofa, mengusap perutnya yang masih rata, dan memakan satu per satu butir anggur dengan hati yang tenang. Arsen, sementara itu, berjalan menuju lantai atas untuk membersihkan diri.

Sementara Arsen sedang mandir, Anita memandangi ruang tengah mereka yang kini terasa hangat. Tak ada obrolan panjang, tak ada pelukan atau kata cinta yang terucap dengan dramatis, namun kehadiran Arsen—yang kini mulai berubah—sudah cukup membuat Anita merasa bahwa cintanya tak sia-sia diperjuangkan.

Beberapa menit kemudian, Arsen keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan pakaian santai. Ia duduk di sebelah Anita, mengambil satu butir anggur dari kotak dan memakannya sambil tersenyum kecil.

“Rasanya manis,” katanya singkat.

Anita mengangguk. “Papih pintar pilih anggurnya” balasnya pelan.

Mereka pun duduk bersebelahan dalam diam yang nyaman. Televisi menyala pelan menayangkan berita sore, namun perhatian mereka tidak benar-benar tertuju ke sana. Hanya kehadiran satu sama lain yang menjadi pusat dunia mereka saat itu.

***

Cahaya lampu gantung di ruang makan menyinari meja yang telah tertata rapi. Uap hangat dari semangkuk sup ayam memenuhi udara, menambah kehangatan suasana malam itu. Di sekeliling meja makan, Arsen dan Anita duduk berhadapan. Tak ada suara televisi atau dentingan alat makan yang tergesa. Hanya obrolan ringan dan sesekali tawa kecil yang mengalir di antara suapan hangat.

“Aku senang papih bisa pulang lebih cepat hari ini,” ujar Anita sembari menaruh sendoknya perlahan ke dalam mangkuk.

Arsen menatap istrinya dengan mata yang tenang. “Sejujurnya aku tidak tenang membiarkan kamu dirumah sendirian”

Anita tersenyum. Ia tahu, perubahan ini tidak datang tiba-tiba. Ada banyak hal yang telah mereka lewati, dan kini perlahan keduanya sedang belajar kembali—membangun rumah tangga mereka dari keping-keping yang sempat tercecer.

Setelah beberapa saat terdiam, Anita memandang Arsen lebih serius. Ia meremas ujung serbet di pangkuannya sebelum akhirnya membuka suara.

“Pih, aku mau bicara sesuatu.”

Arsen mengangkat wajahnya, mendengarkan dengan penuh perhatian. “Apa itu?”

Anita menarik napas dalam, lalu mengembuskannya pelan. “Besok aku ingin kerja. Mungkin hanya beberapa jam sehari, dan tidak setiap hari. Tapi aku merasa sudah cukup kuat sekarang. Mualku sudah jauh berkurang, tenagaku juga mulai stabil.”

Wajah Arsen berubah sedikit. Ia meletakkan sendoknya, menatap Anita dengan sorot khawatir. “Kamu yakin? Kehamilanmu masih muda, Anita. Aku takut kamu kelelahan atau terjadi sesuatu yang tak diinginkan.”

“Aku mengerti kekhawatiran kamu, pih” balas Anita lembut. “Tapi aku tidak akan memaksakan diri. Aku janji, jika merasa tidak enak badan sedikit saja, aku akan langsung pulang. Lagipula, pekerjaanku di ruko tidak berat. Hanya mengawasi, mencatat, dan memberi sedikit arahan pada staf. Tidak akan ada kegiatan fisik yang melelahkan.”

Arsen terlihat berpikir sejenak. Tangannya terlipat di atas meja, dan matanya menatap kosong ke arah piringnya yang masih setengah penuh. Anita menunggu dengan sabar. Ia tahu, suaminya bukan tidak mendukung, hanya terlalu melindungi—terutama setelah kehamilan ini membawa mereka pada harapan yang sangat besar.

Setelah beberapa detik yang terasa cukup lama, Arsen akhirnya menoleh kembali ke arah istrinya.

“Baiklah,” ujarnya perlahan. “Tapi dengan satu syarat.”

Anita menegakkan tubuhnya, harapan tumbuh di matanya. “Apa itu?”

“Aku yang akan mengantar kamu ke ruko setiap hari kamu bekerja. Dan aku juga yang akan menyuruh bawahanku untuk menjemput kamu pulang. Aku tidak ingin kamu naik kendaraan umum atau menyetir sendiri. Tidak ada tawar-menawar untuk yang satu ini.”

Anita tertawa kecil, merasa lega dan tersentuh pada saat yang bersamaan. “Aku setuju. Bahkan aku senang jika papih yang mengantar dan menjemput. Rasanya seperti masa-masa awal pernikahan dulu.”

Arsen tersenyum tipis. “Makanya aku tidak mau melakukan kelalaian sedikitpun”

Mereka kembali melanjutkan makan malam itu dengan hati yang jauh lebih ringan. Tidak ada beban, tidak ada jarak yang terasa. Malam itu, bagi mereka berdua, bukan sekadar soal keputusan untuk kembali bekerja. Tapi tentang harapan. Tentang cinta yang perlahan disirami kembali, setelah nyaris layu dalam diam dan jarak yang tercipta. Dan bagi Arsen, mungkin ini adalah bentuk permintaan maaf yang tak terucap, yang kini ia tunjukkan lewat tindakan kecil namun penuh makna.

