NovelToon NovelToon
Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal.

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Mengubah Takdir
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Arini gadis 25 tahun menjadi pewaris tunggal . Ayahnya meninggal 1 tahun yang lalu. Arini sejak kecil sudah diasuh oleh ibu tirinya dan juga kedua saudara tirinya. Selam ini keluarganya baik kepadanya dan penuh kasih sayang.

Siapa sangka ternyata di balik semua itu ada rencana, satu persatu kebusukan ibu tirinya dan kedua saudaranya terungkap, Arini mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya dengan adanya perselingkuhan.
Tabiat laki-laki yang dia pikir selama ini mencintainya, juga sudah mulai terungkap ketika Arini memberikan posisi Direktur di Perusahaan.
Arini mulai dicampakkan ketika aset keluarganya memiliki saudara tirinya dan calon suaminya. Arini bahkan dibuang dan mendapat caci maki dari orang-orang akibat jebakan yang dari keluarganya.
Sampai akhirnya Arini kembali bangkit dari keterpurukan untuk membalas semua dendamnya. Dari mengambil seluruh apa yang telah menjadi miliknya dan menjadikan orang-orang yang telah menghancurkannya saling menusuk satu sama lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3 Malah Di Salahkan.

"Arini!" tegur Meisya.

"Apa-apaan ini," ucapnya dengan perasaan yang tidak enak dan rasa amarah didalam tubuhnya.

Arini ternyata tidak mampu mengendalikan dirinya memasuki Restaurant tersebut.

"Arini tunggu!" Meisya mengejar adiknya itu.

"Dellon!" teriak Arini membuat Dellon dan Mona kaget.

Hanya Dellon yang panik dan sementara Mona tampak santai yang sepertinya memang itu yang dia inginkan Arini menangkap basah hubungan mereka.

Meisya juga sudah berada di sana, karena teriakan Arini membuat orang-orang yang berada di restoran tersebut mencuri perhatian mereka.

Meisya sebagai orang terkenal dalam dunia entertainment mencoba untuk memalingkan wajahnya agar tidak dikenali oleh masyarakat karena hal ini sangat memalukan ketika berada diantara pertengkaran.

"Arini!" Dellon langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Apa yang kamu lakukan di sini bersamanya hah! Aku sejak tadi menghubungi kamu dan menunggu kamu di butik, kamu lupa jika kita berdua melakukan fitting baju pengantin dan kamu malah asik-asik, kan romantis seperti ini sama dia!" tegas Arini mengeluarkan semua rasa amarahnya.

"Arini kamu tenang dulu!" Meisya mencoba menenangkan Arini agar suaranya tidak terdengar begitu kuat yang hanya membuat orang-orang penasaran.

"Arini kamu jangan salah paham, aku tadi meeting dengan klien dan ponselku memang sengaja aku tidak membawanya agar tidak mengganggu. Aku tidak sengaja bertemu dengan Mona," Dellon masih saja memberi alasan.

"Kalau memang kamu tidak sengaja bertemu dengan Mona, kamu tidak akan suap-suapan seperti tadi!" tegas Arini.

"Kamu itu kampungan tahu, memang kenapa kalau aku menyuapi Dellon," sahut Mona dengan rasa tidak bersalah sama sekali.

"Kamu bilang kenapa. Dia adalah tunanganku dan apa yang kamu lakukan tidak pantas!" jawab Arini dengan tegas sembari menunjuk Mona.

"Heh! kamu tidak perlu menunjuk-nunjuk ku seperti itu!" Mona tidak terima langsung berdiri dari tempat duduknya menghampiri Arini.

"Mona cukup!" Meisya langsung menghentikan adiknya itu yang menantang Arini.

"Kakak nggak usah terus belain dia. Dia kurang ajar kepadaku!" tegas Mona.

"Kamu yang kurang ajar," tegas Arini.

"Sudah cukup Arini hentikan! Kamu hanya salah paham, kamu tahu sendiri bagaimana posisi sebagai Direktur dengan pekerjaan yang sangat banyak. Aku benar-benar hanya bertemu dengan klien dan apa yang kamu lihat tadi tidak seperti yang terjadi sebenarnya. Kamu jangan berlebihan seperti ini dan apa yang kamu lakukan hanya membuatku malu!" tegas Dellon.

"Jadi kamu memikirkan rasa malu kamu dan kamu tidak malu dengan apa yang kamu lakukan barusan," sahut Arini.

"Arini stop! berapa kali aku harus menjelaskan kepadamu!" tegas Dellon dengan membentak Arini membuat Arini kaget.

