Terjebak di sebuah negri yang tak dikenal.
Di sanalah kisah ini bermula, pertemuan yang tak terduga antara DEVNIA ANGGARA RISMA dan pangeran ALFATIH LYSANDER menumbuhkan benih cinta di hati sang pangeran, namun ketidak pekaan Nia terhadap rasa yang dimiliki Ly membuat kegilaan laki-laki itu muncul.
Cinta beda alam akankah semesta mendukungnya?
Yuk ikuti kisah mereka!
Untuk kalian semua pembaca setia novel Toon salam kenal dariku Diomira antika.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diomira antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3 perkenalan
Nia memundurkan langkah lalu duduk di pinggir kasur. lama dia duduk termenung di posisi itu.
"tidak. aku harus keluar dari tempat ini, tempat ini sungguh berbeda jauh dari rumah yang aku tinggali maupun rumah orang yang selama ini kulihat, bagaimana jika saat ini aku sedang di jadikan tumbal." itulah pikir Nia saat itu, dan itu adalah hasil dia menganalisa disain kamar ini.
Setelah memantapkan hati diapun mulai berjalan ke arah pintu. kret pintu masuk yang megah dan tinggi itu terbuka.
Di depan pintu itu dua orang penjaga berdiri tegap, Nia sempat tertegun melihatnya, dia bingung tapi melihat mereka yang tidak memunculkan reaksi apapun, akhirnya Nia memutuskan untuk terus melangkah, di sini para penjaga itu tidak menyapa tapi tidak juga melarang.
Nia terus berjalan menyusuri lorong panjang yang gelap itu, hingga setelah berjalan sekitar setengah jam Nia menghentikan langkah, dia tertegun melihat dirinya kembali lagi ketempat yang sama, yaitu pintu kamarnya tadi.
Dan dengan sigap mereka yang berjaga membukakan pintu kamarnya Nia, seolah mereka memang sedang menunggu kedatangannya.
"aku ingin pulang bukan ingin masuk!" ucap Nia dengan nada tegas.
Pengawal itu tidak menjawab bahkan dengan santainya mereka kembali ke posisi semula. Nia kesal diapun kembali berjalan berharap kali ini dia dia bisa menemukan jalan keuar, namun nyatanya langkah kembali membawanya ke tempat semula.
Terpaksa Nia masuk kedalam kamar itu lagi, lalu duduk sambil menangis di pinggir kasur mewah tapi tidak empuk itu.
Tidak lama kemudian pintu kamar terbuka, dua orang wanita berpakaian ala kerajaan jaman dulu masuk kedalam membuat alis Nia berkedut rapat hampir bertaut mewakili kebingungannya.
Kedua wanita itu mendekatinya, "tuan putri silahkan ikuti kami!" ucapnya kompak.
"kemana?" tanya Nia dengan ekpresi bingung.
"pangeran Ly meminta kami untuk membawa tuan putri menemuinya." jawab salah seorang pelayan itu.
Melebar mata Nia, dirinya di panggil tuan putri? dan di ajak bertemu sang pangeran? omg apakah saat ini dia sedang bermimpi entahlah karena semuanya terasa begitu nyata.
"Tapi sebelum itu tuan putri harus mandi terlebih dahulu!" sambung salah seorang wanita itu lagi.
Nia hanya bisa pasrah mengikuti kemana kedua wanita itu membawanya. Kini setelah tiba di depan sebuah kolam, Nia diminta untuk melepaskan semua pakaiannya.
"Tuan putri silahkan lepaskan semua pakaian anda!"
"apa kalian gila, tidak aku tidak mau." tolak Nia.
Tiba-tiba Nia memekik karena para pelayan itu melepaskan paksa pakaiannya, menggantikannya dengan kain dan menariknya kedalam kolam.
byur... seketika basah kuyup sudah seluruh tubuh Nia.
Dua pelayan itu ikut masuk kedalam air, dan mulai membasuhkan kelopak bunga mawar ketubuhnya.
Kini Nia hanya bisa pasrah menerima perlakuan kedua orang itu.
Setelah selesai mandi Nia di minta untuk memakai baju ala seorang tuan putri kerajaan jaman dahulu, sumpah demi apapun kini Nia benar-benar bingung tentang di mana kini dirinya berada.
"sudah selesai tuan putri anda cantik sekali." puji salah seorang dari mereka, sedangkan Nia merasakan rasa yang teramat tidak nyaman, baju yang dia gunakan mengekspos sempurna pundak hingga ke leher mulus dan putihnya, rambutnya sebagian di tata rapi keatas dengan mahkota kecil di bagian atasnya, sebagian di biarkan terurai kebelakang.
