Akibat kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah, seorang pria paruh baya kaya meminta Senja untuk menikahi putra nya. Namun, siapa sangka, pria tersebut adalah Galaxy musuh Senja, si kejam yang sering mengebully dan merundung nya di kampus! Dari gadis cupu yang selalu menjadi objek bully-an, kini Senja harus menghadapi Galaxy setiap hari di rumah.
Hanya saja, seiring melewati waktu bersama, kebencian Galaxy pada Senja tak bertahan lama, perlahan kebencian itu berubah menjadi cinta. Sayang nya, sudah ada sosok pria lain di hati istri dari Galaxy itu. Terlebih, pria tersebut adalah sahabat baik Senja. Namun dunia begitu sempit, ternyata sahabat Senja itu memiliki kisah masa lalu bersama Galaxy.
Lantas, mampukah Galaxy merengkuh kebahagian nya bersama Senja, dan merebut hati dan cinta istri nya kembali?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 3
Awan tak lagi gelap.
Bulan, dan bintang tak lagi bersinar di atas sana, sebab kini mentari telah kembali memberi sinar hangat nya memeluk bumi yang kini telah kembali cerah.
Dengan memakai celana jeans hitam, dan juga kemeja putih nya, Senja mengayunkan langkah kaki nya menuruni satu persatu anak tangga menuju lantai bawa. Saat menuruni anak tangga, gadis 22 tahun itu tak henti-henti nya menggerak-gerakkan kecil tubuh nya.
Bukan tanpa alasan Senja merasakan sakit pada sekujur tubuh nya, sebab semalam wanita itu harus tidur di lantai dengan beralaskan tikar kecil.
Dan tentu saja, itu terjadi karena Galaxy telah mengancam agar diri nya tidak memberitahukan hal ini pada kedua orang tua nya.
"Selamat pagi, Maa... Pa....." sapa Senja ramah, saat mendapati keberadaan kedua mertua nya di ruang makan.
Tak langsung menyambut sapaan yang menantu nya layangkan, Mama Lani justru mengalihkan pandangan nya ke arah belakang tubuh sang menantu.
Wanita paruh baya itu seperti nya sedang mencari seseorang. “Di mana Gala, Senja?” tanya Lani.
Seperti baru menyadari keadaan diri nya yang kini telah bersuami, Senja justru tersenyum kikuk dengan raut wajah nya yang nampak sedikit pias.
"Gala, eh, maksud aku, Mas Gala masih tidur Maa" ujar nya ragu.
"Kamu sudah membangunkan nya?" tanya Mama Lani cepat.
Hanya menggeleng pelan-tanpa bersuara sama sekali, Senja menyambut pertanyaan yang Mama Lani layangkan.
Mama Lani menghela napas nya dalam, mengetahui jawaban yang baru saja terucap dari bibir menantu nya. Terjadi keheningan beberapa saat sebelum Mama Lani kembali bersuara.
"Bangunkan Gala, Senja!" Raut wajah Senja berubah.
"Me... Membangunkan Mas Gala?" kembali, ia memastikan apa yang diminta oleh Ibu mertua nya.
"Iya. Bangunkan Gala sekarang!" titah Papa Marvin yang sedari diam tadi.
Senja menelan susah payah ludah nya, setelah mendengar titah dari kedua mertua nya. Membangunkan Galaxy? Bahkan Senja tak berani mengusik tidur pria itu. Terbayang kekejaman, suami nya itu.
"Senja" ucap Mama Lani mengingatkan menantu nya itu.
Dengan berat hati, Senja pun mengangguk. "I--iya, Maa.." ucap nya pasrah.
Kini, Senja telah kembali berada di dalam kamar, la memandang Gala tanpa melakukan apa pun.
"Bangunkan nggak, yaa?" gumam nya ragu, dan juga takut-takut, hingga yang bisa Senja lakukan hanyalah menatap Galaxy tanpa melakukan apa pun.
Saat ini Senja tengah berperang dengan kata hati nya. Dia sangat takut membangunkan Gala. Namun, di lain posisi saat ini kedua mertua nya telah menanti kedatangan anak laki-laki mereka.
"Dia pasti hanya akan membentak ku, dan tidak mungkin akan sampai membunuh ku, Sebab kami masih berada di rumah kedua orang tua nya," gumam Senja, menguatkan diri.
Dengan alunan langkah kaki yang berat, Senja pun mendekat ke arah ranjang.
Berdiri di tepian, Senja membangunkan suami nya, "Gala.... Gala...... "panggil nya takut-takut, dengan menarik-narik kecil ujung selimut yang menutupi tubuh lelaki tampan itu.
Namun, Galaxy hanya bergumam, dan kembali melanjutkan tidur nya. Dan yang bisa Senja lakukan, hanyalah menghela napas nya berat. Dan wanita itu kembali membangunkan suami nya.
"Gala... Galaxy....." panggil nya dengan menarik-narik lebih banyak kain selimut.
Galaxy yang merasa terusik dengan tidur nya, akhir nya terpaksa membuka kedua mata itu. Raut wajah itu seketika berubah menyeramkan, saat mendapati kalau orang yang sudah mengganggu tidur nya adalah Senja.
"Hei Culun! Apakah kau mau mati?!" hardik Galaxy dengan nada penuh emosi, dan hal itu membuat Senja seketika tersentak kaget, dan juga nyali nya yang menciut.
