Apa jadinya setelah ditinggalkan lalu dipertemukan kembali? Alisha Maureen wanita cantik dengan senyuman manis ini dipertemukan kembali dengan pria yang dulu ia gila-gilai.
"Sejauh apapun kamu meninggalkan seseorang jika itu milikmu, maka akan kembali ke pelukanmu" –Alisha Maureen
"Memang benar tidak ada wanita lain yang seperti kamu, kamu hanya kamu hanya ada satu" –Askara Rigantara
Halo semua mari simak kisah mereka yuk! salam hangat❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deviyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part - 3
Saat ini Alisha dan Sandra sedang makan di restoran favorit mereka. Resto bernuansa klasik ini memang tempat mereka menghabiskan waktu saat masih sekolah sampai dengan sekarang.
"Eh San kita diundang nyonya Rigan di acara perusahaan nya." Alisha memulai pembicaraan mereka.
"Are you seriously Al? Demi apa kita diundang." Jawab Sandra dengan hebohnya.
"Ssttttt jangan kenceng-kenceng kali." ucap Alisha sambil menutup mulut sahabat nya ini.
"Hehe kan terkejut al." Sandra berujar.
"Kita harus dandan yang cantik Al, siapa tau disana nanti kita dapat jodoh loh." mata Sandra sudah berbinar-binar membayangkan ia nanti berkenalan dengan seorang pria kaya, tampan, dan mapan itu.
"Hush halu mulu perasaan." Alisha sudah muak dengan khayalan sang sahabat.
Tidak satu dua kali Sandra selalu mengkhayal seperti ini, Alisha sampai mengingatkan kalau ini dunia nyata bukan dunia novel yang bisa dikarang oleh manusia.
"Ish tapi Al di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin."
"Apalagi kita cantik, sexy, apalagi yang kurang coba?" lanjut Sandra
Tanpa menjawab pertanyaan Sandra yang pasti ujung-ujungnya mengarah ke hal itu, Alisha pun mengabaikan dan dengan tenang memakan makanan nya.
"Mending makan dulu deh san daripada halu terus, hidup kan butuh energi." ucap Alisha
"Eh tapi Al gimana kabarnya dia ya?" Secara tiba-tiba Sandra mengajukan pertanyaan.
"Dia siapa?" Tanya balik Alisha dengan alis mengkerut.
"Askara." Dengan tersenyum polos Sandra berucap.
"Gatau San, terakhir kali gue ngeliat dia pas lagi jalan sama cewe baru nya." ujar Alisha
Mengingat hal itu Alisha menjadi teringat momen dahulu, dimana ia begitu bahagia nya bersama pria itu. Mereka memang tidak menjalin hubungan serius seperti pacaran, tapi ntah kenapa kenangan nya tidak bisa dilupakan begitu saja.
Memang nyaman lebih susah daripada cinta, apalagi saat kita merasa sangat hidup saat bersama nya.
"Eh Al jangan sedih gitu dong ah." Sandra pun panik melihat mata sang sahabat yang berkaca-kaca.
"Gatau kenapa San tiap nemu wajah yang mirip sama dia, atau bahkan nemu tempat yang pernah kita lewatin, serta kenangan nya, rasanya hati gue masih rapuh. Masih belum benar-benar sembuh." Dengan tatapan kosongnya Alisha berujar.
"Padahal dia belum tentu rasain apa yang gue rasain, kita selesai waktu itu aja seminggu kemudian dia udah punya cewe lain." lanjut Alisha.
"Gue tau apa yang lo rasain Al, kita pernah di posisi itu." Ujar Sandra.
"Kenapa laki-laki bisa dengan mudah nya dapet pengganti? Sedangkan kita yang jadi korban nya masih bingung gimana nyembuhin isi hati."
Pertanyaan Alisha tersebut selalu ada disaat mereka sedang berbincang-bincang tentang kisah percintaan mereka. Miris sekali!