Mona tersenyum miring, pasti suatu kebahagiaan untuknya melihat Arini dimarahi oleh Dellon di depan umum.

"Keterlaluan kalian berdua!" ucap Arini dengan mata berkaca-kaca dan langsung berlalu dari hadapan Dellon.

"Arini!" panggil Meisya.

"Mona, Dellon, kalian berdua benar-benar!" ucap Meisya dengan geleng-geleng kepala yang juga terlihat marah dan langsung menyusul Arini.

"Dasar lebay," sahut Mona dengan wajah kesal.

"Sayang kamu tidak apa-apa?" tanya Dellon ternyata tidak mengejar Arini dan justru lebih mengkhawatirkan Mona.

"Kamu seharusnya langsung saja putuskan wanita itu. Kamu sudah mendapatkan apa yang kamu mau. Jangan-jangan kamu benar-benar ingin menikah dengannya," ucap Mona dengan kesal.

"Aku mana mungkin ingin menikah dengannya, kamu jangan salah paham. Aku hanya mencoba untuk bersikap netral saja. Aku pasti akan memutuskan hubungan itu, tapi tidak sekarang karena masih banyak yang ingin aku dapatkan," jawab Dellon.

"Tetap saja membuatku kesel," ucap Mona dengan kedua tangannya dilipat di dadanya dan wajahnya tampak cemberut.

"Sayang kamu jangan bersikap seperti ini dan percayalah kepadaku, aku akan segera mengakhiri hubunganku wanita bodoh itu," ucap Dellon mencoba membujuk Mona tanpa peduli dengan perasaan Arini.

***

Arini duduk di salah satu bangku menangis beberapa kali menyeka air matanya. Meisya sudah menghampirinya dengan menghela nafas dan kemudian duduk di samping Arini.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Meisya.

"Kenapa sejak dulu Mona selalu saja menggangguku, dia terus ingin bertengkar denganku dan sekarang dia seperti sengaja mendekati Dellon. Padahal dia tahu kalau kami akan menikah," ucap Arini mengadukan semua perasaannya kepada Meisya.

"Kakak mengerti perasaan kamu dan bukankah tadi Dellon sudah menjelaskan apa yang terjadi dan semua tergantung pada kamu. Kamu punya pilihan lain untuk percaya padanya atau tidak," ucap Meisya memang tidak bisa berkata apa-apa.

"Tetapi aku sangat mencintai Dellon. Tidak mungkin hanya karena masalah ini aku harus mengakhiri hubunganku dengan dia, tetapi Dellon tidak tegas. Mona sangat keterlaluan!" ucap Arini.

Meisya mengusap-usap lembut rambut Arini mencoba untuk menenangkan Arini.

"Kakak akan mencoba berbicara dengan Mona agar dia tahu batasannya. Kamu jangan khawatir semua akan baik-baik saja," ucap Meisya.

Arini melihat ke arah Meisya, "terima kasih Kakak selalu berada di pihakku, meski aku hanya adik tiri tetapi Kakak tidak pernah membela yang salah," ucap Arini sekarang perasaannya sudah jauh lebih lega daripada sebelumnya.

"Kita sudah tinggal begitu lama bersama dan tidak ada perkataan adik tiri atau adik kandung, kita berdua memang tidak saudara tetapi ikatan diantara kita berdua sudah seperti sedarah," ucap Mona dengan tersenyum.

Arini juga tersenyum, dia merasa jauh lebih baik daripada sebelumnya karena ada yang menemaninya dan memberi masukan padanya.

"Kak tadi Arini sudah membuat malu di Restoran itu dan juga banyak orang di sana yang mengenali Kakak. Apa ini tidak masalah dengan nama baik Kakak?" tanya Arini.

"Untuk hal itu Kakak bisa mengatasinya, kamu jangan khawatir," ucap Meisya.

"Baiklah! Oh iya bukankah kakak harus bertemu dengan Kak Aditya?" tanya Arini

"Kamu benar ada pertemuan setelah ini dan tadi seharusnya kita makan siang bersama dan kemudian Kakak pergi. Tetapi Kakak sudah tidak punya waktu lagi untuk makan siang bersama kamu dan mungkin lain kali kita bisa makan bersama," jawab Meisya.

"Tidak apa-apa. Janji Kakak dengan kekasih Kakak jauh lebih penting dibandingkan tentang urusanku. Aku sudah baik-baik saja. Kak Aditya sudah lama di Luar Negeri dan pasti kalian berdua saling merindukan satu sama lain. Jadi pergilah temui dia," ucap Arini dengan tersenyum yang tidak masalah sama sekali.