"Mari tuan putri ikut kami, pangeran sudah menunggu dari tadi."
Kini di apit oleh 4 pelayan Nia digiring menyusuri lorong panjang menuju kearah sebuah ruangan, disana seorang laki-laki sedang duduk di sebuah singgasana yang.... mewah dan megah tapi bagi Nia itu terlihat seperti kursi kono yang tidak menarik sama sekali, di dekatnya dua orang pelayan wanita yang satu sedang memasukkan buah anggur kedalam mulut laki-laki itu yang satunya lagi memijiti pundaknya.
"Pangeran tugas kami sudah selesai." ucapnya segera menggeser diri, dan membiarkan Nia kini berdiri di tengah ruangan itu tepat di depan laki-laki yang tadi di sebut sebagai pangeran.
Pangeran Ly menatap Nia dari atas sampai bawah, begitu cantik dengan penampilan yang kini sudah sempurna seperti bangsa mereka.
"aku mau pulang ke rumahku, kenapa kamu malah membawaku kesini, tempat macam apa ini, apa ini rumahmu?" Nia lansung menodong pangeran Ly dengan semua pertanyaan itu.
"kau sangat cerewet." ucap pangeran Ly.
Melihat pangeran Ly kembali sibuk dengan aktivitas nya membuat Nia kesal setengah.
"Menyebalkan untuk apa kamu memintaku datang kesini jika hanya untuk menyaksikan aktivitas konyol mu ini?" ucap Nia dengan nada kesal.
Namun pangeran Ly tetap diam di posisinya.
Kesal dengan kelakuan pangeran Ly Nia berniat ingin pergi namun pangeran Ly berkata, "mau kemana kamu?"
"pulang." jawabnya ketus.
Pangeran Ly hanya menatap kepergian Nia dengan tatapan datar.
Di posisi Nia dia terus berjalan tanpa tau arah, hingga tibalah dia di lorong yang gelap dan sepi, Nia berhenti dan menatap lurus kedepan, lorong yang begitu panjang seolah tidak ada ujungnya.
Tiba-tiba dari arah berlawanan terdengar langkah kaki sedang berjalan kearahnya, dengan cepat Nia menoleh kekiri dan ke kanan mencari tempat untuknya bersembunyi.
Langkah terdengar kian mendekat...akhirnya Nia memutuskan untuk bersembunyi di balik pilar tinggi.
Dari tempat persembunyiannya Nia melihat jika di depanya kini lewat seorang laki-laki bertubuh kekar dan tampan hampir setara dengan laki-laki yang tadi Nia temui.
Tiba-tiba laki-laki itu berhenti di depannya, membuat jantung Nia seolah ingin berhenti berdetak.
Terlihat dia mengendus-endus, "Bau apa ini, uuhh.... segar sekali!" ucapnya sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar, dan ucapannya terdengar jelas sampai ke telinga Nia, membuat Nia semakin ketakutan.
Laki-laki itu kini mulai mendekat kearahnya, dan itu mambuat kaki Nia gemetaran. merasa posisinya terancam, Nia pun bergegas berlari dari tempat nya, Namun tak pernah Nia duga kini laki-laki itu sudah berdiri di depannya.
bruk... tabrakan itu membuat Nia terpental dan terduduk sempurna di lantai. Nia beringsut mundur melihat laki-laki yang kini berdiri di depannya.
Laki-laki itu berjongkok dan kembali mengendus. "Mmm... gadis perawan berdarah biru keturunan kencana ungu, luar biasa bagaimana caranya dia ada disini?" ucapnya dalam hati. "kalau aku bisa memilikinya maka aku akan menjadi kuat dan tak tertandingi." kembali dia mengucapkan itu semua di dalam hati.
Tanpa kata laki-laki itu segera menggendongnya, seketika Nia memekik histeris. "lepaskan aku tolooong....!" entah kenapa kini Nia merasakan rasa yang benar-benar menakutkan.
Aura yang terpancar dari laki-laki ini benar-benar menakutkan. Nia bertambah takut karena laki-laki itu membawanya ke sebuah kamar, lalu menurunkan nya di kasur, air mata Nia menetes tubuhnya gemetar ketakutan saat laki-laki itu mulai ingin menaunginya.
"kamu sangat cantik dan hari ini kamu akan menjadi milikku!" ucapnya pasti, tangannya terangkat ingin menyentuh pipi Nia.
Brak... tiba-tiba pintu kamar itu terbuka secara paksa dari luar. dalam sekejap aktivitas itu terhenti.