1
Ma Em
Anita benar jgn memaksakan diri untuk mencintai seseorang tapi yg kita cintai tdk mau peduli daripada Anita hdp tdk tenang hanya menyiksa diri lebih baik lepaskan daripada dipertahankan tdk membuat Anita bahagia .
Ais
setuju nit kepaskan jauh lbh baik dr pd bertahan dlm hubungan yg toxic dan ngak ada artinya fisik bagus tp kelakuan minus ngapain dipertahankan pasangan macam begini bkn berarti kamu menuntut sempurna dr suami kamu tp setidaknya stiap badai yg dtng hrsnya bs menjadikan suami kamu sbg kepala rumah tangga yg mampu menenangkan badai tersebut bkn malah smakin menciptakan angin topan yg dasyat yg membuat rumah tangga kamu jd hancur lebur ngak bersisa seharusnya arsen adalah tempat kamu berbagi suka dn duka tp arsen hny bs menjadikan rumah tangganya tempat suka aja sementara dukanya dianggap virus buat arsen dn arsen ngak siap dan ngak mau belajar buat menghadapi duka tersebut bsnya hny mengedepankn egosi dan keinginannya semata juga perasaannya aja tp mau melihat klo anita jg sm butuh ditenangkan dam dikuatkan dr duka itu ditmbh dgn masuknya dgn sengaja orang ketiga dlm rumah tangga mereka yg sdh hancur lebur ini membuat pertahanan dan cinta anita luluh lantak tak bersisa
mama
klu km diem aj trs Ending ny gimana Anita.. diam tak akan menyelesaikan masalah.. masa rmh tangga km gini trs gk ada kemajuan atau pling gk km hrs ngambil Keputusn gk tepat buat semua ny agar cpt selesai.. diam gk akan menyelesaikan ap2..
Uthie
Segeralahh Anita 👍😁
partini
arsen kalau istrimu lelahnya dah sampai titik nol dah ras cinta,sayang akan hilang dengan sendirinya,,kamu akan hidup dengan penyesalan
partini
rumah tangga mereka udah ga sehat kaya masakan ga di kasih bumbu hambar ,, Anita dengan rasa lelah yg udah sampe ubun ubun Arsen yg difikirkmnya masalah ga penting,,no good no good
Rahma Inayah
Arsen pikr Anita .Mudha di lulujkan spt dulu anita yg selalu mengemis cnt Arsen walau Arsen terlampau cuek dan kadang2kasasr suka kdrt tp Anita ttp sabar dan bertahan .tp sekrng Anita TDK spt dulu .dia TDl mau di injak2 lagi harga dirinya
Ana_Mar
Arsen terlalu meremehkan perasaan Anita selama ini. satu hal yang perlu kamu ingat sen.. bila sudah kedapatan pengkhianatan, meski masih satu rumah..maka hubungan tersebut tidak akan seperti semula, justru hubungan itu akan menjadi hambar dan tidak ada kebahagiaan.
karena pada dasarnya sekali kamu lakuin pengkhianatan, kamu akan mengulangi lagi di suatu saat nanti, meski kamu berjanji akan berubah.
Elen
👍👍👍
wawa aza
pergilah anita dari laki laki yang tdk menghargai mu berbahagialah dengan caramu sendiri dan hargai dirimu sendiri dari orang yang merendahkan mu
Yuliana Purnomo
mantap Anita,,,,,cuekin Arsen biar makin tersiksa
Uthie
Bagus... tunggu si Arsen goyah lagi aja, Nita .. maka saat itu saatnya kamu Stop pergi dari dia.. dan kau akan bisa melihat ada seorang laki2 yg sudah menunggu kamu lama karena Cintanya pada kamu yg tak pernah berubah 👍🤨
Halimah
Bener Nit mending km pergi aja yg jauh...Terserah keluarga Arsen mau ngapain cuekin aja.Km jg berhak bahagia Nit
Uba Muhammad Al-varo
kalau yang terbaik buat Anita pergi maka pergilah buatlah hidupmu bahagia buat apa mencintai kalau membuat hati dan ragamu menderita lepaskan lah semua nya, yakinlah setelah badai akan datang pelangi
partini
laki laki kaya gitu mah jangan di tangisi rugi,,laki dah punya istri begitu diem aja terus coba sampai kapan dia tahan
n
Rahma Inayah
klu km sdh lelah baiknya lepaskan Anita .jika jati mu terlampau sakit dan tdk mudah utk di obati.hrs Anita km sampaikn PD Arsen klu ananda dan Natasha ke butik nyamperin km dan km jg bilg dpt SALM dr Natasha .pasti nya Arsen sangat marah dan jg merasa bersalah PD Anita Krn luka yg di torehkan arsen ckp menyakitkan
Rahma Inayah
coba km blkkan Anita omongan ipar mu klu seandainya suami ananda spt Arsen gandeng tangan wanita bertm dimal dan TDK BS menemani istri dgn alasan pekerjaan tau nya ketahuan jln dgn wanita lain GK mkn Diam saja ananda pst km marah .lgian ngapain nyamperin Anita bwk pelakor .hrs nya Arsen yg km dtgi BKN Anita ..dasar ipar GK PNY akhlak
Ais
bnr nita buat apa menangis memohon apalg menghiba pd laki”yg kamu anggap rumah buat kamu pulang melepas lelah dan berbagi suka dan duka lbh baik skr kamu fokus sm hidup kamu sm kesehatan kamu dan sm bisnis yg kamu bangun susah payah dr nol biarkan laki”kasar macam arsen ini kena karmanya sndr
mama
ya Anita,.mungkin yg terbaik adalah pergi.. good Anita km kuat.. aq yakin km wanita yg hebat dan jgn lgi tunjukkan kelemahan mu pd Arsen.. atau memohon untuk ditemani
Ana_Mar
yang kuat Nita .. buktikan pada mereka bahwa kamu yang terbaik.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!