"Kamu yakin sudah baik-baik saja?" tanya Meisya memastikan.

"Lihatlah aku jauh lebih baik," Arini dengan yakin tersenyum agar Meisya tidak khawatir padanya.

"Ya sudah kalau begitu Kakak pergi dulu. Kamu pulangnya hati-hati dan kalau ada Papa hubungi saja Kakak," ucap Meisya membuat Arini menganggukkan kepala.

Meisya akhirnya meninggalkan Arini. Arini menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.

"Aku harus membicarakan semua ini dengan Mama agar Mama menegur Mona. Mona sudah keterlaluan dan menganggap semua enteng," ucap Arini dengan yakin.

"Jika aku hanya diam saja dan makam Mona akan merajalela, dia harus menyadari bahwa aku akan menikah dengan Dellon dan tidak pantas dia seperti itu. Dellon juga tidak tegas sama sekali. Lihatlah sekarang dia tidak muncul," ucap Arini menoleh ke belakang dengan harapan kekasihnya itu datang menjelaskan kembali kepadanya.

Arini hanya bisa mengharap dan tidak melihat kehadiran Dellon membuatnya berdiri dari tempat duduknya dan meninggalkan taman tersebut.

Bersambung ...

1
Sunaryati
Sayang Arini tidak mendengar percakapan mereka, jika dengar bisa diperlihatkan Aditya.
Sunaryati
Tipo Arini bukan Aluna
Sunaryati
Benar dugaanku Dellon akan menggaji Meysia, sebenarnya kasihan, tapi itulah harga yang B harus kalian bayar atas perbuatannya pada Aluna
Sunaryati
Dellon pasti memanfaatkan keadaan Meysia, yang sedikit kehilangan kesadaran karena mabuk. Sedangkan Arini dan Aditya makin dekat.
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Sunaryati
Arini kamu itu CEO kok bisa keluyuran, bukankah tugasmu berat harus memperbaiki perusahaan karena kekacauan yang dibuat Dellon. Katanya mau membuat perusahaan peninggalan orang tuamu lebih berkembang. Jangan fokus balas dendam. Membuat perusahaan semakin bagus itu juga cara balas dendam.
Sunaryati
Arini kamu benar- benar total balas dendammu, kepada semua yang merebut dan menikmati harta peninggalan orang tuamu yang sepenuhnya menjadi milikimu.
Sunaryati
Kebohongan tidak selalu menang, Dellon. Meysia apa kau bisa sabar menghadapi Aditya yang tampaknya hatinya mulai goyah, karena tingkahmu. Jika kau bisa terus sabar dan mengalah, semoga tak lelah
Sunaryati
Meysia semoga kesombongan kamu membawa kehancuranmu. Seperti sumpah Psk Anton. Dan Meysia juga putus pertunangannya dengan Aditya, karena Aditya semakin tertekan dan tidak nyaman karena banyak tuntutan dari Meysia.
Sunaryati
Kamu benar Aditya, Meysa baru tunangan belum jadi sudah mau mengendalikan kamu. Mantaap dengan ketegasanmu, masalah perusahaan. Firasat nenekmu mungkin benar kalau Masa bukan wanita baik. Seharusnya kamu juga merasakan jika keluarga Meysa tidak baik, karena menguasai semua peninggalan orang tua Arini.
Sunaryati
Semua dilanda ketakutan, yang membuat Arini semakin mudah melumpuhkan semuanya
Ninik
seneng ada cowok kaya Aditya tegas dan g bisa diatur oleh perempuan blm jadi istri lagaknya dah lebih2 dari istri sah yg nglabrak pelakor aja
Ida Mamanya Akas
putusin aja si Mesyanya, dit....
Sunaryati
Semoga apa yang menjadi milikmu kembali, Arini
Sunaryati
Apakah orang tua Arini tidak meninggalkan wasiat, seharusnya semua milik orang tuanya jadi milik Arini, karena dia satu- satunya ahli waris.
Sunaryati
Buktikan kamu bisa Arini
Sunaryati
Ambil saham Dellon untuk mengurangi uang di perusahaan, maka dia tak punya hak suara lagi, alias msti kutu.
Sunaryati
Kenapa semua orang di rumah itu tidak melakukan apapun selain mendebat, apa Arini punya sesuatu yang bisa membuat mereka tidak berani melawan dengan kekerasan pada Arini?
Nurika Hikmawati: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DISISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Sunaryati
Kamu bisa saja membuat Meisya semakin kalap 🤣🤣🤣
Sunaryati
Meisya tambah marah nanti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!