Segera memberi jarak sedikit jauh guna melindungi diri, Senja bersuara pada Gala dengan menunduk takut, "Maafkan aku, tapi aku diminta sama Papa, dan Mama untuk membangunkan kamu," ujar nya ragu.
Gala menghela napas berat. Segera, la bangun dari atas ranjang, dengan menghempaskan selimut itu kuat, hingga menutupi wajah Senja.
"Dasar culun!" bentak Gala dan Senja kembali tersentak.
Menundukkan kepala nya pelan, Senja hanya bisa menghela nafas nya pelan, dengan perlakuan Gala yang semena-mena pada nya.
Beberapa detik kemudian, Senja mendengar suara air yang berarti Gala tengah melakukan kegiatan mandi nya. Ia memutuskan untuk merapikan tempat tidur yang Gala tempati, Senja segera berlalu dari dalam kamar.
"Aku heran pada wanita-wanita di luar sana. Mereka sangat begitu tergila-gila pada nya. Namun, apa bagus nya dia. Aku aja, rasa nya pengen lari," gumam Senja dengan wajah kesal nya.
Setelah selesai mengenakan pakaian, Galaxy segera berlalu dari ruang ganti, namun, dia tak menemukan keberadaan Senja di kamar. Tak perduli, Gala melanjutkan langkah kaki itu, menuju cermin, namun sekejap menghentikan langkah kaki itu, saat mendapati ada ranjang nya yang sudah terlihat rapi.
Raut wajah itu nampak tak biasa, dan kembali melanjutkan langkah kaki itu. Beberapa menit merapikan penampilan nya di depan cermin, Gala segera berlalu dari dalam kamar, hingga langkah kaki itu dia hentikan, saat suara telpon menyapa gawai nya. Dan pada layar ponsel nya, dia mendapati nama, SAYANG, yang tak lain adalah Selena atau bisa di sebut Elena atau Elen kekasih nya.
"Hallo, Yang--."
"Gal--, Kenapa kemarin, lo, nggak masuk kampus?!" tanya Elena dengan nada suara nya yang terdengar kesal.
Raut wajah Galaxy berubah seketika, saat dilayangkan pertanyaan seperti itu oleh Elen, Seandai nya kekasih nya tahu, apa yang terjadi dalam hidup nya.
"Gal--!" panggil Elena tiba-tiba, saat Gala tak kunjung menyambut panggilan telpon nya.
"Maaf, Yang- Kemarin tiba-tiba gue drop, dan sempat rawat inap satu malam di rumah sakit." ucap Gala berbohong.
"Lo, serius, Yang?! Kenapa, nggak ngabarin gue?!" tanya Elena dengan nada suara nya yang sudah mulai meninggi.
"Maaf---," lirih Gala, dengan raut wajah penuh dengan penyesalan.
"Tapi, hari ini, lo masuk kampus, kan?" tanya Elena.
"Ya, Hari ini gue, masuk kampus." jawab Gala.
"Oke, kalau gitu gue nungguin. Bye, Sayang---,"sahut Elena, memutuskan sambungan telpon nya, dan Gala.
Menghela napas nya dalam-dalam, raut wajah Galaxy seketika berubah, dan terlihat jelas beban di wajah tampan itu. Seandai nya, kalau Elena tahu, Gala tidak tahu, apa yang apa kekasih itu lakukan.
***
Senyuman terus terukir di wajah Senja, saat melewatkan sarapan pagi nya, bersama ke dua mertua. Tak ada sekat yang membatasi, Senja terlihat sangat begitu bahagia.
Gadis 22 tahun itu, seperti menemukan kembali keluarga nya. Tersenyum lepas, namun senyuman itu memudar, setelah mendengar suara seseorang.
"Pagi Maa, pagi Paa," sapa Gala, dengan alunan langkah kaki yang dia bawa kan menuju ruang makan. Dan Gala kembali merasakan ketegangan di dalam diri nya.
Galaxy telah mendaratkan tubuh nya pada sebuah kursi, dan tanpa pria itu sadari diam-diam Senja saFj yang tengah mencuri-curi pandang pada nya. Terlepas dari bagaimana sikap buruk Gala pada nya selama ini, Senja tak memungkiri kalau pria yang sudah menjadi suami nya itu memang sangat tampan.
Galaxy memiliki tubuh yang di idamkan oleh setiap wanita. Alis tebal, dengan senyuman nya yang begitu menawan, mampu membuat lawan jenis nya, hanyut dalam kharisma pria itu.
"Aku tak memungkiri, kalau memang dia sangat tampan. Dan ketampanan itu semakin sempurna, karena dia berasal dari keluarga kaya. Dan Elena, adalah wanita yang beruntung, karena memiliki hati nya. Elena, pun merupakan wanita paling cantik, dan juga sangat populer di kampus. Mereka berdua adalah pasangan yang serasi," gumam Senja dalam hati, dengan pandangan yang terus dia hantarkan pada Galaxy.
Ternyata, tanpa Senja sadari, Gala menyadari, kalau sedari tadi gadis itu memperhatikan diri nya. Mengalihkan pandangan nya pada Senja, dan menatap nya dengan tatapan membunuh. Dan Senja, yang mendapati tatapan seperti itu dari Gala, cepat-cepat mengalihkan pandangan nya.
\*
Bersambung...............