Tidak hanya perilaku dan sifat mereka yang sama, ternyata percintaan pun tak jauh berbeda.
Alhasil dikala curhat respon mereka dapat enak di dengar karena pernah saling mengalami dan tidak pernah menghakimi.
"Laki-laki adalah bab* " Maki Sandra.
Alisha hanya terkekeh jika sang sahabat sudah mengumpat seperti itu.
...----------------...
Alisha pun kembali ke apartemen nya, sejak ia mempunyai usaha butik ia memang ingin mandiri dengan memilih tinggal di apartemen.
Karena jarak dari rumah ke lokasi butik nya memang sangat jauh, berbeda kota.
Sempat di tentang oleh sang Mama tapi dengan rayuan Alisha akhirnya ia bisa membujuk sang Mama. Dengan syarat minimal sebulan dua kali Alisha harus pulang kerumah orang tua nya.
Alisha juga mempunyai seorang kakak laki-laki yang sudah menikah, itu alasan sang Mama yang sempat tidak mengizinkan Alisha tinggal di apartemen.
Setelah membuka pintu apartemen nya Alisha dengan cepat masuk ke dalam kamar nya lalu membersihkan diri. Meskipun sudah makan bersama Sandra, ia akan tetap masak untuk makan malam.
"Masak pasta enak kali ya?" tanya nya pada diri sendiri.
Alisha pun mulai berkutat dengan peralatan dapur nya, wangi bumbu-bumbu sudah tercium ke isi ruangan. Ia sudah tak sabar untuk mencicipi nya!
Beruntung sekali bukan yang akan menjadi jodoh nya kelak, selain cantik dan manis, Alisha pun wanita karir juga pandai memasak. Menantu idaman sekali.
Saat sedang menikmati makanan nya, ponsel nya berdenting tanda ada notif masuk. Dengan cepat ia membuka ponsel nya.
Askara meminta untuk mengikuti Anda.
Ia sampai melotot tidak percaya dengan apa yang dia lihat ini. Dengan cepat ia langsung memberi tahu kepada Sandra. Apapun info nya Sandra harus tahu.
Dengan cepat ponsel Alisha berdering dan benar sang sahabat langsung menelpon nya.
"Kok bisa Al dia dengan tiba-tiba balik lagi disaat lo mulai lupa." Tak habis pikir bukan?
"Mana gue tau San, dasar laki-laki dengan entengnya balik lagi setelah dulu ninggalin dengan entengnya." Ucap Alisha sambil menggerutu.
"Jangan dulu di respon Al, siapa tau dia lagi gabut." Sandra memberi saran.
"Iya tenang ajaa San." ujar Alisha
"Bagus, sekarang tenangin dulu diri. Jangan terlalu mikirin cowo gajelas itu. Kerjain rancangan desain nyonya Rigan aja."
"Thanks san udah ingetin." Alisha langsung bisa mengalihkan perhatian nya.
"Yaudah gue tutup dulu telepon nya."
Klik, sambungan telepon pun terputus.
Begitulah Alisha disaat ada gebrakan apapun dari laki-laki itu ia tak bisa menanganinya sendiri, ia butuh saran dari Sandra agar ia tak menjadi bodoh seperti dulu.
Memang Alisha dikatakan belum terlalu sembuh dari luka-luka itu, berbeda dengan sang sahabat yang dengan cepat bisa melupakan mantan nya.
Padahal baru tadi sore mereka membicarakan tentang laki-laki itu lalu sekarang laki-laki itu kembali setelah sekian lama mereka asing dan tak berkomunikasi.
"Sebenernya mau dia apasih?" batin Alisha tak habis pikir.
Tak ingin memikirkan Askara terlalu jauh Alisha pun memilih untuk membereskan semua peralatan makan nya, dan dengan cepat ia langsung masuk ke dalam kamarnya lalu tertidur dengan pulasnya.